Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Hipokalemia

Kalium dapat hilang atau keluar melalui urine, keringat, atau buang air besar. Asupan kalium
yang tidak memadai dan kadar magnesium yang rendah dapat menyebabkan hipokalemia.
Namun, sebagian besar penyebab hipokalemia adalah efek samping dari penyakit atau
pemakaian obat. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipokalemia, di antaranya:

 Pemakaian obat diuretik


 Kehilangan cairan dari muntah, diare, atau keduanya.
 Berkeringat berlebihan.
 Kekurangan atau defisiensi asam folat.
 Operasi bariatrik atau gastric bypass, yaitu pemotongan sebagian dari lambung atau usus
untuk menurunkan berat badan.
 Penggunaan antibiotik seperti aminoglikosida.
 Penggunaan obat laksatif berlebihan.
 Penggunaan obat asma seperti bronkodilator, steroid, atau teofilin.
 Pengidap gangguan kebiasaan makan, seperti anoreksia dan bulimia.
 Rendahnya kadar magnesium dalam tubuh.
 Ketoasidosis diabetik (tingkat tinggi asam yang disebut keton dalam darah)
 Mengidap  penyakit langka seperti sindrom Cushing, sindrom Gitelman, sindrom Liddle,
sindrom Bartter dan sindrom Fanconi. 
 Pengidap HIV/AIDS.

Faktor Risiko Hipokalemia


Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko hipokalemia, seperti:

 Minum obat tertentu, misalnya obat diuretik yang diketahui menyebabkan kehilangan
kalium.
 Mengidap penyakit berkepanjangan yang menyebabkan muntah atau diare.
 Mengidap penyakit jantung, sebab hipokalemia ringan dapat menyebabkan irama jantung
yang tidak normal. Penting untuk menjaga kadar kalium sekitar 4  milimol per liter pada
pengidap gagal jantung kongestif, aritmia, atau riwayat serangan jantung.

Gejala Hipokalemia
Jika hipokalemia hanya bersifat sementara, kamu mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun.
Gejala mungkin akan mulai muncul saat kalium turun di bawah tingkat tertentu. Tanda-tandanya
bisa berupa:

 Kelemahan, letih, kram otot pada tangan dan kaki yang kadang dapat cukup parah,
hingga menyebabkan pengidapnya tidak dapat menggerakkan tangan dan kaki.
 Kram perut.
 Kesemutan atau mati rasa.
 Konstipasi.
 Buang air kecil yang banyak atau sering merasa haus.
 Mual dan muntah.
 Palpitasi atau detak jantung cepat dan tidak teratur.
 Pingsan karena tekanan darah yang rendah.
 Gangguan psikis, seperti depresi, psikosis, delirium, kebingungan, atau halusinasi.

Hipokalemia dapat mempengaruhi ginjal sehingga pengidapnya mungkin juga sering pergi ke
kamar mandi untuk buang air kecil. Selain itu, pengidap hipokalemia juga sering merasa haus. 
Dalam kasus yang parah, kelemahan otot dapat menyebabkan kelumpuhan dan kemungkinan
kegagalan pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai