Anda di halaman 1dari 28

HIPOKALEMIA

Pernahkah anda mendengar istilah Hipokalemia?

Hipokalemia adalah kondisi dimana kadar kalium dalam darah berada dibawah normal. Kalium adalah
bahan kimia (elektrolit) yang sangat penting untuk proses
kerja saraf dan otot sel, terutama sel otot jantung.
Sehingga penurunan kadar kalium dapat menyebabkan
terganggunya kerja sel dalam tubuh. Kadar kalium darah
normal adalah 3,6-5,2 mmol/L. Tingkat kalium yang
sangat rendah (<2,5mmol/L) dapat menyebabkan
kematian sehingga membutuhkan terapi pengobatan
secepatnya. Berikut klasifikasi hipokalemia :

Hipokalemia ringan memiliki kadar kalium 3,1 - 3,5 mmol/L

Hipokalemia sedang memiliki kadar kalium 2,5 – 3,0 mmol/L

Hipokalemia berat memiliki kadar kalium <2,5 mmol/L

Konsentrasi serum kalium berhubungan dengan keseimbangan tubuh antara cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler.

Penyebab Hipokalemia

Penurunan kadar kalium hingga dibawah normal (hipokalemia) dapat disebabkan oleh beberapa hal.
Dimana pada umumnya penyebab hipokalemia adalah penggunaan obat golongan diuretik yang dapat
meningkatkan frekuensi buang air kecil bagi penggunanya. Muntah dan diare juga dapat menyebabkan
tubuh kehilangan banyak kalium. Namun terkadang kurangnya kadar kalium dapat disebabkan karena
kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung kalium.

Berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan penurunan kadar kalium :


Penyakit ginjal kronis

Penyakit diabetes ketoasidosis

Diare

Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan

Mengkonsumsi obat pencahar secara berlebihan

Berkeringat secara berlebihan

Kekurangan asam folat

Penggunaan obat golongan diuretik

Muntah

Penggunaan antibiotik tertentu

Tanda dan gejala Hipokalemia

Hipokalemia ringan

Penurunan kadar kalium pada hipokalemia rendah cenderung tidak memberikan tanda dan gejala.

Hipokalemia sedang

Pada hipokalemia sedang <3.0 mmol/L memiliki tanda dan gejala seperti mengalami kelesuan,
kelemahan dan nyeri otot, dan sembelit.

Hipokalemia berat

Pada hipokalemia berat <2.5 mmol/L tubuh dapat mengalami masalah pada neuromuscular, seperti :

- Kelemahan otot yang parah dan kelumpuhan (dimulai pada tulang bagian bawah atau kaki dan
bergerak menuju tulang atas seperti tangan dan dada).

- Mengalami kegagalan nafas (berkaitan dengan kelemahan otot pernafasan).

- Kontraksi normal pada dinding usus untuk sementara berhenti (berkaitan dengan kelemahan otot
pencernaan).
- Terjadi paraesthesia (sensasi seperti kesemutan, tertusuk, atau kulit seperti terbakar pada tangan, kaki,
lengan, tungkai).

Penanganan Hipokalemia

Melakukan pemantauan kadar kalium diperlukan untuk melihat perkembangan kondisi tubuh. Namun
jika Anda ingin melakukan terapi dirumah makan dapat mengupayakan beberapa hal berikut ini :

Menghindari melakukan kegiatan fisik yang berat.

Menghindari suplemen makanan, suplemen herbal, atau obat pencahar yang dapat menyebabkan
hipokalemia.

Berkonsultasilah dengan Dokter untuk mendapatkan terapi yang tepat dan ketika akan mengkonsumsi
obat-obatan yang lain.

Jika tanda dan gejala yang terjadi semakin memburuk maka segeralah untuk ke rumah sakit umum
terdekat untuk mendapatkan terapi pengobatan.

Sumber :

http://www.mayoclinic.org/symptoms/low-potassium/basics/when-to-see-doctor/sym-20050632

http://patient.info/doctor/hypokalaemia

http://www.webmd.boots.com/a-to-z-guides/low-potassium-hypokalaemia?page=2

Mengenal Hipokalemia, Penyakit yang Diderita Boni Hargens

Reporter: Yuliana Ratnasari

11 Juli 2017

View non-AMP version at tirto.id


Mengenal Hipokalemia, Penyakit yang Diderita Boni Hargens

Penyakit hipokalemia terjadi karena kadar kalium dalam darah terlalu rendah.

tirto.id - Sempat dikabarkan sakau saat jadi pembicara


talkshow dalam siaran langsung di salah satu stasiun
televisi, pengamat politik Boni Hargens segera membantah isu tersebut. Boni mengungkapkan bahwa
dirinya mengidap penyakit yang disebut sebagai hipokalemia.

Bagi sejumlah orang, penyakit hipokalemia barangkali terdengar asing. Lantas, apa itu hipokalemia?

Penyakit hipokalemia terjadi karena kadar kalium dalam darah terlalu rendah. Kalium merupakan
elektrolit yang penting untuk fungsi sel saraf dan sel otot, khususnya sel otot jantung. Ginjal manusia
memiliki fungsi untuk mengontrol kadar kalium dalam tubuh sehingga kelebihan kalium dapat
dikeluarkan tubuh melalui urine dan keringat.

Apa yang menyebabkan hipokalemia? Manusia dapat kehilangan terlalu banyak kalium lewat urine,
keringat, ataupun buang besar. Asupan kalium yang tidak mencukupi dan kadar magnesium yang rendah
dapat menyebabkan hipokalemia. Namun, hipoklemia juga merupakan gejala atau efek samping dari
suatu kondisi dan pengobatan tertentu.

Hipokalemia ringan tidak menimbulkan gejala. Namun, dalam beberapa kasus, kadar kalium yang rendah
dapat menyebabkan aritmia (idetak jantung abnormal) dan kelemahan otot yang cukup parah, demikian
yang dilansir dari laman healthline.com. Kondisi penderita akan kembali membaik setelah mendapat
perawatan dari gejala ini.

Gejala hipokalemia ringan ini umumnya tidak akan muncul sampai kadar kalium benar-benar rendah.
Adapun kadar kalium yang normal berada di kisaran 3,6–5,2 milimole per liter (mmol/L). Sadar lebih dini
terhadap gejala itu tentu akan membantu mengurangi dampak lebih lanjut. Untuk itu, segera periksakan
diri ke dokter jika meras lemah, capek dan lelah, sembelit, kram otot, serta palpitasi (sensasi yang
dirasakan saat jantung berdentum kuat).

Risiko hipoklemia bisa saja tinggi bila pengidap penyakit ini mengonsumsi obat-obatan diuretik yang
diketahui dapat menyebabkan kehilangan kalium. Tak hanya itu, dampak hipoklemia dapat terjadi lebih
parah bila mengalami penyakit berkepanjangan yang menyebabkan muntah dan diare.

Orang dengan kondisi jantung juga memiliki risiko komplikasi hipoklemia yang lebih tinggi. Bahkan
hipokalemia ringan pun bisa menyebabkan irama jantung tidak normal. Karenanya, penting untuk
menjaga kadar kalium sekitar 4 mmol/L.

Mencegah sekaligus mengobati hipokalemia dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya
akan kaium. Namun, hindari asupan kalium yang terlalu banyak seperti dalam suplemen. Untuk itu, lebih
baik makan sumber kalium alami seperti alpukat, pisang, kiwi, jeruk, bayam, tomat, susu, kacang polong,
dan selai kacang.

Baca juga artikel terkait GAYA HIDUP SEHAT atau tulisan menarik lainnya Yuliana Ratnasari

(tirto.id - rat/rat)

Reporter: Yuliana Ratnasari

Penulis: Yuliana Ratnasari

Editor: Yuliana Ratnasari

detikHealth
Home Berita Sehat Diet Konsultasi Kebugaran Seks Sehat True Story Cerita Pembaca Infografis Foto Asah
Otak Video Indeks Berita

Berbagi Cerita Sehat, Diet Experience dan Konsultasi KesehatanKIRIM

detikHealth / Konsultasi / Detail Artikel

Kamis, 27 Okt 2011 13:33 WIB

Lumpuh Tiba-tiba Karena Kadar Kalium Rendah

Irna Gustia - detikHealth

Jakarta -

Dok, tahun 2010 saya lumpuh tiba-tiba setelah beberapa waktu selalu merasa capek, pegel dan kram.
Mulanya saya pikir karena kecapekan kerja, tapi setelah dibopong ke IGD dan periksa laboratorium
ternyata kalium saya 1,7 mmol/L.

Dokter di RS langsung mengguyur dengan KCL bertabung-tabung. Sakitnya bukan main. Setelah keluar
dari RS, saya dianjurkan makan pisang yang banyak, makan KSR, minum air kelapa muda.

Saya berdoa, mudah-mudahan hipokalemia ini tidak kambuh lagi. Dokter Dito, mohon penjelasan
tentang hipokalemia dan bagaimana solusinya? Terimakasih atas penjelasan yang diberikan

Sebelumnya kami ucapkan terimakasih atas kepercayaannya kepada kami.

Langsung menuju inti permasalahan, ya.

Kalium merupakan elektrolit atau zat kimia yang berperan penting di dalam pengaturan fungsi sel-sel
otot dan saraf, terutama sel-sel otot jantung.

Hipokalemia merupakan kondisi dimana kadar kalium (potassium) di dalam darah, serum, atau plasma
darah menurun atau di bawah normal, yaitu kurang dari 3,5 mEq/liter. Normalnya, kadar kalium di dalam
darah sekitar 3,6 hingga 5,2 millimol per liter (mmol/L). Sekitar 20% penderita yang dirawat di rumah
sakit mengalami hipokalemia.
Penderita hipokalemia seringkali tidak merasakan gejala apapun, terutama bila masih dalam tahap
ringan, yaitu bila kadar kalium di dalam serum masih sekitar 3,0 hingga 3,5 mmol per liter.

Bila kadar kalium di dalam serum menurun hingga kurang dari 2,5 mmol per liter, maka dapat terjadi
kematian (necrosis) sel-sel atau jaringan otot.

Pada konsentrasi serum kurang dari 2,0 mmol per liter, maka dapat terjadi paralysis (melemahnya atau
melemasnya anggota gerak dari kaki yang menjalar naik hingga ke tangan) dan gangguan fungsi
pernafasan.

Secara umum, penderita hipokalemia akan merasakan gejala:

1. Otot-ototnya melemas atau melemah

2. Merasa lelah

3. Merasa nyeri di otot

4. Tekanan darah meningkat

5. Jantung berdenyut cepat dan tak teratur (palpitation)

6. Kram otot atau kram perut

7. Paresthesia (sensasi terbakar, gatal, geli, tertusuk duri, kesemutan, dsb di kulit)

8. Mual atau muntah

9. Sulit buang air besar (constipation)

10. Depresi

11. Sering merasa haus (polydipsia)

12. Sering kencing (polyuria)

13. Sering buang air kecil pada malam hari (nocturia)

14. Kebingungan mental dan penurunan kesadaran (delirium)

15. Halusinasi

16. Gangguan mental berat (psychosis).


17. Dapat juga disertai kelumpuhan, gangguan metabolisme protein, dan gangguan toleransi glukosa.

Pada kondisi yang berat, dapat terjadi henti jantung (cardiac arrest), denyut atau irama jantung yang
melambat (bradycardia) atau bertambah cepat (tachycardia).

Penyebab

Hipokalemia disebabkan oleh multifaktor seperti:

1. Penyakit gagal ginjal kronis

2. Diabetic ketoasidosis

3. Berkeringat berlebihan (hiperhidrosis)

4. Penipisan atau kekurangan magnesium

5. Leukemia (kanker darah)

6. Muntah, diare (mencret)

7. Hyperaldosteronism (overproduksi aldosteron, yaitu hormon steroid yang disekresi oleh korteks
adrenal yang mengatur garam dan keseimbangan air di dalam tubuh)

8. Penggunaan enema (cairan yang disuntikkan ke anus untuk membersihkan saluran pencernaan)

9. Penggunaan laxative (pencahar)

10. Malnutrisi

11. Asupan diet yang berkurang (decreased dietary intake)

12. Nutrisi parenteral (yang disuntikkan secara intravenous atau intramuscular).

Selain itu, hipokalemia juga dapat disebabkan oleh efek penggunaan obat (medikasi), seperti: diuretik
(acetazolamide, tiazid, indapamide, bumetanide, furosemide, dsb), beta dua-adrenergic agonist, steroid,
theophylline, aminoglycoside, dekongestan, kafein, overdosis insulin, antibiotik dosis tinggi (penisilin,
nafcillin, ampicillin, carbenicillin), cisplatin, foscarnet, amfoterisin B.
Yang perlu diperhatikan adalah: bila furosemide atau bumetanide dikombinasikan dengan metolazone,
maka dapat menyebabkan hipokalemia sedang hingga berat.

Pemeriksaan Penunjang

Untuk memastikan hipokalemia, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan penunjang, seperti kadar K dalam serum, kadar K, Na, Cl dalam urin 24 jam, kadar Mg
dalam serum, analisis gas darah, dan elektrokardiografi (EKG).

Solusi

Dokter akan memberikan terapi sesuai indikasi.

1. Pemberian kalium lebih disenangi dalam bentuk oral karena lebih mudah. Pemberian 40-60 mEq
dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1-1,5 mEq/L, sedangkan pemberian 135-160 mEq dapat
menaikkan kadar kalium sebesar 2,5-3,5 mEq/L.

2. Bila ada intoksikasi digitalis, aritmia, atau kadar K serum < 3 mEq/L, koreksi K secara intravena 20
mEq/jam dalam 50-100 cc larutan dekstrosa 5%.

3. Bila kadar kalium dalam serum > 3 mEq/L, koreksi K cukup per oral.

4. Monitor kadar kalium tiap 2-4 jam untuk menghindari hiperkalemia terutama pada pemberian secara
intravena.

5. Pemberian K intravena dalam bentuk larutan KCl disarankan melalui vena yang besar dengan
kecepatan 10-20 mEq/jam, kecuali disertai aritmia atau kelumpuhan otot pernafasan, diberikan dengan
kecepatan 40-100 mEq/jam. KCl dilarutkan sebanyak 20 mEq dalam 100 cc NaCl isotonik.
Diet Tinggi Kalium

Selain obat dokter, diet berikut ini juga amat membantu penderita hipokalemia. Tentunya diharapkan
agar penderita berkonsultasi ke dokter dan ahli gizi sebelum menerapkan diet yang tepat.

Sumber karbohidrat tinggi kalium, misalnya: singkong, havermout, tepung kedelai, tepung tapioka,
kentang, ubi kuning, beras ketan, jagung kuning, ubi putih, biskuit, beras merah, tepung terigu, bihun,
makaroni.

Sumber protein hewani tinggi kalium, misalnya: corned beef, ground beef, steak, veal, lamb, keju, sosis,
putih telur bebek, putih telur ayam, telur bebak, udang, telur ayam.

Sumber protein nabati tinggi kalium, misalnya: kacang kedelai, kacang merah, kacang hijau, kecap,
kacang tanah, kacang mete, kacang kedelai hitam, tahu.

Buah tinggi kalium antara lain: pisang, kurma, alpukat, duku, pepaya, apel merah, arbei, sawo, jeruk, apel
hijau, belimbing, nanas, anggur.

Sayuran tinggi kalium antara lain: peterselli, daun pepaya muda, bayam, bawang putih, kapri, batang
seledri, kembang kol, bit, daun seledri, prei, kacang buncis, biji kacang kapri, wortel, kol, tomat, selada.

Minum teh dan coklat (pahit) setiap hari juga membantu menaikkan kadar kalium.

Demikian penjelasan ini, semoga bermanfaat.

dr. Dito Anurogo

Dokter peneliti hematopsikiatri dan medicopomology, berkarya di RS Keluarga Sehat JL. P. Sudirman 9
Margorejo Pati, Jawa Tengah. Penulis buku 'Cara Jitu Mengatasi Impotensi', saat ini sedang melakukan
riset tentang Biomarker Stroke bersama ilmuwan di University Wisconsin, USA.
Peneliti hematopsikiatri (ilmu yang mempelajari hubungan golongan darah dengan kepribadian, gaya
hidup dan kecenderungan pola penyakit, pencegahan serta solusinya). Peneliti Medicopomology (buah
berkhasiat obat).

(ir/ir)

Share:

Share 0Tweet 0Share 00 komentar

Berita Terkait

Telapak Tangan Mudah Berkeringat, Gejala Penyakit Jantung?

Kamis, 01 Mar 2018 19:15 WIB

Sering Pusing Padahal Tensi Darah Normal, Apa Sebabnya?

Rabu, 28 Feb 2018 16:35 WIB

Jantung Berdebar, Apakah Tandanya Ada Masalah Jantung?

Selasa, 27 Feb 2018 17:45 WIB

Konsultasi Umum

Pasca Operasi Tumor, Berapa Lama Bisa Pulih dan Berjalan Normal?

Senin, 19 Feb 2018 15:35 WIB

Kaki dan Tangan Sering Terasa Kebas, Gejala Penyakit Apa?

Kamis, 15 Feb 2018 17:34 WIB

Konsultasi Umum

Nyeri di Dada dan Mengeluarkan Ingus Berbau Setiap Pagi

Selasa, 13 Feb 2018 15:47 WIBno


Apakah Obat Penyakit Jantung Menyebabkan Efek Samping?

Kamis, 08 Feb 2018 19:49 WIB

Konsultasi Umum

Muncul Wasir Sesudah Melahirkan, Apa Obatnya?

Selasa, 06 Feb 2018 11:50 WIB

RECOMMENDATION FOR YOU

Pakai Cuka Apel untuk Merampingkan Tubuh? Catat Juga Efek Sampingnya

Pakai Cuka Apel untuk Merampingkan Tubuh? Catat Juga Efek Sampingnya

Senin, 02 Sep 2019 06:30 WIB

Tanggapan Komunitas Vegan untuk Artikel Risiko Diet Vegan

Tanggapan Komunitas Vegan untuk Artikel 'Risiko Diet Vegan'

Sabtu, 31 Agu 2019 06:00 WIB

Ingin Selalu Sehat? Kuncinya Jangan Lewatkan Sarapan

Ingin Selalu Sehat? Kuncinya Jangan Lewatkan Sarapan

Sabtu, 31 Agu 2019 05:00 WIB

Bolehkah Minum Air Es Sehabis Olahraga?

Bolehkah Minum Air Es Sehabis Olahraga?

Jumat, 30 Agu 2019 19:28 WIB

Alasan Adinia Wirasti Tak Doyan Makan Nasi Meski Butuh Banyak Energi

Alasan Adinia Wirasti Tak Doyan Makan Nasi Meski Butuh Banyak Energi

Jumat, 30 Agu 2019 10:41 WIB

Risiko Tersembunyi di Balik Tren Diet Vegan

Risiko Tersembunyi di Balik Tren Diet Vegan

Jumat, 30 Agu 2019 06:30 WIB

Banyak Minum Air Bisa Membuat Kulit Makin Glowing


Banyak Minum Air Bisa Membuat Kulit Makin Glowing

Kamis, 29 Agu 2019 07:05 WIB

5 Minuman Sehat yang Cocok Diminum di Pagi Hari

5 Minuman Sehat yang Cocok Diminum di Pagi Hari

Rabu, 28 Agu 2019 05:30 WIB

Dear Istri Ahok, Catat Ini 5 Tips Melancarkan ASI

Dear Istri Ahok, Catat Ini 5 Tips Melancarkan ASI

Senin, 02 Sep 2019 17:20 WIB

Jelang Senin, Ini 5 Alasan untuk Bercinta Agar Tak Stres

Jelang Senin, Ini 5 Alasan untuk Bercinta Agar Tak Stres

Minggu, 01 Sep 2019 20:15 WIB

Ke Atas · Berita Lainnya · Search

Navigasi detikHealth

HomeBerita SehatDietKonsultasiKebugaranSeks SehatTrue StoryCerita PembacaInfografisFotoAsah


OtakVideoIndeks Berita

Lihat Versi Desktop

Redaksi · Pedoman · Karir · Info Iklan · Privacy Policy

Copyright @ 2019 detikcom

All right reserved

Back To Top

lifestyle

Kamis 13 Maret 2014 02:40 WIB


Usai Sembuh, Bisakah Hipokalemia Kambuh?

Jurnalis - Dwi Indah Nurcahyani

PENYEMBUHAN hipokalemia bisa


berlangsung cepat ketika penyebab
utamanya segera ditangani. Jika tidak,
tingkat keparahan penyakit ini pun makin
menjadi.

DR.dr. H Ari Fahrial Syam, SP.pD KGEH


FINASIM FACP MMB menuturkan,
ketika penyakit ini segera diobati maka penderitanya tak makin drop. Harapan sembuh pun jadi lebih
cepat terwujud.

Meski demikian, tingkat kekambuhan dari penyakit ini juga harus diwaspadai. Pasalnya, bukan tidak
mungkin di kemudian hari penyakit ini kambuh.

“Kambuh bisa saja terjadi, tergantung penyebabnya tadi. Kalau muntah dan mencret berarti kambuh lagi
atau ginjalnya belum diobati, sehingga ada kebocoran,” tuturnya ketika ditemui Okezone di RSCM,
Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Untuk memuluskan penyembuhan dan mencegah kakambuhan, pasien pun diharapkan senantiasa
menjaga gizi seimbang dan memenuhi kadar kalium dengan makanan yang mengandung kalium.

“Prinsipnya jangan sampai gizi kekurangan berlanjut terus. Makanya harus menyetop penyebabnya dan
diterapkan suplementasi,” tutupnya.

© 2007 - 2019 www.okezone.com. All Rights Reserved

Antisipasi Bahaya Kekurangan Kalium dari Sekarang

Kekurangan kalium merupakan ketidakseimbangan zat-zat metabolik tubuh yang ditandai dengan
rendahnya tingkat kalium di dalam darah. Bahaya kekurangan kalium dapat mengganggu kesehatan
jantung, menghambat kinerja antarsaraf dan otot, serta menghambat perpindahan nutrisi dan hasil
metabolisme dari dan ke dalam sel-sel tubuh.

Kalium atau potasium merupakan mineral baik untuk tubuh yang diperoleh dari makanan. Kalium
diklasifikasikan sebagai senyawa elektrolit yang berkontribusi terhadap keseimbangan zat elektrolit
dalam tubuh. Selain kalium, tubuh membutuhkan senyawa elektrolit lain, seperti magnesium dan
sodium, agar organ-organ dapat berfungsi dengan normal.

Antisipasi Bahaya Kekurangan Kalium dari Sekarang - Alodokter

Kalium memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh manusia untuk membantu:

Menjaga kesehatan jantung


Menjembatani kerja otot dan saraf.

Memindahkan nutrisi-nutrisi yang diserap tubuh menuju ke sel-sel dan mengeluarkan sisa-sisa tubuh
dari sel-sel tubuh.

Apa yang Terjadi jika Kekurangan Kalium?

Tubuh membutuhkan kalium untuk membuat otot-otot terus berkontraksi, terutama otot jantung. Selain
jantung, kalium juga berperan dalam pengaktifan enzim-enzim kompleks dalam tubuh manusia. Kalium
utamanya ditemukan di dalam otot dan tulang. Di sini, kalium membantu pertukaran cairan tubuh antar
sel. Kadar normal kalium di dalam tubuh akan diatur oleh ginjal. Kelebihan kalium akan dibuang melalui
urine dan keringat.

Kondisi kekurangan kalium atau defisiensi kalium disebut dengan hipokalemia, yaitu penyakit yang
muncul akibat rendahnya tingkat kalium di dalam darah. Pada sebagian besar kasus, kekurangan kalium
diketahui ketika penderita melakukan tes darah untuk pemeriksaan penyakit tertentu atau karena
mengonsumsi obat diuretik. Kekurangan kalium bisa terlihat dari sejumlah gejala, seperti:

Konstipasi atau sembelit

Palpitasi atau jantung berdebar

Kaku otot atau mati rasa

Pelemahan atau kerusakan pada otot-otot

Kelelahan

Pada kasus yang berat, kekurangan kalium bisa menyebabkan ritme jantung yang tidak normal terutama
pada penderita penyakit jantung. Gejala yang ditimbulkan adalah pusing hingga pingsan. Jantung
berhenti bekerja juga bisa terjadi jka kadar kalium dalam darah terlalu rendah.

Kekurangan kalium bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti diare atau muntah dalam jangka
panjang, berkeringat berlebihan, rendahnya kadar magnesium, bulimia, atau menderita gagal ginjal
kronis. Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan seseorang mengalami kekurangan kalium,
seperti mengonsumsi obat diuretik, obat pencahar, atau antibiotik tertentu.

Angka kebutuhan kalium untuk orang dewasa usia di atas 17 tahun adalah 4.700 mg per hari. Untuk
anak-anak usia 0-1 tahun berkisar 400-700 mg kalium per hari, sedangkan anak usia 1-14 tahun
membutuhkan 3.000-4.700 mg kalium per hari. Kebutuhan kalium ibu hamil dan menyusui sekurang-
kurangnya harus mencukupi 4.700-5.100 mg per hari.
Sebagai perbandingan, Anda dapat menakar jumlah kalium yang terdapat di dalam makanan. Misalnya, 1
lapis fillet ikan salmon yang mengandung 1.900 mg kalium. Begitu juga pada satu kaleng ikan sarden
yang mengandung setidaknya 365 mg kalium.

Langkah-Langkah Mengatasi Kekurangan Kalium

Asupan kalium dapat diperoleh dengan mudah melalui konsumsi makan-makanan harian. Jenis-jenis
makanan yang mengandung banyak kalium, antara lain:

Mengonsumsi daging sapi panggang secukupnya dapat memenuhi kebutuhan kalium harian.
Kombinasikan menu ini bersama bahan-bahan makanan yang menyehatkan, seperti kacang-kacangan,
brokoli, tomat, dan daun-daunan hijau.

Ikan-ikan laut dan tiram adalah sumber kalium yang lezat dan baik bagi kesehatan. Ikan-ikan yang
diperkaya kandungan kalium tertinggi adalah ikan salmon dan sarden.

Pisang merupakan sumber kalium terbaik dan mudah diperoleh. Sumber buah lain yang kadar kaliumnya
cukup tinggi adalah jeruk, avokad, mangga, kurma, bit, buah ara, melon, aprikot, dan kiwi.

Sayur yang banyak mengandung beta-karoten umumnya mengandung asupan kalium juga. Jenis sayur-
sayuran ini adalah ubi jalar, wortel, dan cabai.

Mengonsumsi jenis-jenis makanan di atas bisa membantu memenuhi kebutuhan kalium harian Anda.

Sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen mineral tanpa mendapatkan saran atau petunjuk
dari dokter. Maka dari itu, utamakan untuk berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu.

Terakhir diperbarui: 13 April 2017

Ditinjau oleh : dr. Marianti

Referensi

Info Terkait
Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan

Hidup SehatI'm

Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Jamur untuk Mencegah Penyakit

Hidup Sehat

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Jamur untuk Mencegah Penyakit

Memanfaatkan Potasium Untuk Jantung yang Sehat

Kesehatan

Memanfaatkan Potasium Untuk Jantung yang Sehat

Selanjutnya

Diskusi Terkait

User image

Mengkonsumsi jamu pada penderita kekurangan kalium

Oleh: ChaNdra Alexaz

Check Dijawab oleh Dokter

Dok saya menderita kekurangan kalium.. Boleh kh saya mengosumsi jamu?

Reply 1 Balasan

Time 1 hari yang lalu

User image

Apakah hipertiroid dapat mempengaruhi hipokalemia

Oleh: Yuza Anirsa Pratama

Check Dijawab oleh Dokter

Dok, saya sakit kekurangan kalium(hipokalemi) itu dari bulan November 2018 sampai sekarang bulan
Agustus 2019 hampir setiap bulan selalu mengalami keram otot,...

Reply 1 Balasan

Time 30 hari yang lalu


Chat lebih dari 500 dokter di Aplikasi Alodokter!

Respons Cepat, Jawaban Akurat!

Hak Cipta © 2019 Alodokter

☰ BeritaSatu Logo

Minggu, 5 April 2015 | 16:34 WIB

Mengenal Risiko Hipokalemia

Mengenal Risiko Hipokalemia

Ilustrasi Hipokalemia ( Foto: medicalzone )

Beberapa waktu lalu, infotainmen dihiasi oleh informasi penyanyi terkenal Rossa yang batal manggung
karena sakit dan menyebabkan tubuhnya lemas. Diinformasikan bahwa penyebab dari kondisi sakit
tersebut karena kekurangan kalium atau hipokalemia. Bahkan, hipokalemia menjadi alasan seorang
penyanyi batal menikah. Informasi yang didapat ketika itu bahwa penyakit hipokalemia begitu sangat
berbahaya dan menyebabkan kematian.

Staf pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB
mengatakan, hipokalemia artinya terjadi penurunan kadar kalium. Kalium dibutuhkan oleh proses
metabolisme di dalam tubuh dan memungkinkan jantung bekerja secara normal. Kalium merupakan
salah satu elektrolit penting yang dibutuhkan tubuh. Penurunan yang terlalu rendah dapat berakibat
fatal bagi yang penderitanya dan bahkan berpotensi menyebabkan terjadinya kematian.

Menurut dr Ari, pada umumnya hipokalemia disebabkan oleh dua hal, yaitu karena asupan kalium yang
kurang atau pengeluaran kalium yang berlebihan. Pengeluaran yang berlebihan bisa terjadi melalui
muntah, diare atau dari saluran kencing. Sedangkan asupan yang rendah bisa terjadi karena dalam
keadaan sakit sehingga nafsu makan menjadi turun atau karena memang mengurangi makan atau karena
kesibukan sehingga tidak sempat makan.

Penderita yang dirawat di rumah sakit umumnya mengalami hipokalemia karena asupan yang kurang
selama mengalami sakit. Pasien bisa saja mengalami hipokalemia karena adanya kerusakan pada ginjal
sehingga terjadi pengeluaran kalium yang berlebihan.

"Obat-obatan yang bekerja dapat membuat buang air kecil menjadi berlebihan, misal diuretik, juga bisa
menyebabkan kadar kalium menurun, Kadar kalium keluar bersamaan dengan urin," ungkap dr Ari dalam
keterangan tertulis.

Sedangkan pada kasus hipokalemia yang terjadi pada beberapa artis, dr Ari menilai hal tersebut lebih
karena asupan yang kurang. Umumnya terjadi di masyarakat karena kesibukan atau karena ingin
mengontrol berat badan sehingga kurang memperhatikan asupan makanan dan tentunya asupan kalium
juga menjadi kurang.

Gejala hipokalemia pada kondisi awal penderita tidak merasakan apa-apa. Jika berlanjut biasanya ketika
kadar kalium kurang dari 3 mEq/L, seseorang akan merasakan lemas dan jika terus berlanjut seseorang
yang mengalami hipokalemia akan mengalami kelemahan otot serta kram otot dan sampai tidak dapat
mengangkat kedua kaki bahkan kedua tangannya. Sedangkan kadar normal kalium adalah 3,5 mEq/L-5,0
mEq/L.

"Kelebihan kalium pun bisa membahayakan kerja jantung. Hipokalemia yang berlanjut dapat
menyebabkan terjadi gangguan irama jantung dan jika berlanjut terus dapat terjadi henti jantung dan
henti napas," ujar dia.

Menurut dr Ari, hipokalemia tentu bisa dicegah, apabila rendahnya kalium yang berlebihan maka
penyebab dari hipokalemia tersebut harus diatasi. Misalnya karena diare atau muntah maka diare dan
muntah harus diberhentikan. Diare yang berlanjut akan menyebabkan terjadi dehidrasi dan terjadinya
penurunan kalium.
Oleh karena itu, selain diare diatasinya, untuk mencegah dehidrasi dan penurunan kalium yang berlanjut
harus segera diganti cairan dan elektrolit yang keluar dengan cairan pengganti cairan dan elekterolit
seperti oralit.

Dr Ari menambahkan, untuk kondisi hipokalemia yang terjadi karena asupan yang kurang, selain
suplementasi kalium maka harus juga diperhatikan makanan yang mengandung kalium antara lain
pisang, kismis, kurma, jeruk, ikan, pepaya, melon, tomat segar, kentang, dan jus buah.

"Oleh karena itu, sesibuk apa pun kita atau konsisten ingin membatasi konsumsi makanan, tetap harus
mengutamakan makanan yang mengandung kalium," ujar dia.

Indah Handayani / FER

Sumber: Investor Daily

BAGIKAN

Sabtu, 21 Maret 2015 | 18:27 WIB

Waspada, Anggap Enteng Hipokalemia Bisa Berakibat Fatal

Waspada, Anggap Enteng Hipokalemia Bisa Berakibat Fatal


Pisang
mengandung
kalium yang
dibutuhkan tubuh.
( Foto:
widomozik )

Jakarta - Beberapa
media Tanah Air
beberapa waktu lalu
sempat
mengabarkan
mengenai batal
menikahnya artis Cinta
Penelope karena mengalami penyakit hipokalemia. Meski bukan penyakit yang awam dan sering
terdengar, penyakit ini mungkin terjadi pada siapa pun. Perlu diketahui, bila dianggap enteng, penderita
penyakit ini bisa mengalami masalah penyakit serius, bahkan fatal.

“Kalau dilihat dari kata hipokalemia, artinya penurunan kadar kalium. Kalium dibutuhkan oleh proses
metabolisme dalam tubuh. Hipokalemia memungkinkan jantung bekerja secara normal. Kalium
merupakan salah satu elektrolit penting yang dibutuhkan tubuh. Penurunan yang terlalu rendah dapat
berakibat fatal bagi yang menderitanya dan bahkan akan menyebabkan terjadinya kematian,” terang ahli
penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-
KGEH,MMB, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Beritasatu.com.
Penyebab hipokalemia bisa karena asupan yang kurang atau pengeluaran yang berlebihan. Pengeluaran
yang berlebihan bisa terjadi melalui muntah, diare, atau dari saluran kencing. Asupan yang rendah bisa
terjadi karena dalam keadaan sakit sehingga nafsu makan menjadi turun atau karena memang
mengurangi makan atau karena kesibukan sehingga tidak sempat makan.

Pasien-pasien yang dirawat di rumah sakit cukup umum mengalami hipokalemia karena asupan yang
kurang selama sakit. Pasien bisa saja mengalami hipokalemia karena adanya kerusakan pada ginjal
sehingga terjadi pengeluaran kalium yang berlebihan. Obat-obatan yang bekerja membuat buang air
kecil menjadi berlebihan, misal diuretik, juga bisa menyebabkan kadar kalium menurun, kadar kalium
keluar bersamaan dengan urin kita.

Pada kasus hipokalemia yang terjadi pada beberapa artis saya melihat lebih karena asupan yang kurang.
Hal ini juga yang menggejala di masyarakat kita karena kesibukan atau karena ingin mengontrol berat
badan sehingga kurang memperhatikan asupan makana dan tentunya asupan kalium juga menjadi
kurang.

Pada kondisi baru terjadi penurunan biasanya seseorang yang mengalami hipokalemia tidak merasakan
keluhan apa pun. Jika berlanjut biasanya ketika kadar kalium kurang dari 3 mEq/L, seseorang akan
merasa lemas dan bila terus berlanjut akan mengalami kelemahan otot serta keram otot dan sampai
tidak dapat mengangkat kedua kaki bahkan kedua tangannya.

Kadar normal kalium adalah 3,5 mEq/L-5,0 mEq/L. Tak hanya masalah bila kekurangan, kelebihan kalium
pun bisa membahayakan kerja jantung. Hipokalemia yang berlanjut dapat menyebabkan terjadi
gangguan irama jantung dan jika berlanjut terus dapat terjadi henti jantung dan henti nafas.

Hipokalemia bisa dicegah, apabila rendahnya kalium yang berlebihan maka penyebab dari hipokalemia
tersebut harus diatasi. Misal karena diare atau muntah maka diare dan muntah harus diberhentikan.
Diare yang berlanjut akan menyebabkan terjadi dehidrasi dan terjadinya penurunan kalium oleh karena
itu selain diare diatasinya, untuk mencegah dehidrasi dan penurunan kalium yang berlanjut harus segera
diganti cairan dan elektrolit yang keluar dengan cairan pengganti cairan dan elekterolit seperti oralit.
Untuk kondisi hipokalemia yang terjadi karena asupan yang kurang, selain suplementasi kalium maka
harus juga diperhatikan makanan yang mengandung kalium, antara lain pisang, kismis, kurma, jeruk,
ikan, pepaya, melon, tomat segar, kentang, dan jus buah.

“Oleh karena itu sesibuk apapun kita atau konsisten ingin membatasi konsumsi makanan, tetap harus
mengutamakan makanan yang mengandung kalium,” pesan Dr Ari.

Nadia Felicia

Sumber: PR

----

kami mendapati ibu merintih kesakitan


sambil memegangi perutnya.

Kami tahu bahwa ibu memiliki sakit maag, jadi kami berpikir maag Ibu kambuh.

Menurut Ibu, sakit ulu hatinya seperti disayat-sayat. Segera kami membawanya ke UGD sebuah rumah
sakit.
Dari hasil pemeriksaan darah, dokter mendiagnosis bahwa kadar kalium dalam darah Ibu ternyata
rendah.

Baca Juga : Orak-arik Bola Tahu Ayam, Sarat Kalium untuk Berbuka Puasa dan Sahur

Kadar kalium rendah dalam darah disebut juga hipokalemia.

Kalium adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja secara normal.

Ini membantu otot untuk bergerak, sel untuk mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan, dan saraf
untuk mengirim sinyal mereka.

Kalium sangat penting untuk sel di jantung, dan membantu menjaga tekanan darah agar tidak terlalu
tinggi.

Baca Juga : Hipokalemia pada Boni Hargens: Inilah 10 Makanan Kaya Kalium

Editor : Katharina Tatik

Penulis : Adrie P. Saputra

Tekanan darah tinggiKaliumRendahHipokalemia

ARTIKEL TERKAIT

Kalium Sang Sahabat Jantung


Kram Otot, Salah Satu Tanda Kekurangan Kalium dalam Tubuh

Benarkah Makanan yang Mengandung Kalium Seperti Pisang dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?

Hipokalemia pada Boni Hargens: Inilah 10 Makanan Kaya Kalium

Orak-arik Bola Tahu Ayam, Sarat Kalium untuk Berbuka Puasa dan Sahur

Find Us On Social Media :

Hak Cipta © Intisari 2019

----

Kaitan Hipokalemia dan Sakit Lambung Seperti Dialami Boni Hargens

Ajeng Anastasia Kinanti -


detikHealth

Dalam jumpa pers, Boni Hargens


mengatakan ia mengidap hipokalemia
disertai sakit lambung. (Foto: Dewi Irmasari/detikcom)

Dalam jumpa pers, Boni Hargens mengatakan ia mengidap hipokalemia disertai sakit lambung. (Foto:
Dewi Irmasari/detikcom)

Jakarta - Pengamat politik Boni Hargens menepis isu sakau yang dialamatkan kepadanya. Ia menyebut
dirinya mengidap sakit lambung dan hipokalemia.
Dalam konferensi pers kemarin Rabu (12/7/2017) di Kartika Resto, Jalan Senen Raya, Senen, Jakarta
Pusat, Boni mengatakan saat itu dirinya baru saja keluar dari meja perawatan untuk menyembuhkan
penyakit hipokalemia tersebut.

"Saya keluar 3 Juli 2017 dan diagnosa yang biasa, yaitu hipokalemia, krisis kalium. Jadi penyakit ini
gejalanya kram di dalam tubuh dan kalau di saya, karena ada sakit lambung juga, jadi sesak napas yang
cukup parah," jelas Boni.

Baca juga: Tepis Isu Pakai Narkoba, Boni Hargens Siap Dites Urine

Menurut dr Marshell Tendean, DPCP, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Ukrida,
definisi dari hipokalemia sendiri merupakan keadaan di mana kadar kalium dalam darah menurun. Bisa
hanya kaliumnya saja yang turun, bisa juga dibarengi dengan elektrolit lainnya.

Kepada detikHealth, pakar saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo, dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH
menjelaskan kaitan antara hipokalemia dan riwayat sakit lambung. Menurut dr Ari, hipokalemia bisa
dialami oleh mereka yang memiliki riwayat sakit lambung, mag misalnya.

"Utamanya dari sakit lambung, kemudian muntah-muntah begitu. Itu kan intake kaliumnya jadi kurang,
jadi hipokalemia. Biasanya ditandai dengan rasa lemas, kalau sudah parah tidak bisa angkat kaki juga,"
imbuh dr Ari.

Baca juga: Boni Hargens Ingin Tes Urine untuk Tepis Isu Sakau, Begini Cara Kerjanya

Selain muntah, sakit lambung berupa diare juga bisa memicu munculnya kondisi hipokalemia. Baik
muntah maupun diare sama-sama berisiko membuat kadar kalium dalam tubuh seseorang menjadi
menurun, terutama jika tidak dibarengi dengan asupan kalium yang cukup. "Bisa juga karena minum
obat-obatan tertentu, misalnya obat diuretik supaya kencing terus," imbuhnya.
Boni Hargens menjelaskan bahwa riwayat sakit lambung membuat salah satu gejala hipokalemia yang
dialaminya adalah sesak napas. Terkait hal ini, dr Ari menjelaskan bahwa sesak napas juga bisa terjadi
sebagai efek dari sakit lambung berupa kembung dan begah. Naiknya gas lambung misalnya, bisa masuk
ke diafragma dan kemudian memicu sensasi seperti sesak napas.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Penyebab Hipokalemia Seperti Dialami Boni Hargens

(ajg/up)

hipokalemia

Share:

Share 0Tweet 0Share 01 komentar

Policy

Copyright @ 2019 detikcom

All right reserved

Back To Top

Anda mungkin juga menyukai