Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN STUDI KASUS

TATALAKSANA PADA PENYAKIT GONORE MELALUI


PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS
KECAMATAN JOHAR BARU

Disusun Oleh :
Amanda Putri
1102014017

Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 24 DESEMBER – 25 JANUARI 2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “TATALAKSANA PADA


PENYAKIT GONORE MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU” ini telah
disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Januari 2019


Pembimbing,

DR. Kholis Ernawati, S. Si, M. Kes

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakaatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga Laporan Diagnostik Holistik dengan judul “TATALAKSANA
PADA PENYAKIT GONORE MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN JOHAR BARU” ini dapat
diselesaikan dengan baik
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik Kedokteran Keluarga bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Penulis juga berharap agar laporan ini
dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama
pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat semoga dapat memberikan
manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI

2. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

3. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK selaku koordinator dan staf pengajar


Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
4. dr. Dini Widianti, MKK, DiplDK, selaku dosen Kepaniteraan Kedokteran
Keluarga Ilmu Kedokteran Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

iii
5. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

6. drg. Endang Murdiati, selaku kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru

7. dr. Fitri Damayanti, M.Epid selaku Koordinator Pembimbing Puskesmas


Kecamatan Johar Baru

8. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Jakarta
Pusat yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran penulisan laporan.
9. Seluruh rekan sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat
bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, Januari 2019

Penulis

iv
BAB I
BERKAS PASIEN

1.1. Identitas Pasien


Nama : Tn. I
Umur : 30 tahun
Alamat : Jl. Rawa Sawah RT/RW: 008/003
Suku : Sunda
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh bangunan
Status : Menikah
Tempat Berobat : Puskesmas Kecamatan Johar Baru
Tanggal Berobat : 09 Januari 2019
Tanggal Kunjungan: 09 Januari 2019

1.2. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 09 Januari 2019

1) Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru dengan keluhan nyeri
saat buang air kecil sejak tiga hari yang lalu
2) Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh rasa terbakar saat buang air kecil disertai dengan nanah
sejak tiga hari yang lalu. Selain itu, terdapat kemerahan pada alat kelamin.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru dengan keluhan nyeri
saat buang air kecil. Selain nyeri, pasien juga mengeluhkan rasa terbakar
saat buang air kecil dan disertai nanah. Pasien juga mengeluhkan adanya
kemerahan pada alat kelamin dan rasa tidak nyaman. Pasien dan istrinya
tinggal secara terpisah. Istri pasien tinggal diluar kota bersama dengan
anaknya. Pasien mengaku pernah melakukan hubungan seksual selain

1
dengan istrinya dan tidak menggunakan pengaman. Pasien khawatir jika
keadaannya ini akan memberikan pengaruh pada keluarga pasien terutama
pada istrinya. Pasien berharap dengan berobat dan meminum obat sakitnya
ini akan segera membaik. Pasien percaya bahwa sakit adalah hukuman dari
Allah SWT. Dan dengan adanya sakit ini pasien percaya dosa-dosanya
akan dihapuskan. Penyakit yang datang dari Allah SWT dan Allah SWT
juga yang akan menyembuhkan melalui perantara seorang dokter.

Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat diabetes mellitus (DM) : disangkal


b. Riwayat alergi : disangkal
c. Riwayat asma : disangkal
d. Riwayat hipertensi : disangkal
e. Riwayat penyakit jantung : disangkal
f. Riwayat penyakit yang sama : 10 bulan yang lalu

2
3) Riwayat Penyakit Keluarga

a. Riwayat hipertensi dalam keluarga : disangkal


b. Riwayat DM dalam keluarga : disangkal
c. Riwayat asma dalam keluarga : disangkal
d. Riwayat alergi dalam keluarga : disangkal

4) Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat untuk mengatasi keluhannya.

5) Riwayat Lingkungan dan Sosial Ekonomi


Tn. I tinggal dalam satu rumah bersama dengan ibunya dan kakaknya. Tn. I
tinggal terpisah dengan anak dan istrinya. Tn. I tinggal dirumah yang
dikontrakan dan bekerja sebagai seorang buruh bangunan dengan
penghasilan 1.500.000/bulan
6) Riwayat Makan
Pasien mengatakan makan teratur sebanyak 2 kali sehari dan mengkonsumsi
air putih tidak mencapai 2 liter. Pasien jarang makan makanan yang di beli
dari warung. Pasien jarang mengkonsumsi sayur-sayuran karena tidak suka
dan buah-buahan.
7) Riwayat Kebiasaan

Pasien sehari-hari bangun pagi pukul 05.00 untuk salat subuh kemudian
pasien mandi dan bergegas untuk mengerjakan pekerjaannya. Sehari-hari
pasien melakukan pekerjaan seperti ditempat dia bekerja dan ketika libur
pasien lebih suka menghabiskan waktu untuk istirahat. Pasien biasa tidur pada
jam 22.00 malam dan terkadang suka terbangun pada malam hari.

3
1.3 Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
2) Kesadaran : Compos Mentis
3) Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80x / menit
c. Suhu : 37,4 oC
d. Respirasi : 20 x / menit
4) Status Gizi
a. Berat Badan : 60 Kg
b. Tinggi Badan : 162 Cm
c. IMT
IMT = BB (kg)/TB(m2)  22,9 (normal)

d. Status Gizi = Normal

5) Status Generalis
a. Kepala : Normocephal
b. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Reflek
Cahaya Langsung (+/+), Reflek Cahaya Tidak Langsung
(+/+), Pupil bulat dan isokor.
c. Telinga : Bentuk normal, serumen (-/-), keluar sekret dari telinga
(-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
d. Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-/-)
e. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 Hiperemis (-)
f. Leher : KGB tidak teraba membesar, retraksi suprasternal (-),
pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak.
g. Thoraks :
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea mid clavicular
Sinistra
Perkusi : Batas jantung normal

4
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (+), gallop (-)
Paru :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat sikatrik
Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vocal simetris kanan dan
kiri,
tidak teraba masa dan pelabaran sela iga.
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru, peranjakan paru – hati
(+)
Auskultasi : Suara napas utama vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing
(-/-)
h. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, membuncit, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
i. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
j. KGB : Tidak teraba pembesaran KGB
 Status Lokalis Pemeriksaan Luar
Alat kelamin : Kemerahan (+)

Terdapat nanah pada saat buang air kecil

5
1.3. Pemeriksaan Penunjang

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Anti HIV
HIV Non reaktif Non reaktif
Hematologi
Hemoglobin 12,0 – 16,0 g/dl
Hematokrit 36 – 48 %
Leukosit 5000 – 10000 /mm3
Trombosit 150000 – 450000 /mm3
Eritrosit 4,0 – 5,0 juta/mm3
Kimia Darah
Gula Darah
Sewaktu < 110 mg/dl
Urin Lengkap
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat jenis 1,015 1,001-1,035
pH 6,0 5,0-7,5
Nitrit Negatif Negatif
Urobilinogen Negatif 0,1-1,0 EU

Protein Urin Negatif Negatif


Keton Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Darah samar Negatif Negatif
Erase Lekosit 1+ Negatif
Sedimen
Eritrosit 0-1 Negatif /LPB
/LPB

6
Lekosit 10-15 Negatif
Silinder Negatif Negatif
Epitel 1+ Positif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Lain-lain

Syphilis Negatif Negatif


Lain-lain
PMN Positif Negatif
Diplococcus Positif Negatif

7
II. BERKAS KELUARGA

2.1. Profil Keluarga


2.1.1. Karakteristik keluarga
1) Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. I
Usia : 30 tahun
Alamat: Jl. Rawa Sawah RT/RW: 008/003
2) Identitas Pasangan
Nama : Ny. M
Usia : 26 tahun
3) Struktur Komposisi Keluarga
Keluarga terdiri atas Tn. I sebagai kepala keluarga dan Ny. M sebagai istri,
sudah menikah sejak Maret 2015. Tn. I dan Ny. M memiliki seorang anak
perempuan yang berusia 1 tahun. Keluarga Tn. I dan istrinya tinggal
terpisah dan Tn. I tinggal bersama ibu, dan kakaknya dirumah yang di
kontrakan. Penghasilan Tn. I sebesar Rp. 1.500.000 / bulan yang
digunakan untuk kebutuhan makan dan kebutuhan rumah tangga sehari-
hari.
Tabel 2. Daftar Anggota Keluarga Tn. T yang tinggal serumah

No Nama Status Gender Umur Pendidikan Pekerjaan


Keluarga
1 Ny. A Ibu P 63 thn SD Tidak
bekerja

2 Tn. J Anak L 33 thn SMP Wiraswas


ta

3 Tn. I Anak L 30 thn SMP Buruh


bangunan

8
2.1.2. Genogram
2. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga Tn. I adalah The extended family yang disamping terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak kandung, juga sanak saudara lainnya, baik
menurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit),
maupun menurut garis horizontal (kakak, adik, ipar) yang berasal dari
pihak suami atau pihak isteri. Keluarga ini terdiri dari Ny. A (63 tahun)
sebagai ibu dari Tn. I dan Tn. J (33 tahun) sebagai kakak. Tn. I telah
menikah dan memiliki satu orang anak perempuan namun Tn. I dan
istrinya tidak tinggal satu kota.
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Miller (1998), keluarga Tn.I merupakan keluarga di tahap ke
delapan, dimana keluarga (orangtua pasien) dalam masa pensiun dan lansia.
4. Dinamika Keluarga

Hubungan Tn.I dengan ibu dan kakaknya baik-baik saja. Mereka


memiliki ikatan keluarga yang kuat dan saling membantu sama lain. Tn. I
dan kakanya membantu untuk membiayai kebutuhan sehari-hari ibu
mereka. Tn. I juga mengunjungi istri dan anaknya yang tinggal diluar kota
dalam beberapa bulan sekali. Sekitar 10 bulan yang lalu, ibu Tn.I sempat
terkejut ketika mendengar anaknya terkena penyakit menular seksual dan
hubungan mereka agak kurang baik namun karena Tn.I janji akan berobat
dan menyembuhkan penyakitnya dan tidak mengulangi perbuatannya
kembali.
Tn.I merasa sedikit menutup diri dikarenakan dirinya terkena
penyakit yang sama kembali dan dia merasa bingung untuk menceritakan
penyakitnya kepada keluarganya dikarenakan takut akan mempengaruhi
hubungannya dengan orang orang sekitar terutama keluarga dan istrinya.
Hubungan keluarga ini dengan lingkungan sekitar juga cukup baik. Hal ini
dikarenakan lingkungan tempat tinggal cukup dekat dan mengenal satu
sama lain.

9
5. .Fungsi Keluarga
1. Biologis :

Tn. I telah menjalankan fungsi biologisnya dengan baik yakni


memiliki seorang anak yang dibesarkannya bersama istri dan lahir
dengan kondisi sehat dan tidak ada kekurangan

2. Psikologis :

Tn. I dan keluarganya memiliki hubungan yang baik dengan


keluarganya. Komunikasi yang terjalin juga baik dan saling membantu
sama lain.
3. Sosial :
Lingkungan tempat keluarga tinggal termasuk lingkungan padat
penduduk. Lingkungan rumah pasien terletak didalam gang kecil dan
terlihat sedikit kumuh. Tn. I dikenal cukup ramah dengan tetangganya.
Namun, disuatu Tn.I pernah berhubungan seksual dengan tidak
memakai pengaman. Tn.I mengaku bahwa salah faktor yang membuat
dirinya melakukan hal tersebut adalah karena tidak tinggal satu kota
dengan sang istri.
4. Ekonomi :
Penghasilan adalah 1.500.000/bulan dan tergolong pas-pasan untuk
meghidupi keluarga dan kebutuhan sehari-hari seperti makan, belanja
keperluan rumah, biaya listrik dan lain-lain. Ibu Tn.I tidak lagi bekerja
dan untuk kebutuhan hidupnya ditanggung oleh kedua anaknya.
Penghasilan keluarga Tn.I berasal dari dirinya dan kakak. Selain itu,
Tn.I juga mengirimkan hasil gajinya kepada istri dan anaknya sebagai
nafkah untuk mereka. Untuk kesehatan, Tn.I dan keluarganya
menggunakan BPJS sehingga pengobatan dan kesehatannya terjamin.

10
5. Pendidikan :
Tn. I hanya menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMP saja
dikarenakan tidak memiliki biaya yang cukup untuk melanjutkan
sekolah ke jenjang yang berikutnya.
6. Fungsi Spiritual
Tn. I dan keluarganya beragama Islam. Tn. I dan keluarganya
tergolong yang taat dalam beribadah. Mereka selalu melaksanakan
solat 5 waktu dan juga pergi beribadah solat Jum’at bagi yang laki-
laki.

2. Family Map

Gambar 1. Family Map Keluarga Tn. I

11
Keterangan gambar:

=Laki-laki = Laki-Laki meninggal

= Perempuan
= Perempuan meninggal

= Tinggal serumah
= Pasien

= Menikah

= Garis keturunan

12
a. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal

W
C
Kamar
Tidur

Ruang Tengah

Lantai II
Lantai I

Gambar 2. Denah Rumah Ny. W


Kepemilikan Rumah : Kontrak
Daerah Pemukiman : Padat penduduk

13
Tabel 3. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Rumah
KOMPONEN
RUMAH
No KRITERIA NILAI BOBOT
YANG
DINILAI

KOMPONEN
I 31
RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0

b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1 2

c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2


2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1

b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau batu


2
yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air. 3

c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester)


3
papan kedap air.
3 Lantai a. Tanah 0

b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran yang


1 2
retak dan berdebu.

c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2

4 Jendela kamar a. Tidak ada 0


tidur 1
b. Ada 1

5 Jendela ruang a. Tidak ada 0


keluarga 1
1
b. Ada

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 0

c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2

7 Lubang asap a. Tidak ada 0


dapur
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
0
c. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan atau 2
ada peralatan lain yang sejenis.

14
KOMPONEN
RUMAH
No KRITERIA NILAI BOBOT
YANG
DINILAI
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0

b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca


1
dengan normal 2

c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk


2
membaca dengan normal.

TOTAL HASIL PENILAIAN 11 341

Tabel 4. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Sanitasi


KOMPONEN
No
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI

SARANA
II 25
SANITASI
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/P b.Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi
1
AH) syarat kesh.

c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2 3

d.Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3

e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat


4
kesh.

2 Jamban (saran a. Tidak ada. 0


pembuangan
kotoran) b.Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan
1
ke sungai / kolam

c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke 2


2
sungai atau kolam

d.Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3

e. Ada, leher angsa, septic tank. 4

3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di


0
halaman
Air Limbah (SPAL) 2
b.Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak
1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).

15
KOMPONEN
No
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2

d.Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air


3
(jarak dengan sumber air > 10m).

e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota)


4
untuk diolah lebih lanjut.

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/Tempat
Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
0
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2

d. Ada, kedap air dan bertutup. 3

TOTAL HASIL PENILAIAN 7 175

16
Tabel 5. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Perilaku Penghuni
KOMPONEN
NO
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YG DINILAI
PERILAKU
III 44
PENGHUNI
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 1
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari 2
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
0
4 Membuang tinja bayi sembarangan
1
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam
0
5 Membuang sampah sembarangan
1
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2
SUB TOTAL HASIL PENILAIAN 7 308

Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 11x31=341
II. Sarana Sanitasi = 7x25=175
III. Perilaku penghuni = 7x44=308
Total = 824

Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068

Kesimpulan : Rumah Tn.I (total skor 824) termasuk dalam kategori rumah tidak
sehat.

b. Kepemilikan barang – barang berharga


 Kendaraaan : 1 buah sepeda motor
 Elektronik : 2 buah handphone

17
 Peralatan RT : 2 buah ember, 1 buah kompor gas

c. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


1) Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Tn. I dan keluarga memiliki kebiasaan mengobati dahulu penyakit jika
mereka sakit dengan membeli obat di warung. Ketika tidak membaik,
mereka pergi ke Puskesmas untuk mengobati penyakit yang diderita
mereka.
2) Perilaku terhadap Pelayanan Kesehatan
Tn. I dan keluarga memiliki Jaminan Kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS).
3) Perilaku terhadap Makanan
Keluarga Tn. I memasak dirumah. Namun Tn. I tidak begitu sering
makan dirumah dan memilih untuk membeli makanan diluar. Tn.I makan
sebanyak dua kali sehari dan jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Tn.I
biasanya makan nasi,tahu dengan ikan atau ayam.
per hari.
4) Perilaku terhadap Lingkungan Kesehatan
Tn.I tinggal di rumah yang padat penduduk dan rumahnya berada di
gang sempit yang masih bisa dilalui oleh motor. Rumah Tn.I tergolong
kumuh dikarenakan banyaknya tumpukan baju serta tumpukan piring dan
barang didekat kamar mandi. Rumah ini memiliki kamar tidur yang berada
dilantai 2 serta satu kamar mandi. Tn.I membuka jendela kamar tidur
setiap pagi tetapi jarang membuka jendela di ruang keluarga. Untuk
pencahayaan tergolong baik dan tidak menyilaukan, namun sinar matahari
jarang masuk ke dalam rumah Tn.I. Keluarga Tn.I menggunakan air PAM
untuk mandi serta mencuci piring atau baju. Untuk pembuangan sampah,
Tn.I menumpuk sampah dalam rumah dan dimasukan kedalam kantong
plastik serta menunggu petugas sampah untuk membuang sampahnya.

18
d. Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 6. Pelayanan Kesehatan


Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara Mencapai Kendaraan pribadi atau Pasien berobat ke
Pelayanan Kesehatan angkutan umum Puskesmas Kecamatan
Johar Baru dengan
Tarif Pelayanan menggunakan kendaraan
Murah
Kesehatan pribadi miliknya. Pasien
mengaku merasa puas
Kualitas Pelayanan dengan pelayanan
Memuaskan
Kesehatan kesehatan yang ada di
puskesmas.

e. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


1) Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. I memasak dirumah. Namun Tn. I tidak begitu sering
makan dirumah dan memilih untuk membeli makanan diluar. Tn.I makan
tidak teratur dan bisa sebanyak dua kali sehari dan tidak begitu sering
sarapan pagi. Tn.I mengaku bahwa dirinya dan keluarganya jarang
mengkonsumsi sayur dan buah. Tn.I mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan namun tidak menggunakan sabun.
Menerapkan Pola Gizi Seimbang
Keluarga Tn.I tidak mengerti apa yang dimaksud dengan pola gizi
seimbang dan tidak tahu kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi.
Gizi seimbang adalah makan yang cukup mengandung karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun,
serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.

19
6 Januari 2019
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 1 porsi 175 Kkal 40 gr 4 gr -

SIANG
Tempe 1 ptg 40 Kkal 4 3 gr 1,5 gr
sedang
Ayam goreng 260 kkal 10.76 gr 21.93 gr 14.55 gr
1 potong

Jumlah 475 Kkal 54,76 gr 28,93 gr 16,05 gr

MALAM Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi Putih 1 porsi 103kkal 22,51gr 1,96gr 0,18gr

Soto Ayam 1 porsi 212kkal 11,55gr 18,01gr 10,01gr

Jumlah 315kkal 34,06gr 19,97gr 10,19gr

20
7 Januari 2019

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak


Mie instan 1 porsi 360 Kkal 8gr 45 gr 16 gr
PAGI Telur ayam biasa 1 butir 95 Kkal - 10 gr 6 gr

Jumlah 455 Kkal 8 gr 55 gr 22 gr

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 1 porsi 175 Kkal 40 gr 4 gr -


SIANG Ikan lele ½ ptg sedang 47,5 Kkal - 5 gr 3 gr

Jumlah 402,5 Kkal 40 gr 9 gr 3 gr

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

MALAM

Jumlah

21
8 Januari 2019
PAGI Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Jumlah

Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi putih 1 porsi 175 Kkal 40 gr 4 gr -

Daging ayam 1 ptg 95 Kkal - 10 gr 6 gr


SIANG
Tempe 0.3 gls 95 Kkal - 10 gr 6 gr

Jumlah 365kkal 40gr 24gr 12 gr

MALAM Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak

Nasi Putih 1 porsi 103kkal 22,51gr 1,96 gr 0,18gr

Telur dadar 1 btr 98kkal 1,15gr 6,81gr 7,14gr

Jumlah 201kkal 23,66gr 8,77gr 7,32gr

22
Interpretasi terhadap food recall pasien Ny. W :
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa An.F mendapat total kalori per hari:
 Tanggal 6 Januari 2018 : 790kkal
 Tanggal 7 Januari 2018 : 857,5kkal
 Tanggal 8 Januari 2018 : 566kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 737,83kkal
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1.483 kkal
dengan rata-rata asupan karbohidrat 200,48 gr, protein 145,67 gr, dan lemak 51,06
gr .
Berat Badan Ideal (BBI) = TB-100 kg
=162-100 kg
=62 kg
Indeks Massa Tubuh : (IMT) = BB / TB2 (m)
= 60/(1,62)2
=22,9 kg/m2

 Kebutuhan Kalori Basal (BBE)


 BEE = BBI xkalori laki laki
BBE = 62x30 = 1860kkal
Faktor Risiko
Aktivitas fisik sedang = 30% x 1860 kkal = +558 kkal
Kebutuhan Kalori Total : KKB + aktivitas fisik
=1860+558
=2418 kkal

Kebutuhan Zat Gizi :


Karbohidrat (60-70%) = 70% x 1860 kkal = 1302 kkal
Protein (10-15%) = 10% x 1860 kkal = 186 kkal
Lemak (20-25%) = 20% x 1860 kkal = 372 kkal

23
Interpretasi terhadap food recall pasien :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record pasien
selama 3 hari dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kebutuhan kalori
pasien kurang dari jumlah kalori yang dibutuhkan. Pasien disarankan untuk
meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi serta meningkatkan konsumsi
sayur dan buah agar kebutuhan kalori tercukupi dengan baik.

f. Pola Dukungan Keluarga


1) Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga
 Terjalinnya komunikasi yang baik antar keluarga Tn.I
 Tempat pelayanan yang tidak jauh dari tempat tinggal
 Keluarga Tn.I memiliki BPJS untuk berobat
2) Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga
 Tn.I tertutup akan penyakit yang kembali dideritanya
 Tn.I melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman
 Tn.I masih belum menerima jika dirinya terkena penyakit sama
b. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam Keluarga
Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini,
yaitu:
 Tn.I melakukan hubungan seksual dengan tidak menggunakan
pengaman
 Ketidakterbukaan Tn.I akan penyakit yang kembali dideritanya
 Pola makan tidak teratur dan makan makanan yang tidak sesuai
dengan gizi seimbang
 Mencuci tangan dengan tidak menggunakan sabun
 Jarang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
 Tidak memiliki kebiasaan berolahraga

24
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK

A. Diagnosis Holistik
1) Aspek Personal
 Alasan Datang :
Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru karena
terdapat keluhan berupa nyeri saat buang air kecil dan rasa terbakar
serta disertai dengan nanah. Terdapat kemerahan pada alat kelamin
pasien.
 Kekhawatiran :
Pasien sangat mengkhawatirkan penyakit yang dideritanya. Pasien
khawatir akan hubungannya dengan keluarga serta istrinya. Ia
mengkhawatirkan penyakit tersebut susah disembuhkan.
 Harapan :
Pasien berharap penyakitnya dapat disembuhkan dan pasien dapat
merasakan sehat kembali.
 Persepsi Penyakit :
Pasien merasa penyakit yang dideritanya akibat dari perlakuan pasien
yang berhubungan seksual selain dari istrinya dan tidak menggunakan
pengaman. Pasien berpikir bahwa penyakitnya bisa datang kembali
dan sulit untuk disembuhkan.
Aspek Religi :
Pasien percaya bahwa sakit adalah ujian dari Allah SWT. Penyakit
yang dideritanya merupakan balasan dari Allah atas perlakuan pasien
selama ini dan pasien percaya bahwa penyakitnya dapat disembuhkan
jika dirinya meninggalkan perlakuan buruknya tersebut.

25
2) Aspek Klinis
 Diagnosis Kerja : Infeksi gonococcus pada saluran kemih bagian
bawah tanpa abses pada kelenjar aksesorius
 Diagnosis Banding : -

3) Aspek Risiko Internal:


Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
 Pasien berhubungan seksual tanpa menggunakan pengaman
4) Aspek Risiko Eksternal - Psikososial Keluarga
Faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah :
 Pasien tidak terbuka akan penyakit yang kembali dideritanya
 Keluarga yang tidak mengetahui tentang penyakit yang di
derita oleh pasien.
 Kekhawatiran pasien akan penyakit yang dideritanya
5) Aspek Fungsional
Secara fungsional pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 1 berdasarkan
ICPC-2 (International Classification of Primary Care) yaitu tidak ada
keterbatasan fungsi sehingga dapat melakukan semua aktivitas sehari-hari
secara mandiri.
Level 1: tidak ada keterbatasan fungsi apapun.
Level 2: mulai ada keterbatasan fungsi
Level 3:banyak keterbatasan fungsi
Level 4: sangat banyak keterbatasan fungsi (kegiatan harian di rumah)
Level 5: tidak bisa berkativias sama sekali (full bed 100%)

26
c. Rencana Pelaksanaan

Tabel 8. Rencana Tatalaksana

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Follow up

Personal  Mengedukasi pasien Pasien Saat berobat ke  Pasien dapat Pasien sudah mulai
tentang penyakit yakni puskesmas dan saat memahami dengan mengerti tentang
infeksi gonorrea yang kunjungan ke baik tentang penyakit penyakitnya dan
dideritanya yakni serta cara rumah pasien. yangsedang melakukan
menghindarinya dideritanya sehingga pengobatan dengan
di kemudian hari ia baik.
dapat mengupayakan
pencegahan untuk
 Mengurangi penyakitnya.
kekhawatiran pasien akan
penyakit yang  Pasien tidak lagi
dideritanya. khawatir tentang
keluhan yang
dialaminya

Hasil yang diharapkan

27
Kegiatan

Follow Up
Waktu
Aspek Sasaran

 Memberikan penjelasan  Pasien mengetahui


tentang prognosis dari bahwa dengan
infeksi gonorrea dan menghindari faktor
bagaimana cara penyebabnya dapat
menghindarinya. mencegah kembalinya
penyakit tersebut
 Menjelaskan bahwa
penyakitnya dapat sembuh  Pasien mengetahui
bila pasien berobat secara bahwa penyakit ini
teratur dan menghindari dapat disembuhkan
faktor pencetus. dengan meminum
obat .
 Memberikan pemahaman  Pasien dapat
memahami konsep

28
agama mengenai konsep datangnya penyakit
datangnya penyakit dalam dalam Islam dan
Islam. meningkatkan ibadah
serta bertaubat kepada
Allah SWT

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Follow up

Klinis  Azitromisin Pasien Saat berobat ke Terapi yang diberikan Obat yang diberikan
500mg+Cefixime (Single puskesmas dapat mengurangi dari puskesmas
dose) keluhan yang dialami sudah diminum
 Asam Mefenamat 500mg pasien. dengan baik dan
keluhan yang
dirasakan semakin
membaik.

Risiko Internal  Mengedukasi pasien Pasien Saat kunjungan ke  Pasien memahami Pasien sudah mulai
bahwa salah satu rumah pasien bahwa salah-satu memahami akan
penyebab dari penyakit penyebab penyakitnya penyakitnya tersebut
yang dideritanya adalah adalah akibat dari dan mencoba
pasien berhubungan perbuatan pasien menghindari faktor
seksual dengan tidak yakni berhubungan pencetus terjadinya
menggunakan pengaman seks dengan tidak penyakit tersebut.
aman
 Pasien dapat mengerti
 Mengedukasi pasien dan dapat
tentang faktor penyebab menghindari faktor
penyakitnya tersebut penyebab dari

29
penyakit pasien
tersebut.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Follow up

Risiko Eksternal  Mengedukasi keluarga Pasien dan Saat kunjungan ke  Keluarga dapat Keluarga pasien
/ Psikososial pasien tentang penyakit keluarga rumah pasien mengerti akan mencoba mengerti
Keluarga yang dideritanya yakni pasien penyakit yang diderita akan penyakit pasien
infeksi gonorrhea oleh pasien serta dan menerima apa
dapat mengingatkan yang telah terjadi
pasien untuk tidak pada pasien.
melakukan perliku Keluarga pasien juga
berisko yang dimana
sama sama
dapat menyebabkan
terjadinya penyakit mengingatkan pasien
tersebut. untuk tidak
melakukan hal yang
tidak dianjurkan.

Fungsional Menyarankan kepada pasien Pasien Saat kunjungan ke Pasien menghindari Pasien sudah
agar pasien tidak melakukan rumah pasien faktor penyebab menghindari faktor
perilaku berisko dan terjadinya penyakit penyebab dari
mengurangi rasa tersebut. penyakitnya.
kekhawatiran akan
penyakitnya tersebut

30
d. Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

31
LAMPIRAN

32

Anda mungkin juga menyukai