Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH NUTRISI PADA IBU HAMIL

DISUSUN OLEH :
MOH. ILHAM

AKADEMI KEPERAWATAN
NAZHATUT THULLAB
SAMPANG
2019
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting,

sebab orang percaya bahwa makanan yang benar akan memberi dampak yang baik

bagi janin. Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh

dimakan ibu hamil dan makanan yang ditaburkan, yang mana hal tersebut ternyata

sama sekali tibak benar dilihat dari segi kesehatan. misalnya, ibu hamil tidak

boleh makan banyak-banyak dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah

dilahirkan. Pendapat tersebut tidak dapat dibenarkan. (Johana, 1986)

memperingatkan agar berhati-hati dengan berpantangan garam pada waktu hamil,

sebab pada percobaan binatang terbukti bahwa kurangnya garam dapat

mempengaruhi otak janin.

Nutrisi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin

yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah) lebih

tinggi di negara-negara yang sedang berkembang daripada di negara-negara yang

sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah

mempengaruhi diet ibu. Nutrisi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin

berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang

setelah dibuahi tumbuh dengan pesat.


B. Rumusan Masalah

1) Prinsip nutrisi pada ibu hamil?


2) Status nutrisi pada ibu hamil?
3) Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil?
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil?
5) Dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil?

6) Makanan yang harus dihindari pada saat hamil?

C. Tujuan

Mahasiswa setelah membaca makalah ini dapat mengetahui nutisi pada ibu

hamil, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil, dan

dampak kekurangan nutrisi serta makanan yang harus dihindari pada saat hamil.
PEMBAHASAN

1. Prinsip nutrisi pada wanita hamil

Nutirsi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya yaitu, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-

proses kehidupan (Soejarno, 2000). Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan

yang dapat membuat kelurga bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan

mental yang bersifat alami. Para calon ibu harus sehat dan mempunyai nutrisi

cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan setelah hamil. Harus mempunyai

kebiasaan makan yang teratur dan bergizi, berolahraga teratur dan tidak merokok.

Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama kehamilan, maka bayi yang

dikandungnya akan menderita kekurangan gizi. Jadi meskipun sudah cukup bulan,

bayi tersebut akan lahir dengan berat badan dibawah 2500 gram atau BBRL (Bayi

Berat Lahir Rendah). Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan

ASI bila kelak menyusui. ASI mengandung zat-zat berkualitas untuk pertumbuhan

bayi yaitu pertumbuhan jasmani dan intelektual. ASI terutama mengandung asam

dekosa heksaenoid (DHA) yang mengisi sel-sel manusia mulai dari janin didalam

kandungan sampai berumur 2-3 tahun. Setelah itu, pertumbuhan otak manusia

berangsur-angsur menurun sampai berumur 5-7 tahun. Selama pertumbuhan sel-

sel otak akan diisi oleh oleh zat DHA dan bilamana zat DHA itu sedikit, maka

sebagaian sel otak akan diisi oleh lemak. Selain adanya DHA tingkat IQ juga

ditentukan oleh genetik (keturunan). Dalam hal ini keturunan menentukan jumlah

sel-sel otak dari setiap individu. Meskipun secara genetik jumlah sel-sel individu

pada bayi baru lahir lebih banyak, tetapi kalau yang terisi dengan zat DHA sedikit
(karena tidak mendapat ASI), maka sebagaian besar sel-sel otak akan diisi oleh

lemak. Hal ini yang menyebabkan IQ bayi menjadi rendah.

Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi protein sekitar 2-2,5 g/kg berat

badan. Protein yang bermutu adalah protein hewani yang dapat diperoleh dari

telur, susu, dan ikan. Selain ASI ikan laut juga mengandung asam lemak omega 3

(DHA), sehingga ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan laut. Diantara

jenis-jenis ikan laut, yang terbanyak mengandung DHA adalah ikan lemuru.

Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang

disalurkan melalui plasenta, untuk itu ibu hamil harus mendapat nutrisi yang

cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Selama hamil ibu akan

mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janinnya,

memudahkan kelahiran dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan

dilahirkan. Agar kehamilan berjalan dengan sukses, keadaan nutrisi ibu pada

waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan

tambahan protein dan mineral seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat, dan

energi (Ramayulis, 2009).

Nutrisi yang baik selama kehamilan erat hubungannya dengan proses

pertumbuhan berbagai organ pendukung proses kehamilan seperti alat kandungan,

mamae, dan lain-lain. Untuk mendukung berbagai proses pertumbuhan dan

peningkatan penggunaan energi, maka kebutuhan makanan sebagai sumber energi

juga meningkat terutama pada trimester II kehamilan. Peningkatan metabolisme

berbagai nutrisi membutuhkan pula peningkatan kebutuhan suplai vitamin dan

mineral. Kondisi nutrisi dan konsumsi ibu yang sedang hamil akan berpengaruh

pada kondisi fetus dan neonatus setelah lahir. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil
akan berakibat berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan kematian pada

bayi sebelum lahir. Makanan ibu hamil harus sesuai dengan kebutuhan yaitu

makanan yang seimbang dengan perkembangan masa kehamilan. Ibu hamil

seharusnya menerapkan menu empat sehat lima sempurna. Trimester I,

pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan

janin belum begitu besar, tetapi pada masa ini sering terjadi masalah-masalah

ngidam dan muntah, karena itu kebutuhan gizi harus diperhatikan. Trimester II

dan III, pada masa ini pertumbuhan janin berlangsung lebih cepat dan perlu

diperhatikan kebutuhan gizinya. Kebutuhan kalori wanita normal sekitar 2200

Kkal, kebutuhan kalori ibu hamil ditambah 300 kalori sehingga menjadi sekitar

2500Kkal.

Komponen pertambahan berat badan secara umum dibagi dua yaitu

produk kehamilan (janin, cairan amnion, dan plasenta) dan jaringa tubuh ibu

(darah, cairan ekstravaskuler, uterus, payudara, dan lemak). Kehamilan itu

merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini kualitas seorang anak

ditentukan. Pemeliharaan kehamilan dimulai dari perencanaan menu yang sangat

benar. Masukan nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan kesehatannya dan janin

yang dikandungnya. Janin sangat tergantung kepada ibunya untuk pernapasan,

pertumbuhan, dan untuk melindunginya dari penyakit. Kebutuhan nutrisi pada

masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum hamil, peningkatan kebutuhan

nutrisi sebesar 15%, karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, volume darah,

plasenta, air ketuban, dan pertumbuhan janin. Makanan yang dikonsumsi ibu

hamil dipergunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40%, sedangkan yang 60%

untuk memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan nutrisi pada ibu hamil tidak
sesuai kebutuhan, maka kemungkinan akan terjadi gangguan dalam kehamilan

baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.

2. Status nutrisi ibu hamil

Status nutrisi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat

memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu yang

sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada trimester

pertama kenaikan itu hanya kurang dari 1 kg, trimester kedua kira-kira 50%, dan

trimester ketiga kira-kira 90%. Kenaikan tersebut meliputi kenaikan komponen

janin yaitu: pertumbuhan janin, plasenta, dan cairan amnion (huliana, 2001).

Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur kehamilan

dan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan anak yang normal.

Kenaikan berat badan ideal ibu hamil 7 kg untuk ibu gemuk dan 12,5 kg untuk ibu

yang tidak gemuk. Jika kurang dari normal berisiko keguguran, anak lahir

prematur, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim mengeluarkan anak,

dan pendarahan setelah persalinan.

3. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil

Kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas

diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapat makanan

bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa dikonsumsi baik

kualitas maupun kuantitasnya haru ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar

ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna

juga dalam rangka memudahkan kelahirannya dan untuk produksi ASI bagi bayi

yang akan dilahirkan. Demi suksesnya kehamilan keadaan gizi ibu pada waktu
konsepsi harus dalam keadaan baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan

protein, kalori, asam folat, kalsium, zat besi, energi, vitamin, dan mineral.
a. Protein
Kebutuhan protein meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan

perkembangan janin, pembentukan plasenta, cairan amninon, pertumbuhan

jaringan maternal, dan penambahan volume darah. Makan protein lebih

banyak tidak memberi keuntungan dan berpotensi bahaya. Menurut WHO

tambahan protein ibu hamil adalah 0,75 gram/kg berat badan.


b. Kalori

Kebutuhan kalori meningkat karena peningkatan laju metabolik basal dan

karena penambahan berat badan meningkatkan jumlah kalori yang dibakar

selama aktivitas. Peningkatan kebutuhan kalori kira-kira 15% dari

kebutuhan kalori normal wanita.

c. Asam folat
Ibu yang mengkonsumsi jumlah asam folat adekuat sebelum konsepsi dan

selama bulan awal kehamilan menurunkan risiko mengandung bayi dengan

defek tuba neural misalnya: spina bifida (tulang belakang tidak

bersambung) dan anensefali (tanpa batok kepala). Makanan yang kaya

bentuk folat alami (folat) meliputi jus jeruk, sayuran hijau, brokoli, dan

asparagus.
d. Kalsium
Asupan kalsium adekuat sebelum hamil, jumlah yang dikonsumsi

tidak perlu meningkat. Namun, 1300 mg/hari kalsium dianjurkan untuk

remaja hamil dan diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi, kontraksi

otot dan sistem syaraf. Ibu yang tidak mengonsumsi cukup kalsium dari

makanan memerlukan suplemen kalsium.


e. Zat besi
Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk semua wanita selama trimester

kedua dan ketiga. Zat besi lebih banyak dikonsumsi diantara waktu makan

atau pada jam tidur pada saat lambung kosong untuk memaksimalkan

absorpsi.
f. Energi
Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen fetus

maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kurang lebih

27.000 Kkal atau 100 Kkal/hari dibutuhkan selama mengandung. National

Research council (1980) menganjurkan pemberian 2000 Kkal/hari bagi

wanita berumur 25-50 tahun, dengan tambahan 300 Kkal bagi mereka

yang sedang mengadung.


g. Vitamin dan mineral
Pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan mineral

seperti vitamin C dan zink. Tambahan vitamin dan mineral bagi ibu hamil

tidak melebihi 100% terkecuali zat besi. Tambahan makanan lebih baik

dikonsumsi dalam bentuk cairan seperti formula dengan kandungan zat

gizinya telah sesuai dengan kebutuhan ibu hamil.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ibu hamil

a. Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata

untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jmlah zat

makanan yang harus diberikan agar hamilnya berjalan lancar. Di negara

maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu

kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan

melahirkan bayi BBLR.

b. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil, maka lebih banyak energi

yang diperlukan.

c. Suhu lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5°-37°C untuk metabolisme yang

optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan

lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus

diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Jika lebih besar perbedaan suhu

tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang

diperlukan.

d. Aktivitas

Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang

dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.

e. Status kesehatan

Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil

dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan

yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan sebagainya.

f. Pengetahuan zat gizi dalam makanan

Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa

sangat berperan penting. Banyak faktor yang memengaruhi antara lain

kemampuan keluarga itu untuk membeli makanan atau pengetahuan

tentang gizi. Ngidam adalah pertanda bahwa di dalam tubuh ibu hamil ada

perubahan besar yang menyangkut susunan enzim dan hormon. Pada ibu

hamil dianjurkan banyak minum dan makan makanan yang segar dan

terasa sedikit asam, misalnya buah segar, asinan buah, sayuran, selada
buah atau sayur. Kebutuhan kalori pada saat ini masih normal yaitu 2200

Kkal. Bila mual dan muntah, upayakan porsi kecil tetapi frekuensinya

ditambah atau masakan panas yang langsung dihidangkan. Makanan yang

dipilih sebaiknya buah-buahan dan sayuran serta makanan yang padat

kalori sehingga porsi makan dapat dikurangi.

g. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan

Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada

kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori

paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil juga harus memeriksakan

kehamilannya kepada petugas kesehatan paling sedikit empat kali selama

masa kehamilannya.

h. Status ekonomi

Baik status ekonomi maupun sosial sangat memengaruhi seorang wanita

dalam memilih makanannya.

5. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil

a. Dampak pada kehamilan


Ibu hamil merasa lelah, mual, pegal, sembelit, varises bahkan masalah

di kulit, gigi atau gusi tidak hanya disebabkan oleh faktor hormonal, tetapi

juga asupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil. Rasa lelah serta mual terjadi

karena ibu hamil kekurangan protein dan kabohidrat kompleks. Sembelit

bisa terjadi karena ibu hamil kurang asupan makanan berserat dan varises

bisa dialami lantaran asupan vitamin C kurang tercukupi, serta kram pada

kaki terjadi karena kekurangan mineral, fosfor, dan kalsium.


b. Dampak pada janin
Asupan gizi yang kurang dapat menghambat pertumbuhan janin. Ibu

hamil perlu memperhatikan kualitas maupun kuantitas asupan


makanannya. Pada trimester pertama jika ibu hamil kekurangan gizi bisa

mengakibatkan kerusakan janin dan perkembangan janin tidak sempurna.

Pada trimester pertama organ-organ tubuh janin sedang dalam masa

perkembangan. Kemudian pada trimester kedua organ janin terus

berkembang dan hampir sempurna. Pada trimester terakhir otak janin

mengalami perkembangan paling pesat dan dan berlanjut sampai lahir.

Semua perkembangan itu membutuhkan asupan gizi yang cukup

seimbang. Bila tidak terpenuhi maka tumbuh kembang janin tidak optimal.
c. Dampak pada bayi
Pada ibu hamil yang dietnya baik, 95% bayi yang dilahirkan dengan

kesehatan baik pula. Di pihak lain hanya 8% dari ibu yang dietnya buruk

(mengkonsumsi jajanan tidak bergizi) mempunyai bayi dengan kesehatan

yang tergolong baik, sementara 65% dari mereka memiliki bayi yang

meninggal sebelum lahir, prematur, dan fungsi tubuh belum sempurna atau

memiliki cacat lahir. Terkait hal tersebut ibu hamil perlu menerapkan pola

makanan sehat. Bila sebelumnya ibu memiliki pola makan yang kurang

sehat, segera berubah. Berbagai gangguan saat hamil yang dapat

menyebabkan terganggunya pola makan sehat pun seharusnya diatasi.

Asupan gizi yang baik selama hamil tidak hanya menentukan tumbuh

kembang janin di dalam rahim, tetapi kehidupan anak di masa depan

(Harvard, 1998)

6. Makanan yang harus dihindari saat hamil

a. Kopi dan teh


Kafein pada kopi dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi berberat

badab rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya porsi
dikurangi menjadi tidak lebih dari dua cangkir per hari. Teh yang

dikonsumsi berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan nutrisi pada

usus.
b. Makanan mentah atau setengah matang
Makanan mentah dapat membawa bibit penyakit penyebab listeriosis dan

toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin. Makanan tersebut antara lain:

keju segar, susu segar (non-pasteurisasi), telur mentah atau setengah

matang, salad, dan sate kambing atau ayam yang kurang matang.
c. Ikan yang kaya merkuri
Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel

(biasanya dalam kaleng), kerang, dan ikan pari sebaiknya dihindari.


d. Alkohol dan rokok
Konsumsi alkohol dan rokok berbaha bagi janin karena yang dikonsumsi

ibu juga dikonsumsi janin, padahal kondisi fisiknya masih sangat rentan.

Didalam rokok tersebut mengandung bahan kimia seperti nikotin.


KESIMPULAN

Kehamilan merupakan masa yang penting, karena pada masa ini kualitas

seorang anak ditentukan. Pada kehamilan juga terjadi perubahan fisik dan mental

yang bersifat alami. Pada ibu hamil banyak nutrisi yang harus terpenuhi agar bayi

lahir dengan sehat dan dapat produksi ASI dengan lancar yaitu, protein, kalori,

asam folat, kalsium, zat besi, energi, vitamin, dan mineral. Juga ada banyak faktor

yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil diantaranya yaitu, berat badan, umur,

suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan, pengetahuan zat gizi dalam makanan,

kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, dan status ekonomi.


Daftar pustaka

Paath, Erna Francin, Dkk. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak.(Editor: Gede Ranuh).


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

http://female.kompas.com/read/2012/07/31/09463429/Dampak.Pola.Makan
.Buruk.pada.Kehamilan.dan.Janin 25 Januari 2013 15:21 WIB.

http://watisusilawati.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
21 januari 2013 12:23 WIB.

http://www.diwarta.com/pengertian-nutrisi-menurut-beberapa-ahli-dan-
jenis-jenis-nutrisi/615/ 25 Januari 2013 14:57 WIB.

Anda mungkin juga menyukai