PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suatu sistem muncul karena adanya usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan manusia yang sangat
bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda. Kebutuhan manusia
yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan suatu sistem
ekonomi.
Dalam memuaskan kebutuhan-kebutuhannya manusia membutuhkan
manusia lainnya, karena pada dasarnya manusia tidak dapat memuaskannya
sendiri. Hubungan-hubungan dengan orang lain akan membentuk suatu
jaringan yang didalamnya suatu sistem pengaturan. Sistem pengaturan itu
mengatur mekanisme hubungan yang terjadi apa yang boleh dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan.
Aturan ini pada dasarnya merupakan pencerminan dari nilai-nilai yang
dianut oleh masyarakat. Sebagai contoh : sistem ekonomi pasar muncul dan
diberlakukan dalam masyarakat yang menganut paham kebebasan individu.
Aturan yang dianut adalah pemerintah tidak ikut campur tangan dalam
kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi sepenuhnya menjadi urusan setiap
individu. Apabila pemerintah ikut dalam kegiatan ekonomi maka kegiatan
ekonomi akan terganggu dan tujuan tidak akan tercapai.
1
7. Mengetahui ciri-ciri sistem ekonomi Pancasila.
8. Mengetahui kondisi ekonomi Indonesia dilihat dari Pdb.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem ekonomi
Sistem ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang membahas
persoalan pengambilan keputusan dalam tata susunan organisasi ekonomi untuk
menjawab persoalan-persoalan ekonomi untuk mewujudkan tujuan nasional suatu
negara. Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi
dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang
oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua
sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara
sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana
2
(planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-
faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar
(market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi
barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
3
Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.
a. Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
1) Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
2) Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang
dimilikinya.
3) Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
4) Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
5) Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
6) Persaingan dilakukan secara bebas.
7) Peranan modal sangat vital.
4
4) Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
b. Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah:
1) Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan
masalah ekonomi lainnya.
2) Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
3) Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
4) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
5) Jarang terjadi krisis ekonomi.
c. Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :
1) Mematikan inisiatif individu untuk maju.
2) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
3) Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar
dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam
memecahkan masalah ekonomi.
a. Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
1) Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
2) Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh
pemerintah.
3) Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat
peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan
mengawasi kegiatan swasta.
4) Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
5. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional
Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral
Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi
rakyat.
Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan
sosial :
Berdaulat di bidang politik
Mandiri di bidang ekonomi
Berkepribadian di bidang budaya
Yang mendasari paradigma pembangunan ekonomi kerakyatan
yang berkeadilan sosial :
Penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk
ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi.
Pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner dan
multicultural.
5
Pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi
dan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
6
1. Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak
terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi
yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang
pemisah si kaya dan si miskin.
2. Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga
mematikan motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan
bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita,
diantaranya :
7
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap
pemikiran Wilopo. Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat
ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector swasta.
d. Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan
kapitalis dan juga sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau
sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau
sosialis, manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang memiliki
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
e. Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem
ekonomi pasar dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem
tersebutlah tercapai keseimbangan antara sistem komando dengan sistem
pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-
ideologi yang dianut suatu negara Sumitro Djojohadikusumo dalam
pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di
Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-
citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam ekonomi campuran.
Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan dijalankan oleh
pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan
usaha swasta.
Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun
oleh tokoh politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung
menitikberatkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
8
Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di
alokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk
kepentingan politik dan perang.
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di indonesia
pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti berikut :
9
1988), yang meliputi penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23
dan butir-butir yang berasal dari Pasal-Pasal UUD tentang hak milik yuang
berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993
butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18 UUD 1945.
Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak
disebut lagi dan diperkirakan “dikembalikan” ke dalam Pasal-Pasal asli UUD
1945.
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral
luhur, yang menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai
pemegang kedaulatan, rakyat sebagai umat yang dimuliakan Tuhan, yang
hidup dalam persaudaraan satu sama lain, saling tolong-menolong dan
bergotong-royong.
Di dunia ini sistem ekonomi yang ada dapat dibagi atas tiga, sistem
ekonomi kapitalis yang berorientasi pada kebebasan dan penumpukkan
modal, sistem ekonomi sosialis yang fokus pada pemerataan dan
kesejahteraan bersama, serta sistem ekonomi campuran yang merupakan
gabungan dari dua sistem ekonomi di atas.
Indonesia adalah Negara yang termasuk menganut sistem ekonomi
campuran yaitu menggabungkan antara sistem ekonomi kapitalis dengan
liberal. Lebih tepatnya Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomi yang
perwujudannya berasal dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh dan untuk rakyat
dibawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
10
dibandingkan konsumsi dan investasi, tetapi dari data BPS dari tahun 1980-
2004, besarnya belanja pemerintah lebih kecil dibandingkan konsumsi dan
investasi, hal ini yang menjadi dasar kenapa indonesia disebut kapitalistik.
Jika ditinjau dari sejarah pada masa krisis global yang menjadikan
Perekonomian Indonesia lumpuh sehingga Indonesia membuka bagi para
investor asing untung menanam modal di Indonesia, sehingga komponen
Investasi dan Konsumsi lebih besar dibandingkan belanja pemerintah. Akibat
krisis global yang melumpuhkan perekonomian Indonesia yang mengharuskan
Indonesia berhutang pada bank dunia (International Monetary Fund) sehinnga
Indonesia manja terhadap hutang luar negri tersebut.
Tetapi dengan Indonesia yang negara sosialis, peran pemerintah disini
sebagai pengendali mekanisme pasar, semua kegiatan ekonomi dilindungi
perundang-undangan sehingga ada peran pemerintah dalam perekonomian.
Dengan demikian Indonesia menyebut Sistem ekonominya yaitu Sistem
Ekonomi Demokratis. Dari percampuran kedua lisme sistem ekonomi ini yang
saling tarik ulur antara liberal-kapitalistik dengan sosial-komunistik
menjadikan perekonomian di Indonesia kurang stabil, karena masih banyak
warga Indonesia yang masih belum siap berdiri sendir dan masih bergantung
pada Negara. Hal ini yang menjadikan goyahnya perekonomian di Indonesia.
Saat ini Indonesia banyak mengalami permasalahan besar akibat
ketidakpastian sistem perekonomian di Indonesia seperti : Minyak yang akan
habis 12 tahun mendatang, Gas yang akan habis 34 tahun mendatang, Batu
bara yang akan habis 78 tahun mendatang.
Hal ini disebabkan ketidak mandirian Indonesia, ketidak mampuan
Indonesia berdiri dikaki sendiri. Ledakan penduduk yang tak terkendali akan
menyangkut masalah pangan di Indonesia, sedangkan lahan pertanian semakin
menyempit yang dibarengi ketidak mampuan Bangsa dalam melakukan
percepatan pertumbuhan di sektor pertania. Peranan sektor swasta yang sangat
besar dan tidak sesuai dengan Pasal 33 UUD 1994, yang melatar belakangi
lahirnya UUD tersebut adalah kejahatan kapitalisme bangsa penjajah di
Indonesia yang membawa kesengsaraan pada masyarakat dan timbulnya
kesenjangan sosial. Saat ini perekonomian di Indonesia banyak dikuasai oleh
11
asing, sudah saatnya Indonesia berdaulat, Mandiri dan Sejahtera. Maka dari
itu, Indonesia harus kembali kepada Sistem Ekonomi Pancasiala sesuai UUD
1945 yang berorientasi kepada kemasahelatan Indonesia.
12
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam
sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor
produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja,
modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada
perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya
menjadi seluruh benda tangibel, baik secara langsung dari alam
maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian
disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu,
beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai
sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran
informasi era globalisasi ini. (Griffin R: 2006) secara total, saat ini
ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga
kerja (labor), modal (capital) sumber daya fisik (phsical
resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daa
informasi (information resourcs).
4) Lingkungan ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah sebuah penggabungan dari
beberapa faktor ekonomi, seperti jumlah tenaga kerja,
produktivitas, pendapatan, kekayaan, inflasi, dan suku bunga.
Faktor-faktor ini terpengaruhi pola pengeluaran individu dan
perusahaan.
Lingkungan ekonomi dipengaruhi oleh:
Pendapatan dan kekayaan : pendapatan perekonomian
diukur dengan GDP, GNP, dan pendapatan perkapita. Nilai
tinggi faktor-faktor ini menunjukkan suatu lingkungan
ekonomi progresif.
Tingkat pekerjaan : kerja yang tinggi merupakan gambaran
positif perekonomian. Namun, ada banyak pengangguran
termasuk kerja parsial dan setengah pengangguran.
Produktivitas : ini adalah output yang dihasilkan dari
jumlah yang diberikan masukan tingkat tinggi mendukung
produktivitas lingkunan ekonomi.
13
5) Organisasi dan manajemen
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-
masing di peran tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian
dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan
kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada
pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b. Faktor Ekstern
1) Falsafah Pancasila
Sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam sila ini
diberlakukannya etik dan moral agama, bukan materialisme.
Kemanusiaan yang adil dan beradab yang tidak mengenal
pemerasan atau eksploitasi. Persatuan Indonesia berlakunya
kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-
demokrasi dalam ekonomi.Kerakyatan mengutamakan kehidupan
ekonomi rakyat dan hajat hidup orang banyak. Serta Keadilan
Sosial yang mengutamakan persamaan/emansipasi, kemakmuran
masyarakat yang utama bukan kemakmuran orang-seorang.
2) Landasan Konstitusional UUD 1945
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya
sistem ekonomi Indonesia. Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal
mengenai keekonomian yang berada pada Bab XIV UUD 1945
yang berjudul Kesejahteraan Sosial. Kesejahteraan sosial adalah
bagian tak terpisahkan dari cita-cita kemerdekaan. Pasal 33 UUD
1945 adalah pasal restrukturisasi ekonomi, pasal untuk mengatasi
ketimpangan struktural ekonomi. Ayat 1 Pasal 33 UUD 1945
menegaskan, bahwa perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.Perkataan disusun
artinya direstruktur. Seorang strukturalis pasti mengerti arti
disusun dalam konteks restrukturisasi ekonomi, merubah ekonomi
14
kolonial menjadi ekonomi nasional, menghilangkan subordinasi
ekonomi dan menggantinya dengan demokrasi ekonomi.
Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran
bagi semua orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan menguasai hajad hidup orang banyak harus
dikuasai oleh negara. Kalau tidak tampuk produksi jatuh ke tangan
orang-orang yang berkuasa dan rakyat banyak ditindasinya. Pasal
dalam UUD lainnya yang mempengaruhi sistem ekonomi di
Indonesia antara lain pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.
6) GBHN
Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-
butir Demokrasi Ekonomi (kemudian menjadi ketentuan dalam
GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi penegasan
berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang
berasal dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yuang berfungsi
sosial dan kebebasan memilih jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993
butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal 18
UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir
Demokrasi Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan
dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.
7) Keadaan kondisi politik
Politik juga menentukan sistem ekonomi. Seperti misalnya
apabila kondisi politik di Indonesia yang tidak stabil seperti terjadi
konflik di beberapa daerah yang disebabkan oleh faktor ekonomi,
maka sistem ekonomi pun akan diganti karena sudah tidak seuai
dengan kehidupan bangsa Indonesia.
8) Kepastian hukum
Kepastian hukum tentang sistem ekonomi tersebut
berdasarkan pada Pancasila serta UUD 45.
9) Masyarakat dalam arti luas
Yang dimaksud masyarakat dalam arti luas yaitu semua
masyarakat Indonesia dari golongan bawah hingga golongan atas
yang berpastisipasi dalam perekonomian Indonesia.
10) Pemerintah
15
Keputusan pemerintah dalam mengubah atau menetapkan
sistem ekonomi sangatlah penting. Karena keputusan tertinggi ada
pada pemerintah. Walaupun masyarakat menghendaki pengubahan
tersebut, namun pemerintah tidak mengubahnya, maka sistem
ekonomi pun tidak akan berubah.
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem ekonomi adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut.
Macam-macam Sistem Ekonomi :
5. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang
diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan
hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
17
6. Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalisme)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh
kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi
diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
7. Sistem Ekonomi Terpusat (Komando)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran
pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan
perekonomian
8. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan
terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam
memecahkan masalah ekonomi.
9. Sistem Ekonomi Kerakyatan
Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional
Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral
Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada
ekonomi rakyat.
Sistem ekonomi Indonesia dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah
Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pada sistem ini, kegiatan
produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau
kepemilikan oleh anggota-anggota masyarakat. Motivasi kegiatan
ekonominya dalah untuk kemakmuran masyarakat dengan memenuhi
kebutuhannya dan mengembangkan keselarasan, keserasian serta
keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
Landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
Sistem Ekonomi Pancasila memiliki empat ciri yang menonjol, yaitu :
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara /
pemerintah. Contoh hajat hidup orang banyak yakni seperti air,
bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain
sebagainya.
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga
dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak
mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi
liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni
18
pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara
damai dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi
dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh
anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena
didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sistem ekonomi Indonesia
adalah sebagai berikut:
a. Faktor intern
Lembaga ekonomi
Sumber daya ekonomi
Faktor produksi yang dimiliki
Ligkungan ekonomi
Organisasi dan manajemen
b. Faktor Ekstern
Falsafah Pancasila
Landasan Konstitusional UUD 1945
GBHN
Keadaan kondisi politik
Kepastian hukum
Masyarakat dalam arti luas
Pemerintah
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2015, Makalah Perekonomian Indonesia Sistem,
(http://pakguruhonorer.blogspot.co.id/2015/06/makalah-perekonomian-
indonesia-sistem.html, diakses 15 Juni 2015).
(http://asykirahilham.blogspot.co.id/2015/08/tugas-makalah-sistem-ekonomi-
indonesia.html, diakses 9 Agustus 2015).
(http://selatika08.blogspot.co.id/2016/06/makalah-sistem-perekonomian-
di-indonesia.html, diakses 2 Juni 2016).
20