b. Baku Sekunder
(V1 X C1) = (V2 X C2)
(5,0ml x 0,0100 M) = (5,0ml x C2)
5,0 ml X 0,0100 M
C2 = = 0,0100 M.
5,0 ml
c. Kadar Mg
[( V kesadahan total−V Ca) X M EDTA X BA Mg X 1000
Ppm Mg =
ml sampel
[(1,35 ml −0,65ml) X 0,0100 M X 24,31 X 1000
= = 1,7017 ppm
100 ml
IX. Hasil
M. Baku primer : 0,0100 M.
M. Baku Sekunder : 0,0100 M.
Kadar Mg : 1,7017 ppm
X. Nilai Normal
Standard air bersih menurut Badan Standard Nasional tahun 2009, bahwa kadar Mg
(Mangan) adalah 0,1 ppm.
XI. Pembahasan
Setelah melakukan praktikum kesadahan Mg2+ , banyak hal-hal yang harus menjadi
perhatian agar terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam melakukan petitrasian seperti
penggunaan larutan Buffer pH 10 dan Buffer NaOH tidak boleh sampai tertukar karna
jika sampai tertukar akan merubah reaksi dan hasil yang sesungguhnya tidak akan terlihat
dan masih banyak hal lainnya yang harus diperhatikan.
XII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sampel air
sumur yang telah diperiksa tidak memenuhi standard nilai normal air bersih.
XIII. Daftar Pustaka
Chang, Rymond. 2003. Edisi Ketiga. Kimia Dasar. Jakarta. Erlangga.
Fardiaz, srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara.Yogyakarta. Kanisius.
Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta. PT Gramedia.
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerjemah : A. Saptorahardjo.
UI-Prees. Jakarta