Anda di halaman 1dari 40

FISIOLOGI KARDIOVASKULER

dr. ANIS KUSUMAWATI, M.Sc, M.Med.Ed


PRODI S1 KEBIDANAN FIKES-UMP

1
2
3
4
5
SIKLUS KONTRAKSI

6
RINGKASAN KEJADIAN KONTRAKSI DAN RELAKSASI SERABUT OTOT SKELET

7
JARINGAN OTOT JANTUNG DAN SISTIM KONDUKSI JANTUNG

8
KANAL ION

9
KANAL ION

10
KANAL ION

11
SERABUT AUTORITMIK: SISTIM KONDUKSI JANTUNG

12
13
14
1. Eksitasi jantung dimulai di sinoatrial node
(SA)
2. Dengan menjalarkan sepanjang serabut otot
atrium, aksi potensial mencapai
atrioventricular (AV) node
3. Dari AV node potensail aksi memasuki
atrioventricular (AV) bundle (bundle his)
4. Aksi potensial memasuki kedua cabang
bundle kanan dan kiri menuju apeks
5. Kemudian ventrikel kontraksi, memompa
darah menuju katup semilunar.

15
Penjalaran Impuls

16
Chanel Ion Na, Ca and K
• Jika Kanal ion Na terbuka,
terjadi aliran Na dari luar ke
dalam sel dan terjadi
depolarisasi membran, jika
tertutup repolarisasi
• Jika Kanal ion K terbuka,
terjadi aliran K dari dalam
ke luar dan terjadi
repolarisasi membran, jika
tertutup depolarisasi
• Jika kanal ion Ca terbuka
terjadi aliran masuk Ca dan
terkait dengan depolarisasi
17
18
Normal Cardiac Electrophysiology:
Pacemaker Action Potential
• Pada kondisi normal nodus SA
adalah pacemaker utama jantung ,
memiliki resting membrane
potensial -60 mV
– Kanal Na pacemaker (If) memainkan
peran utama dalam inisiasi
depolarisasi diastolik.
– Masuknya ion Na tersebut
meningkatkan potensial membran
menjadi -40mV (treshold AP)
– Potensial aksi terjadi karena
pembukaan kanal ion Ca (Ica-T dan
Ica-L)  Ca dependent, sehingga ion
Ca masuk sel.
– Selanjutnya terjadi repolarisasi
dengan terbukanya kanal ion K K
keluar sel, Kanal ion Ca tertutup

19
Normal Cardiac Electrophysiology:
Muscle Cell Action Potential
• Resting membran potensial adalah -
90mV
• Aliran muatan positif (Na dan Ca) melalui
gap junction meningkatkan muatan
membran mencapai treshold AP(sekitar -
65mV)
• Fase 0: pembukaan cepat kanal ion Na
sehingga masuk sel.
• Fase 1: penutupan cepat kanal Na,
pembukaan kanal K keluar sel.
• Fase 2: pembukaan kanal Ca (Ica-L), Ca
masuk ke sel, triger Ca release dari SR--
>kontraksi
• Fase 3: Kanal K aktif keluar sel, kanal Ca
inaktif.
• Fase 4: aliran keluar K bertanggungjawab
terhadap repolarisasi final

20
Muscle Cell Action Potential

21
Excitation-Contraction

22
Periode Refracter
• Periode Refrakter
adalah periode selama
dan setelah AP
membran sel tidak
dapat dire-eksitasi
• Periode refrakter
absolut hampir
sepanjang kontraksi
otot.

23
Normal automaticity
– Pada kondisi normal nodus SA memiliki frekuensi
yang paling cepat untuk timbulnya potensial aksi
(firing rate) spontan.
– Impuls dari nodus SA akan “menekan” sel
pacemaker lainya (overdrive supression) sehingga
hierarki normal akan terjaga.
– Aktivitas pacemaker dipengaruhi oleh saraf
simpatis dan parasimpatis

24
25
Parasimpatis
– Pelepasan Acetylcholine (Ach)
pada sel nodus SA
menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran sel
terhadap ion K dan penurunan
permeabilitas terhadap ion Na
(penurunan aktivitas chanel Na
pacemaker, If)
– Akibatnya terjadi
hiperpolarisasi sel (MDP
bergeser semakin negatif) dan
perlambatan depolarisasi
spontan resting membran.
– Terjadi juga penurunan aktivitas
chanel calsium (Ica-L) yang
semakin memperlambat
terjadinya depolarisasi.
– Heart Rate menjadi lebih
lambat
26
Simpatis
– Pelepasan norepinephrine
pada sel SA akan
meningkatkan permeabilitas
terhadap ion Na (If)
– Akibatnya terjadi peningkatan
slope fase 4 repolarization
sehingga mempermudah
timbulnya depolarisasi
spontan
– Terjadi juga peningkatan
aktivitas chanel calsium (Ica-L)
yang semakin mempercepat
terjadinya depolarisasi.
– Heart Rate menjadi lebih cepat

27
POTENSIAL AKSI DAN KONTRAKSI SERABUT KONTRAKTIL

28
29
ELEKTROKARDIOGRAM

ØPotensial aksi menjalar di jantung menghasilkan aliran


listrik
Ø Dideteksi di permukaan tubuh
Ø Elektrokardiogram (EKG/ECG) merupakan catatan signal
listrik
Ø EKG merupakan susunan catatan potensial aksi yang
dihasilkan oleh seluruh serabut otot jantung selama setiap
debaran jantung
Ø Dipasang eleltrode untuk mencatat

30
31
HUBUNGAN ANTARA SISTOLIK ATRIAL DAN SISTOLIK VENTRIKEL
DENGAN GELOMBANG EKG

32
33
SIKLUS JANTUNG

• PERUBAHAN TEKANAN DAN VOLUME SELAMA SIKLUS JANTUNG

34
35
36
37
REGULASI KIMIAWI PADA HEART RATE

38
39
• http://www.practicalclinicalskills.com/ekg-
lesson.aspx?coursecaseorder=11&courseid=30
1
• http://www.practicalclinicalskills.com/cardiac-
rhythms.aspx

40

Anda mungkin juga menyukai