Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Terminal adalah pangkalan kendaraan bermotor umum yang digunakan
untuk mengatur kedatangan dan keberangkatan, menaikan dan menurunkan
orang dan atau barang, serta perpindahan moda angkutan ( PP No. 74, Tahun
2014, tentang angkutan jalan ).
Sebagai bagian dari transportasi darat, terminal angkutan umum
merupakan bagian penting untuk mengendalikan dan mengatur sistem
pelayanan angkutan namun juga harus memberikan kenyamanan bagi
penumpang dan merupakan tempat yang dapat memberikan pemasukan bagi
daerah. Seiring dengan bertambahnya penduduk maka pengguna angkutan
umum akan semakin bertambah sebagai sarana utuk bepergian bagi
masyarakat.
Batam merupakan salah satu kota industri dengan pertumbuhan penduduk
yang setiap tahunya semakin meningkat. Menurut Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil kota Batam pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 tercatat
1.188.950 jiwa, atau naik sebesar 8 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari banyaknya orang yang datang ke
Batam untuk bekerja di industri-industri dan sektor usaha lainya ataupun
dengan tujuan lain seperti berinvestasi atau hanya sekedar berkunjung untuk
berwisata.
Semakin bertambahnya penduduk maka segala aktifitas kegiatan manusia
semakin banyak. Setiap aktifitas membutuhkan pergerakan, seperti orang
yang beraktifitas sehari-hari untuk bekerja pasti membutuhkan pergerakan
dari rumah menuju tempat kerja. Sedangkan pergerakan tersebut
membutuhkan sarana transportasi yang baik untuk mewujudkannya. Dalam
hal ini transportasi umum sangat menentukan untuk mengatasi kebutuhan
akan sarana transportasi bagi masyarakat untuk melakukan aktifitas sehari-
hari. Ketika transportasi umum tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,
maka yang akan terjadi adalah masyarakat akan memilih untuk memiliki dan
2

menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana untuk memenuhi segala


aktifitasnya.
Disadari hal inilah yang menyebabkan kepadatan kendaraan sehingga
kemacetan di kota Batam tidak terhindarkan. Selain itu, transportasi umum di
kota Batam belum maksimal, dan juga belum memiliki terminal bus yang
dapat mewadahi untuk angkutan–angkutan yang ada. Seperti dilokasi-lokasi
tertentu yang merupakan tujuan masyarakat melakukan aktifitas kegiatan
yang padat, seharusnya terdapat terminal sehingga angkutam-angkutan yang
menuju ke lokasi tersebut tidak berhenti disembarang tempat yang
menyebabkan kemacetan.
Undang-undang Lalulintas No. 22 Tahun 2009 lalu lintas angkutan dan
jalan, menerangkan bahwa fungsi terminal adalah sebagai perencanaan dan
pengedalian lalu lintas arus kendaraan untuk menghindari kemacetan, selain
itu juga sebagai sumber dari pendapatan daerah. Jika dilihat dari penjelasan
tersebut maka terminal angkutan umum di kota Batam sangat di butuhkan
dimana saat ini dibeberapa tempat terjadi kemacetan pada waktu-waktu
tertentu seperti pada saat pagi hari orang mulai beraktifitas dan pada saat sore
hari selesai beraktifitas. Hal tersebut tidak lepas dari sistem transportasi
umum yang belum berfungsi dengan baik sehingga banyak orang memilih
memiliki kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi untuk memenuhi
kebutuhan perjalanan menuju tempat beraktifitas sehari-hari.
Dari beberapa hal di atas penulis menyimpulkan bahwa terminal
angkutan umum kota Batam sangat di butuhkan untuk mengurangi masalah
tersebut. Selain itu, dari beberapa alternatif transportasi yang ada di Batam
yang belum memiliki fasilitas terminal hanya transportasi darat, yaitu
terminal bagi angkutan umum.
Dengan pertimbangan tersebut penulis memilih judul “Terminal
Angkutan Kota Batam” dengan penekanan desain mengikuti perkembangan
zaman atau Arsitektur Modern.
Arsitektur Modern berkembang sekitar tahun 1900 an. Arsitektur
modern adalah suatu istilah yang diberikan pada bangunan yang memiliki
karakteristik serupa dengan mngutamakan keserderhanaan bentuk, dan
3

mneghapus segala macam ornamen – ornamen yang ada pada gaya arsitektur
sebelumnya. Pada tahun 1940 gaya arsitektur modern diperkuat dan di kenali
sebagai gaya arsitektur internasional. Yang menjadi gaya yang dominan
selama beberapa dekade di abad 20. Karakteristik dari arsitektur modern pada
umumnya adalah memiliki bentuk yang sederhana dalam hal ini
menghilangkan ornamen-ornamen yang ada pada gaya sebelumnya
menghilangkan bentuk-bentuk ukiran, menyederhanakan bangunan sehingga
menghilangkan format detail yang tidak perlu. Beberapa arsitek ternama
dunia yang mencetuskan arsitektur modern adalah Louis Sullivan ( Form
Follow Function ) atau bentuk mengikuti fungsi, Mies Van Der Rohe ( Less
Is more ) atau sedikit adalah lebih.
Arsitektur Modern merupakan gaya baru dari gaya-gaya arsitektur yang
sebelumnya baik segi bentuk, penggunaan material dan penggunaan warna.
Arsitektur modern menonjolkan bentuk-bentuk yang sederhana unik, diluar
dari kebiasaan, menarik. Bentuk, pemakaian warna dan material pada
bangunan merupakan modal untuk menciptakan daya tarik pada bangunan
tersebut.
Terminal angkutan umum dengan gaya modern diharapkan dapat
menjadi penanda bagi perkembangan desain bangunan di Indonesia
khususnya di Batam. Karena Batam sendiri merupakan kota yang dekat
dengan Singapura, negara maju yang selalu mengikuti perkembangan zaman
pada bangunan-bangunannya. Salah satu yang sangat terkenal di Singapura
adalah Marina Bay yang merupakan salah satu bangunan modern yang
terkenal didunia. Dengan desain bangunan yang mengikuti perkembangan
zaman atau dengan gaya modern, bangunan di Batam diharapkan bisa
menyesuaikan perkembangan arsitektur yang ada didunia.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang ada di kota Batam
adalah semakin bertambahnya penduduk yang berdampak serius di beberapa
hal. Semakin bertambahnya penduduk maka segala aktifitas kegiatan manusia
semakin banyak. Aktifitas membutuhkan pergerakan menuju ke tempat tujuan
4

aktifitasnya. Pergerakan itu sendiri membutuhkan sarana transportasi yang


baik untuk mewujudkannya. Dalam hal ini transportasi umum sangat
menentukan untuk mengatasi kebutuhan akan sarana transportasi bagi
masyarakat untuk melakukan perjalanan menuju tempat aktifitas sehari-hari.
Ketika transportasi umum tidak berjalan dan berfungsi dengan baik, maka
yang akan terjadi adalah masyarakat akan memilih untuk memiliki dan
menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi untuk
memenuhi perjalanannya menuju tempat aktifitasnya. Semakin banyaknya
kendaraan salahsatu penyebab terjadinya kemacetan. Hal ini terjadi karena
dampak dari transportasi umum kota yang tidak teratur dan terkesan
berantakan,
Salah satu pilihan yang bisa di lakukan untuk mengatasi masalah ini
adalah mengaktifkan angkutan kota sebagai sarana transportasi yang
mewadahi kegiatan masyarakat. Untuk membentuk suatu transportasi yang
baik maka harus ada tempat dimana alat transportasi terorganisir sesuai
dengan tujuan-tujuannya. Bangunan terminal angkutan kota Batam sangat
dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Bangunan terminal dengan
penekanan desain Arsitektur Modern dapat memberikan suasana baru untuk
bentuk-bentuk bangunan yang ada di Batam sebagai kota yang terus
berkembang dan mengikuti perkembangan zaman.

1.3. Tujuan dan Sasaran


a. Tujuan
Merumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang
berhubungan dengan aspek perencanaan dan perancangan Terminal
Angkutan Umum Kota Batam sebagai penunjang kebutuhan akan tempat
bagi angkutan yang ada di Batam. Diharapkan dapat mengurangi masalah-
masalah yang ada akibat dari tidak tertatanya tempat pemberhentian untuk
angkutan umum kota Batam.
Sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan kedalam
perancangan grafis.
b. Sasaran
5

Tersusunnya konsep dasar perencanaan dan perancangan Terminal


Angkutan Umum Kota Batam, dapat mewadahi segala aktifitas yang
berhubungan dengan transportasi umum kota Batam yang saat ini belum
memiliki terminal yang layak untuk kendaraan angkutan kota.
1.4. Lingkup Pembahasan
a. Ruang Lingkup Substansial
Merencanakan dan merancang Terminal Angkutan Umum dan
termasuk dalam kategori bangunan tunggal berserta perancangan tapak
lingkungan sekitar.
b. Ruang Lingkup Spasial
Secara administratif, rencana tapak yang akan dipakai adalah berada
di kota Batam, Kepulauan Riau.
Lokasi berada di samping Pasar Induk Jodoh, Jalan Duyun, Jodoh, Batam

Gambar 1.1 Peta Lokasi Rencana Terminal Angkutan Umum


Sumber : Peta Tematik Kota Batam

1.5. Metode Pembahasan


Metode pembahasan dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu
menguraikan dan menjelaskan data kualitatif, kemudian dianalisa untuk
memperoleh suatu kesimpulan.
6

Pengumpulan data diperoleh dengan cara :


1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pendataan langsung di lokasi.
2. Studi Literatur
Studi literatur yaitu data sekunder yang digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan dan perancangan.
3. Wawancara
Wawancara yaitu dialog langsung dengan baik pelaku aktifitas maupun
pengelola. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai berbagai hal
yang berkaitan dengan topik.
1.6. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program
Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup
pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan
serta alur pikir.
BAB II Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang tinjauan umum, pengertian Terminal
Angkutan Kota, standar pelayanan dan tinjauan khusus mengenai
penekanan desain arsitektur modern.
BAB III Tinjauan Data
Memaparkan tinjauan Kota Batam, serta study banding yang akan
digunakan.
BAB IV Analisis dan Sintesis
Berisi tentang perumusan permasalahan-permasalahan
perancangan.
BAB V Konsep dan Program Dasar Perencanaan dan Perancangan
Membahas mengenai program perencanaan yang meliputi program
ruang, lokasi dan tapak terpilih dan konsep perancangan bangunan
yang meliputi:
7

1. Konsep bentuk
2. Penekanan desain yang digunakan
3. Konsep struktur dan utilitas bangunan.

Daftar Pustaka
1.1.Berisi tentang sumber-sumber referensi penulisan .
8

1.7. Kerangka Pemikiran

LATAR BELAKANG
Aktualitas :
 Batam merupakan kota Industri yang semakin maju.
 Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di kota Batam
 Perlunya transportasi umum untuk menampung pergerakan penduduk atau penumpang.
 Kebutuhan utama akan satu tempat pemberhentian angkutan penumpang di kota Batam.
 Tidak ada Angkutan Antar Kota Antar Provinsi ( AKAP )
Urgensi :
 Menciptakan bangunan Terminal Angkutan kota di Batam yang mengikuti perkembangan zaman.
 Belum adanya fasilitas Terminal Bus angkutan umum di Batam

Originalitas :
Perencanaan dan perancangan Terminal Angkutan Kota Batam dengan menciptakan terminal yang
berkarakter penekanan desain Arsitektur Kontemporer.

TUJUAN
Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik,
sesuai dengan originalitas / karakteristik judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan.
SASARAN
Tersusunnya usulan langkah-langkah dasar perencanaan dan perancangan Terminal Angkutan Kota Batam
berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (Design Guidelines Aspect).

RUANG LINGKUP
Substansial
Merencanakan dan merancang Terminal Angkutan Kota yang termasuk dalam kategori bangunan tunggal
sebagai fasilitas publik beserta perancangan tapak/lansekapnya.
Spasial
Secara administratif daerah perencanaan yang terletak di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

STUDI LAPANGAN STUDI PUSTAKA

 Tinjauan Tapak  Landasan Teori


 Tinjauan Kota Batam  Standar Perencanaan dan Perancangan

STUDI BANDING
 Studi banding Terminal Purabaya Surabaya
 Studi banding Terminal Kayseri- Turki

PERENCANAAN PERANCANGAN

Terminal Angkutan umum Kota Batam Penekanan Desain Arsitektur modern

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


ARSITEKTUR ‘’TERMINAL ANGKUTAN UMUM DI KOTA BATAM’’

Anda mungkin juga menyukai