ANGKATAN 2015
Universitas Bakrie
Jakarta
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
A. Bagi Mahasiswa
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa, 23 Mei 2017, dari mulai pukul
09:00 hingga pukul 11:00 WIB bertempat diruang rapat Direktorat jendral
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, Cipinang Besar Sel.,
Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Peserta kunjungan terdri atas 54 mahasiswa program
studi Teknik Lingkungan, di bombing oleh ibu Sirin Fairus,STP,MT. peserta
berangkat dari kampus sekitar pukul 07;45 Wib, tiba di gedung direktorat jendral
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup Jatinegara, Jakarta Timur, pukul
08:30. Dilanjutkan dengan pengurusan absensi. Setelah itu, peserta menunggu kedatangan
Bpk Sigit Reliantoro selaku Sesditjen PPKL. Tepat pukul 09:00 Bpk Sigit Reliantoro
selaku Sesditjen PPKL datang dan kemudian dilangsungkannya pembukaan dan
diteruskan dengan memberikan kuliah singkat dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Yang beberapa diantaranya menanyakan menyangkut mata kuliah pengelolaan
kualitas lingkungan.
BAB II
7. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan dibidang ekologi
merupakan salah satu cara yang digunakan oleh Negara
didunia untuk mempertahankan keberlangsungan sumberdaya
alam bagi generasi berikutnya dimasa yang akan datang. Selain
untuk keberlangsungan hidup generasi mendatang,
pembangunan ekologi secara berkelanjutan juga dibutuhkan
untuk keberlangsungan ekosistem yang ada dibumi. Pada
hakekatnya pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas
memanfaatkan seluruh sumberdaya, guna meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat manusia.
Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya juga merupakan
upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami
(sumberdaya alam hayati dan non hayati) dan lingkungan
binaan (sumberdaya manusia dan buatan), sehingga sifat
interaksi maupun interdependensi antar keduanya tetap dalam
keserasian yang seimbang.
Menurut David Goetze (1987) menemukan bahwa kontribusi
pelestarian sumberdaya alam milik bersama lebih besar pada
kelompok-kelompok masyarakat yang kecil dibanding dengan
kelompok yang besar. Hal ini disebabkan karena anggota
kelompok saling mengenal, dapat saling mengawasi perilaku
anggota dan sanksi sosial lebih efektif untuk mengatur
pemanfaatan sumberdaya alam secara bersama-sama
8. Kriteria proper
PELAKSANAAN DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN
LINGKUNGAN
a. Biru
1. Memiliki dokumen lingkungan/izin lingkungan;
2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumen
lingkungan/izin lingkungan:
a. Luasan area dan kapasitas produksi masih sesuai
Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan.
b. Jika pengelolaan lingkungan terutama aspek
pengendalian pencemaran air, pengendalian
pencemaran udara, dan Pengelolaan LB3 memiliki
dasar ketentuan dalam AMDAL/UKL-UPL/RKL-
RPL/Laporan pelaksanaan UKL-UPL
3. Melaporkan pelaksanaan dokumen lingkungan/izin
lingkungan (terutama aspek pengendalian
pencemaran air, pengendalian pencemaran udara,
dan Pengelolaan LB3)
b. Merah
Tidak melaksanakan ketentuan dalam dokumen
lingkungan/izin lingkungan: a. Luasan area dan/atau
kapasitas produksi tidak sesuai Dokumen
Lingkungan/izin lingkungan b. Jika Pengelolaan
lingkungan terutama aspek pengendalian pencemaran
air, pengendalian pencemaran udara, dan Pengelolaan
LB3 tidak memiliki dasar ketentuan dalam
AMDAL/UKL-UPL/RKL- RPL/Laporan pelaksanaan
UKL-UPL. 2. Tidak melaporkan pelaksanaan dokumen
lingkungan/izin lingkungan (terutama aspek
pengendalian pencemaran air, pengendalian
pencemaran udara, dan Pengelolaan LB3).
c. Hitam
Tidak memiliki dokumen lingkungan
9. Premis
• Isu Lingkungan dapat menjadi strategi Bisnis – premis I.
Alasan mendasar untuk memasukkan “faktor lingkungan”
kedalam strategi bisnis :
– berpotensi untuk meningkatkan keuntungan
– management untuk mengurangi biaya dan risiko
– meningkatkan nilai dan reputasi – environmental
stewardship
• PROPER Mendorong Inovasi- premis III. Tahun 2015
tercatat 151 inovasi dari 323 perusahaan kandidat Hijau
dan Emas. Tahun 2016 tercatat 260 inovasi dari 247
perusahaan kandidat Hijau dan Emas.
7. Inovasi
Penilaian Inovasi
Bagaimana caranya?
Berikut adalah perusahaan besar beserta inovasi mereka,
diantaranya adalah:
1. PT. Jawa Power
PT. Jawa Power memberikan program CSR yang di
dalamnya mencakup:
Jangkar Randutatah 2014 (JRT’14)
Gempar si Bro
Elektrolomus PLTMH
Energi Petis
Elektrolomus PLTS
JAPOMAS dan CANTING SINBO
Inovasi-inovasi yang telah diberikan oleh PT.
Jawa Power telah memberikan dampak yang baik bagi
lingkungan sekitarnya diantaranya adalah JRT’14 dan
Gempar si BRO. Pada JRT’14 PT. Jawa Power telah
memberikan hamper semua aspek pada penilaian inovasi
mereka yaitu, terdapatnya peningkatan indeks
keanekaragaman hayati 0,6 (2013) menjadi 1,47 (2016);
memberikan pendapatan terhadap anggota kelompok
pantai harapan Rp. 1,9jt/bulan; ada sekitar 20.000
pengunjung yang datang per tahunnya; pemanfaatan
limbah B3 Fly Ash 64 ton dan Bottonm Ash.
Selain JRT’14, Gempar si Bro pun memberikan
nilai yang baik terhadap inovasi mereka diantaranya
ialah, meningkatnya pendapatan dari pengrajin sampai
10%; menghasilkan 200 kg slurry/hari; menurunkan
pencemaran dari kotoran sapi.
2. PT. Badak NGL
PT. Badak NGL telah memberikan program
unggulannya pada sepanjang tahun 2011 sampai 2016
diantaranya adalah:
Tahun 2011: Konservasi Mangrove; Pasar Rawa Indah;
Dana bergulir; BPPKM; Beasiswa; Pengelolaan Hasil
Rumput laut
Tahun 2012: Pencacah Plastik; Konservasi Mangrove;
Ternak Mandiri; Welder; LBD; Dana Bergulir; Konversi
Kawasan Laut.
Tahun 2013: Kedo-kedo Sunu Abadi; Pencacah Plastik;
Konservasi Mangrove; Ternak Mandiri; Konversi
Kawasan Laut.
Tahun 2014: Konservasi Mangrove; Pencacah Plastik;
Konservasi kawasan laut; Ternak Maniri; Budidaya Jamur;
Komunitas Tata Busana; Pengembangan Masyarakat;
TEKASALO
Tahun 2015: Ekowisata Mangrove; KOCIBU; Budidaya
Lele; Budidaya Jamur; Mangrove Eco Mode; Bonles Eco-
Energy; Pembibitan Pohon Ulin; Biodiesel; Budidaya
Kepiting Bakau
Tahun 2016: BONTANG KUALA ECOTOURISM;
UMKM PESISIR (8 UMKM WANITA & 3 BUDIDAYA
KERAPU).
3. PT. Pertamina EP Asset 3 – Field Subang
PT. Pertamina EP Asset 3 – Field Subang menghasilkan inovasi
yaitu KAMPUNG ECO GREEN (Rumah Inspirasi Subang) yang
terletak pada Kecamatan Subang, Kelurahan Dangdeur.
Dari kelurahan Dangdeur sendiri terdapat 4,7 juta ton
sampah setiap tahunnya. Sampah-sampah tersebut diolah
menjadi aspek: Tripod 4M (Konverter Praktis Plastik
menjadi BBA); BANK ROENTAH INSPIRASI (bank
bermata uang sampah). Kemudian pada kelurahan
Dangdeur pun terdapat SANGGAR INSPIRASI (Pusat
Pendidikan & Kebudayaan) yang juga dikelola oleh PT.
Pertamina EP Asset 3 – Field Subang.
Dari desa Sukamulya & Pasirukem sendiri menghasilkan
lebih dari 8.200 Ton Jerami dibakar setiap tahun. Dari
8.200 ton Jerami pertaminya membaginya dengan
beberapa inovasi diantaranya, GAS API (Pemanfaatan gas
metana hasil fermentasi limbah jerami & kotoran ternak);
BURGER PAKAN (Pakan Alternatif) utnuk peternakan.
4. PT. Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore
PT. Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore ini
memberikan bebrapa inovasinya diantaranya:
NATURE / LINGKUNGAN: 20.000 Polibag Bibit
Cemara; Laut 16.000 Polibag Bibit Mangrove; 17.000
Mangrove serta Cemara Laut; 90% Tumbuh dengan baik;
839,24 Ton CO2eq Serapan Karbon; 25 Spesies Burung
dilindungi teridentifikasi; 2 Spesies (Near Threaten by
IUCN) Mangrove dibudidayakan; 7 Spesies Lamun dan
rumput laut teridentifikasi; 4,4 Ton Limbah kayu palet,
menjadi Furniture TPM.
WELLBEING / KESEJAHTERAAN: Peran Aktif
Pemerintah Peraturan Desa No. 27/433.408.12/VII/2016
Tentang Pengelolaan Kawasan Pesisir & Laut Desa
Labuhan; Peraturan Desa No.45/433.408.12/IX/2016
Tentang Pengelolaan Eduwisata Taman Pendidikan
Mangrove; 95 dari sebelumnya 120 Jiwa rumah tangga
miskin telah berpenghasilan Sangat Baik.
Indeks Kepuasan Masyarakat (3,38 dari 4)
ECONOMY / EKONOMI: 109,2 juta Pendapatan dari
pengelolaan TPM; 125,2 juta Potensi pendapatan
penjualan bibit dan panen silvopasturi; 44,2 juta
Pendapatan dari multiplier effect; SROI 1:2,05. Jika
dibandingkan dengan tahun 2015, pendapatan meningkat
sampai 110%.
SOCIAL / SOSIAL: 84 dari 208 Pekerja migran
diberdayakan; 64 KK Kelompok Tani Mangrove Cemara
Sejahtera; 4.677 Penerima manfaat desa pesisir sekitar;
927 Pengunjung dari 125 institusi; dan 9 UKM baru serta 5
UKM mendapat manfaat tidak langsung.
BAB III
TANYA JAWAB