DR dr Erny SpA(K)
MATERI
• Klasifikasi neonatus
• Kelainan kongenital neonatus
• Asfiksia neonatorum
• Gangguan nafas pada BBL
• Sepsis neonatorum
• Ikterus neonatorum
Klasifikasi neonatus
Klasifikasi dan istilah
• Menurut Berat badan lahir :
1. <2500 gram : Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
2. 2500-3500 gram : berat badan lahir normal
3. >3500 gram : Berat badan lahir lebih
KULIT Lengket, Merah spt Pink, halus, Permukaan Pecah2, Spt kertas kulit, Spt kulit,
rapuh, agar/gel, vena tampak mengelupas vena jarang pecah2 dalam, pecah2,
transparan transparan dengan/tanpa vena (-) keriput
ruam, vena jarang
PLANTAR Tumit, jempol >50mm, Garis merah Lipatan melintang Liparan 2/3 Seluruh telapak
CREASES 40-50mm lipatan (-) tipis bag anterior anterior kaki
PAYUDARA Tdk teraba Hampir tidak Areola datar, Areola berbintil, Areola Areola penuh,
teraba papil mamae papila 1-2mm terangkat, papil 5-10mm
(-) papil 3-4
DAUN Kelopak Kelopak Pinna sedikit Pinna memutar Keras dan Kartilago tebal,
TELINGA menyatu membuka, melengkung, penuh, lunak, berbentuk, telinga kaku
pinna datar, lunak, rekoil rekoil rekoil
terlipat lambat segera
KELAMIN Skrotum Skrotum Testis di kanal Testis menuju Testis Testis tergantung,
LAKI2 datar, halus kosong, rugae atas, rugae bawah, rugae dibawah, rugae dalam
samar jarang sedikit rugae tegas
KELAMIN Klitoris Klitoris Klitoris Labia mayor dan Labia Labia mayor
PEREMPU menonjol, menonjol, menonjol, minor menonjol mayor menutup klitoris
labia datar labia minor labia minor besar, dan labia minor
AN
kecil membesar monor
mengecil
JUMLAH
Menentukan klasifikasi status gizi neonatus
• Kelainan kongenital :
• Kelainan yang sudah ada sejak lahir yang
disebabkan oleh faktor genetik atau non-
genetik
Etiologi
• Genetik
1. Mutasi gen tunggal
2. Kelainan aberasi kromosom
3. Multifaktorial
• Non-genetik
1. Obat : aminoglikosida, talidomid, fenitoin, warfarin,
kloroquin, litium, valproate
2. Bahan kimia : alkohol
3. Infeksi maternal : TORCH
4. Penyakit ibu : diabetes, epilepsi, hipertermia, varicella
Malformasi
• PDA
• Mikrosefali
• Retardasi mental
• Sindroma down
• Sindroma turner
• labio-palato-gnatoschizis
• Fokomelia
• Defek tabung saraf
• Kelainan pada jari : sindaktili, polidaktili
Management
• Kelainan yang bersifat fisik : pembedahan
• Kelainan yang bersifat kognitif, mental :
pendidikan sesuai dengan bakat dan IQ anak
• Kelainan yang bersifat fungsi : obat-obatan
↑ permeabilitas membran
kapiler alveoli
↓ compliance
paru-paru
vasokonstriksi a pulmonal
Hipercarbia ↑ pirau dari kanan ke kiri
Hipoksia melalui foramen ovale,
Asidosis respiratorik ductus arteriosus
• Fase kronis :
penyakit paru kronis
retinopathy of prematurity (ROP)
kelainan neurologis.
Prognosis
• Tergantung :
1. kecepatan pemberian surfactan
2. dukungan respirasi optimal
3. meminimalisasi resiko infeksi
Hidrophylic
indirect Lipophylic
Transportasi
Uptake
Konjugasi
Ekskresi
Jenis icterus
• Icterus fisiologis
1. Banyak terjadi pada bayi- bayi (aterm (50-60%) & prematur
(80%))
2. Terjadi pada hari ke 3 – 7
3. Terjadi akibat imaturitas fisiologis BBL
4. Faktor-faktor yang berhubungan :
a. SDM↑ d. ↑ aktivitas β-glukoronidase
b. ↓ Umur SDM e. Flora bakteri (-)
c. ↓ Aktivitas UDPGT
• Icterus patologis :
1. Risiko : bayi dengan ASI, prematuritas
2. Akibat : produksi bilirubin ↑, clearance
bilirubin ↓
3. Icterus terjadi <3 hari atau >1minggu
Nomogram penentuan Risiko hiperbilirubinemia pada bayi aterm dengan BBL ≥ 2000 gram atau
usia kehamilan <35 minggu dengan BBL ≥ 2500 gram atau berdasar jam observasi (AAP))
Diagnosis
• Anamnesa :
• Kehamilan
• Persalinan (ketuban warna, bau, kapan pecah, jumlah)
• Penyakit ibu selama kehamilan
• Golongan darah/rhesus bapak, ibu
• DP :
• Identifikasi icterus dalam zona kramer
• Penyebab icterus patologis : bukti infeksi, bukti dehidrasi
• Laboratorium –
• Total bilirubin, Bilirubin Direct/indirect
• Mencari penyebab icterus patologis (sepsis, G6PD)
ZONA KRAMER PADA
HIPERBILIRUBINEMIA
Penatalaksanaan
• Pencegahan
• pengobatan
1. Medikamentosa : phenobarbital :
merangsang aktivitas & konsentrasi UDPGT &
ligadin
2. Fototerapi
3. Transfusi tukar
Komplikasi
• Bilirubin ensefalopati :
1. Efek toksik bilirubin pada SSP (basal ganglia & nuklei batang otak)
2. Manifestasi klinis :
Fase awal : letargis, hipotonus, malas menyusu
Fase intermediate : moderate stupor, iritabilitas, hipertoni
Fase lanjut : demam, high pit-cry, penurunan kesadaran,
hipotoni
• Kern icterus :
perubahan neuropatologi yang ditandai oleh deposisi pigmen
bilirubin pada beberapa daerah otak (basal ganglia, pons &
cerebelum)
1. Klinis : CP, MR, tuli, idiot (multiple disability/global delay)
SEPSIS NEONATORUM
Definisi
• Sepsis neonatorum :
Infeksi bakteri di dalam sirkulasi darah pada bayi yang
bersifat invasif
• Pembagian :
Sepsis dini ;
1. terjadi 7 hari pertama setelah lahir
2. Sumber ; organisme dari saluran genital ibu/amnion
3. Bersifat fulminan dengan angka mortalitas tinggi
Sepsis lanjutan/nosokomial :
1. Terjadi setelah minggu pertama kelahiran
2. Dari lingkungan atau pasca tindakan invasif
(kateterisasi, infus, pemasangan ETT, operasi)
Etiologi
• E coli
Masuk akibat komplikasi
• L monocytogenes kehamilan dan persalinan :
1. Perdarahan
• N meningitidis
2. Demam ibu
• S pneumoniae 3. Infeksi uterus
4. KPD
• Salmonella 5. Proses persalinan yang
• Streptococcus grup B lama dan sulit
Faktor yang mempengaruhi
• Faktor maternal :
1. Status sos-ek
2. Status paritas
3. Kurang perawatan antenatal
4. KPD
5. Prosedur persalinan tidak steril/traumatik
• Faktor neonatal :
1. Prematuritas
2. Defisiensi sistim imun
3. Jenis kelamin, gmelli
• Faktor lingkungan :
1. Prosedur invasif yang terkontaminasi
2. Paparan obat yang menurunkan respon imun
3. Kontak tangan terkontaminasi
4. Cara pembuatan susu formula : sterilitas botol dan air
Manifestasi klinis
• Umum : panas, hipotermi, malas minum
• Saluran cerna : distensi abdomen, diare, muntah,
hepatomegali
• Kardiovaskuler : pucat, sianosis, hipotensi,
bradikardi
• SSP : iritabilitas, kejang, letargik, UUB membonjol
• Hematologi : anemia, lekositosis,
trombositopenia, perdarahan, ikterus
• Tulang : osteomyelitis
• omfalitis
Pemeriksaan penunjang
• Septik work-up :
• DL, UL, FL
• Kultur darah, urine, feses, LCS
• CRP
• Thorak foto, USG kepala, USG abdomen
• Imunohistokimia : sitokin proinflamasi
Penatalaksanaan
• Utama : eradikasi infeksi : ANTIBIOTIKA sesuai
dengan kultur
• Transfusi tukar : sepsis yang berat
• Suportif : cairan, nutrisi, oksigen
• Simptomatik : koreksi
• Keperawatan : termoregulasi, sterilisasi,
monitoring ketat, imobilisasi