ra PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK ¢
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AROSUKA
Ji. Raya Solok Padang KM. 20 Arosuka Kode pos 27364 .
Propinsi Sumatera Barat Telp. /Fax (0755) 31160 AROSUKA
Email: rsuderosukakabsolok@gmail.com,
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD AROSUKA
NOMOR : 445/428/SK-DIR/RS/2018,
TENTANG
KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AROSUKA
Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah
Sakit Martha Friska serta dalam menghadapi tuntutan akan
pelayanan Rumah Sakit yang berkuaitas serta mengutamakan
keselamatan pasien maka diperlukan Kebijakan Sasaran
Keselamatan Pasien sebagai Pedoman dalam pelaksanaan
pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah AROSUKA;
b. sehubungan dengan itu ditetapkan dalam satu Keputusan
Direktur Utama Rumah Sakit;
Mengingat Undang - Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang — undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Saki;
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1691 / Menkes / PER / Vill /
2011, tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
4, Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1333 / Menkes / SK /
XII / 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 / Menkes / SK
11/1999 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
eyo
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSUD AROSUKA TENTANG
KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN;
Kesatu Memberlakukan Kebijakan Sasaran _Keselamatan_Pasien
sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini;
Kedua Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini
dibebankan pada anggaran Rumah Sakit;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini,
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Arosuka
adastanggal : 2 Februari 2018Lampiran :
Keputusan Direktur Nomor
Tentang : Kebijakan Sasaran Keselamatan Pasien
KEBIJAKAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AROSUKA.
KETETAPAN IDENTIFIKAS! PASIEN
Pasien diidentifikasi menggunakan 3 identitas pasien, tidak boleh menggunakan nomor
kamar atau lokasi pasien, identifikasi yang dilakukan adalah nama lengkap dan nomor
tanggal lahir pasien yang dipastikan melalui gelang identitas yang dipakai pasien.
Pasien di identifikasi pada saat pemberian obat, darah atau produk darah
Pasien diidentifikasi sebelum pengambilan darah atau spesimen lain untuk pemeriksaan
klinis
Pasien dildentifixasi sebelum pengobatan dan tindakan atau prosedural
Kebijakan dan prosedur mendukung praktek identifikasi yang konsisten pada semua situasi
dan lokasi
PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Rumah Sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para
pemberi layanan kesehatan.
4
Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan ditulis secara lengkap oleh
penerima perintah dan hasil pemeriksaan tersebut, khususnya untuk perintah lisan ataupun
hasil pemeriksaan melalui telepon harus ditulis secara lengkap, dibacakan kembali, dan
dikonfirmasi kembali kepada pemberi perintah atau pelapor hasil pemeriksaan
SBAR
NomaPasien
Umur
Delp
Di
x
Situation
B
Backgrourd
sa Mask
Assesment
Asha Yp Suds DiLatuan
PER DOKTER
[all>
Recomenditon
a
SI ‘i
Kebijakan dan prosedur ini dilakukan secara se melakukan verifikasi terhadap
akurasi dari komunikasi lisan melalui telepon. F
Penetapan Besaran nilai kritis dan hasil diagnostik4f
atau Petugas lain yang sudah ditetapkan
dr, Radiologi, dr Patologi Klinikvi
PENINGKATAN MUTU KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH ~ ALERT)
1. Rumah Sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki / meningkatkan
keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (High-alert). Obat yang perlu diwaspadai (higt-
alert medication) adalah
‘a. Obat yang berpresentasi tinggi dalam menyebabkan kesalahan atau error dan atau
kejadian yang tidak diinginkan
b. Obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outeme)
¢. Obat-obat yang mirip dan tampak mirip, nama obat, rupa dan ucapan mirip (NORUM) atau
look a like, sound a like (LASA)
2. Rumah Sakit menyusun daftar obat yang perlu diwaspadai, memberikan label dan mengatur
penyimpanan obat
3. Rumah Sakit mengidentifikasi area mana yang membutuhkan elektrolit konsentrat.
KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR, TEPAT PASIEN OPERAS!
1. Rumah Sakit menggunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk identifiasi lokasi operasi
dan melibatkan pasien dalam proses penandaan/pemberi tanda
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk melakukan verifikasi pra
operasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasidan semua dokumen serta
peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatatimendokumentasikan prosedur sebelum
insisi (time out) tepat sebelum dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan
4. Kebijakan dan prosedur ini dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses guna
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien, termasuk prosedur medis dan
tindakan pengobatan gigi, yang dilaksanakan diluar kamar operasi.
PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygene terbaru
2. Rumah Sakit menerapkan program hand hygene yang efektif
3. Kebijakan atau prosedur dikembangkan untuk mendukung pengurangan secara berkelanjutan
risiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan.
RISIKO PASIEN JATUH
1. Rumah Sakit menerapkan proses assesmen/pengkajian awal risiko pasien jatuh dan
melakukan assesmen ulang terhadap pasien bila di indikasikan terjadi perubahan kondisi dan
pengobatan
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil
assesmen dianggap berisiko
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik tentang keberhasilan pengurangan cedera akibat
jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja
4, Kebijakan atau prosedur mendukung pengurangan berkelanjutan dari risiko cedera pasien
akibat jatuh di Rumah Sakit