Anda di halaman 1dari 1

Pengembangan Kompetensi Tenaga Kerja Melalui BLK

Penciptaan lapangan kerja produktif perlu didukung oleh tersedianya tenaga kerja
berkualitas tinggi, yaitu tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan
penggunanya dan produktif. Pengembangan kompetensi tenaga kerja menjadi salah satu
kunci dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas tenaga kerja.

Terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),


pengembangan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas merupakan salah satu sub bab
dalam prioritas nasional penciptaan kesempatan kerja. Salah satu arah pengembangan dan
penguatan kompetensi adalah dengan mewujudkan Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi
lembaga pelatihan berbasis kompetensi.

”Arah pengembangan dan penguatan kinerja lembaga pelatihan (UPTP-UPTD) untuk 5


tahun kedepan adalah terwujudnya BLK menjadi lembaga pelatihan berbasis kompetensi,
kemudian menjadi TUK (Tempat Uji Kompetensi), dan ISO, serta pada akhirnya BLK
mampu menjadi BLU (Badan Layanan Umum).”

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan
Kerja Dra. Rahma Iryanti, MT ketika memimpin rapat dengan Departemen Tenaga Kerja
dan Transmigrasi. Rapat dalam rangka penyusunan RPJMN 2010 – 1014 merupakan
rapat lanjutan diskusi dengan fokus Prioritas Pengembangan Kompetensi Tenaga Kerja
dalam Rangka Perencanaan dan Penganggaran Lembaga Pelatihan (UPTP-UPTD) pada
Rabu (14/10) di ruang SS 1-2 Bappenas, pukul 09.30 WIB – selesai. Agenda dalam rapat
membahas perencanaan dan penganggaran BLK/Lembaga Pelatihan (UPTP-UPTD); arah
pengembangan dan penguatan kinerja lembaga pelatihan (UPTP-UPTD) untuk 5 tahun ke
depan serta pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
(Humas)

Anda mungkin juga menyukai