KATA PENGANTAR
Timika, 2017
ANDREAS MATASIK. ST
Pimpinan Cabang
LAPORAN i
LAPORAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................I-1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................I-1
1.2. Maksud dan Tujuan...........................................................................................I-2
1.3. Sasaran.............................................................................................................I-2
1.4. Lokasi Pekerjaan...............................................................................................I-3
1.5. Sistematika Penulisan.......................................................................................I-3
ii
LAPORAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
iii
LAPORAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
BAB VI PENUTUP.......................................................................................................VI-1
iv
LAPORAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
DAFTAR TABEL
v
LAPORAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
DAFTAR GAMBAR
vi
LAPORAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
BAB I PENDAHULUAN
BAB
PENDAHULUAN
LAPORAN
LAPORAN I-1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
1.3. Sasaran
1. Untuk mengetahui kondisi kedalaman alur sungai serta data-data
yang berhubungan dengan rencana zonasi perairan di pelabuhan Rakyat
Paumako.
2. Tercapainya analisa teknis sesuai yang dipersyaratan sehingga kegiatan
fisik dapat dikerjakan pada tahun anggaran berikutnya.
3. Pendekatan dan Metodologi harus secara jelas mengggambarkan
LAPORAN
LAPORAN I-2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN I-3
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN I-4
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
BAB
GAMBARAN UMUM WILAYAH
LAPORAN
LAPORAN II - 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN II - 2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
Tabel 2. 2 Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kabupaten Mimika
Tahun 2016
Januari 26 261,0
Februari 25 495,5
Maret 28 599,2
April 28 528,0
Mei 26 724,5
Juni 26 379,3
Juli 29 819,1
Agustus 28 850,9
Septembe
29 412,1
r
Oktober 29 678,7
November 24 359,5
Desember 28 692,7
Sumber : Mimika Dalam Angka 2017
LAPORAN
LAPORAN II - 3
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
Tabel 2. 4 Jarak Ibukota Kabupaten Ke Ibukota Distrik dan Tinggi Wilayah di Atas
Permukaan Laut (DPL) di Kabupaten Mimika Tahun 2016
Jarak Ibukota Kabupaten
Distrik Ibukota Distrik
ke Ibukota Distrik
Agimuga Kiliarma 133 500
Amar Amar 146,7 4
Alama Alama 161 2800
Hoya Hoya - 2800
Iwaka Iwaka 25 40
Jila Jila 136,85 2800
Jita Simpan Timur 161,19 400
Kuala Kencana Kuala Kencana 30 13
Kwamki Narama Kwamki Narama 10 40
Mimika Barat Kokonao 85,52 4
Mimika Barat Jauh Potowaiburu 246,52 2
Mimika Barat Tengah Kapiraya 159,58 2
Mimika Baru Timika 0 40
Mimika Tengah Atuka 82,3 5
Mimika Timur Mapura jaya 18 10
Mimika Timur Jauh Ayuka 26 5
Tembagapura Tembagapura 64,4 1900
LAPORAN
LAPORAN II - 4
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN II - 5
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
Kabupaten Mimika, hal ini sangat terlihat dalam proses kemajuan pada segi
pemerintahan di Kabupaten Mimika.
LAPORAN
LAPORAN II - 6
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
SD 60 37 97
SLTP 146 54 200
SLTA 665 533 1198
Diploma 251 666 917
S1 674 730 1404
S2 88 45 133
S3 1 0 1
Jumlah 1885 2065 3950
Sumber : Mimika Dalam Angka 2017
LAPORAN
LAPORAN II - 7
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
b. Prasarana
Air Bersih
Penyedian air bersih bagi masyarakat di Kabupaten Mimika, dikelola
oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan menggunakan
pipa pada umumnya masih terbatas melayani daerah perkotaan
Timika dan sekitarnya. Sedangkan penyediaan air minum sebagian
masih memanfaatkan sumur bor dan ada pula sebagian masyarakat
di pedesaan umumnya masih menggunakan air hujan untuk
memenuhi kebutuhan air minum. Hal ini dimungkinkan karena di
Kabupaten Mimika curah hujannya merata sepanjang tahun.
Listrik
Ketersediaan energi listrik di suatu wilayah merupakan salah satu
bagian dari kebutuhan dasar penduduk dan termasuk barang publik
yang ketersediaannya tergantung pada kemampuan pendanaan
pemerintah dan masyarakat dalam mengeksploitasi sumber-sumber
energi potensial tersebut. Sumber energi yang dipergunakan saat ini
oleh penduduk merupakan energi llistrik yang pengelolaannya
dilakukan oleh PT. PLN. Total produksi untuk Kabupaten Mimika saat
ini 50.070.406 Kw. Prasarana jaringan listrik di wilayah Kabupaten
LAPORAN
LAPORAN II - 8
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN II - 9
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.1.7. Kelembagaan
Meningkatkan modal sosial erat kaitannya dengan upaya dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas hubungan sosial yang baik dalam suatu
masyarakat. Kabupaten Mimika dengan tingkat kerawanan benturan antar
kelompok sosial atau kerawanan akan konflik horizontal yang relatif besar,
memerlukan formulasi khusus dalam mereduksi atau bahkan menghilangkan
potensi tersebut. Berkaitan dengan hal formulasi tersebut, maka terjawab
oleh amanat misi kedua ini yaitu peningkatan modal sosial yang disertai
LAPORAN
LAPORAN II - 11
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.1.8. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan
manfaat ekonomi yang cukup besar baik bagi pemerintah maupun
masyarakat. Objek wisata di Kabupaten Mimika meliputi objek wisata alam,
wisata budaya, maupun objek wisata buatan. Untuk pengembangan
kegiatan wisata di Kabupaten Mimika, maka beberapa obyek wisata yang
dapat dikembangkan adalah sebagai berikut.
1. Kawasan peruntukan pariwisata alam meliputi:
a. Wisata alam pulau Bidadari, pulau Puriri di Distrik Mimika Timur
Jauh,
b. Wisata alam pantai Kekwa dan pantai Kampus Biru di Distrik Mimika
Timur Tengah,
c. Wisata alam sungai Iwaka, sungai Mayon di Distrik Kuala Kencana,
d. Wisata alam gunung Taman Nasional Lorentz di Distrik Jila, Distrik
Agimuga dan Distrik Tembagapura,
e. Wisata alam hutan mangrove (bakau) di sepanjang pantai selatan dan
sekitar sungai-sungai di kawasan pantai dan rawa-rawa wilayah
selatan Kabupaten Mimika,
f. Wisata alam gunung puncak Cartentz di Distrik Tembagapura, dan
g. Wisata alam berburu di kampung Pigapu Distrik Mimika Timur.
2. Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi kehidupan tradisional
suku Kamoro dan Amungme yang terdapat di seluruh Distrik Kabupaten
Mimika, peninggalan perang dunia II di pantai Kekwa Distrik Mimika
Timur Tengah.
3. Kawasan peruntukan pariwisata buatan meliputi:
a. Taman alun-alun dan Padang Golf Rimba Irian di Distrik Kuala
Kencana;
b. Pusat Olah Raga, Rekreasi dan Pusat Perbelanjaan (Shoping Centre)
di Distrik Kuala Kencana dan Distrik Mimika Baru;
LAPORAN
LAPORAN II - 12
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN II - 14
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN II - 15
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.3.2. Ketenagakerjaan
Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja Tahun 2016, pencari kerja
yang terdaftar di dinas tersebut sebanyak 23.989, dimana 74,38% adalah
pencari kerja laki-laki. Dari 23.989 pencari kerja tersebut, hanya 2.861 orang
yang ditempatkan. Dilihat dari tingkat pendidikan para pencari kerja yang
terdaftar, persentase terbesar (66,39%) pencari kerja berpendidikan
SMA/Sederajat. Sedangkan pencari kerja yang paling kecil persentasenya
adalah pencari kerja yang tingkat pendidikannya SD Kebawah. Tenaga kerja
WNA yang mengajukan Permohonan Izin Kerja di tahun 2016 sebanyak 401
orang sedangkan pada 2012 sejumlah 77 orang.
Sumber utama data ketenagakerjaan adalah Survey Angkatan Kerja
Nasional (Sakernas). Survey ini khusus dirancang untuk mengumpulkan
informasi/data ketenagakerjaan. Penduduk usia kerja adalah penduduk
yang berumur 15 tahun ke atas. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja
(15 tahun dan lebih) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara
tidak bekerja dan pengangguran. Bekerja adalah melakukan pekerjaan
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus
dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi).
Jumlah jam kerja seluruhnya adalah jumlah jam kerja yang digunakan
untuk bekerja (tidak termasuk jam kerja digunakan untuk hal-hal di luar
pekerjaan). Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat
bekerja dimana seseorang bekerja. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) dalam 1 digit. Penduduk Usia Kerja (PUK) merupakan
penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Penduduk usia kerja terdiri dari
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Mereka yang termasuk dalam
angkatan kerja adalah penduduk yang bekerja atau sedang mencari
pekerjaan, sedangkan bukan angkatan kerja adalah mereka yang
bersekolah, mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lain.
LAPORAN
LAPORAN II - 16
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.3.3. Pendidikan
Pada tahun 2016 Kabupaten Mimika memiliki 273 sekolah dengan
perincian 77 sekolah taman kanak-kanak, 121 sekolah dasar, 47 sekolah
menengah tingkat pertama Tahun 2016 dan 28 sekolah menengah atas
(SLTA). Dua puluh tujuh SLTA ini terbagi menjadi 14 SMA dan 14 SMK.
Taman Kanak-kanak terdapat di 6 distrik yaitu Distrik Kuala Kencana, Mimika
Barat, Mimika Baru, Mimika Timur, Mimika Timur Tengah, dan Tembagapura.
Selebihnya belum mempunyai TK. Diantara keenam distrik tersebut, Distrik
Mimika Baru sebagai distrik dengan konsentrasi penduduk terpadat
mempunyai 53 TK. Untuk tingkat sekolah dasar, seluruh distrik memiliki SD
LAPORAN
LAPORAN II - 17
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.3.4. Kesehatan
Di Kabupaten Mimika terdapat 1 RSUD dan 5 RS Swasta, dan 52
puskesmas/ puskesmas pembantu. Puskesmas dan puskesmas pembantu
menyebar di kampung-kampung di seluruh wilayah Mimika. Berdasarkan
data-data yang bersumber dari Dinkes, terdapat 24 tenaga dokter yang
LAPORAN
LAPORAN II - 18
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.3.5. Keagamaan
Penduduk Kabupaten Mimika mayoritas memeluk agama Kristen
Protestan, yaitu sebesar 43% sehingga wajar pula bila banyaknya tempat
LAPORAN
LAPORAN II - 19
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN II - 20
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.4.2. Perikanan
Ikan merupakan salah satu bahan makanan dengan kandungan
protein hewani yang sangat berguna bagi tubuh kita, dan ikan merupakan
komoditas yang cukup melimpah di Kabupaten Mimika. Di bidang perikanan,
alat penangkapan ikan yang banyak digunakan oleh para nelayan adalah
alat pancing dan jaring insang. Sedangkan perahu yang digunakan untuk
menangkap ikan sebagian besar menggunakan perahu tanpa motor dengan
jumlah yang menurun dari tahun sebelumnya. Dari sisi produksi ikan,
kabupaten ini mengalami penurunan produksi dari tahun sebelumnya.
Sektor Perikanan laut di Kabupaten Mimika masih menjadi
penyumbang produksi perikanan dengan kuantitas terbanyak dibandingkan
dua sektor lainnya yaitu perikanan umum dan darat, sehingga perikanan laut
terutama di laut Arafuru di sebelah selatan Kabupaten Mimika memiliki
banyak sumberdaya perikanan yang sangat baik.
2.4.4. Kehutanan
Hutan terluas yang ada di Kabupaten Mimika adalah hutan produksi.
Hutan produksi yang paling banyak berada di Distrik Mimika Barat. Distrik
LAPORAN
LAPORAN II - 21
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.4.5. Perindustrian
Jumlah Industri di kabupaten Mimika pada tahun 2016 adalah 16 unit
usaha, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 12
unit usaha. Kenaikan jumlah unit usaha tidak menyebabkan menaiknya
jumlah tenaga kerja yang diserap justru malah terjadi penurunan dibanding
tahun 2015 dari 224 tenaga kerja menjadi 82 tenaga kerja pada tahun 2016.
2.4.6. Pertambangan dan Energi
Di Kabupaten Mimika terdapat kegiatan pertambangan non migas dan
penggalian. Pertambangan non migas yang diusahakan oleh perusahaan
PT.Freeport Indonesia menghasilkan tembaga dan emas. Pada tahun 2016
produksi tambang PT Freeport Indonesia mencapai 846 juta pound tembaga
dan 1272 ribu ons emas. Jika dibandingkan dengan produksi tahun 2015,
produksi tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 33,85 persen untuk
komoditi emas dan 74,01 persen untuk komoditi tembaga . Penurunan
sangat tajam terjadi pada kuartal ke 4, disebabkan terjadi pemogokan
karyawan PT. Freeport Indonesia dalam rangka menuntut kenaikan upah.
Jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Mimika pada tahun 2016
mencapai 2.315 pelanggan. Tenaga listrik yang diproduksi PLN selama 2016
mencapai 4.151.882 KWH.
2.4.7. Perdagangan
Jumlah penerbitan surat ijin perdagangan tahun 2016 adalah SIUP
tercatat 709 surat ijin, dan SITU tercatat 1.501 surat ijin yang dibuat oleh
Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kabupaten Mimika.
Volume beras yang masuk dan keluar dari gudang DOLOG Kabupaten
Mimika pada tahun 2016 berturut-turut adalah 7.992 ton dan 9.009 ton
beras. Arus masuk dan keluarnya beras DOLOG ini bervariasi dari bulan ke
bulan. Volume beras masuk terbesar terjadi pada bulan Mei yakni sebesar
LAPORAN
LAPORAN II - 22
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
1.740 ton dan yang terendah yakni pada bulan Agustus 2016 yakni 38 ton
beras. Sedangkan jumlah BBM yang disalurkan pada tahun 2015 secara
umum naik dibanding tahun 2014.
2.4.8. Transportasi
Jalan merupakan sarana transportasi yang sangat penting demi
kelancaran aktivitas masyarakat. Kondisi jalan yang ada di Kabupaten
Mimika masih banyak yang kondisinya tidak bagus. Dari Dinas Pekerjaan
Umum diperoleh data bahwa dari 605,60 km jalan di kabupaten ini
sepanjang 282,75 km atau 46% merupakan jalan rusak. Namun, jika
dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, kondisi jalan di kabupaten ini
sedikit demi sedikit mengalami perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari panjang
jalan yang termasuk dalam kategori baik dan sedang yang mengalami
peningkatan. Sedangkan jalan yang termasuk kategori rusak berkurang
dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk permukaan jalan yang beraspal
mengalami peningkatan sehingga diharapkan dapat memperlancar
transportasi penduduk dalam melakukan aktivitasnya.
LAPORAN
LAPORAN II - 24
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2.5. Klimatologi
Rata-rata suhu udara minimum di wilayah Mimika selama tahun 2016
sebesar 21,4 0C dan maksimum 35,6 0C. Sedangkan rata-rata tekanan udara
minimum di wilayah Mimika selama tahun 2016 sebesar 1.003,9 Mbs dan
maksimum 1.015,5 Mbs. Kelembaban udara di Kabupaten Mimika rata-rata
sebesar 91% dengan kelembaban udara tertinggi pada bulan Agustus.
Kecepatan angin di Kabupaten Mimika rata-rata sebesar 5,83 knot dengan
kecepatan angin terendah pada bulan April hingga Desember. Selanjutnya
curah hujan tertinggi di Kabupaten Mimika tahun 2016 terjadi pada bulan
Agustus yaitu sebesar 1050,0 mm dan terendah pada bulan Maret sebesar
332,4 mm.
Jumlah hari hujan di Kabupaten Mimika menurut pantauan Stasiun
BMG Timika mempunyai jarak (rentang) antara 24 – 30 hari pada 2010 dan
22-30 hari pada 2016. Jumlah hari hujan sebesar 22 hari terjadi pada bulan
Februari dan Maret, sedangkan jumlah hari hujan 30 hari terjadi pada bulan
Juli 2016. Hampir setiap hari di Timika turun hujan, hal ini dapat terlihat dari
rentang waktu hari hujan yang berada pada kisaran 22 – 30 hari hujan.
Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Mimika, sangatlah bermanfaat bagi
mayoritas masyarakatnya, karena air hujan digunakan untuk air minum.
2.6. Topografis
Wilayah Kabupaten Mimika memiliki topografi dataran tinggi dan
dataran rendah. Distrik yang bertopografi dataran tinggi adalah
Tembagapura, Agimuga dan Jila. Distrik-distrik selain ketiga Distrik tersebut
merupakan distrik-distrik yg memiliki topografi dataran rendah yaitu: Distrik
Mimika Baru dan Kuala Kencana, Distrik Tembagapura dan Jila adalah
distrik yang tidak memiliki pantai sedangkan Distrik Mimika Barat, Mimika
Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Mimika Tengah, Mimika Timur, Mimika
Timur Jauh, Agimuga, dan Jita merupakan sebagian wilayah-wilayahnya
berbatasan dengan laut, sehingga distrik-distrik ini memiliki pantai.
LAPORAN
LAPORAN II - 26
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
sedangkan lahan dengan kemiringan di atas 40% akan sangat sesuai untuk
penggunaan perkebunan, pertanian tanaman keras dan hutan.
2.7. Geologi
Formasi geologi yang terdapat di Kabupaten Mimika sebagai
pembentuk struktur bentuk batuan yang ada di Kabupaten Mimika dan
sangat bervariasi, antara lain alluvium, endapan danau dan lain-lain. Struktur
geologi memiliki pengaruh terhadap pola dan struktur batuan serta
penyebaran bahan galian. Adapun jenis-jenis batuan yang dapat ditemukan
di Kabupaten Mimika sebagaimana tabel berikut :
LAPORAN
LAPORAN II - 28
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN II - 29
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
BAB
TINJAUAN PUSTAKA
LAPORAN
LAPORAN III - 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 3
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
sejajar dengan pantai yang disebut quai atau wharf, dan yang menjorok
(tegak lurus) pantai yang disebut pier. Pada pelabuhan barang, di
belakang dermaga harus terdapat halaman yang cukup luas untuk
menempatkan barang-barang selama menunggu pengapalan atau
angkutan ke darat. Dermaga ini juga dilengkapi dengan kran untuk
mengangkut barang dari dan ke kapal.
LAPORAN
LAPORAN III - 4
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 5
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 6
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 7
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 8
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
3.6. Dermaga
Dermaga adalah bangunan pelabuhan yang digunakan untuk
merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar muat barang.
Dermaga merupakan tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada
dermaga dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang dari
dan keatas kapal. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan
bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air kotor/limbah yang
akan diproses lebih lanjut di pelabuhan. Dermaga dapat dibagi dalam 3
macam:
1. Quay/Wharf
Demaga jenis ini merupakan dermaga yang letaknya digaris pantai serta
sejajar dengan pantai.
2. Jetty/Pier (Jembatan)
Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang menjorok (tegak lurus)
dengan garis pantai, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
3. Dolphin/Trestle
LAPORAN
LAPORAN III - 9
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
3.9. Tanah
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran)
mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu
sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang
LAPORAN
LAPORAN III - 11
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah umumnya
dapat disebut sebagai kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), atau lempung
(clay), tergantung pada ukuran partikel yang paling dominan pada tanah
tersebut.
Besarnya kadar air dan udara berpengaruh besar pada stabilitas
tanah, oleh karena itu tidak semua jenis tanah dapat digunakan untuk
timbunan di belakang dinding penahan tanah. Bahan timbunan yang paling
baik digunakan adalah tanah yang kering dan tidak kohesif.
LAPORAN
LAPORAN III - 13
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 14
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 15
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
3.12.4. Reklamasi
Suatu area dapat direklamasi oleh material dari hasil pekerjaan
pengerukan. Ketika merencanakan pekerjaan reklamasi, karakteristik soil di
area yang akan direklamasi dan karakteristik material yang diperoleh dari
pekerjaan pengerukan harus diperhatikan. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam pekerjaan pengerukan untuk reklamasi antara lain:
LAPORAN
LAPORAN III - 16
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 17
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 18
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
itu tergantung pada keperluan alur yang dibuat, survey lapangan dan kondisi
lingkungan. Berikut ini disajikan contoh metode dan faktor-faktor yang
digunakan dalam mendesain kedalaman dan lebar alur pelayaran pada
beberapa negara, contohnya negara Jepang dan India.
LAPORAN
LAPORAN III - 19
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
berlawanan). Geometri lebar alur pelayaran satu arah dan dua arah dapat
dilihat pada gambar berikut :
Keterangan :
b = Lebar kapal yang direncanakan melewati alur pelayaran
d = Lebar untuk pergerakan horizontal kapal yang disebabkan alur pelayaran yang
tidak searah dengan arus air, sebesar 1,6 sampai dengan 2 kali lebar kapal
f = Faktor pengaman antara sisi alur, sebesar 1,5 sampai dengan 2 kali lebar kapal
L = Lebar alur pelayaran = d + 2f
Keterangan:
b = Lebar kapal yang direncanakan melewati alur pelayaran
d = Lebar untuk pergerakan horizontal kapal yang disebabkan alur pelayaran yang
tidak searah dengan arus air, sebesar 1,6 sampai dengan 2 kali lebar kapal
s = Faktor pengaman antara dua kapal, sebesar 1 kali lebar kapal
f = Faktor pengaman antara sisi alur, sebesar 1,5 sampai dengan 2 kali lebar kapal
LAPORAN
LAPORAN III - 20
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN III - 21
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
BAB
PENDEKATAN DAN METHOLOGI
LAPORAN
LAPORAN IV - 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
Matah
Utara ari
(Geografi)
T
M
M T
P2
P1 (target
)
LAPORAN
LAPORAN IV - 2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 3
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
d1
d2
A 1
d3
2 B
Jarak AB = d1 + d2 + d3
Untuk menjamin ketelitian pengukuran jarak maka sebagai koreksi
dilakukan juga pengukuran jarak optis pada saat pembacaan
rambu ukur dengan theodolit.
2. Pengukuran Sudut Jurusan
Sudut jurusan sisi-sisi polygon adalah besarnya bacaan lingkaran
horisontal alat ukur sudut pada waktu pembacaan ke suatu titik.
Besarnya sudut jurusan dihitung berdasarkan hasil pengukuran
LAPORAN
LAPORAN IV - 4
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
fx 2 fy 2
KI 1 : 5.000
d
dimana:
fx = jumlah X dan fy = jumlah Y
LAPORAN
LAPORAN IV - 5
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
AB
B
AC
A
C
Slag 2
Slag 1 b2 m2
b1 m1 1
Bidang
Referensi
D
D
LAPORAN
LAPORAN IV - 6
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 7
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
situasi. Pada metoda tachymetri ini didapatkan hasil ukuran jarak dan
beda tinggi antara stasiun alat dan target yang diamati. Dengan cara ini
diperoleh data-data sebagai berikut.
Azimuth magnetis
Pembacaan benang diafragma (atas, tengah, bawah)
Sudut zenith atau sudut miring
Tinggi alat ukur
LAPORAN
LAPORAN IV - 8
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
JALUR SOUNDING
LAUT
PANTAI
DARAT
Gambar 4. 6 Pergerakan perahu dalam menyusuri jalur sounding.
Peralatan Survey
Peralatan survei yang diperlukan pada pengukuran batimetri adalah :
Echo Sounder GPSMap dan perlengkapannya. Alat ini mempunyai
fasilitas GPS (Global Positioning System) yang akan memberikan
posisi alat pada kerangka horisontal dengan bantuan satelit. Dengan
fasilitas ini, kontrol posisi dalam kerangka horisontal dari suatu titik
tetap di darat tidak lagi diperlukan. Selain fasilitas GPS, alat ini
mempunyai kemampuan untuk mengukur kedalaman perairan
dengan menggunakan gelombang suara yang dipantulkan ke dasar
perairan. Gambar alat ini disajikan pada Gambar 4.7, sedangkan
penempatan alat ini dan perlengkapannya pada perahu dapat dilihat
pada Gambar 8.
LAPORAN
LAPORAN IV - 9
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
Gambar 4. 7 Reader alat GPSMap type 585 merk Garmin yang digunakan dalam
survxei bathimetri
SATELIT
READER
ANTENA ANTENA
LAPORAN
LAPORAN TRANDUSER TRANDUSER
IV - 10
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
DASAR LAUT
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
1. Survei Hydro-Oceanografi
Survei hidro-oseanografi dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai kondisi perairan setempat yaitu kondisi pasang surut, arus,
dan sedimen. Sehubungan hal tersebut maka pekerjaan yang dilakukan
dalam survei hidro-oseanografi ini meliputi pengamatan pasang surut,
pengukuran arus, dan pengambilan contoh sedimen.
Patok
LAPORAN
LAPORAN
Peilscha IV - 11
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
al
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 12
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 13
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 14
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
U U
U 3
U
1 U 4 B
U d4
P 2 4
A 1 2 3 d3
A d1 d2 B
d 3 4 B
P dP
A
A
1 1 2
3
4
2 3
A1
4
A
2
A
Gambar 4. 12 Pengukuran poligon.
Hitungan koordinat :
XP = XA + dAP Sin AP
YP = YA + dAP CosAP
dalam hal ini :
XA, YA = koordinat titik yang akan ditentukan.
dAP Sin AP= selisih absis (XAP) definitif (telah
diberi koreksi).
dAP CosAP= selisih ordinat (YAP) definitif (telah
diberi koreksi). dengan,
dAP = jarak datar AP definitif.
AP = azimuth AP definitif.
Untuk menghitung azimuth poligon dari titik yang diketahui
digunakan rumus sebagai berikut :
12 = 1A + 1
= AP + A + 1 –1(1800)
23 = 21 + 2 = 12 + 2 – 1800
= AP + A + 1 + 2 – 2(1800)
34 = 2 + 3 = 23 + 3 – 1800
= AP + A + 1 + 2 + 3 – 3(1800)
4B = + 4 = 34 + 4 – 1800
= 43 + A + 1 + 2 + 3 + 4 – 4(1800)
Syarat Geometri Poligon
Secara garis besar bentuk geometri poligon dibagi menjadi poligon
tertutup (loop) dan poligon terbuka, apabila dalam hitungan syarat
LAPORAN
LAPORAN IV - 15
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 16
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 17
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 18
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 19
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
PAPAN DUGA
TAMPAK SAMPING
READER
ANTENA
TRANDUSER
0.00
DASAR LAUT
LAPORAN
LAPORAN IV - 20
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN IV - 21
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
BAB
TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
LAPORAN
LAPORAN V-1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN V-2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
2. Tenaga Pendukung
Operator AutoCad
Operator AutoCad disyaratkan adalah lulusan STM/SMK atau
sederajat dengan pengalaman kerja professional lebih dari 2 (dua)
tahun dalam bidang penggambaran.
Surveyor
LAPORAN
LAPORAN V-3
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN V-4
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
BAB V I PENUTUP
BAB
PENUTUP
LAPORAN
LAPORAN VI - 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Perencanaan Peningkatan Kolam Putar area Pelabuhan Rakyat Paumako
LAPORAN
LAPORAN VI - 2
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN