Anda di halaman 1dari 9

Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan


Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke dari Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Satuan Kerja Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke yang dilaksanakan berdasar
Kontrak Nomor : HK.107/1/10/KSOP.MRK-2020 tanggal 18 Mei 2020 antara
CV. Cipta Buana Papua dengan Kementerian Perhubungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut Satuan Kerja Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke, bersama ini kami sampaikan:

LAPORAN BULAN KE-5


(Periode : 31 Agustus 2020 s/d 14 September 2020)

Laporan Bulanan ini akan dilaporkan secara periodik pada setiap


bulannya, guna memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Kerangka
Acuan Kerja. Laporan Bulanan ini antara lain berisikan kemajuan pekerjaan
yang telah dilaksanakan oleh konsultan, kendala yang terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
menanggulanginya.
Demikianlah Laporan Bulanan Ke 5 (lima) ini kami sampaikan untuk
memberikan gambaran laju pekerjaan yang telah kami laksanakan.

Merauke, September 2020


CV. CIPTA BUANA PAPUA

Parulian E.S Lumbantoruan, ST


Direktur

LAPORAN BULAN KE - 5
i
Kata Pengantar
Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I - PENDAHULUAN...............................................................................................1
BAB II - URAIAN PEKERJAAN.....................................................................................3
2.1. Data Umum Pekerjaan.....................................................................................3
2.2. Lingkup Pekerjaan...........................................................................................3
BAB III - KEMAJUAN PEKERJAAN..............................................................................5
3.1. Nilai Bobot Kegiatan.........................................................................................5
3.2. Kegiatan Kontraktor.........................................................................................5
3.3. Kesimpulan......................................................................................................6
3.4. Saran-Saran.....................................................................................................6
3.5. Lampiran..........................................................................................................6

LAPORAN BULAN KE - 5
ii
Kata Pengantar
Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

BAB I - PENDAHULUAN

Tanah adalah tempat untuk mendirikan sebuah struktur maupun


konstruksi bangunan, baik konstruksi bangunan gedung maupun konstruksi
jalan. Menurut Bowles (1986), tanah adalah bahan konstruksi yang sudah
tersedia di lapangan yang sangat ekonomis dan mudah didapatkan. Tanah
bisa digunakan sebagai timbunan jalan raya, jalan kereta api, sebagai tanggul
maupun bendungan. Meskipun mempunyai sifat ekonomis dan mudah
didapatkan akan tetapi tanah juga harus diuji kualitasnya sebelum digunakan
sebagi bahan konstruksi untuk menghindari kegagalan konstruksi.
Masalah yang sering timbul ketika mendirikan konstruksi di atas tanah
adalah sifat-sifat tanah yang buruk seperti kekuatan geser yang terlalu kuat,
plastisitas tanah yang tinggi dan beberapa sifat-sifat tanah lainnya. Maka
dalam perencanaan konstruksi besarnya pengaruh tanah perlu diperhitungkan
secara matang.
Tingkat pemadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang
dipadatkan. Bila air ditambahkan kepada suatu tanah yang sedang
dipadatkan, air tersebut akan berfungsi sebagia unsur pembasah pada
partikel-partikel tanah. Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume
kering dari tanah akan naik bila kadar air dalam tanah  meningkat. Harap
dicatat bahwa pada saat kadar air w = 0, berat volume basah dari tanah
adalah sama dengan berat volume keringnya.
Bila kadar airnya ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha
pemadatan yang sama, maka berat dari jumlah bahan padat dalam tanah
persatuan volume juga meningkat secara bertahap pula. Berat volume kering
dari tanah pada kadar air dapat dinyatakan.
Setelah mencapai kadar air tertentu w = w2, adanya penambahan kadar
air justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini
disebabkan karena air tersebut kemudian menempati ruang-ruang pori dalam
tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh partikel-partikel padat dari tanah.
Kadar air dimana harga berat volume kering maksimum tanah dicapai tersebut
kadar air optimim.

LAPORAN BULAN KE - 5
1
Kata Pengantar
Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk


mendapatkan berat volume kering maksimum dan kadar air optimum adalah
proctor compaction (uji pemadatan Proctor.
Guna menunjang kelengkapan dan kelancaran pekerjaan dilokasi,
maka perlu dibuat laporan dalam setiap bulannya, yang menguraikan tentang
bobot dan progress pekerjaan setiap bulannya.
Laporan Bulanan Ke-5 ini merupakan laporan kegiatan yang telah
dilakukan oleh CV. CIPTA BUANA PAPUA dalam “Pelaksanaan Pekerjaan
Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke”, Periode 31
Agustus 2020 s/d 14 September 2020 berdasarkan Surat Perjanjian Kerja
antara CV. CIPTA BUANA PAPUA dengan Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Satuan Kerja Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke.

Laporan Bulanan Ke-5 antara lain berisikan :


 Deskripsi umum pekerjaan
 Lingkup pekerjaan
 Uraian tentang kegiatan yang telah dilakukan.
 Prestasi pekerjaan yang telah dicapai hingga akhir bulan ini (Bulan Ke-
5)

LAPORAN BULAN KE - 5
2
Kata Pengantar
Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

BAB II - URAIAN PEKERJAAN

2.1. Data Umum Pekerjaan


Nama Pekerjaan : Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan
Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV
Merauke
Satuan Kerja : Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Satuan Kerja Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV
Merauke
Sumber Dana : Sumber Dana untuk pekerjaan ini berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas IV Merauke.
Nomor, Tgl Kontrak : HK.107/1/10/KSOP.MRK-2020 tanggal 18 Mei 2020
Waktu Pelaksanaan : Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan
Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV
Merauke sampai dengan selesai dan
diserahterimakan yaitu diperkirakan memerlukan
waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

2.2. Lingkup Pekerjaan


Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah kami terima maupun
hasil rapat penjelasan (aanwijzing) yang diberikan oleh Panitia Pelelangan,
lingkup kegiatan “Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan
Bangunan Operasional Pegawai Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas IV Merauke” adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja, lingkup pekerjaan adalah sebagai
berikut:

LAPORAN BULAN KE - 5
3
Kata Pengantar
Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

 Memeriksa gambar desain, perhitungan-perhitungan volume dan


spesifikasi, peralatan yang akan digunakan dan membuat koreksi-koreksi
bila diperlukan dan menyetujui bila sudah sesuai (appropal).
 Memeriksa secara detail jadwal pelaksanaan konstruksi, jadwal kerja
dilokasi, jadwal kedatangan material, serta mengontrol pelaksanaannya dan
membuat usulan-usulan koreksi bila diperlukan.
 Memeriksa daftar pengadaan bahan/material, peralatan berdasarkan
kualitas dan kuantitas sesuai spesifikasi teknis, serta melakukan tindakan-
tindakan pencegahan (preventif) berupa teguran-teguran lisan maupun
tertulis seandainya diperkirakan terjadi keterlambatan pelaksanaan.
 Mengawasi pelaksanaan Pekerjaan Lanjutan Pembuatan Bangunan
Operasional Pegawai Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Kelas IV Merauke.
 Memeriksa gambar akhir sesuai dengan pelaksanaan dengan
membubuhkan stempel/paraf Penyedia Jasa Konsultansi.
 Membantu Pengguna Jasa Konsultansi dalam mengklaim Penyedia
Barang/Jasa bila terdapat kekurangan-kekurangan secara teknis sesuai
dengan kontrak.
 Memeriksa dan menyiapakan Berita Acara Kemajuan Fisik Pekerjaan.
 Selama melaksanakan pembangunan, membuat dan mempersiapkan
Berita Acara/Addendum Kontrak dalam hal permasalahan teknis bila
diperlukan. Dalam hal ini termasuk membuat kontrak dan spesifikasi dan
atau terhadap hal-hal yang menyimpang dari kontrak dan spesifikasi dan
atau terhadap hal-hal yang tidak lazim.
 Mempersiapkan Dokumen-dokumen yang diperlukan bila terjadi
penyimpangan-penyimpangan kontrak yang mengakibatkan adanya denda.
 Mempersiapkan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dengan semua
kelengkapannya.

LAPORAN BULAN KE - 5
4
Kata Pengantar
Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

BAB III - KEMAJUAN PEKERJAAN

3.1. Nilai Bobot Kegiatan


Nilai bobot dari masing-masing kegiatan, dihitung berdasarkan
besarnya biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut
dibandingkan dengan total biaya untuk seluruh pekerjaan ini.
Biaya yang diperhitungkan tersebut meliputi :
 Beban biaya personil.
 Biaya peralatan kantor, biaya alat tulis kantor (ATK) dan bahan habis
terpakai.
 Biaya kendaraan, transportasi dan komunikasi.
 Biaya operasi dan pemeliharaan alat serta bahan habis pakai
dilapangan.
 Biaya reproduksi laporan dan gambar, dan biaya diskusi/presentasi.
 Nilai bobot hasil perhitungan tersebut disajikan pada Kurva-S yang
digabung dengan Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.

3.2. Kegiatan Kontraktor


Guna mengetahui tingkat perkembangan suatu kegiatan maka dapat
dilihat dari realisasi perkembangan secara bertahap dan teratur, namun pada
kegiatan tertentu ditemukan masalah serta pemecahannya, fokus pada sub
bab ini adalah perkembangan kegiatan pekerjaan pada kontraktor pelaksana,
disamping itu pemecahan masalah yang dihadapi oleh masing-masing
kontraktor.

Adapun kegiatan kontraktor selama masa pelaksanaan Bulan 5 antara lain :


1. Pekerjaan Persiapan
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
b. Pengadaan Air Bersih
c. Pelaporan dan Dokumentasi
d. K3 Keselamatan Kerja
e. Pembuatan Shop Drawing
2. Pekerjaan Penimbunan dan Pemadatan
LAPORAN BULAN KE - 5
5
Kata Pengantar
Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Lanjutan Pembuatan Bangunan Operasional Pegawai
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Merauke

a. Urugan dan Pemadatan Tanah


3.3. Kesimpulan
Realisasi pekerjaan sambai bulan ini adalah :
 Bobot sampai bulan ini = 100.000 %
 Komulatif rencana pada sampai bulain ini = 100.000 %
 Deviasi bobot realisasi terhadap rencana = 0.000 %

3.4. Saran-Saran
 Diharapkan pada tahap akhir pekerjaan ini, semua pekerjaan yang
terdapat pada schedule telah benar-benar selesai
 Semua item pekerjaan yang telah terselesaikan harap dicek Kembali,
guna memastikan semua benar-benar aman.
 Material tanah yang telah dipadatkan harus tetap dirawat dari hal-hal yang
dapat merusak

3.5. Lampiran
(terlampir)

LAPORAN BULAN KE - 5
6
Kata Pengantar

Anda mungkin juga menyukai