Anda di halaman 1dari 12

RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA

Nama : Hafiizhoh Fithriyyah, S.Kep Jumlah Perawat : 3 orang


Ruangan : Melati Lt 7 Jumlah Pasien : 6 orang
Nama Pasien : Hari/Tgl : Senin, 28/11/2016
1. Tn. Ahmad dengan PPOK
2. Tn. Resmiran dengan PPOK
3. Tn. Dewasa dengan Asthma Bronkial
4. Tn. Riman dengan PPOK
5. Tn. Tamin dengan PPOK
6. Tn. Ismail dengan PPOK (pasien limpahan PP Relita, S.Kep)
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
07.30 Operan Melakukan operan dari
shift malam ke shift pagi
dengan melakukan ronde
ke tiap kamar
08.00 Pre conference dengan kepala ruangan Yati,S.Kep Mendengarkan arahan dari
Karu.
Menerima pembagian
pasien dari Karu. Hari ini
mengelola 2 pasien
08.30 Mengobservasi pasien dan kebutuhan pasien serta
membuat prioritas intervensi

09.00 Membagikan obat pagi ke seluruh pasien

09.30 Melakukan asuhan keperawatan pasien kelolaan sendiri,


pada Tn. Tamin, dengan PPOK :

Diagnosa keperawatan I:
Bersihan jalan nafas tidak efektif.

Pasien
Sp 1 Pasien
Sp 1 :
1. Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan
dada.
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan suara
paru dan catat adanya bunyi nafas tambahan.
3. Bantu pasien untuk sering melakukan latihan nafas.
4. Ajarkan pasien untuk batuk dengan menekan dada
dan batuk efektif pada posisi setengah duduk.

Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan nafas dan Sp 2 Pasien
batuk dengan menekan dada dan batuk efektif.
2. Berikan air hangat sesuai kebutuhan berdasarkan
tingkat usia dan berat badan.
3. Berikan nebulizer sesuai pesanan medis dan
lakukan fisioterapi dada, postural drainase.
4. Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik.
5. Berikan cairan intravena sesuai indikasi dan
pesanan medis.
6. Berikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan
medis.
7. Lakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen,
AGD.
8. Monitor TTV.

Keluarga
Sp 1 : Sp 1 Keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif, serta tanda dan
gejalanya.
Sp 2 :
1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan Sp 2 Keluarga
bersihan jalan nafas tidak efektif:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
b. Latih pasien untuk batuk efektif dan latih
fisioterapi dada serta postural drainase.
c. Motivasi pasien dalam melakukan latihan
untuk membersihkan jalan nafas.
d. Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-
obatan sesuai indikasi dengan prinsip 5 benar.
Diagnosa keperawatan II :
Pola nafas tidak efektif.
Pasien Sp 1 Pasien
Sp 1 :
1. Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan
dada.
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan suara
paru dan catat adanya bunyi nafas tambahan.
3. Bantu pasien untuk sering melakukan latihan nafas.
4. Ajarkan pasien untuk batuk dengan menekan dada
dan batuk efektif pada posisi setengah duduk.

Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan nafas dan
batuk dengan menekan dada dan batuk efektif. Sp 2 Pasien
2. Berikan air hangat sesuai kebutuhan berdasarkan
tingkat usia dan berat badan.
3. Berikan nebulizer sesuai pesanan medis dan
lakukan fisioterapi dada, postural drainase.
4. Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik.
5. Berikan cairan intravena sesuai indikasi dan
pesanan medis.
6. Berikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan medis.
7. Lakukan pemeriksaan penunjnag seperti rontgen,
AGD.
8. Monitor TTV.

Keluarga

Sp 1 : Sp 1 Keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah pola
nafas tidak efektif, serta tanda dan gejalanya.

Sp 2 :
1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan Sp 2 Keluarga
pola nafas tidak efektif:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
b. Latih pasien untuk batuk efektif dan latih
fisioterapi dada serta postural drainase.
c. Motivasi pasien dalam melakukan latihan
untuk membersihkan jalan nafas.
d. Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-
obatan sesuai indikasi dengan prinsip 5 benar.
Diagnosa keperawatan III :
Keterbatasan aktivitas
Pasien Sp 1 Pasien
Sp 1 :
1. Evaluasi respon pasien terhadap aktifitas
2. Kaji perubahan tanda vital selama dan setelah
beraktifitas
3. Berikan lingkungan yang tenang
4. Ajarkan teknik manajemen pengalihan tarik nafas
dalam

Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan tarik Sp 2 Pasien
nafas dalam dengan menekan dada
2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana
pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas
dan istirahat
3. Bantu pasien dalam memilih posisi nyaman untuk
istirahat dan tidur

Sp 3 : Sp 3 Pasien
1. Evaluasi keseimbangan aktivitas dan istirahat
pasien
2. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
3. Berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama
fase penyembuhan

Keluarga
Sp 1 : Sp 1 Keluarga
1. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga
dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah
keterbatasan aktivitas
Sp 2 : Sp 2 Keluarga

1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan


keterbatasan aktivitas:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari
b. Anjurkan pasien dalam penggunaan peralatan
seperti oksigen
c. Penggunaan teknik relaksasi selama
beraktivitas
11.00 Melakukan interaksi dengan pasien 2 Tn. Ismail, limpahan
PP (Relita, S.Kep) dengan PPOK.
Diagnosa keperawatan I:
Bersihan jalan nafas tidak efektif.

Tindakan:
Hasil: Gerakan dada
1. Mengkaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan simetris, irama teratur,
gerakan dada. RR=30 x/mnt
2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan Hasil: Suara nafas ronkhi
suara paru dan catat adanya bunyi nafas +/+, wheezing +/-,
tambahan. Hasil: Batuk produktif,
3. Mengobservasi karakteristik batuk sputum berwarna putih
4. Memberikan posisi semi fowler kepada pasien kental.
5. Menganjurkan pasien minum air hangat Hasil: Pasien nyaman
dengan posisi semi fowler
Hasil: Pasien minum air
hangat 1 gelas
12.00 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah Melakukan evaluasi
dilakukan dan mendokumentasikan. dengan menanyakan
keluhan pasien Tn. Tamin
Istirahat
dan Tn. Ismail.
13.00 Post conference dan pendokumentasian asuhan Melakukan post
keperawatan conference dan
mendokumentasikan
pasien Tn. Tamin dan Tn.
Ismail, dipimpin oleh karu
Yati, S.Kep
14.00 Operan Operan dilakukan dengan
dinas sore untuk
mendelegasikan pasien
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PERAWAT PELAKSANA
Nama : Hafiizhoh Fithriyyah, S.kep
Jabatan : Perawat Pelaksana Tim I
Nama Pasien : Tn. Tamin
Hari/ tanggal : Senin, 28/November/2016
HARI/ NAMA
WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL /TTD
Senin, 13.30 Diagnosa keperawatan I: S: Hafiizh
28/11 Bersihan jalan nafas tidak efektif. Pasien mengatakan masih oh
/2016 DS : Klien mengatakan masih batuk berdahak dan sudah
batuk berdahak. keluar
DO : KU lemah, kesadaran CM, RR
26 x/mnt, batuk produktif. O:
- Gerakan dada
Tindakan (Pasien) :
simetris, irama
1. Mengkaji
teratur, RR=26
frekuensi/kedalaman
x/mnt
pernafasan dan gerakan dada
- Suara nafas ronkhi
Hasil: Gerakan dada simetris,
+/+, wheezing +/+
irama teratur, RR=26 x/mnt
- Batuk produktif,
2. Mengauskultasi area paru
sputum berwarna
Hasil: suara nafas ronkhi +/+,
putih kental,
wheezing +/+
campur buih
3. Mengobservasi karakteristik
- Pasien tampak bisa
batuk
melakukan latihan
Hasil: batuk produktif,
nafas dan batuk
sputum berwarna putih
efektif dengan
kental, campur buih
dibantu
4. Memberikan posisi high
- Inhalasi Pulmicort
fowler
dan Combivent
Hasil: Pasien nyaman dengan
diberikan 1 jam
posisi high fowler
5. Membantu pasien latihan sebelum makan
nafas siang
Hasil: Pasien tampak bisa
melakukan latihan nafas A:
dengan bantuan Bersihan jalan nafas tidak
6. Mengajarkan pasien untuk efektif belum teratasi
batuk dengan menekan dada
dan batuk efektif pada posisi P:
setengah duduk Lanjutkan Sp 1 Pasien:
Hasil: Pasien tampak bisa 1. Bantu pasien
melakukan batuk efektif latihan nafas
dengan bantuan 2. Ingatkan pasien
7. Menganjurkan pasien minum untuk batuk
air hangat menekan dada dan
Hasil: Pasien minum air batuk efektif
hangat 2 gelas Sp 1 Keluarga:
8. Memberikan inhalasi 1. Diskusikan
nebulizer masalah dalam
Hasil: Pasien mendapat merawat pasien
inhalasi Pulmicort dan 2. Diskusikan tentang
Combivent diberikan 1 jam proses terjadinya
sebelum makan siang masalah bersihan
jalan nafas tidak
efektif, tanda, dan
gejala
Diagnosa keperawatan II: S: Hafiizh
Pola nafas tidak efektif. Pasien mengatakan masih oh
DS : Klien mengatakan masih sesak. sesak nafas
DO : KU lemah, RR 28 x/mnt
O:
Tindakan (Pasien) :
- Kesadaran compos
1. Mengkaji
menthis, KU
frekuensi/kedalaman
pernafasan dan gerakan dada
Hasil: Gerakan dada simetris, lemah. GCS E4 V5
irama teratur, RR=26 x/mnt, M6
kedalaman nafas dangkal dan - Gerakan dada
cepat simetris, irama
2. Mengkaji tingkat kesadaran teratur, RR=26
Hasil: Kesadaran compos x/mnt, kedalaman
menthis, KU lemah. GCS E4 nafas dangkal dan
V5 M6 cepat
3. Mengkaji penggunaan otot - Saat bernafas klien
tambahan asesoris saat menggunakan otot
bernafas bantu pernafasan
Hasil: Saat bernafas klien dan ada pernafasan
menggunakan otot bantu cuping hidung
pernafasan dan ada - TD 110/70 mmhg,
pernafasan cuping hidung Nadi 90 x/menit,
4. Mengukur tanda-tanda vital suhu 36,5oC,
Hasil: TD 110/70 mmhg, RR 26 x/mnt.
Nadi 90 x/menit, suhu Klien mendapat
36,5oC, RR 26 x/mnt. oksigen via nasal
5. Memberikan oksigen sesuai canul 3 lpm
kebutuhan
Hasil: Oksigen via nasal A:
canul 3 lpm diberikan Pola nafas tidak efektif
belum teratasi

P:
Lanjutkan Sp 1 Pasien:
1. Lakukan fisioterapi
dada
2. Bantu pasien
latihan nafas
3. Ingatkan pasien
untuk batuk
menekan dada dan
batuk efektif
4. Observasi tanda
sianosis

Sp 1 Keluarga:
1. Diskusikan
masalah dalam
merawat pasien
2. Diskusikan tentang
proses terjadinya
masalah pola nafas
tidak efektif, tanda,
dan gejala
Diagnosa keperawatan III: S: Hafiizh
Keterbatasan aktivitas Klien mengatakan masih oh
DS: Klien mengatakan lelah saat lelah saat beraktivitas
beraktivitas
DO: Klien tampak dibantu keluarga O:
ketika beraktivitas - Pasien dibantu
Tindakan (Pasien) : keluarga
1. Mengingatkan pasien untuk melakukan aktifitas
beristirahat disela-sela dan tampak lelah
aktifitasnya - Pasien berupaya
Hasil: Pasien mematuhinya terus melakukan
2. Mengevaluasi respon pasien aktifitas
terhadap aktifitas berjalan ke - TTV :
toilet (Sebelum)
Hasil: Pasien dibantu TD 110/70 mmhg,
keluarga melakukan aktifitas Nadi 90 x/menit,
dan tampak lelah suhu 36,5oC,
3. Memberikan lingkungan RR 26 x/mnt.
yang tenang
Hasil: TV di matikan dan (Setelah)
membatasi pengunjung TD 140/80 mmhg,
4. Memonitor tanda vital Nadi 112 x/menit,
selama dan setelah RR 30 x/mnt.
beraktivitas - Pasien bisa
Hasil: (Sebelum) TD 110/70 melakukan tarik
mmhg, Nadi 90 x/menit, suhu nafas dalam
36,5oC, RR 26 x/mnt. dengan benar
(Setelah) TD 140/80 mmhg, A:
Nadi 112 x/menit, RR 30 Keterbatasan aktivitas
x/mnt. belum teratasi
5. Mengajarkan teknik
manajemen pengalihan tarik P:
nafas dalam Lanjutkan Sp 1 Pasien:
Hasil: Pasien bisa melakukan 1. Evaluasi respon
tarik nafas dalam dengan terhadap aktivitas
benar 2. Ajarkan teknik tarik
nafas dalam
3. Berikan lingkungan
tenang
Lanjut Sp 2 Pasien:
1. Evaluasi kemampuan
melakukan latihan
tarik nafas dengan
menekan dada
2. Bantu pasien dalam
memilih posisi nyaman
untuk istirahat dan
tidur
Sp 1 Keluarga:
1. Diskusikan masalah
dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang
proses terjadinya
masalah keterbatasan
aktivitas

Anda mungkin juga menyukai