Anda di halaman 1dari 15

RENCANA HARIAN PERAWAT PELAKSANA

Nama : Hafiizhoh Fithriyyah, S.Kep Jumlah Perawat : 3 orang


Ruangan : Melati Lt 7 Jumlah Pasien : 6 orang
Nama Pasien : Hari/Tgl : Jumat, 2/12/2016
1. Tn. Ahmad dengan PPOK (pasien limpahan PP Erny, S.Kep)
2. Tn. Resmiran dengan PPOK
3. Tn. Dewasa dengan Asthma Bronkial
4. Tn. Riman dengan PPOK
5. Tn. Tamin dengan PPOK
6. Tn. Ismail dengan PPOK
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
07.30 Operan Melakukan operan dari
shift malam ke shift pagi
dengan melakukan ronde
ke tiap kamar
08.00 Pre conference dengan kepala ruangan Novita,S.Kep Mendengarkan arahan dari
Karu.
Menerima pembagian
pasien dari Karu. Hari ini
mengelola 2 pasien
08.30 Mengobservasi pasien dan kebutuhan pasien serta
membuat prioritas intervensi
09.00 Membagikan obat pagi ke seluruh pasien
10.00 Melakukan asuhan keperawatan pasien kelolaan sendiri,
pada Tn. Tamin dengan PPOK :
Diagnosa keperawatan I:
Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Pasien Sp 2 Pasien
Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan nafas
dan batuk dengan menekan dada dan batuk
efektif.
2. Pantau refleks batuk serta keberhasilan pasien
dalam mengeluarkan slym.
3. Berikan air hangat sesuai kebutuhan berdasarkan
tingkat usia dan berat badan.
4. Berikan nebulizer sesuai pesanan medis dan
lakukan fisioterapi dada.
5. Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik.
6. Berikan cairan intravena sesuai indikasi dan
pesanan medis.
Sp 1 Keluarga
7. Berikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan
medis.
8. Monitor TTV.
9. Berikan pendidikan kesehatan tentang PPOK,
pentingnya perubahan pada sputum seperti warna,
Sp 2 Keluarga
karakter, jumlah, dan bau.

Keluarga
Sp 1 :
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah
bersihan jalan nafas tidak efektif, serta tanda dan
gejalanya.

Sp 2 :
1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan
bersihan jalan nafas tidak efektif:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
b. Latih pasien untuk batuk efektif dan latih
fisioterapi dada serta postural drainase.
c. Motivasi pasien dalam melakukan latihan
untuk membersihkan jalan nafas.
d. Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-
obatan sesuai indikasi dengan prinsip 5 benar.
Diagnosa keperawatan II : Pola nafas tidak efektif.
Pasien
Sp 2 :
Sp 2 Pasien
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan nafas dan
batuk dengan menekan dada dan batuk efektif.
2. Berikan air hangat sesuai kebutuhan berdasarkan
tingkat usia dan berat badan.
3. Berikan nebulizer sesuai pesanan medis dan
lakukan fisioterapi dada.
4. Berikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator, analgesik.
5. Berikan cairan intravena sesuai indikasi dan
pesanan medis.
6. Berikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan
medis. Sp 1 Keluarga
7. Monitor TTV.
8. Berikan pendidikan kesehatan tentang PPOK.

Keluarga
Sp 2 Keluarga
Sp 1 :
1. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga
dalam merawat pasien.
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah pola
nafas tidak efektif, serta tanda dan gejalanya.

Sp 2 :
1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan
pola nafas tidak efektif:
2. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari.
3. Latih pasien untuk batuk efektif dan latih
fisioterapi dada serta postural drainase.
4. Motivasi pasien dalam melakukan latihan untuk
membersihkan jalan nafas.
5. Bantu pasien dalam mengkonsumsi obat-obatan
sesuai indikasi dengan prinsip 5 benar.
Diagnosa keperawatan III : Keterbatasan aktivitas
Pasien
Sp 2 :
1. Evaluasi kemampuan melakukan latihan tarik
Sp 2 Pasien
nafas dalam dengan menekan dada
2. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana
pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas
dan istirahat
3. Bantu pasien dalam memilih posisi nyaman untuk
Sp 3 Pasien
istirahat dan tidur
Sp 3 :
1. Evaluasi keseimbangan aktivitas dan istirahat
pasien
2. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
3. Berikan kemajuan peningkatan aktivitas selama Sp 1 Keluarga
fase penyembuhan

Keluarga
Sp 2 Keluarga
Sp 1 :
1. Diskusikan masalah yang dirasakan oleh keluarga
dalam merawat pasien
2. Diskusikan tentang proses terjadinya masalah
keterbatasan aktivitas
Sp 2 :
1. Diskusikan tentang cara merawat pasien dengan
keterbatasan aktivitas:
a. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari
b. Anjurkan pasien dalam penggunaan peralatan
seperti oksigen
c. Penggunaan teknik relaksasi selama
beraktivitas
11.00 Melakukan interaksi dengan pasien 2 Tn. Ahmad,
limpahan PP (Erni, S.Kep) dengan PPOK.
Diagnosa keperawatan I:
Hasil: Pasien tampak bisa
Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Tindakan: melakukan latihan nafas
1. Mengevaluasi kemampuan melakukan latihan dan batuk efektif dengan
nafas dan batuk dengan menekan dada dan batuk bantuan perawat dan
efektif. mengeluarkan sputum
2. Memberikan nebulizer sesuai pesanan medis putih cair sedikit
3. Memberikan obat sesuai indikasi: antibiotik Hasil: Pasien mendapat
4. Memberikan oksigen sesuai indikasi dan pesanan inhalasi Pulmicort dan
medis. Combivent diberikan 1
5. Memonitor TTV. jam sebelum makan siang
Hasil: Pasien mendapat
injeksi Cefoperazone 1 gr
via iv. Plebitis tidak ada.
Hasil: Pasien mendapat
oksigen 3 lpm via nasal
canul
Hasil: TD 110/70 mmhg,
Nadi 87 x/menit, suhu
36oC, RR 26 x/mnt.
12.00 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikan. Istirahat
13.00 Post conference dan pendokumentasian asuhan Melakukan post coference
keperawatan dan mendokumentasikan
pasien Tn. Tamin dan Tn.
Ahmad, dipimpin oleh
Karu Novita,S.Kep
14.00 Operan Operan dilakukan dengan
dinas sore untuk
mendelegasikan pasien
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
PERAWAT PELAKSANA
Nama : Hafiizhoh Fithriyyah, S.kep
Jabatan : Perawat Pelaksana Tim I
Nama Pasien : Tn. Tamin
Hari/ tanggal : Jumat, 2/Desember/2016
HARI/ NAMA
WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI
TGL /TTD
Jumat, 13.30 Diagnosa keperawatan I: S: Hafiizh
2/12 / Bersihan jalan nafas tidak efektif. Pasien mengatakan masih oh
2016 DS : Pasien mengatakan masih batuk berdahak dan masih
batuk berdahak dan masih sulit sulit dikeluarkan
di keluarkan
DO : KU lemah, kesadaran CM, RR O:
24 x/mnt, batuk produktif. - Gerakan dada
simetris, irama
Tindakan (Pasien) :
teratur, RR=24
1. Mengkaji
x/mnt
frekuensi/kedalaman
- Suara nafas ronkhi
pernafasan dan gerakan dada
+/-, wheezing +/-
Hasil: Gerakan dada simetris,
irama teratur, RR=24 x/mnt - Batuk produktif,
2. Mengauskultasi area paru sputum berwarna
Hasil: suara nafas ronkhi +/-, putih cair, campur
wheezing +/- buih sedikit
3. Mengobservasi karakteristik - Pasien masih
batuk tampak kesulitan
Hasil: batuk produktif, dalam
sputum berwarna putih
mengeluarkan slym
cair, campur buih sedikit
dan slym yang
4. Memantau keberhasilan
dikeluarkan hanya
pasien dalam mengeluarkan
sedikit
slym
- Pasien tampak bisa
Hasil: Pasien masih tampak
melakukan latihan
sulit dalam mengeluarkan
nafas dan batuk
slym dan slym yang efektif dengan
dikeluarkan hanya sedikit dibantu perawat
5. Memberikan posisi semi dan mengeluarkan
fowler sputum putih cair
Hasil: Pasien nyaman dengan sedikit
posisi semi fowler - Inhalasi Pulmicort
6. Membantu pasien latihan dan Combivent
nafas diberikan 1 jam
Hasil: Pasien tampak bisa sebelum makan
melakukan latihan nafas siang
dengan bantuan perawat - Injeksi
7. Membantu pasien untuk Cefoperazone 1 gr
batuk dengan menekan dada diberikan via iv.
dan batuk efektif pada posisi Plebitis tidak ada.
setengah duduk - Cairan IVFD
Hasil: Pasien tampak bisa Ringer Asetat +
melakukan batuk efektif Aminophylline 3
dengan bantuan perawat dan ampul / 24 jam
mengeluarkan sputum putih diberikan kepada
cair sedikit pasien.
8. Memberikan inhalasi - Pasien mendapat
nebulizer oksigen 3 lpm via
Hasil: Pasien mendapat nasal canul
inhalasi Pulmicort dan - Istri pasien dan
Combivent diberikan 1 jam pasien tampak
sebelum makan siang mengerti dan
9. Kolaborasi memberikan obat paham dengan
antibiotik sesuai indikasi penjelasan PPOK
Hasil: Pasien mendapat yang diterangkan
injeksi Cefoperazone 1 gr via oleh perawat
iv. Plebitis tidak ada. - Istri pasien mau
10. Kolaborasi memberikan merawat pasien
cairan iv sesuai indikasi dengan memenuhi
Hasil: Pasien mendapat kebutuhan pasien
cairan IVFD Ringer Asetat + sehari-hari
Aminophylline 3 ampul / 24
jam. Plebitis tidak ada. A:
11. Kolaborasi memberikan Bersihan jalan nafas tidak
oksigen sesuai indikasi efektif belum teratasi
Hasil: Pasien mendapat
oksigen 3 lpm via nasal canul P:
12. Mendiskusikan tentang Lanjutkan Sp 2 Pasien:
proses terjadinya masalah 1. Evaluasi
bersihan jalan nafas tidak kemampuan latihan
efektif, tanda, dan gejala nafas dan batuk
PPOK dengan menggunakan menekan dada dan
leaflet batuk efektif
Hasil: Istri pasien dan pasien 2. Berikan obat sesuai
tampak mengerti dan paham indikasi: mukolitik,
dengan penjelasan perawat ekspektoran
13. Mendiskusikan tentang cara 3. Berikan cairan
merawat pasien dengan tambahan intravena
bersihan jalan nafas tidak sesuai indikasi
efektif: Membantu pasien 4. Berikan oksigen
dalam memenuhi sesuai indikasi
kebutuhannya sehari-hari
Hasil: Istri pasien paham
Lanjutkan Sp 1 Keluarga:
dengan penjelasan perawat
1. Diskusikan tentang
dan mau merawat pasien
proses terjadinya
dengan memenuhi kebutuhan
masalah bersihan
pasien sehari-hari
jalan nafas tidak
efektif, tanda, dan
gejala

Lanjutkan Sp 2 Keluarga:
1. Diskusikan tentang
cara merawat
pasien dengan
bersihan jalan
nafas tidak efektif:
a. Bantu pasien
dalam
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari.
b. Latih pasien
untuk batuk
efektif dan latih
fisioterapi dada
serta postural
drainase.
c. Motivasi pasien
dalam
melakukan
latihan untuk
membersihkan
jalan nafas
d. Bantu pasien
dalam
mengkonsumsi
obat-obatan
sesuai indikasi
dengan prinsip
5 benar.
Diagnosa keperawatan II: S: Hafiizh
Pola nafas tidak efektif. Pasien mengatakan oh
DS : Klien mengatakan kadang- kadang-kadang dada masih
kadang dada masih terasa sesak terasa sesak
DO : KU lemah, RR 24 x/mnt
O:
Tindakan (Pasien) :
- Kesadaran compos
1. Mengkaji
menthis, KU
frekuensi/kedalaman
lemah. GCS E4 V5
pernafasan dan gerakan dada
Hasil: Gerakan dada simetris, M6
irama teratur, RR=24 x/mnt,
- Gerakan dada
kedalaman nafas dangkal dan
cepat simetris, irama
2. Mengkaji tingkat kesadaran teratur, RR=24
Hasil: Kesadaran compos x/mnt, kedalaman
menthis, KU lemah. GCS E4 nafas dangkal dan
V5 M6 cepat
3. Mengkaji penggunaan otot - Saat bernafas klien
tambahan asesoris saat menggunakan otot
bernafas bantu pernafasan
Hasil: Saat bernafas klien dan ada pernafasan
menggunakan otot bantu cuping hidung
pernafasan dan ada - TD 120/80 mmhg,
pernafasan cuping hidung Nadi 83 x/menit,
4. Mengukur tanda-tanda vital suhu 36oC,
Hasil: TD 120/80 mmhg, RR 24 x/mnt.
Nadi 83 x/menit, suhu 36oC, - Tidak ada tanda-
RR 24 x/mnt. tanda sianosis
5. Mengobservasi tanda-tanda - Klien mendapat
sianosis oksigen via nasal
Hasil: Tidak ada tanda-tanda canul 3 lpm
sianosis - Pasien tampak
6. Memberikan oksigen sesuai istirahat setelah
kebutuhan diberikan inhalasi,
Hasil: Oksigen via nasal latihan nafas dan
canul 3 lpm diberikan batuk efektif, dan
7. Mendiskusikan tentang dilakukan monitor
proses terjadinya masalah TTV
pola nafas tidak efektif, - Istri pasien dan
tanda, dan gejala PPOK pasien tampak
dengan menggunakan leaflet mengerti dan
Hasil: Istri pasien dan pasien paham dengan
tampak mengerti dan paham penjelasan perawat
dengan penjelasan perawat
14. Memberikan inhalasi A:
nebulizer Pola nafas tidak efektif
Hasil: Pasien mendapat belum teratasi
inhalasi Pulmicort dan
Combivent diberikan 1 jam P:
sebelum makan siang Lanjutkan Sp 2 Pasien:
15. Kolaborasi memberikan obat 1. Evaluasi
antibiotik sesuai indikasi kemampuan latihan
Hasil: Pasien mendapat nafas dan batuk
injeksi Cefoperazone 1 gr via menekan dada dan
iv. Plebitis tidak ada. batuk efektif
16. Kolaborasi memberikan 2. Berikan obat sesuai
cairan iv sesuai indikasi indikasi: mukolitik,
Hasil: Pasien mendapat ekspektoran
cairan IVFD Ringer Asetat + 3. Berikan cairan
Aminophylline 3 ampul / 24 tambahan intravena
jam. Plebitis tidak ada. sesuai indikasi
17. Mendiskusikan tentang cara 4. Berikan oksigen
merawat pasien dengan pola sesuai indikasi
nafas tidak efektif:
Membantu pasien dalam Lanjutkan Sp 1 Keluarga:
memenuhi kebutuhannya 1. Diskusikan tentang
sehari-hari proses terjadinya
Hasil: Istri pasien paham
masalah pola nafas
dengan penjelasan perawat
tidak efektif, tanda,
dan mau merawat pasien
dan gejala
dengan memenuhi kebutuhan
pasien sehari-hari
Lanjutkan Sp 2 Keluarga:
1. Diskusikan tentang
cara merawat
pasien dengan pola
nafas tidak efektif:
a. Bantu pasien
dalam
memenuhi
kebutuhannya
sehari-hari.
b. Latih pasien
untuk batuk
efektif dan latih
fisioterapi dada
serta postural
drainase.
c. Motivasi pasien
dalam
melakukan
latihan untuk
membersihkan
jalan nafas
d. Bantu pasien
dalam
mengkonsumsi
obat-obatan
sesuai indikasi
dengan prinsip
5 benar.
Diagnosa keperawatan III: S: Hafiizh
Klien mengatakan masih
Keterbatasan aktivitas oh
terasa cepat lelah saat
DS: Klien mengatakan masih terasa
beraktivitas
cepat lelah saat beraktivitas
DO: Klien tampak dibantu keluarga O:
ketika beraktivitas - Pasien dibantu
Tindakan (Pasien) : keluarga pada saat
1. Mengevaluasi respon pasien ke toilet dan
terhadap aktifitas yang tampak lelah
dilakukan pasien - Pasien berupaya
Hasil: Pasien dibantu terus melakukan
keluarga pada saat ke toilet aktifitas
dan tampak lelah - TTV :
2. Memberikan lingkungan (Sebelum)
yang tenang TD 120/80 mmhg,
Hasil: Membatasi Nadi 83 x/menit,
pengunjung dan suhu 36oC,
menganjurkan agar keluarga RR 24 x/mnt.
tidak mengajak berbicara (Setelah)
pasien TD 130/90 mmhg,
3. Memonitor tanda vital Nadi 98 x/menit,
selama dan setelah RR 29 x/mnt.
beraktivitas - Pasien tampak
Hasil: (Sebelum) TD 120/80 nyaman dengan
mmhg, Nadi 83 x/menit, suhu posisi semi fowler
36oC, RR 24 x/mnt. - Pasien bisa
(Setelah) TD 130/90 mmhg, melakukan tarik
Nadi 98 x/menit, RR 29 nafas dalam
x/mnt. dengan benar
4. Membantu pasien dalam dibantu perawat
posisi nyaman untuk istirahat - Seluruh kegiatan
dan tidur pasien masih
Hasil: pasien nyaman dengan dibantu oleh istri
posisi semi fowler dan perawat
5. Mengawasi seluruh kegiatan - Mandi dan buang
mobilitas dan membantu air (pergi ke toilet)
pasien dibantu istri pasien
Hasil: Seluruh kegiatan dan perawat
pasien masih dibantu oleh
istri dan perawat A:
6. Mengevaluasi kemampuan Keterbatasan aktivitas
latihan tarik nafas dalam belum teratasi
dengan menekan dada
Hasil: Pasien bisa melakukan P:
tarik nafas dalam dengan Lanjut Sp 2 Pasien:
benar dibantu perawat 1. Evaluasi kemampuan
7. Membantu aktivitas melakukan latihan
perawatan diri yang tarik nafas dengan
diperlukan pasien menekan dada
Hasil: Mandi dan buang air 2. Bantu pasien dalam
(pergi ke toilet) dibantu istri memilih posisi nyaman
pasien dan perawat untuk istirahat dan
8. Mendiskusikan tentang tidur
proses terjadinya masalah
keterbatasan aktivitas Lanjut Sp 3 Pasien:
dengan menggunakan leaflet 1. Evaluasi
Hasil: Istri pasien dan pasien keseimbangan aktivitas
tampak mengerti dan paham dan istirahat pasien
dengan penjelasan perawat 2. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan
3. Berikan kemajuan
peningkatan aktivitas
selama fase
penyembuhan

Lanjut Sp 1 Keluarga:
1. Diskusikan tentang
proses terjadinya
masalah keterbatasan
aktivitas

Lanjut Sp 2 Keluarga :
1. Diskusikan tentang
cara merawat
pasien dengan
keterbatasan
aktivitas:
a. Bantu pasien dalam
memenuhi
kebutuhan sehari-
hari
b. Anjurkan pasien
dalam penggunaan
peralatan seperti
oksigen
c. Penggunaan teknik
relaksasi selama
beraktivitas

Anda mungkin juga menyukai