Anda di halaman 1dari 5

Isoflavone merupakan senyawa fitoestrogen yang mempunyai struktur hampir sama

dengan estradiol.

Mekanisme aksi dari isoflavone

Berdasarkan kemiripan struktur dari senyawa isoflavone dengan estradiol, isoflavone


juga bisa berikatan dengan reseptor isoflavone (ERs). ERs dalam organisme terdapat
dalam 2 bentuk yaitu ERα dan ERβ yang berperan dalam jaringan yang berbeda. ERα
berperan utama dalam memediasi target hormone estrogen seperti uterus,
hipotalamus, skeleton dan lainya. Sedangkan ERβ berperan dalam ovarium, system
cardiovascular dan otak. Genestein memiliki afinitas paling besar terhadap ERβ
dibandingkan dengan ERα yang dapat dibandingkan dengan afinitas estrogen terhadap
reseptornya. Isoflavone jenis lain memiliki afinitas yang lebih kecil dibanding genestein
terhadap reseptor estrogen. Walaupun isoflavone bersifat agonis terhadap reseptor
namun tetap saja aktivitasnya lebih lambat dibanding estrogen, dalam konsentrasi yang
tinggi 100mmol/l efek isoflavone dapat hamper menyamai level dari estrogen namun
tergantung kekuatan dari aktivitas estrogen itu sendiri. Isoflavone dan estrogen saling
berkompetisi untuk berikatan dengan reseptor dan dalam aktivitas estrogen yang tinggi
isoflavon dapat menghalangi estrogen dengan menempati reseptor.

*Seperti halnya pound, ounce juga memiliki sejarah serupa. Ounce berasal dari bahasa
Latin uncia, nama Romawi untuk satuan pengukuran ounce dan inch. Sementara itu,
singkatan oz berasal dari bahasa Italia abad pertengahan, onza. Untuk berat, 1 oz setara
dengan 28,349… gram, sedangkan untuk volume 1 cup (240 ml) setara dengan 8 oz.
Dosis yang dianjurkan untuk mengkonsumsi isoflavone perhari adalah 20-80 mg.

Absorbsi dan metabolism:

Isoflavone dlm bntk glikosida (genistin, daidzin dan glisitin) tidak dapat diserap oleh
tubuh oleh karena itu Setelah isoflavone masuk kedlm saluran pencernaan, isoflavone
akan di hidrolisis oleh enzim glucosidase pencernaan dan akan mengeluarkan senyawa
aglikon, daidzein, genestein dan glisitein yang mudah diserap oleh usus halus dalam
bentuk misel oleh saluran empedu. Kemudian akan diserap atau dimetabolisme lebih
lanjut menjadi metabolit specific meliputi equol dan ρ-ethylphenol.

Efek yang ditimbulkan bila mengkonsumsi isoflavone secara berlebih:

Fitoestrogen memiliki afinitas yang lbh kecil dibandingkan estrogen terhadap reseptor.
Fitoestrogen menyebabkan inhibisi kompetitif antara estrogen dan reseptornya yang
menyebabkan berkurangnya kadar hormone aktif dalam sirkulasi darah. Fitoestrogen
dapat menghambat aktivitas enzim pengendali steroidogenesis sehingga menghambat
produksi estradiol.

Kanker payudara:

Enam wanita sehat berumur 20 tahunan mengonsumsi 12 oz susu kedelai tiga


kali sehari selama satu bulan. Konsumsi isoflavone harian sekitar 100 mg
daidzein dan 100 mg genistein. Level estradiol dalam serum menurun 31% pada
hari siklus 5-7,12-14, dan 20-22. Level progesteron pada paruh kedua dari siklus
menurun 35%. Panjang siklus menstruasi bertambah dari 28.3 hari menjadi 31.8
hari, selama konsumsi satu bulan kedelai. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumsi
diet kedelai yang mengandung fitoestrogen dapat mengurangi sirkulasi steroid ovarian
dan meningkatkan panjang siklus menstruasi, dua efek yang dapat diperhitungkan dalam
bagian dari berkurangnya risiko kanker payudara (Hudson 2001, Cassidy dkk 1993,
Phippps dkk 1993 dan Orcheson dkk 1993).

Tepung tempe:

Semakin banyak pemberian fitoestrogen, menyebabkan diameter tumor semakin


mengecil. Hal ini disebabkan oleh karena tepung tempe mengandung senyawa
isoflavone yang dapat berikatan dengan reseptor estrogen pada sel-sel kelenjar mamae.
Isoflavone utama yang berperan sebagai agen utama kemopreventif adalah genestein.
Interaksi genestein dengan reseptor dapat menghambat tirosin kinase yang berperan
penting dalam apoptosis dan proliferasi sel kanker. Semakin banyak genestein yang
berikatan dengan protein tirosin kinase maka aktifitas tirosin kinase akan mengalami
penurunan sehingga dapat menurunkan kecepatan siklus perbanyakan sel tumor.

fitoestrogen juga sangat tidak direkomendasikan kepada pasien yang memiliki penyakit
kanker payu dara, karena genestein dalam dosis tinggi dapat menyebabkan aktivasi
proliferasi sel tumor: kalo dalam dosis diluar kadar pemberian

Murakami, A., Ohogashi, A., dan Koshimazu, K. 1996. Antitumor Promotion With Food
Phytochemicals: A Strategy for Cancer Chemoprevention. J Perfumer & Florist. 9: 27-29

Polkowski, K., dan Mazurek A.P. 2000. Biological Properties of Genistein. A Review of In
Vitro and In Vivo Data. Acta Poloniae Pharmaceutica-Drug Research. 57(2): 135-155.

Syarat isoflavon yang dapat menurunkan kadar kolestrol darah yang dapat mengurangi
aterosklerosis dan jantung koroner :
1. Suatu makanan harus mengandung protein kedelai atau peptide (dalam bentuk
non-isoflavone)
2. Makanan harus mengandung sekurangnya 5 mg dari isoflavone persajian

Makanan harus mengikuti persyaratan:


1. Total lemak maksimal dari 3 g: apabila penyajian kurang dari 50g , maka
total lemak maksimum yang harus dipenuhi adalah 3g/50 g
2. Total lemak jenuh maksimal dari 1 g penyajian dan kalorimaksimal dari
lemak jenuh adalah 15%, dimana bila bobot dari penajian kurang dari 100 g,
maka total lemak jenuh maksimal yang harus diepenuhi adalah 1g/100g dan
total maksimal kalori yang diperbolehkan adalah 10%
3. Kolestrol paling banyak dari penyajian 20 g: ila penyajian kurang dari 50g,
maka kolestrol maksimum yang dikandung harus 20mg/50g.

Anda mungkin juga menyukai