Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SENAM LANSIA

15 SEPTEMBER 2017

A. PENDAHULUAN

Menurut sensus tahun 2010 jumlah lansia adalah 18,1 juta jiwa. Usia harapan hidup
di Indonesia meningkat dari 68,6 tahun (2004) menjadi 69,8 tahun (2010) menurut BPS.
Pada tahun 2014 berdasarkan data susenas mencapai 20,24 juta jiwa (8,03% dari total
penduduk). Indonesia termasuk 5 besar dengan jumlah lansia terbanyak di dunia. Lansia
dengan kondisi sehat di Indonesia tidak sampai 2 persen dari total populasi lansia.
Kebanyakan lansia menderita penyakit sendi, hipertensi, katarak,
stroke,jantung,gangguan mental emosional,dan diabetes.
Pembinaan kesehatan lansia merupaka salah satu kegiatan yang terus menerus
digalakan untuk mewujudkan lansia sejahtera,bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan
keluarga dan masyarakat sekitarnya, hal ini merupakan suatu upaya menghadapi
peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak
pada peningkatan usia harapan hidup.

B. LATAR BELAKANG

Olahraga atau aktivitas fisik merupakan suatu bentuk kegiatan fisik yang memberikan
pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia bila dilaksanakan dengan tepat
dan terarah (Depkes RI. 1992).
Fungsi organ tubuh akan meningkat bila diberikan latihan fisik yang memadai. Penelitian
epidemologi menunjukkan ada hubungan antara tidak melakukan aktivitas fisik dengan
rendahnya kesehatan individu (Leckenetto, 1997). Aktivitas fisik pada usia lanjut dapat
dilihat dari frekuensi partisipasi dalam kegiatan olahraga, senam, berkebun dan
berenang.
Olahraga yang baik dan benar sesuai takaran secara teratur paling sedikit selama 15 –
30 menit, dilakukan 3 kali dalam seminggu (Depkes RI, 1992).

C. TUJUAN SENAM LANSIA

Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan
kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rokhani.
Tujuan lain adalah:
 Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.
 Membangun kekuatan dan daya tahan.
 Menurunkan lemak.
 Meningkatkan kondisi otot dan sendi. (Depkes RI,1997:2).

D. MANFAAT SENAM LANSIA

1. Sebagai Pencegahan
Pada usia 40 tahun keatas senam sangat baik untuk mengatasi proses-proses
degenerasi tubuh. Setelah umur 40 tahun ternyata olahraga yang bersifat endurance
sangat baik untuk mengatasi proses degenerasi tubuh, sehingga orang akan kelihatan
lebih muda. Kekurangan gerak juga menyebabkan otot dan tulang tidak tumbuh
dengan baik, otot yang lemah akan menyebabkan kelainan posisi badan yang nantinya
akan menjadi kelainan tulang.
2. Sebagai Pengobatan (Kuratif)
Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi dengan senam lansia adalah
kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark jantung, kelainan
insufisiensi koroner, kelainan pembuluh darah tepi, thromboplebitis dan osteoporosis.
3. Sebagai Rehabilisasi
Dengan senam yang baik akan mempengaruhi hal-hal sebagai berikut:
 Memperkuat degenerasi karena telah mengalami perubahan usia.
 Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan.
 Fungsi melindungi yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam bertambahnya
tuntutan (sakit).

E. SASARAN LANSIA

1. Sasaran Kegiatan, meliputi Pra lansia (usia 45 – 59 tahun), Lansia (usia 60 – 69


tahun) dan Lansia risiko tinggi (usia > 70 tahun)

F. GERAKAN SENAM LANSIA

Sebelum mengawali senam sebaiknya tarik nafas selama 3 sampai 5 kali, setelah
itu letakkan kedua tangan di pinggang,lalu buka kedua kaki sekitar 30cm kemudian
senam dapat di mulai.
1. Gerakan Muka(fungsi nya untuk mengencangkan kulit muka agar tidak kaku),
yang terdiri dari dua gerakan : Pertama ucapkan a,i,u,e,o sebanyak 5 kali, Kedua
ucapkan ha-ha, hi-hi sebanyak 5 kali
2. Gerakan kepala( fungsinya untuk meregangkan otot-otot kepala agar paredaran
darah yang melewati kepala dapat beredar secara lancar), Anggukkan kepala
keatas-bawah dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali, setelah itu
anggukkan kekiri-kanan dalam hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali.
3. Gerakan Tangan
 Pertama gerakan jari tangan membuka dan menutup hitungan dari 1 sampai 8
mulai dari dilakukan sebanyak 5 kali,( gerakan ini fungsinya untuk
mengurangi kekakuan pada telapak tangan dan jari-jari tangan
 Kedua gerakan tepuk tangan dengan salah satu jari menekuk mulai dari
hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk
mengurangi resiko Diabetus Melitus(DM) atau sering di sebut penyakit gula.
 Ketiga gerakan menyatukan kedua telapak tangan dengan cara tepuk tangan
dan posisi tangan sejajar dengan dadamulai dari hitungan 1 sampai 8
dilakukan sebanyak 5 kali, gerakan ini fungsinya untuk memperlancar kerja
jantung dan mengurangi penyakit jantung.
 Keempat dengan merentang kedua tangan ke samping kanan dan kiri lalu
memutar pergelangan tangan mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5
kali,gerakan ini dilakukan untuk mengurangi beban kerja jantung dan juga
mengurangi kekakuan pada otot-otot dari pundak sampai jari tangan.
 Kelima masih merentangkan kedua tangan ke samping kanan dan kiri,
dengan tangan mengepal(menggenggam) lalu menggerakkan kepalan
(genggaman) naik turun mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak
5 kali, gerakan ini fungsinya untuk mengoptimalkan karja jantung dan juga
mengurangi kekakuan otot pada tangan dan pergelangan tangan.
4. Gerakan Kaki, dilakukan untuk mengurangi kejadian asam urat dan memperlancar
peredaran darah dari jantung keseluruh tubuh.
 Dalam posisi berdiri dilakukan gerakan jinjit-jinjit secara bergantian kaki
kanan dan kiri mulai dari hitungan 1 sampai 8 sebanyak 5 kali
 Dalam posisi duduk dengan luruskan kaki dengan mengayunkan telapak kaki
mulai dari hitungan 1 sampai 8 dilakukan sebanyak 5 kali

G. URAIAN KEGIATAN

Kegiatan dilakukan tanggal 15 September 2017 Di Pentas Kecamatan Sembakung


Desa Atap dengan menghadirkan jumlah peserta sebanyak 75 orang lansia yang
berada di wilayah Kecamatan Sembakung.

H. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

Pelaksana kegiatan adalah pemegang Program Lansia yang bekerjasama dengan


Staf Puskesmas dengan penanggung jawab kegiatan Plh. Puskesmas Atap

I. PEMBIAYAAN

Kegiatan ini menggunakan anggaran dari DAK Non Fisik tahun 2017 Sebesar
Rp. 750.000,- (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
J. PENUTUP

Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai dasar dalam pelaksanaan salah
satu kegiatan Program Lansia.

Mengetahui, Sembakung, 15 September 2017


Plh. Puskesmas Atap Pelaksana

drg.AdiMuliaTaufiq Sri Wahyuni, Amd.Kep


Nip.19850405 201403 1 002

Anda mungkin juga menyukai