Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Geomine, Vol. XX, No.

XX: Bulan Tahun

EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN REVEGETASI LAHAN BEKAS


TAMBANG BATUBARA PADA PT ALAMJAYA BARA PRATAMA
KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

La Sahidu Basri1*, Sri Widodo2, Emi Prasetyawati Umar1


1
Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Muslim Indonesia
2
Laboratorium Tanah Universitas Mulawarman Kalimantan Timur
Email: lasahidubasri@gmail.com

SARI

Penambangan batubara secara terbuka baik secara langsung dan tidak langsung memberikan dampak terhadap
menurunnya kualitas lingkungan hidup di antaranya terjadi pencemaran air, udara, kebisingan, kerusakan tanah,
kerusakan vegetasi, dan tergganggunya satwa serta kegiatan reklamasi yang tidak maksimal. Tujuan penelitian
guna mengetahui sifat fisik tanah di lokasi revegetasi lahan bekas tambang dan mengetahui tingkat keberhasilan
revegetasi tahun 2017 lahan bekas tambang. Secara statistik metode pengambilan data pada penelitian ini ialah
random sampling merupakan pengambilan sampel secara acak. Analisis vegetasi dilakukan dengan membuat
petak ukuran 40x25 meter. Jumlah petak ukur ialah 11 (sebelas) dengan jarak plot 50-100 meter. Pada petak
akan dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman terhadap seluruh tanaman yang berada pada petak contoh,
meliputi tinggi dan diameter tanaman serta gangguan kesehatan tanaman. Uji sifat fisik tanah meliputi tekstur
dan struktur tanah dianalisis di Laboratorium Tanah Universitas Mulawarman Samarinda Kalimantan Timur.
Hasil penelitian menunjukan tingkat keberhasilan revegetasi di PT. Alamjaya Bara Pratama pada tahun 2017
dengan diameter rata-rata 2,88 cm, tinggi rata-rata 1,97 cm. Persentase rata-rata tanaman yang tumbuh baik dari
ke sebelas (11) petak adalah 97,90%. Berdasarkan indikator tingkat keberhasilan pertumbuhan baik diameter
maupun tinggi tanaman maka dapat disimpulkan kegiatan reklamasi revegetasi di PT. Alamjaya Bara Pratama
dikategorikan berhasil. Selain itu perlu juga penanganan mengenai tanaman yang kurang sehat dengan
pemberian pupuk serta tanaman yang mati segera dilakukan penyulaman.
Kata Kunci: lahan bekas tambang, vegetasi, batubara, indikator, tanah.

ABSTRACT

Open coal mining both directly and indirectly has an impact on the decline in environmental quality including
water, air pollution, noise, soil damage, vegetation damage, and not optimal reclamation act. The purpose of
the study was to determine the physical properties of land at the site of revegetation of mine out area and to
determine the success rate of 2017 revegetation of mine out area. Statistically the data collection method in this
study is random sampling which is random sampling. Vegetation analysis was carried out by making a plot
measuring 40x25 meters. The number of plots is 11 (eleven) with a plot distance of 50-100 meters. In the plot
will be observed plant growth of all plants that are in sample plots, including plant height and diameter as well
as plant health problems. Tests of soil physical properties including texture and soil structure were analyzed in
the Mulawarman University Soil Laboratory in Samarinda, East Kalimantan. The results showed the success
rate of revegetation at PT. Alamjaya Bara Pratama in 2017 with an average diameter of 2.88 cm, an average
height of 1.97 cm. The average percentage of plants that grew well from eleven (11) plots was 97.90%. Based
on the indicators of the success rate of growth in both diameter and height of plants, it can be concluded that
revegetation reclamation activities at PT. Alamjaya Bara Pratama is categorized as successful. In addition, it is
also necessary to deal with unhealthy plants by providing fertilizers and plants which are immediately
replenished.
Keywords: mine out area, vegetation, coal, indicator, soil.

4
Jurnal Geomine, Vol. XX, No. XX: Bulan Tahun

PENDAHULUAN Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan”. Bahwa


keberhasilan revegetasi mencakup (1) Luas area
Pertambangan merupakan salah satu upaya penanaman (2) Persentase tumbuh tanaman (3)
kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber Jumlah tanaman (4) Komposisi jenis tanaman dan
daya alam sebagai upaya pemenuhan kebutuhan (5) Kesehatan tanaman. (Permenhut, 2009).
manusia dan termasuk ke dalam penyumbang Data sekunder diperoleh yaitu data geologi
terbesar untuk devisa negara. Adanya kegiatan regional daerah penelitian, data keanekaragaman
pertambangan seringkali menyebabkan kerusakan hayati meliputi data vegetasi dan satwa daerah
lingkungan sehingga harus selalu diikuti dengan penelitian sedangkan data primer yang diperoleh
kegiatan reklamasi dan revegetasi. Hal ini yaitu data tinggi, diameter dan jenis tanaman
dilakukan dengan tujuan untuk memulihkan revegetasi, sampel tanah serta dokumentasi
kondisi kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan. Sampel tanah diambil di enam lokasi plot
usaha pertambangan sehingga kawasan hutan dapat sampling selanjutnya dianalisis di Laboratorium
berfungsi kembali sesuai peruntukannya (Budiana, Tanah, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman,
2017). Kalimantan Timur, Kota Samarinda untuk
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 60 mengetahui sifat fisik tanah yang akan dilakukan
Tahun 2009 menjelaskan bahwa revegetasi revegetasi. Metode yang digunakan ialah metode
merupakan usaha untuk memperbaiki dan statistik simple random sampling merupakan
memulihkan vegetasi yang rusak melalui kegiatan metode pengambilan sampel secara acak.
penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas Data primer dan data sekunder yang telah
penggunaan kawasan hutan (Permenhut, 2009). didapat, diolah dan dianalisis menggunakan metode
Pelaksanaan revegetasi pada lahan pasca tambang statistik simple random sampling dengan
tidak selamanya berjalan dengan baik. Salah satu intesistas sampling 5% berdasarkan permenhut No.
penyebab ketidakberhasilan kegiatan revegetasi 60 Tahun 2009. Membuat sebelas (11) plot
pada perusahaan tambang, khususnya batubara sampling ukuran 25 x 40 dengan jarak tanaman 3 x
adalah karakteristik lahan yang marginal. Kondisi 3 yang akan dilakukan pengukuran tinggi dan
ini dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan diameter tanamannya.
tanaman bahkan bisa mematikan tanaman.
Dampak negatif dari tambang terbuka antara Penentuan Sifat Fisik Tanah
lain terhadap lingkungan salah satunya ialah
1. Tekstur Tanah
rusaknya ekosistem hutan mengakibatkan kualitas
Tekstur tanah merupakan keadaan tingkat
lingkungan menurun. Berdasarkan Peraturan
kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2014 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010, areal perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu
bekas pertambangan diharuskan untuk dilakukan dan liat yang terkandung pada tanah. Dari ketiga
kegiatan reklamasi yang bertujuan untuk jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai
mengembalikan keadaan lahan agar sesuai ukuran diameter paling besar yaitu 2-0,075 mm,
peruntukannya. debu dengan ukuran 0,075-0,002 mm dan liat
Dalam kondisi tersebut, maka perlu dengan ukuran <0,002 mm penggolongan
dilakukan kajian mendalam mengenai keberhasilan berdasarkan USDA (United States Department of
revegetasi lahan bekas tambang meliputi sifat fisik Agriculture) (Anonim, 2015).
tanah lokasi revegetasi dan tingkat keberhasilan
revegetasi berdasarkan Permenhut No. 60 Tahun 2. Struktur Tanah
2009 Tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Pengambilan data struktur tanah dilakukan
Revegetasi. secara pengamatan langsung di lapangan.
Berdasarkan pengamatan (klasifikasi) struktur
METODE PENELITIAN tanah secara langsung di lapangan, tipe struktur
dilihat langsung berdasarkan bentuk struktur,
Tahapan penelitian ini terdiri dari studi ukuran struktur, dan kekuatan struktur dengan
literatur dan pengamatan lapangan dengan cara memperkirakan dan mengambil segumpal tanah,
pengumpulan data primer dan pengumpulan data kemudian diletakkan pada telapak tangan, gosok-
sekunder. Pengamatan lapangan ialah dengan gosok dengan beberapa jari, perkirakan struktur
melakukan observasi langsung di lapangan tanahnya. Maka dapat diketahui bahwa struktur
terkhusus pada area revegetasi lahan bekas tanah yang ada pada seluruh sampel, yaitu struktur
tambang. Penelitian ini hanya membahas tentang granular.
tingkat keberhasilan revegetasi lahan tahun 2017 Tanah yang memiliki struktur granular sifat
pada lahan bekas tambang pada PT. Alamjaya Bara agregatnya yang membulat, biasanya diameternya
Pratama Kalimantan Timur. Berdasarkan tidak lebih dari 2 cm dan sifatnya agak membulat
Permenhut P.60 Tahun 2009 “Tentang Pedoman sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan

4
Jurnal Geomine, Vol. XX, No. XX: Bulan Tahun

rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk, seluas 22,408 Ha dan area bukaan tambang
di samping itu tanah tidak mudah rusak sehingga (open area) seluas 106,436 Ha. Penentuan
pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi catchment area ini dibantu menggunakan
hujan (Hanafiah, 2005). software Vulcan 7.5.

3. Debit Air Limpasan


Keberhasilan Revegetasi PT. ABP
Debit air limpasan yang diperoleh pada
1. Luas Area Penanaman daerah penelitian yaitu 4,326 m3/detik.

Menghitung luas area penanaman dengan 4. Kecepatan Pengendapan Material


membandingkan realisasi luas area penanaman Kecepatan pengendapan material
dengan rencana luas area penanaman (revegetasi) diperoleh melalui uji hydrometer dan specific
(Permenhut, No. 60 tahun 2009), sebagai berikut: gravity. Diperoleh kecepatan pengendapan rata-
rata untuk 3 sampel yang diambil dari lokasi
Persen luas area = x 100% ........(1) penelitian yaitu 0,000406 m/detik.

2. Persentase Tumbuh Tanaman


Menghitung tumbuh tanaman
Keterangan:
Q = debit air limpasan (m3/detik).
C = koefisien limpasan.
I = intensitas curah hujan (mm/jam).
A = luas catchment area (km2).

Perhitungan Kecepatan Pengendapan Material

Kecepatan turunnya partikel dinyatakan


dalam persamaan berikut:
g x D2 x (𝜌p - 𝜌a)
Keterangan:18 x η …................................(4)
V = kecepatan pengendapan partikel (m/detik).
g = percepatan gravitasi (m/detik2).
𝜌p = berat jenis partikel padatan (melakukan
pengujian laboratorium yaitu analisis
specific gravity).
𝜌a = berat jenis air (kg/m3).
η = kekentalan dinamik air (kg/m.detik).
D = diameter partikel padatan (m) (melakukan
pengujian laboratorium yaitu analisis
hydrometer).

HASIL PENELITIAN
1. Curah Hujan Rencana
Data ini diperolah dengan menentukan
curah hujan harian tertinggi dalam satu bulan
selama 30 tahun. Setelah mendapatkan curah
hujan maksimum dalam satu bulan, maka
selanjutnya ditentukan curah hujan maksimum
dalam satu tahun. Intensitas curah hujan yang
diperoleh dengan periode ulang 3 tahun
berdasarkan umur tambang yang ditetapkan
oleh perusahaan (5 tahun) yaitu 40,26 mm/jam
(pada tabel 1).

2. Daerah Tangkapan Hujan (catchment area)


Luas catchment area yang diperoleh yaitu
128,844 Ha. Dengan mencakup area revegetasi

4
Jurnal Geomine, Vol. XX, No. XX: Bulan Tahun

V=

4
Jurnal Geomine, Vol. XX, No. XX: Bulan Tahun

4
Tabel 1. Curah Hujan Rencana
P e ri ode
IT E MS S YMB OL U n it
2 yr 3 yr 5 yr 10 yr 50 yr 100 yr 1000 yr
Aver age r ain fa ll Ẋ mm 106,06 106,06 106,06 106,06 106,06 106,06 106,06
St an dar d devia t ion Sd 31,10 31,10 31,10 31,10 31,10 31,10 31,10
P er iod T Yr 2 3 5 10 50 100 1000
Redu ced Va r iet y Yt (Tr ) 0,37 0,90 1,4999 2,25 3,90 4,60 6,91
  T 
 ln ln  
  T  1 

Redu ced m ean Yn 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54 0,54
  n  1  m 
 ln  ln  
  n 1 
Redu ced st an da r d dev. Sn 1,13 1,13 1,13 1,13 1,13 1,13 1,13
Coefficien t of disper sion K -0,15 0,32 0,85 1,52 2,97 3,59 5,63
Max. r ain fa ll on r et u r n P er iode Xt mm 101,40 116,14 132,56 153,19 198,59 217,79 281,22
Xt = R + Kt .Sx
Rain fall In t en sit y
(Mon on obe m et h ode) Hr 2 3 5 10 50 100 1000
1 35,15 40,26 45,96 53,11 68,85 75,50 97,49

5. Dimensi Saluran
Bentuk penampang saluran yang dipilih 1,3 meter, panjang sisi luar saluran (a) sebesar
adalah trapesium dan tanpa pengerasan karena 1,9 meter (Gbr 1).
mudah dalam pembuatannya, murah, efisien
dan mudah dalam perawatannya serta stabilitas 6. Dimensi Kolam Pengendapan (Settling Pond)
kemiringan dindingnya dapat disesuaikan Luas kolam pengedapan untuk area
menurut keadaan daerah. Untuk dimensi saluran reklamasi Blok Anoa 12 yaitu sebesar
terbuka (saluran ekonomis) berbentuk 10655,172 m2. Panjang dan lebar yang
trapesium, sudut kemiringan dinding saluran dibutuhkan untuk merancang kolam
dibuat sebesar 45 (Gautama, 1999). pengendapan dengan kedalaman 1,3 m (sesuai
dengan tinggi saluran terbuka yang diperoleh)
Dengan mempertimbangkan debit air yang
pada area tersebut 12 yaitu P= 146 meter dan
akan mengalir melalui kolam, maka diperoleh
L= 73 meter. Perbandingan Panjang dan
dimensi kolam yaitu lebar bagian dasar (b)
Lebarnya yang digunakan yaitu 2:1 dengan
sebesar 1,1 meter, lebar bagian atas (B) sebesar
volume maksimum yang dapat ditampung
3,7 meter, kedalaman saluran (h) sebesar
kolam pengendapan yaitu 13851,7236 m3.
1,6 meter dan kedalaman air (d) sebesar
Dengan beda tinggi tiap 1 km yaitu 0,00012
meter (Gbr 1).

Gbr 1. Desain Kolam Pengendapan (Settling Pond) yang Dibutuhkan


= 3,7 m; panjang sisi luar saluran (a) = 1,9 m
dengan luas penampang saluran (A) = 3,08 m2.

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak


PT. Vale Indonesia Tbk yang telah memberikan
kesempatan, bimbingan, sarana dan prasarana
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Amrin, D. 2017. Perhitungan Desain Kolam


Pengendap dan Perhitungan Laju Erosi dan
Sedimentasi. Sorowako: PT. Vale Indonesia
Tbk.
KESIMPULAN Gautama, S. 1999. Sistem Penyaliran Tambang.
Bandung: Institut Teknologi Bandung.
1. Beberapa parameter awal yang perlu diketahui
sebelum merancang kolam pengendapan Marwan., Widodo, Sri dan Jafar, Nurliah. 2016.
meliputi intesitas curah hujan yaitu 40,26 Kajian Teknis Penirisan Tambang Nikel
mm/jam dengan periode ulang 3 tahun, luas Laterit Menggunakan Metode Mine
catchment area daerah penelitian yaitu 128,844 Dewatering. Jurnal Geomine, 4(3), 106-110.
Ha, debit air limpasan yang mengalir yaitu
4,236 m3/detik. Soemarto, C. D. 1999. Hidrologi Teknik. Jakarta:
2. Diameter efektif partikel tanah yang diperoleh Erlangga.
dari analisis hydrometer sebesar 0,0167 mm Sosrodarsono, S., Takeda, K. 1993. Hidrologi
dan untuk kecepatan pengendapan berdasarkan Untuk Pengairan. Jakarta: PT Pradnya
analisis hydrometer dan specific gravity yaitu Paramita.
0,000406 m/detik.
3. Luas kolam pengendapan yang dibutuhkan agar Syarifuddin., Widodo, Sri dan Nurwaskito, Arif.
dapat menampung air limpasan yang mengalir 2017. Kajian Sistem Penyaliran pada
pada daerah penelitian yaitu 10655,172 m2 Tambang Terbuka Kabupaten Tanah
dengan bentuk kolam persegi panjang dan Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal
desain geometri saluran dengan bentuk Geomine, 5(2), 84-89.
trapesium 45o yaitu memiliki kedalaman saluran
(h) = 1,6 m; kedalaman air (d) = 1,3 m; lebar Yusran, Khairuddin., Djamaluddin, dan Budiman,
dasar saluran (b) = 1,1 m; lebar permukaan (B) Agus Ardianto. 2015. Sistem Penyaliran
Tambang Pit AB Eks pada PT. Andalan
Mining Jobsite Kaltim Prima Coal Sangatta Kalimantan Timur. Jurnal Geomine,
Volume 3, 170-176.

Anda mungkin juga menyukai