1. Jelaskan metode analisa pigmen klorofil menggunakan spektrofotometer
menggunakan pelarut etanol! Tuliskan rumus yang digunakan!
Kandungan pigmen fotosintesis (antosianin) diukur dengan menggunakan metode
spektrofotometri. Daun percobaan diambil dari tiga individu sebagai ulangan. Masing- masing individu dari berbagai variasi diambil 2 helai daun dan digerus dengan mortar kemudian ditimbang sebanyak ±1 gram. Sampel daun tersebut kemudian diekstraksi dengan larutan HCL 5% dalam akuades. Ekstraksi dilakukan dengan merendam bahan di dalam botol kaca yang berwarna gelap dengan larutan HCl 5% tersebut (1:10), kemudian campuran disimpan di dalam lemari pendingin bersuhu 40 C selama 24 jam. Selanjutnya campuran tersebut disaring dengan kertas saring. Filtrat sebanyak 5 ml hasil ekstraksi diencerkan menjadi 10 ml dengan larutan etanol 96% : HCl 1,5 N (85 : 15) lalu di vorteks. Filtrat kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 535 nm menggunakan spektrofotometer. Total antosianin (mg/g) dihitung menggunakan rumus Lees & Francis:
(Hasidah et al., 2017)
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pigmen pada tumbuhan!
Pigmen tanaman memiliki warna tertentu yang berwarna-warni. Secara umum, warna tanaman yang dapat dilihat merupakan emisi dari panjang gelombang cahaya tertentu dari pigmen warna tersebut setelah diserap secara selektif pada molekulnya. Warna-warna tersebut biasanya akan mengundang hewan untuk membantu dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji. Selain itu pigmen tumbuhan berperan dalam proses biologis yang penting untuk tumbuhan dan memainkan peran koevolusi yang penting dalam ekosistem (Chen, 2015) Pigmen tanaman secara umum dapat dibagi menjadi: KLOROFIL Molekul klorofil merupakan pigmen magnesium-tetrapirol yang memberikan warna hijau pada tanaman, alga, dan cyanobacteria dan biasanya digunakan sebagai pgmen fotosintesis. Terdapat 5 jenis molekul klorofil yang secara alami berperan pada proses fotosintesis organisme yaitu klorofil a, b, c, d dan f. Semua molekul klorofil memiliki struktur kimia yang mirip dan ditunjukkan dengan adanya cincin klorin bersama ion magnesium di tengahnya serta pada bagian samping terdapat 5 struktur cincin atau disebut rantai smaping. Perbedaan yang sangat kecil dari kelima jenis klorofil tersbut memberikan variasi pada fungsi dalam menyerap gelombang cahaya untuk fotosintesis. Bentuk klorofil yang paling melimpah di tanaman terestrial adalah klorofil a (Croft dan Chen, 2017). KAROTENOID Karotenoid merupakan golongan dari tetraterpenoid yang larut dalam lemak dengan struktur C-40 polyene hidrokarbon. Karotenoid secara umum dapat dibagi menjadi 2 subgrup yaitu karoten (C40H56) dan xantofil (C40H56O2 atau C40H56O) yang dibedakan oleh cincin terminal dan oksigenasinya. Contoh karoten yaitu α-carotene, β-carotene, dan lycopene. Sedangkan contoh xantofil yaitu lutein, zeaxanthin, dan violaxanthin. Pada tanaman, karotenoid berfungsi sebagai pigmen komplementer yang mengumpulkan cahaya untuk menyerap panjang gelombang yang tidak diserap oleh klorofil. Selain itu, karorenoid menyediakan fotoproteksi melawan kerusakan akibat cahaya berlebih pada reaksi fotosintesis. Karotenoid dapat berpotensi sebagai antioksidan. Contoh sayur dan buah yang memiliki pigmen karotenoid adalah jeruk ( Citrus spp.), pisang ( Musa paradisiaca), dan papaya ( Carica papaya). Bebereapa karotenoid juga ditemukan pada sayuran hijau namun warna karotenoid ini tertutupi oleh warna hijau dan warna predominan yang lain. Pada α-carotene, β-cryptoxanthin, dan zeaxanthin, warna primer yang diproduksi adalah kuning, β-carotene, dan lutein oranye, dan lycopene warna merah (Chen, 2015). FLAVONOID Flavonoid adalah golongan senyawa poilfenolik yang larut dalam air dengan struktur C-15 benzo-γ-pyrone (C6–C3–C6). Berbagai kombinasi dari diversitas flavonoid dapat dibagi menjadi 9 subgrup yaitu: antosianin (antosianidin), tannin terkondensasi (proantosianidin), flavonol, flavon, flavandiols, isoflavonoids, chalcones, aurones, dan flobafens. Hanya antosianin yang menyediakan spektrum cahaya penuh dengan modifikasi gugus substitusi, perubahan pH dan ion logam dan merupakan pigmen yang sering digunakan untuk penelitian. Antosianin disintesis di sitosol dan disimpan di dalam vakuola. Antosianin juga merupakan pigmen komplementer yang membantu klorofil mengumpulkan cahaya lain untuk fotosintesis dan untuk menyediakan zat antioksidan bagi sel tanaman. Contohnya pada tanaman padi, antosianin melindungin sel hidup dari efek toksik dari zat yang dikeluarkan oleh tanaman itu sendiri yaitu fitoalexin dengan filter cahaya. Selain itu untuk memberikan warna yang menarik pada bunga dan buah dan melindungi dari oksidasi dan kerusakan akibat sinar ultraviolet. Beberapa flavonoid dapat berperan sebagai zat antimokrobial atau agen defensive terhadap tekanan biotik dan abiotic. Selain itu sebagai molekul pemberi sinyal bagi tanaman dan rhizopora saat memfiksasi nitrogen. Flavonoid atau sebagian besar antosianin terdapat pada buah dan sayur dengan berbagai maca warna seperti blueberry (Vaccinium spp.), terong ( Solanum melongena), dan anggur ( Vitis vinifera) (Chen, 2015). BETALAIN Betalain adalah kelompok dari pigmen derivate indol glikosida yang larut dalam air yang hanya ditemukan pada ordo Caryophyllales seperti bit, kaktus, dan amaranthus dan tidak akan pernah berada bersamaan dengan antosianin. Dengan kata lain, antosianin adalah substitusi dari betalains yang tidak ditemukan pada tanaman Caryophyllales. Betalain berbeda dengan antosianin pada struktur kimianya dan beberapa sifat, namun memiliki kemiripan dengan antosianin seperti pada spektrum warna dan fungsi biologisnya. Contohnya yaitu betalain mengandung nitrogen namun antosianin tidak. Kemiripan keduanya yaitu sama- sama terletak di vakuola dan berpotensi sebagai zat antioksidan. Secara struktur dibagi menjadi betasianin dan betaxantin yang terdapat pada bunga, buah, dan beberapa organ vegetatif dengan warna primer kuning, merah, atau violet. Tanaman yang mengandung betanin terdapat dalam jumlah yang terbatas yaitu pada buah bit (Beta vulgaris), Swiss chard ( Beta vulgaris spp. cicla), buah naga ( Hylocereus undatus), dan pir kaktus ( Opuntia ficus-indica) (Chen, 2015).
3. Jelaskan prinsip kerja pemisahan pigmen fotosintesis dengan kertas kromatografi!
Kromatogafi adalah prinsio pemisahaan campuran berdasarkan perbedaan kecepatanperambatan komponne dalam medium teretentu. Terdapat fase dia dan fase gerak berdasrkan sifat komponen yang akan dipisahkan. Jenis kromatografi dengan fase diam yaitu pada kromatografi kertas. Kromatografi kertas biasaya digunakan utnuk analisis campuran asam amino yang memiliki sifat larut dalam air dan tidak mudah menguap (Ardianingsih, 2009).
4. Sebutkan perbedaan klorofil a dan klorofil b!
(Saito dkk., 2018)
NO Pembeda KLOROFIL a KLOROFIL b 1 Kepolaran Bersifat kurang polar Bersifat polar 2 Warna Memantulkan warna biru hijau. Memantulkan warna kuning Klorofil ini berwarna hijau biru hijau. Klorofil ini berwarna karena menyerap secara kuat hijau kuning karena menyerap daerah merah dan biru dari cahaya merah-oranye dari spektrum cahaya visibel spektrum cahaya 3 Rumus Rumus empiris: C55H72O5N4Mg Rumus empiris: Empiris C55H70O6N4Mg 4 Kontribusi Merupakan pigmen utama Merupakan pigmen aksesori pada dalam menangkap cahaya saat yang mengumpulkan dan Fotosintesis fotosintesis meneruskan pada klorofil a 5 Rentang 430 nm to 660 nm, dengan 450 nm to 650 nm, dengan Panjang panjang gelombang yang panjang gelombang yang Gelombang diserap efektif yaitu 430 nm diserap efektif yaitu 470 nm yang Diserap 6 Struktur Mengandung gugus metil pada Mengandung gugus aldehid posisi ketiga cincin klorin pada posisi ketiga cincin klorin 7 Berat 839.51 g/mol. 907.49 g/mol. molekul 8 Keberadaan Ditemukan pada semua Ditemukan pada semua tanaman, alga dan bakteri tanaman, dan alga hijau 9 Jumlah ¾ dari total klorofil pada ¼ dari total klorofil pada tanaman tanaman 10 Kelarutan Kelarutan klorofil a rendah Kelarutan klorofil a tinggi pada larutan polar. Larut pada larutan polar seperti dalam petroleum eter etanol dan methanol jika dibandingkan dengan klorofil a (Berg et al., 2002; Andarwulan dan Faradilla, 2012) 5. Jelaskan proses fotosintesis!
Proses fotosintesis terbagi menjadi 2 proses yaitu:
1. Rekasi Terang Pada proses reaksi terang air dipecah dan menyediakan sumber elektron dan proton (H+) dan dan menghasilkan O2 sebagai produk sampingan. Cahaya diserap oleh klorofil akan menggerakkan transfer elektron dan ion hidrogen dari air ke akseptor NADP + (nicotinamide adenine dinucleotide phosphate) yang disimpan sementara. Akseptor elektron NAD+ merupakan elektron carrier pada respirasi selular, yang dibedakan dengan NADP+ karena adanya gugus fosfat. Reaksi cahaya menggunakan energi untuk meerduksi NADP+ menjadi NADPH dengan menambah sepasang elektron dengan H+. Reaksi cahaya ini juga mneghasilkan ATP, menggunakan kemiosmosis untuk untuk menambahkan gugus fosfat ke ADP, proses ini disebut fotofosforilasi. Energi cahaya pada awalnya diubah menjadi energi kimia menjadi 2 bentuk senyawa: NADPH dan ATP. NADPH merupakan sumber elektron yang berperan sebagai pereduksi yang akan diteruskan pada akseptor elektron dan mereduksinya. Sementara itu ATP adalah energi serbaguna untuk sel. Pada reaksi cahaya ini tidak ada produksi gula yang dihasilkan, namun terdapat pada siklus Calvin (Reece et al., 2013). 2. Siklus Calvin. Siklus Calvin dimulai dengan menggabungkan CO2 dari udara menjadi molekul organik yang ada di kloroplas atau disebut juga dengan proses fiksasi karbon. Siklus Calvin kemudian mereduksi karbon yang terfiksasi menjadi karbohidrat dengan menambah elektron. Kemampuan mereduksi dipengaruhi oleh NADPH, yang memperoleh muatan elektronnya dalam reaksi cahaya. Siklus Calvin juga membutuhkan ATP untuk mengubah CO2 mejadi karbohidrat yang juga dihasilkan oleh reaksi terang atau reaksi cahaya. Dengan demikian, Siklus Calvin dapat memproduksi gula hanya dengan bantuan NADPH dan ATP yang diproduksi dalam reaksi terang. Siklus Calvin dapat disebut juga reaksi gelap karena pada siklus ini tidak diperlukan cahaya secara langsung. Namun siklus ini terjadi selama siang hari, karena hanya dengan demikian reaksi terang dapat memberikan NADPH dan ATP pada siklus Calvin (Reece et al., 2013)