Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA KLIEN TN.

S
DENGAN COPD DI RUANG GLADIOL
RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

A. Karateristik Demografi
1. Identitas diri Klien
Nama : Tn. S
TTL / Umur : 80 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Duda (Istri Meninggal)
Pendidikan Terakhir : Tidak tamat SD
Agama : Islam
Suku : Jawa
Golongan Darah :
Diagnosa Medis : PPOK Ex Akut
TB/BB : 46 Kg/ 160 cm
Alamat : Magelang
No. Telepon :-
2. Keluarga atau orang lain yang dapat di hubungi
Nama : Tn. K
Alamat : Magelang
Hub dengan klien : Anak Kandung
No. Telepon : 085712xxxxxx

3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi


Pekerjaan saat ini : Tidak bekerja
Pekerjaan sebelumnya : Petani
Sumber Pendapatan : Dari anaknya
Kecukupan pendapat : Cukup

4. Aktivitas rekreasi
Hobi : beternak sapi
Berpergian/wisata : kesawah

5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Nama Keadaan Saat Ini Keterangan
Ny. K - meninggal
Tn. S - meninggal
Tn. R - meninggal
Tn. K - meninggal
Ny. A - meninggal
Ny. S - meninggal
Tn. P - meninggal

b. Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)


Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
meninggal dalam 1 tahun terakhir ini
c. Kunjungan keluarga
Pasien mengatakan selama dirawat di RS, anaknya selalu menunggunya
di RS
d. Genogram

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: anggota keluarga yang sudah meninggal

: tinggal 1 rumah

: pasien

Tn. S tinggal dengan anak laki-lakinya yang terakhir bersama dengan


menantunya dan satu orang cucu yang berusia 4 tahun.
B. Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan
Pasien dan keluarga mengatakan paham mengenai kondisi penyakit yang
diderita saat ini akibat merokok. Pasien mengatakan jika ada anggota keluarga
yang sakit diobati dengan membeli obat di warung terlebih dahulu. Jika belum
sembuh baru dibawa ke fasilitas kesehatan yaitu bidan, puskesmas kemudia ke
rumah sakit saat sakit masih berlanjut.
C. Pola kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
a. Sebelum sakit : Tn. S maka 3x/hari dengan nafsu makan yang
baik. Pasien makan dengan nasi,sayur, serta lauk berupa tempe, tahu.
Tidak ada kebiasaan sebelum dan sesudah makan. Pasien memiliki
alergi makanan yaitu ikan,ayam,telur. Tidak ada pantangan dan
makanan yang tidak disukai. 4 hari sebelum masuk RS nafsu makan
pasien menurun karena batuk berdahak yang tidak sembuh-sembuh
sehingga menyebabkan berat badan pasien turun.
b. Saat Sakit : Tn. S makan 3x/hari dengan nafsu makan
sedang. Menu yang ada saat di R yaitu bubur,teh dan cemilan ketika
siang hari. Keluarga mengatakan pasien hanya makan ½ porsi dan tidak
pernah habis.

2. Eliminasi
a. BAK
- Sebelum sakit : dalam sehari frekuensi BAK Tn. S sebanyak 3-
10x/hari, paling sering BAK pada malam hari. Pasien mengatakan
pada waktu malam hari lebih sering kencing dan setiap harinya
kurang lebih 1.500-1.700 cc/hari urin yang dikeluarkan Tn. S.
Tidak ada keluhan yang berhubungan dengan BAK.
- Saat sakit : frekuensi BAK sebanyak 5-8x/hari dengan
jumlah 1.000-1.200 cc, tidak ada keluhan yang berhubungan
dengan BAK.

b. BAB
- Sebelum sakit : frekuensi BAB yaitu 2 hari sekali dengan
konsistensi lembek, tidak ada keluhan yang berhubungan dengan
BAB dan pasien juga tidak ada riwayat memakai obat
pencahar/laxatif.
- Saat sakit : menurut keluarga, pasien saat dirumah sakit
susah untuk BAB, Tn. S BAB 3 hari seklai dengan konsistensi
lembek.
3. Personal Higiene
a. Mandi
- Sebelum sakit : Tn. S mandi sebanyak 2x/hari pada waktu pagi
dan sore hari. Pasien mandi secara mandiri di kamar mandi dengan
menggunakan sabun.
- Saat sakit : saat di RS pasien mandi dengan disibin
ditempat tidur oleh anak perempuannya. Pasien sibin 2x/hari
dengan menggunakan sabun.
b. Oral hygiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi: keluarga pasien mengatakan karena
giginya yang sudah tanggal semua maka pasien tidak menggosok gigi
dan hanya kumur-kumur saja
c. Cuci rambut
- Sebelum sakit : Tn. S mencuci rambut sebanyak 4 hari
sekali dan jarang menggunakan shampoo.
- Saat sakit : pasien tidak pernah mencuci rambut
d. Kuku dan tangan
Sebelum dan saat sakit : Tn. S jarang menggunting kukunya,
pasienn juga jarang untuk cuci tangan menggunakan sabun.
4. Istirahat dan tidur
- Sebelum sakit : pasien tidur malam kurang lebih 9 jam
dari pukul 21.00 - 05.00 WIB. Pasien jarang untuk tidur siang,
tetapi saat bis atidur sing kurang lebih hanya 1 jam. Pasien tidak
mempunyai keluhan yang berhubungan dengan tidur.
- Saat sakit : selama sakit istirahat dan tidur pasien
terganggu karena sesak nafas yang dialami. Pasien sering terbangun
pada malam hari, tidur paling lama kurang lebih selama 30 menit.
Pasien jarang tidur siang.
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Sebelum sakit pasien sering mengisi waktu luang dengan mencari rumput
untuk pakan sapi. Jika di rumah sesekali pasien menonton TV bersama
dengan cucunya.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Keluaga mengatakan sebelum sakit pasien merokok sebanyak 1-2
batang/hari. Pasien tidak minum minuman keras dan tidak memiliki
ketergantungan terhadap obat tertentu.
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
- Makan dan bersiap-siap kesawah : 05.00 - 08.00 WIB
- Mencari rumput : 08.00 - 11.00 WIB
- Memberi makan sapi : 11.00 - 12.00 WIB
- Istirahat dan tidur siang : 12.00 - 14.00 WIB
- Pergi ke sawah : 14.00 - 16.00 WIB
- Istirahat dirumah : 16.00 – 21.00 WIB
- Tidur : 21.00 – 05.00 WIB
D. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami batu berdahak yang
tak kunjung sembuh namun pasien tetap melakukan aktivitas sehari – hari.
1 hari sebelum dibawa ke rumah sakit saat sedang mencari rumput pasien
merasakan sesak nafas yang hebat kemudian keluarga langsung membawa
ke RS. Pasien juga menderita gatal-gatal pada kaki sebelah kiri, gatal
didapat saat mencari rumput dan terkena sabit yang digunakan untuk
merumput.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Pasien belum pernah dirawat di RS sebelumnya. Pasirn tidak memiliki
riwayat penyakit menurun seperti DM, HT, Jantung. Pasien memiliki alergi
terhadap telur,ikan, ayam. Pasien tidak memiliki riwayat kecelakaan dan
memakai obat – obatan tertentu.
3. Pengkajian/pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : lemah dengan kesadaran composmentis
E4M5V6
b. BB/TB : 46 kg/160 cm
c. Rambut : rambut bersih, beruban.
d. Mata : isokor, reflek pupil simetris, konjungtiva
anemis, sklera tidak ikterik, koordinasi gerak mata simetris dan mampu
mengikuti pergerakan benda.
e. Telinga : simetris,ada serumen, tidak ada benjolan,
tidak menggunakan alat bantu dengar tetapi
pendengaran sudah berkurang.
f. Hidung : simetris, bersih, ada pernafasan cuping hidung
dan dapat mencium bau dengan normal.
Mulut : kekmapuan bicara pasien normal tetapi tidak
jelas, mukosa lembab, keadaan bibir pucat, tidak berwarna kemerahan,
gigi karies hanya tingga 2 bagian depan, tidak terdapat stomatitis.
g. Leher : tidak ada pembesaran thyroid dan getah bening,
tidak ada deviasi trake dan nyeri telan.
Dada
Jantung :
I : ictus codis tidak tampak
Pa: ictus cordis teraba bergeser ke kaudolateral
Pe: terdengar suara pekak diseluruh lapang jantung terdapat
pembesaran jantung ke kaudolateral dengan batas :
o Kanan atas : SIC II linea para sternalis dextra
o Kanan bawah : SIC IV linea para sternalis dextra
o Kiri atas : kesan melebar ke kaudolateral
o Kiri bawah : kesan melebar ke kaudolateral
A : s1 dan s2 reguler, tidak terdapat bunyi tambahan
Paru :
I : pergerakan dada simetris, terlihat penggunaan oto bantu
pernapasan, RR 26x/menit, barrel chest
Pa: tactil fremitus sama pada kedua lapang paru
Pe: hipersonor di apru dextra dan sonor di paru sinistra
A : eskpirasi diperpanjang, ronki basah (+/+) di paru dextra,
whezzing (-/-)
h. Abdomen :
I : tampak cekung dan terlihat kurus
A : peristaltik usus 8x/menit
Pa: tidak terdapat nyeri tekan,hepatomegali (-), splenomegali
(-), massa pada abdomen (-)
Pe: timpani diseua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
i. Kulit : warna pucat, tidak terdapat kelainan pada kulit, terdapat luka
gatal pada kaki kiri bagian betis.
j. Ekstremitas atas : lengkap , tidak ada kelainan pada jari, terdapat
pergerakan yang normal pada otot, bahu, siku, pergelangan tangan dan
jari jemari, tidak ada edem, terpasang infus asering 20tpm di tangan
kiri.
k. Ekstremitas bawah: simetris, tidak ada kelainan ,ada edem pada bagian
pergelagan kaki ke bawah/ jari dibagian kanan dan kiri, tidak ada
masalah dengan gerakan panggul, lutut, pergerakan kaki dan jari.
l. Sistim imune: pasien tidak menderita penyakit yang berhubungan
dengan sistem imun mislanya HIV, HbsAg
m. Sistem reproduksi : jenis kelamin laki-laki, genetalian,anus dan rectum
bersih tidak ada lesi, tidak terpasang kateter dan tidak terdapat kelainan
pada genetalia dan tidak terdapat hemoroid pada anus.
n. Sistem persyarafan : pasin mampu mengnali rangsang ketika disentuh
o. Sistem pengecapan : pasien masih bisa membedakan rasa manis, asam,
asin dan pahit
p. Sistem penciuman :pasien mampu membedakan bau – bauan seperti
membedakan bau busuk dan wangi

E. Lingkungan tempat tinggal


1. Kebersihan dan kerapian
Ruangan : keluarga pasien mengatakan rumah
dibersihkan setiap pagi oleh menantunya
2. Penerangan : keluarga mengatakan setiap ruangan
diberi lampu, sehingga penerangan dapat menyeluruh ke semua ruang.
3. Sirkulasi : keluarga mengatakan terdapat jendela
dibagian depan dan disetiap kamar yang dilengkapi dengan ventilasi.
4. Keadaan kamar mandi dan WC : keluarga mengatakan kamar mandi
bersih dengan WC jongkok yang dibersihkan setiap selesai digunakan.
5. Pembuangan air kotor : saluran air kotor langsung dibuang ke
pembuangan akhir dibelakang rumah
6. Sumber air minum : keluarga mengatakan sumber air minum
dari air minum isi ulang
7. Pembuangan sampah : dibunag ke lubang sampah kemudina
dibakar.
F. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium (22 Maret 2018)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.7 g/dl 13 - 18 L
Leukosit 5.1 103/uI 4-11
Eritrosit 3.7 106/uL 4.5-6.5 L
Hematokrit 26.6 % 40-54 L
Trombosit 239 103/uI 150-450
Eosinofil 3 % 1-6
Basofil 0 % 0-1
Netrofil 73 % 40-75
Limfosit 17 % 20-45 L
Monosit 6 % 2-10

RDW-CV 13.6 % 11.6-14.4

RDW-SD 38.8 fL 35.1-43.9

P-LCR 28.8 % 9.3-27.9 H

MCV 80.2 fL 76-96

MCH 26.0 pg 27.5-32.0

MCHC 36.1 g/dL 30-35 H

Ureum 30.7 mg/dL 16.6-48.5

Kreatinin 1.04 mg/dL 0.67-1.17

SGOT 26.0 u/L <40

SGpT 12.0 u/L <41

2. Radiologi
Rontgen Thorax (19 Januari 2019)
Hasil
Cor : Membesar
Pulmo : kesuraman parafiler, sinus dextra tumpul
Kesan
Cardiomegali dengan oedema pulmonum
Efusi pleura dextra
3. Terapi
- Infus asering 20tpm I.V
- Ceftriaxone 1x2gr I.V
- Metil Prednisolon 3x62.5 mg I.V
- Furosemid 1x2ml I.V
- OBH 3x1 C P.O
- Salep ramuan kaki 2x1 (Terkisil + Bakod)
- Ambroxol 3x1 P.O
G. DAFTAR MASALAH

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

DS: pasien mengatakan sesak napas,


dada terasa berat. Batuk sejak 4 hari
sebelum masuk rumah sakit, batuk
makin parah dan dahak tidak dapat
dikeluarkan. Riwayat perokok berat
Mukus berlebihan : Ketidakefektifan
1 DO: Penyakit Paru bersihan jalan
Obstruksi Kronis napas
- Terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan, nafas cuping hidung
- Perkusi paru hipersonor diparu
dextra, ronkhi basah diparu dextra
- RR : 26x/menit

DS: pasien mengatakan sesak napas


semakin bertambah disertai dengan dada
terasa berat

DO:

- Pola napas abnormal (takipnea) RR :


26x/menit Ketidakefektifan
2 - Ekspirasi diperpanjang Hiperventilasi
pola napas
- Terdapat pernafasan cuping hidup
- Terdapat pernapasan bibir
- Penggunaan otot bantu pernapasan
- Terpasang nasal canul 3lpm
- Posisi semifowler

DS: keluarga mengatakan luka gatal


3 muncul saat Tn. S ke sawah, luka
digaruk sampai lecet dan semakin
melebar.

DO: Trauma Vaskuler Kerusakan


integritas kulit
- Terdapat luka gatal pada kaki
sebelah kiri mulai dari bawah lutut
sampa dengan pergelangan kaki
- Luka tampak kering berwarna hitam
- Luka tampak sudah ada yang
mengelupas

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Ketidakefektifan pola napas
3. Kerusakan integritas kulit

I. RENCANA KEPERAWATAN

NO KRITERIA HASIL, INTERVENSI RASIONAL


DX TUJUAN

1 Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan fisioterapi 1. Untuk membantu


keperawatan 3x24 jam dada dan batuk efektif mengeluarkan
diharapkan terjadi 2. Monitoring tanda dahak yang ada di
kepatenan jalan napas vital saluran napas
3. Berikan minum air 2. Memberikan
dengan skala (1-5) dengan
hangan kesempatan paru
kriteria hasil :
4. Beri terapi oksigen untuk berkembang
1. Tidak ada suara 5. Berikan postural secara maksimal
napas tambahan drainage 3. Untuk
2. Sputum dapat keluar 6. Kolaborasi pemberian mengencerkan
setelah dilakukan expektoran : nebulizer dahak
fisioterapi dada dan 4. Kolaborasi
pemberian
batuk efektif
nebulizer untuk
3. Irama napas reguler
melonggarkan
4. RR dalam batas
saluran napas
normal (18-24
x/menit)
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen jalan 1. Membantu
keperawatan 3x24 jam pola napas, hisap lendir membebaskan
napas dapat kembali efektif pada jalan napas jalan napas
dengan kriteria hasil : 2. Manajemen PPOK sehingga aliran
oksigen
-beri terapi oksigen
1. Frekuensi napas maksimal
-beri posisi
normal , irama 2. Memberikan
semifowler/orthopneis
teratur, RR 18- terapi bantuan
position atau posisi
24x/menit oksigen untuk
yang nyaman bagi
2. Frekuensi nadi memenuhi
klien kebutuhan pasien
normal (60-
-kolaborasi terapi 3. Membantu pasien
110x/menit)
nebulizer memperpanjang
3. Monitor pernapasan waktu ekspirasi,
-Ajarkan pasien dengan teknik ini
pernapasan pasien akan
difragmatik dan bernafas lebih
pernapasan bibir efektif dan efisien
dirapatkan
-Berikan dorongan
penggunaan pelatihan
otot pernapasan jika
diharuskan

3 Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan pasien 1.Dapat mengurangi


keperawatan 3x24 jam untuk mengenakan gesekan pada luka
diharapkan kerusakan pakaian longgar 2.Untuk menghindari
integritas kulit teratasi 2. Jaga kebersihan kulit terjadinya infeksi
dengan kriteria hasil : agar tetap bersih dan
kering 3.Menentukkan
1. Integritas kulit yang tindakan yang akan
3. Monitor kulit akan
baik bisa dilakukan selanjutnya
adanya kemerahan
dipertahankan (sensasi
4. Observasi luka : 4. Pemberian obat
elastisitas, temperatur,
lokasi,dimensi, untuk menyembuhkan
hidrasi dan pigmentasi)
kedalaman luka, luka dan mengurangi
2. Tidak ada luka/lesi
karakteristik, warna resiko infeksi .
pada kulit
cairan, granulasi,
3. Perfusi jaringan yang
jaringan nefrotik,
baik
tanda-tanda infeksi
4. Menunjukkan
terjadinya proses lokal
penyembuhan luka 5. Kolaborasi pemberian
salep dan Metil
Prednisolon 3x 6.25
gr
J. CATATAN KEPERAWATAN

TGL/JAM NO TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON TTD


DX
22/1/2019 1 1. Memberikan minum hangat dan DS: pasien mengatakan
21.40 mengaarkan batuk efektif dahak sulit keluar
DO: bisa melakukan batuk
efektif, dahak belum bisa
keluar

DS: pasien mengatakan


2. Memberikan lingkungan yang
22.30 1 nyaman dengan posisi
nyaman dan memposisikan semifowler
semifowler DO: gelisah karena masih
sesak napas, RR 26x/menit

23.00 3 3. Memberikan injeksi metil DS: -


prednisolon 1x6,25 gr IV DO: tidk ada reaksi alergi
obat

23.10 2
4. Melatih relaksasi napas dalam dan DS: pasien mengatakan
memberikan nasal canul 3lpm sesak berkurang
DO: dapat mempraktikan
relaksasi napas dalam,
terpasang nasal canul 3lpm,
pola napas cepat, reguler,
RR 26x/menit

23/1/2019 1,2 1. Mengukur TTV pasien DS: pasien mengatakan


04.30 sering terbangun karena
sesak napas
DO: TD = 80/90 mmHg, N
= 82 x/menit, RR =
26x/menit, konjungtiva
anemis

06.30 1 2. Melakukan postural drainage, DS: pasien mengatakan


fisoterapi dada dan batuk efektif sesak napas berkurang,
dada terasa ringan
DO: dahak keluar, warna
kuning +- 3cc, terdengar
ronkhi basah pada paru
dextra, napas cuping
hidung, RR 26x/menit
08.00 3 3. Memberikan salep gatal untuk DS: pasien mengatakan
kaki luka dikaki masih gatal
DO: luka tampak kering,
luka gatal dimulai dari
bawah lutut sampai diatas
pergelangan kaki kiri

08.15 1,2 4. Memberikan OBH 3x1 P.O, DS:-


memberikan Metil Prednisolon DO: obat dapat masuk
tanpa ada reaksi alergi
1x6.25 gr I.V

11.00 1,2 5. Mengukut TTV pasien untuk tetap DS:pasien mengatakan


menjaga atau mengawasi aktivitas sesak napas berkurang,
pasien dada tidak terasa berat saat
bernapas
DO: TD= 14090 mmHg.
HR = 88x/mnt. RR =
23x/menit, terpasang nasal
canul 3lpm, retraksi dinding
dada minimal, pola napas
reguler

24/1/2019 1 1. Melakukan postural drainage, DS: pasien mengatakan


08.00 fisioterapi dada dan batuk efektif dada terasa ringan
DO: dahak keluar
+- 7cc, warna kuning,
terdengar suara ronkhi
basah parah paru dextra

08.00 3 2. Memberikan Metil Prednisolon DS: -


1x6,25 gr I.V DO: tidak ada reaksi alergi

09.00 1,2 3. Mengevluasi batuk efektif DS: pasien mengatakan


minum air hangat sebelum
batuk efektif dan dahak bisa
keluar
DO: pasien dapat
melakukan batuk efektif

11.00 1,2 4. Mengukur TTV DS:pasien mengatakan esak


jarang kambuh
DO: TD: 130/90 mmHg, N:
79x/menit, RR : 22x/menit,
pola napas reguler dan
teratur
12.30 2 5. Memposisikan pasien dalam DS: pasien mengatakan
posisi fowler nyaman dengan posisi
fowler, tidak merasa sesak
napas
DO: terlihat nyaman, tidak
ada pernafasan cuping
hidup
L. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/
No
Tanggal Evaluasi Paraf
Dx
Jam

Kamis, 1 S:
24/1/2019
- Pasien mengatakan dada terasa ringan.
14.00 Keluarga mengatakan dahak sudah bisa keluar
sehingga pasien tampak lega

O:

- Terdengar ronkhi basah pada paru kanan

- Pasien dapat melakukan batuk efektif


sehingga dahak

A : masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan


jalan napas b.d mukus berlebih : PPOk belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi NIC

- Lakukan fisioterapi dada dan batuk efektif

- Beri minum air hangat

- Kaji suara napas tambahan

- Kaji pengeluaran dahak

Kamis, 2 S:
24/01/2019
- Pasien mengatakan sesak berkurang dan
14.00 jarang kambuh
O:

- Pola napas reguler, teratur, RR 22x/menit

- Retraksi dinding dada minimal

- Napas cuping hidung (-), npas dengan bibir (-)

A : masalah keperawatan ketidakefektifan pola napas


b.d hiperventilasi belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

- Kaji frekuensi napas klien


- Kaji penggunaan otot bantu pernapasan
- Posisikan pasien dengan posisi fowler
- Beri oksigen dengan nasal canul saat kembali
sesak napas

Kamis, 3 S:
24/01/2019 - Pasien mengatakan luka sudah kering
O:
14.00
- Terdapat luka gatal pada kaki kiri
- Luka sudah tampak kering
A : masalah keperawatan kerusakan integritas kulit
b.d trauma vaskuler
P : Lanjutkan intervensi

- Kaji kondisi luka


- Berikan MP 3x6,25 gr IV
- Berikan salep

Anda mungkin juga menyukai