Anda di halaman 1dari 7

1.

Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanan dan

pengawasan program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar

yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat

tergantung pada penawran organisasi dalam memenuhi dan keinginan pasar tersebut

serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk

memberitahu, mendorong, serta melayani pasar (Swastha dan Irawan, 1997).

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,

penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan barang dan jasa, bahwa manajemen

pemasaran dilandasi oleh gagasan pertukaran yang memenuhi sasaran sasaran

perorangan dan organisasi (Kotler, 1996).

Pemasaran adalah proses social dan manajerial dengan mana perorangan atau

kelompok memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan

pertukaran produk-produk dan nilai dengan pihak lain. Defenisi pemasaran ini

didasarkan pada konsep inti sebagai berikut : kebutuhan, keinginan, permintaaan,

produk , utilitas,nilai, kepuasan, pertukaran, transaksi hubungan, pasar dan pemasaran

(Kotler, 1987).
Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan ketiadaan kepuasan dasar tertentu .

yang dirasakan nya Keinginan adalah Kehendak yang kuat akan pemuas yang yang

spesifik terhadap kebutuhan yang lebih mendalam tadi. Permintaan adalah keinginan

akan produk spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk

membelinya.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk

memuaskan sesuatu kebutuhan atau keinginan. Pertukaran adalah satu dari empat cara

manusia mendpatkan produk yang diinginkannya yaitu membuat sendiri (self-

production), pemaksaan (coercion), mengemis (begging), pertukaran (exchange).

Pertukaran adalah suatu tindakan yang dikehendaki dari seseorang dengan


menawarkan sesuatu yang lain sebagai balasan nya. Agar pertukaran terjadi,lima
syarat harus dipenuhi yaitu :

1. Terdapat sedikitnya dua pihak


2. Masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak

lain

3. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyampaikan pesan

4. Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolaknya

5. Masing-masing percaya bahwa memang tepat atau diperlukan untuk

berhubungan dengan pihak lainnya.

Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial yang mempunyai kebutuhan atau
keinginan tertentu yang bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran
guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut. Pada mulanya ,istilah pasar
diartikan sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk mempertukarkan
barang barang mereka.
Pemasar adalah seseorang yang mencari sumber daya dari orang lain dan
bersedia menawarkan sesuatu yang bernilai sebagai imbalannya (Kotler,1996).

Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dengan mana


perorangan atau kelompok memperoleh yang mereka buthkan dan inginkan melalui
pembuatan dan produk dan nilai dengan pihak lain (Kotler, 1996).

Pemasaran memegang peran kunci dalam pengembangan rencana strategic


perusahaan dalam berbagai cara. Pertama pemasaran memberikan suatu falsafah yang
menuntun perencanaan strategis dengan kelompok-kelompok konsumen yang
penting, pemasaran memberikan masukan kepada perencanaan strategis dengan
membantu mengidentifikasi peluang pasar yang atraktif dan berpotensi perusahaan
untuk memperoleh keunggulan dalam bersaing (Suprihanto, 1998).

Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah untuk memahami


kebutuhan pelanggan , mengidentifikasikan pelayanan macam apa yang dapat
diberikan dan berusaha untuk memenuhi serta meningkatkan pelayanan dalam
kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar,
penempatan posisi, serta elemen bauran pemasaran (Tjiptono, 1997).
Menurut Kotler & Clare (1997),hubungan antara perencanaan pemasaran dan
pengendalian merupakan proses yang berjalan dalam tiga tahap. Tahap pertama
adalah tahap dimana organisasi mengidentifikasi target pasarnya yang menarik,
menembangkan strategi pemasaran yang efektif dan mengembangkan detail program
pelaksaan. Tahap kedua adalah pelaksanaan program. Tahap ketiga adalah
pengontrolan pemasaran untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan telah tercapai.
Pengontrolan pemasaran memerlukan pengukuran hasil analisis sebab-sebab dari
hasil yang jelek dan mengambil tindakan korektif atau pembetulan .tindakan
korektifterdiri dari penyesuaian dalam perencanaan atau dalam pelaksanaan atau
keduanya.
A. Perencanaan Pemasaran
Bila suatu organisasi membangun perencaan pemasaran, ada tiga pertanyaan yang
harus dihadapi:

1. Secanggih apakah sistem perencanaan itu seharusnya?

2. Prosedur apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan proses perencanaan?

3. Apa seharusnya isi perencanaan itu?

1. Tingkat Kecanggihan

Sistem pereneanaan organisasional cenderung berkembang melalui beberapa

tahap berikut mi untuk meningkatkan kecanggihannya yaitu:

a. Tahap Belum Terencana (Unplanned Stage)


Biasanya tidak ada perencanaan pengadaan karyawan dan hampir tidak ada waktu

untuk merencanakan. mi merupakan sifat khusus atau spesifik organisasi kecil dengan

sumber-sumber yang sangat terbatas.

b. Tahap sistem anggaran (Budget System Stage) -

Manajemen organisasi kecil tadi akhirnya menyadari adanya keinginan menetapkan

sistem anggarar untuk meningkatkan keuangan manajemen. Manajemen puncak

memperkirakan pemasukan yang dtharapkan dan biaya biaya yang dikeluarkan pada

tahun-tahun mendatang, sama seperti yang dilakukan manaer departernen. Anggaran

mi tentu saja berorentasi nnansaal bukan strategis. Anggaran tidak sama dengan

perencanaan.

c. Tahap Perencanaan Proyek (Project Planning Stage)

Sistem perencanaan tahunan berdasarkan tujuannya (management by objectives).

• Ada tiga pilihan: Pertama adalah perencanaan dan atas ke bawah (op-down

planning); kedua adalah sistem dan bawah kc atas (buttom-up planning);

ketiga adalah sitem perencanaan tujuan bawah rencana di atas (goals-down

plans up planning).

• Tahap perencanaan Jangka Panjang (Long-range Planing Stage)

Sistem perencanaan untuk meningkatkan efektifitasnya secara menyeluruh, terutama

mclalui rencana jangka panjang.


Merancang Proses Perencanaan

Suatu sistem pcrencanaan tidak teijadi begitu saja, suatu sistem yang tepat
harus dirancang. Hal mi harus dapat diterima oleh para manajer dan sesuai dengan
tingkat keterampilan serta informasi yang ada path mereka. Seringkali sistem
perencanaan pada awalnya sangat sederhana sehingga para manjer biasa menulis
perencanaan. Ketika pengalaman mereka makin bertambah, dilakukan eberapa
perubahan dan perbaikan datam sistem d&am mernngkatkan efektifitas mereka
sendm. Langkah-langkah proses perencanaan:

1. Mengembangkan serangkaian fakta dan kecenderungan lingkungan yang relevan

untuk dibagkan para maiajer senagal persiapan unmk perencanaan

mereka

2. Bekerja sama dengan manajemen puncak mengembangkan tujun-tujuan

organisasi secara menyeluruh untuk tahun-tahun mendatang, kemudian

menyerahkan kepada para manajer lain sebagai persiapan untuk perencanaan

3. Bekerja sama dengan masing-masing manajer untuk meny1esaikan

perencanaan pemasaran sarnpai bata waktu tertentu

4. Bekerja sama dengan manajemen puncak untuk menguji kembali atau

mereview dan menyetujui (memodiflkasi) berbagai perencanaan

5. Mengembangkan perencanaan resmi yang sudah disepakati bagi orgamsasi untuk

periode mendatang
Format Perencanaan Pemasaran

Standar format yang tepat digunakan untuk menyiapkan perencanaan


pemasaran, topik-topiknya dan urutan topik, dapat menimbulkan perbedaan kua.Iitas
hasil perencanaan. Sebuah perencanaan pemasaran seharusnya berisi ha1ha1 berikut:

rmgkasan eksekutif, analisis situasi, maksud dan tujuait strategi pemasaran, program

pelaksanaan, anggaran dan pengontrolan.

Inti pemasaran strategis modem terdiri atas tiga langkah pokok yaitu

segmentasi, penentuan pasar sasaran dan penentuan posisi (positioning). Langkah

pertama adalah segmentasi pasar,yakani mengidentifikasi dan membentuk e1ompok

pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan atau bauran

pemasarar tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran yakani tindakan

memilih satu atau lebih segmen pasar untuk penntuan dimasukiidilayani. Langkah

ketiga adalah penentuan posisi yaitu tindakan membangun dan mengkomurJkasikan

manfaat pokok yang istimewa dan produk di dalam pasar (Tjiptono,1998).

Anda mungkin juga menyukai