Anda di halaman 1dari 6

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

No. Dokumen :

No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbitan :
Halaman : 1 dari 6

PUSKESMAS Karunia Nente


MANGGAR
BARU NIP.19661212000031005

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT


I. PENDAHULUAN
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks,
karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui
penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk
usia diatas 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di
perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan
hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi,
obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Prevalensi gizi buruk yang berada di atas
rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/kota.
Sedangkan berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang
Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi
gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun
demikian, target rencana pembangunan jangka menengah untuk pencapaian
program perbaikan gizi yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium
Development Goals sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya
untuk memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga miskin rawan
kesehatan/risiko tinggi. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat
melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh
Puskesmas Manggar Baru program Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas). Perlunya perawatan terintegrasi mendorong puskesmas untuk
mengaplikasikan Perkesmas dalam kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakatnya
sehingga tujuan UKM dapat tercapai. Perkesmas belum pernah dilakukan
sebelumnya dan oleh karena itu perlu disusun suatu acuan kegiatan yang dapat
dijalankan oleh seluruh pihak terkait

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan
kesehatan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

b. Tujuan Khusus
 Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat : promotif & preventif.
 Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat
untuk melaksanakan keperawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah
kesehatan : preventif & kuratif.
 Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan pelayanan
perawatan : tim kesehatan lintas program terkait & sektoral terkait (kader
kesehatan, RT, RW) melaksanakan promotif, preventif, kuratif / rehabilitatif.
 Terlayaninya kelompok khusus / panti yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan perawatan : promotif, preventif, dan rehabilitatif.
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

No. Dokumen :

No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbitan :
Halaman : 2 dari 6

PUSKESMAS Karunia Nente


MANGGAR
BARU NIP.19661212000031005

 Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut dan pelayanan


keperawatan.
 Terlayaninya kasus-kasus resiko tinggi yang memerlukan pelayanan perawatan
di puskesmas dan di rumah.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Pemberian Asuhan Keperawatan Pada pasien Rawat Jalan
b. Kunjungan Rumah ( Home Visit ) Pada Individu, Keluarga, dan Kelompok Rawan
Sumber dana yang dapat digunakan dari APBN/BOK,APBD, JKN

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN IDENTIFIKASI PERAN BERBAGAI


PIHAK SERTA TATA NILAI YANG DIPEGANG
1. Pemberian Asuhan Keperawatan Pada pasien Rawat Jalan
- Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas)
- Penyuluhan kesehatan
- Tindakan Keperawatan (direct care)
- Konseling keperawatan
- Pengobatan (sesuai kewenangan)
- Rujukan pasien/masalah kesehatan
- Dokumentasi keperawatan
- Diberikan pada setiap klien yang memnpunyai maslah kesehatan yang
ditemukan pada saat proses anamnesa di poli rawat jalan

2. Kunjungan Rumah ( Home Visit ) Pada Individu, Keluarga, dan Kelompok Rawan
- Persiapan terdiri dari memastikan identitas pasien, bawa denah/petunjuk
tempat tinggal pasien, lengkap kartu identitas unit tempat kerja, memastikan
perlengkapan pasien untuk di rumah, menyiapkan file asuhan keperawatan,
menyiapkan alat bantu media untuk pendidikan Pelaksanaan terdiri dari
perkenalan diri dan jelaskan tujuan, observasi lingkungan yang berkaitan
dengan keamanan perawat, lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien,
membuat rencana pelayanan, lakukan perawatan langsung, diskusikan
kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dll, diskusikan rencana kunjungan
selanjutnya dan aktifitas yang akan dilakukan, dokumentasikan kegiatan.
- Monitoring dan evaluasi antara lain keakuratan dan kelengkapan pengkajian
awal, kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan, efektifitas dan
efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana.
- Proses penghentian pelayanan home visit, dengan kriteria : tercapai sesuai
tujuan, kondisi pasien stabil, program rehabilitasi tercapai secara maksimal,
keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien, pasien di rujuk, pasien
menolak pelayanan lanjutan, pasien meninggal dunia.

Pihak yang dapat terlibat dalam pelaksanaan kegiatan antara lain


1. Dokter dan dokter gigi terutama menentukan diagnosis dan rencana
tatalaksana penyakit
2. Bidan sebagai terutama untuk intervensi kehamilan dan persalinan normal,
kontrasepsi dan masalah reproduksi wanita
3. Perawat terutama dalam menjalankan asuhan keperawatan
4. Ahli gizi terutama untuk intervensi gizi
5. Ahli farmasi atau apoteker terutama untuk penyuluhan cara menggunakan
obat yang baik, cara menyimpan obat, menggunakan obat label hijau dan
biru serta mengenai pengobatan alternatif seperti Toga.
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

No. Dokumen :

No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbitan :
Halaman : 3 dari 6

PUSKESMAS Karunia Nente


MANGGAR
BARU NIP.19661212000031005

6. Ahli laboratorium terutama untuk menjelaskan mengenai tujuan dan


pentingnya pemeriksaan laboratorium terutama dalam mendeteksi
penyakit.
7. Ahli Kesehatan lingkungan terutama melakukan intervensi lingkungan
8. Kader Kesehatan menjadi penyambung antara petugas medis dengan
masyarakat
9. Tokoh Masyarakat dan Pengambil Kebijakan Lokal terutama untuk
mebantu identifikasi mengenai apa yang dibutuhkan untuk masyarakat
10. Dinas Kesehatan sebagai pemangku kebijakan tertinggi di tingkat kota.

Tata Nilai:
Dalam membuka ruang diskusi perlu dilakukan kerjasama antar berbagai
pihak dan dilakukan secara profesional. Kerahasiaan medis juga perlu
dihormati serta konseling dan penyuluhan disesuaikan dengan kebutuhan
serta nilai yang dianut masyarakat dan disampaikan dalam bahasa yang baik
dan jelas terutama untuk topik yang bersifat sensitif.

VI. FASILITASI DAN PERAN SERTA MASYARAKAT


Masyarakat sebagai sasaran dari rangkaian kegiatan ini perlu difasilitasi dan
diberikan kejelasan mengenai perannya dalam pelaksanaan setiap program. Ruang
lingkup peran masyarakat meliputi :

a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan dilakukan bersama antara puskesmas, masyarakat, dan
lintas sektor terkait. Perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan dan harapan
serta umpan balik masyarakat tentang pelayanan perksemas yang dibutuhkan
Pengumpulan informasi dan pengelolaan hasil kebutuhan masyarakat akan
rencana kegiatan dilakukan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja Identifikasi
Kebutuhan, Harapan serta Umpan Balik masyarakat yang akan menjadi dasar
terbentuknya kegiatan.

b. Koordinasi dan komunikasi Lintas Program dan Lintas Sektor


Setiap pihak yang memiliki peran dalam upaya kesehatan masyarakat ini perlu
melakukan koordinasi sesuai dengan panduan prosedur komunikasi yang
diberlakukan. Koordinasi dilakukan terutama untuk kesepakatan jadwal, dan
teknis perencanaan kegiatan.

c. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan kegiatan, setiap pihak serta masyarakat sebagai sasaran
kegiatan hendaknya perlu memperhatikan hal hal yang telah disepakati, meliputi
jadwal, teknis pelaksanaan dan aturan nilai yang telah ditetapkan. Pelaksanaan
kegiatan harus mengacu pada Kerangka Acuan Kegiatan dan standar prosedur
yang berlaku. Dalam kegiatan, terdapat pula proses pemantauan kegiatan agar
tujuan kegiatan dapat tercapai. Dalam menjalankan kegiatan terdapat hak dan
kewajiban sasaran yang harus dipenuhi oleh seluruh pihak terkait yang akan
ditetapkan dalam suatu surat keputusan pimpinan Puskesmas

d. Evaluasi Kinerja
Evaluasi Kinerja dilakukan bersama antara puskesmas, masyarakat dan lintas
sektor terkait sekurang kurangnya 2 kali dalam setahun. Standar indikator yang
telah ditetapkan bersama dalam perencanaan menjadi dasar akuntabilitas
pelaksanaan kegiatan. Kegiatan evaluasi juga mencakup analisis permasalahan
yang muncul kegiatan dan faktor lain yang menghambat jalannya kegiatan
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

No. Dokumen :

No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbitan :
Halaman : 4 dari 6

PUSKESMAS Karunia Nente


MANGGAR
BARU NIP.19661212000031005

e. Perbaikan dan Tindak Lanjut


Rencana perbaikan disusun bersama antara puskesmas, masyarakat dan lintas
sektor untuk selanjutnya dilakukan pada periode berikutnya dalam bentuk
pertemuan atau rapat koordinasi dan akan menjadi bahan untuk perencanaan
kegiatan selanjutnya

Seluruh upaya fasilitasi peran serta masyarakat ini harus dibakukan dalam suatu
surat keputusan yang dibuat oleh pimpinan puskesmas untuk diketahui oleh
seluruh pelaksana dan sasaran kegiatan.

VII. HAK DAN KEWAJIBAN SASARAN


Dalam kegiatan promosi kesehatan, sasaran masyarakat perlu memperhatikan hak
dan kewajibannya sebagai berikut

Kewajiban :
1. Memberikan informasi yang sejelas-jelasnya mengenai keadaan kesehatan
2. Bersama sama dengan seluruh pihak menyusun rencana perkesmas
3. Melakukan penyesuaian rencana kegiatan apabila diperlukan
4. Mengikuti kegiatan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan tujuan dan
nilai yang ditetapkan serta menerima konsekuensi atas keputusan yang diambil.
5. Menyebarluaskan informasi yang diperoleh setelah divalidasi, kepada sasaran
yang belum terjamah.
6. Meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko yang muncul
7. Melakukan pemantauan dan evaluasi bersama apabila diperlukan
8. Tidak melakukan hal hal yang dapat menghambat jalannya kegiatan

Hak :
1. Mendapatkan informasi yang jelas mengenai teknis kegiatan, dan konten
perkesmas yang diberikan
2. Memperoleh perlakuan yang sama dalam menjalankan kegiatan
3. Memperoleh hak / imbalan yang sesuai
4. Memperoleh jaminan kerahasiaan informasi medis
5. Menyampaikan pendapat, usulan dan saran dalam upaya evaluasi kegiatan serta
terlibat dalam kegiatan tindak lanjut perbaikan

Hak dan kewajiban sasaran ditetapkan dalam suatu surat keputusan pimpinan
Puskemas dan disosialisasikan kepada seluruh pihak yang terkait

VIII. UPAYA MINIMALISASI RESIKO


Dalam kegiatan pelayanan promosi kesehatan terdapat beberapa resiko yang
mungkin muncul dalam pelaksanaan kegiatan meliputi :
Hazard Jenis Kajian Insidensi Intervensi yang dilakukan
Manusia Kesalahan Informasi yang diberikan saat Teknik konseling dan penyuluhan
persepsi konseling atau penyuluhan sulit perlu disesuaikan dengan tingkat
pengetahuan dimengerti karena persoalan pendidikan dan pengetahuan
bahasa atau analogi yang kurang sasaran.
sederhana sehingga dapat
menimbulkan mispersepsi
Konflik akibat Resistensi akan pemahaman atau Sebelum melakukan penyuluhan
Resistensi pandangan tertentu dapat terjadi atau konseling sebaiknya
dan mungkin menimbulkan konflik dilakukan pengkajian persepsi
antara sasaran dengan pelaksana dan pandangan tentang
kegiatan kesehatan atau topik yang
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

No. Dokumen :

No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbitan :
Halaman : 5 dari 6

PUSKESMAS Karunia Nente


MANGGAR
BARU NIP.19661212000031005

dibahas
Fisik Kebisingan Kebisingan akibat pengeras suara Pengeras suara diatur
saat penyuluhan sedemikian rupa agar tidak
menimbulkan kebisingan pada
warga sekitar
Sampah dan Sampah konsumsi sehabis Perlu diingatkan terutama kepada
limbah penyuluhan atau pertemuan panitia dan peserta untuk
menjaga kebersihan selama
penyuluhan berlangsung
Termal dan Bahaya kebakaran akibat arus Safety briefing dan pengelolaan
listrik pendek listrik atau dari alat instalasi kabel serta sumber api
elektronik yang digunakan dalam sebelum kegiatan dimulai.
penyuluhan

Setiap pihak yang telibat perlu meningkatkan kewaspadaan universal tentang


bahaya resiko yang mungkin ditimbulkan dalam pelaksanaan kegiatan. Analisis dan
tindak lanjut resiko dilakukan secara periodik paling sedikit 1 kali dalam setahun
atau bila terdapat kasus yang membutuhkan penanganan segera.

IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap kegiatan yang melibatkan tim, lintas program dan lintas sektor sedikitnya
perlu memperhatikan ketentuan berikut ini :

Jadwal kegiatan UKM


Mgg IV Mgg. III Mgg. II Mgg I
No Kegiatan Keterangan
Pra Pra Pra Pra
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
1 Persiapan panitia Tentatif
2 Undangan Tentatif
3 Pelaksanaan Tentatif
4 Pelaporan dan Tentatif
pertanggung jawaban

Kegiatan konseling dan perkesmas yang bersifat rutin dengan sasaran individu
dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Kesepakatan jadwal perlu
dilakukan bersama antara seluruh pihak yang terkait, termasuk teknis, penyesuaian
rencana perubahan dan alternatif tindakan akibat perubahan rencana dengan
mekanisme pemberitahuan yang telah ditetapkan. Jadwal kegiatan yang tergabung
dalam Kegiatan Perkesmas dicantumkan dalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan
yang ditetapkan oleh pimpinan puskesmas.

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan (dilaporkan kepada kepala Puskesmas Manggar
Baru setelah kegiatan pertemuan dilaksanakan sekaligus laporan
pertanggungjawaban pembiayaan kepada PPTK) Evaluasi pelaksanaan kegiatan
dan pelaporan dilakukan tentatif baik pada saat Mini Lokakarya atau pertemuan
Khusus :
1. Dalam pertemuan dipaparkan teknis pelaksanaan kegiatan dan faktor penyebab
masalah
2. Analisis faktor penyebab masalah
3. Menentukan cara penyelesaian masalah
PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

No. Dokumen :

No. Revisi :
KAK
Tanggal Terbitan :
Halaman : 6 dari 6

PUSKESMAS Karunia Nente


MANGGAR
BARU NIP.19661212000031005

4. Menentukan prioritas penyelesaian masalah


5. Melakukan pencatatan dan dokumentasi

XI. KETERANGAN LAIN


Kerangka acuan Kegiatan merupakan pokok induk dari standar prosedur
operasional. Kerangka Acuan Kegiatan dapat diperbaharui apabila terdapat hal hal
yang belum diatur dengan mempertimbangkan panduan terbaru serta saran dari
semua pihak yang terlibat didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai