OLEH:
NI MADE VANIA SUKMASARI M. (1605511044)
SAGUNG ARI DIPRATARI (1605511058)
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dengan usaha yang kita bangun, maka kita akan dapat menghasilkan
sesuatu yang berguna dan mendatangkan kepuasan tersendiri dalam diri kita
karena keberhasilan dari usaha yang kita bangun tersebut. Karena bila usaha yang
kita bangun itu bisa berhasil, hal itu akan dapat mendatangkan kebanggan
tersendiri di dalam diri. Hal itu akan membuat kita semakin bertekad kuat untuk
bisa membangun usaha agar bisa bersaing di era yang semakin global dan
semakin maju ini agar tidak terbawa arus globalisasi yang banyak terpengaruh
oleh budaya barat. Sehingga membangun usaha itu merupakan suatu alternatif
pilihan yang bisa menguntungkan untuk seseorang.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Dapat memunculkan ide usaha secara mandiri.
1.3.2 Memiliki alasan yang jelas dalam berwirausaha.
1.3.3 Mengetahui berbagai bidang usaha yang dapat digeluti.
1.3.4 Mengetahui cara memulai usaha.
1.3.5 Mengetahui jenis jenis badan usaha.
1.3.6 Menambah wawasan mengenai jenis izin usaha
2
1.3.7 Mengetahui prosedur pengurusan badan usaha.
1.3.8 Mengetahui proses pendirian badan usaha.
1.3.9 Mengetahui alasan gagalnya suatu usaha.
1.4 Manfaat
Hal yang diharapkan penulis untuk para pembaca adalah sebagai berikut.
1.4.1 Dapat mengerti proses pendirian usaha dari ide hingga menentukan jenis
usaha yang akan digeluti dan pengurusan perizinannya.
1.4.2 Sebagai awal untuk mengenal lebih jauh tentang kewirausahaan.
1.4.3 Mengetahui tantangan kedepan yang akan dihadapi.
1.4.4 Menumbuhkan minat kewirausahaan bagi para pembaca.
3
BAB II
ISI
2.1 Ide Mendirikan Usaha Baru
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja
maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir
maupun sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan
untuk memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan,
menduplikasi konsep bisnis dalam lokasi berbeda.
b. Minat
4
maupun mandiri. Jika orang tua melakukan bisnis suka tidak suka, mau tidak
mau, anak dan keluarga akan merasakan susah-enaknya berbisnis. Sekali
waktu anak dan anggota keluarga akan menemukan ide bisnis yang kadang
apabila diterapkan akan berjalan.
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh
wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa
dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh
wirausaha yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat
menerima ide baru dari berbagai sumber. Majalah dan tabloid lainnya
merupakan sumber yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara
membangkitkan ide awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain.
Sebelum memulai usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan bidang yang ingin
ditekuni. Faktor-faktor untuk menentukan bidang usaha yang akan digeluti.
1. Minat atau bakat
Seseorang yang memilki minat dari dalam atau bakat dari keturunan akan
lebih mudah dan lebih cepat beradaptasi dalam mengembangkan usahanya.
5
2. Modal
3. Waktu
Setiap usaha memiliki masa yang berbeda-beda ada yang dalam jangka
waktu pendek adapula dalam jangka waktu menengah atau panjang.
4. Laba
5. Pengalaman
Bidang usaha yang dapat digeluti untuk pemula biasanya sesuai dengan
minat dan bakat, terutama untuk usaha kecil dan menengah antara lain sebagai
berikut.
a. Sektor kecantikan. Contohnya: salon dan spa.
b. Sektor keterampilan. Contohnya: service elektronik (TV, kulkas, radio,
AC), service mesin motor.
c. Sektor konsultan. Contohnya: konsultan manajemen, konsultan
hukum, konsultan psikiater dan konsultan lainnya.
d. Sektor industri. Sektor industri akan menghasilkan suatu produk
olahan. Untuk usaha kecil dan menengah misalnya membuka pabrik
makanan.
e. Sektor tambang. Sektor tambang dapat dilakukan untuk usaha kecil
dan menengah seperti usaha penambangan pasir.
6
f. Sektor kelautan. Usaha yang dapat dilakukan di sektor kelautan adalah
usaha penangkapan ikan baik untuk skala kecil maupun menengah.
g. Sektor perikanan. Usaha disektor perikanan antara lain membuka
usaha tambak ikan atau udang baik di air tawar maupun di air laut, dan
juga dapat membuka usaha pemancingan ikan dan budidaya ikan hias.
h. Sektor agribisnis. Usaha di agribisnis dapat dilakukan dengan
membuka pertanian jangka pendek misalnya usaha penanaman sayur
mayur, jangka menengah misalnya penanaman buah-buahan dan
jangka panjang misalnya penanaman palawija.
i. Sektor perdagangan. Usaha di sektor perdagangan dapat dilakukan
dengan membuka toko atau kios.
j. Sektor pendidikan. Usaha disektor pendidikan dapat dilakukan dengan
membuka lembaga penelitian atau kursus-kursus dan mendirikan
sekolah atau perguruan tinggi.
k. Sektor percetakan. Usaha di sektor percetakan dapat dilakukan dengan
membuka usaha fotocopy, sablon, percetakan buku, majalah, koran,
atau lainnya.
l. Sektor seni. Usaha yang dapat dilakukan sektor seni antara lain
mengerjakan seni lukis, musik, ukir, atau menjadi penulis cerita.
m. Sektor kesehatan. Usaha di sektor kesehatan dapat dilakukan dengan
membuka klinik-klinik kesehatan, praktik dokter bersama, rumah sakit,
dan apotek.
n. Sektor pariwisata Usaha disektor pariwisata dapat dilakukan dengan
membuka biro perjalanan, membuka tempat penginapan dan tempat-
tempat hiburan.
2.4 Memulai Usaha
Ada lima sebab atau cara seseorang untuk mulai merintis usahanya, yaitu:
1. Faktor keluarga pengusaha.
2. Sengaja terjun menjadi pengusaha.
3. Kerja sampingan (iseng).
4. Coba – coba.
5. Terpaksa
7
Usaha dapat dimulai dengan berbagai jenis metode.
1. Mendirikan usaha baru
2. Membeli perusahaan
Usaha ini dilakukan dengan cara membeli perusahaan yang sudah ada.
Pembelian usaha dilakukan terhadap perusahaan yang sedang berjalan atau
perusahaan yang tidak aktif, tetapi masih memiliki badan usaha.
Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang akan
dijalankan. Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan perseorangan.
2. Firma (Fa).
3. Perseroan komanditer (CV).
8
4. Koperasi.
5. Yayasan.
6. Perseroan terbatas (PT)
1. Perseorangan
2. Firma (Fa).
3. Perseroan Komanditer
4. Koperasi
9
koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi jasa, koperasi serbaguna usaha,
koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu.
5. Yayasan
Perseroan terbatas atau yang lebih dikenal dengan nama PT adalah badan
hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Jenis-jenis perseroan terbatas
di indonesia dilihat dari dua segi yaitu.
10
2. Segi status, dibagi dalam dua jenis, yaitu:
a. Perseroan Tertutup
b. Perseroan Terbuka
11
4. Izin gangguan, yang dapat diperoleh melalui kelurahan setempat dimana
perusahaan berdomisili.
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah
setempat.
1. Membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO).
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat usaha
yang kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan
atau kerusakan lingkungan di lokasi tertentu. Sedangkan Surat Izin Gangguan
(HO) adalah pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di
lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan
lingkungan. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan
(HO/Hinder Ordonantie) harus diperpanjang atau didaftar setiap lima tahun
sekali. Langkah-langkah untuk mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
dan Surat Izin Gangguan (HO), yaitu membuat surat izin tetangga dan
membuat surat keterangan domisili perusahaan. Dokumen yang diperlukan
untuk membuat Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan
(HO), antara lain.
12
g. Denah lokasi tempat usaha.
h. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (Izin Tetangga)
yang diketahui RT/RW.
i. Izin sewa atau kontrak.
j. Surat keterangan domisili perusahaan.
k. Fotocopy akta pendirian perusahaan dari notaris.
l. Berita acara pemeriksaan lapangan.
Anda harus merancang identitas dari usaha terlebih dahulu, yang meliputi,
nama perusahaan, logo perusahaan, alamat perusahaan, kartu nama dan tag
line (slogan), kop surat dan dokumen-dokumen lainnya, stempel perusahaan,
maksud dan tujuan usaha, jumlah usaha, susunan direksi dan komisaris
(khusus untuk PT).
13
Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajaknnya.
14
6. Membuat Surat Izin Usaha Perdgangan (SIUP)
15
7. Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah daftar catatan resmi sebagai bukti
bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang wajib
daftar. Berdasarkan pasal 38 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang),
akta pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar yang sudah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Munusia Republik Indonesia,
harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara sesuai domisili perusahaan,
kemudian diumumkan melalui Berita Negara.
16
b) Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan.
c) Fotocopy Pengesahaan Akta.
d) Asli dan Fotocopy Pengesahaan Akta Pendirian.
e) Fotocopy Surat Keterangan Domisili perusahaan.
f) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha.
g) Nomor Pokok Wajib Pajak.
h) Fotocopy SIUP.
i) Fotocopy KTP.
j) Fotocopy Akta Pendirian dan Pengesahan.
k) Fotocopy KTP penanggung jawab perusahaan.
l) Bukti setor biaya administrasi.
m) Fotocopy paspor jika pemilik WNA.
2) Perusahaan Perorangan (PO)
a) Formulr Isian.
b) Fotocopy Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
c) Fotocopy SIUP.
d) Fotocopy KTP penanggung jawab.
e) Fotocopy NPWP.
f) Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SIUP).
17
5) Memberikan masukan terhadap penyusunan desain.
b. Dasar Hukum AMDAL
Beberapa peraturan yang menjadi dasar hukum AMDAL
adalah.
1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL.
2) Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 mengenai Ketentuan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 mengenai
Pengendalian Pencemaran Air.
4) Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL.
5) Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 mengenai Konversi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
6) Surat Menteri Negara Lingkungan Hidup No. B.
2335/MENLH/12/93, No. B. 2347/MENLH/12/93
mengenai kreteria usaha wajib AMDAL.
7) Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 mengenai tata ruang.
c. Pedoman Pelaksnaan AMDAL
1) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006
mengenai penyusunan AMDAL harus menggunakan
pedoman Penyusunan AMDAL.
2) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun
2006 tentang daftar kegiatan wajib AMDAL.
3) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86
Thahun 2002.
4) Kewenangan Penilaian didasarkan Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup no. 40 Tahun 2000 tantang
pedoman tata kerja komisi penilaian AMDAL.
d. Dokumen Yang Diperlukan Dalam Pengurusan AMDAL
Dalam pengurusan AMDAL, dokumen yang diperlukan
adalah fotocopy NPWP, TDP, KTP, SITU, dan denah lokasi
perusahaan yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
18
2.8 Proses Pendirian Badan Usaha
19
2. Salah perhitungan
4. Kondisi lingkungan
5. Unsur sengaja
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam memulai sebuah usaha tentu harus dipahami dulu bagaimana cara
memulai usaha secara tepat agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Cara-cara
tersebut diantaranya ialah menentukan produk, menetukan target pasar, menguji
kelayakan usaha, struktur manejemen, modal, bentuk usaha. Ketika seseorang
memulai usaha pasti terjadi hambatan-hambatan, hambatan tersebut bisa terjadi
karena faktor internal atau faktor yang terjadi dari dalam diri orang tersebut,
diantaranya perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko, rendahnya
kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha, dan tidak memiliki modal
yang cukup. Selain faktor internal yang dapat menghambat usaha seseorang,
faktor eksternal juga dapat menghambat seseorang dalam memulai usaha, di
antaranya persaingan pasar yang ketat dan kondisi lingkungan yang tidak
mendukung.
3.2 Saran
Berwirausaha adalah proses pengembangan diri, maka dari itu baik adanya
bila niatan berwirausaha muncul dari dalam diri sendiri. Para pembaca disarankan
agar menambah bacaan lewat media-media lainnya agar lebih memperdalam
definisi serta hal-hal umum lain mengenai wirausaha sehingga mengetahui lebih
jauh lagi mengenai kewirausahaan. Selain menambah wawasan dengan bacaan,
pembaca juga disarankan menambah wawasan lewat wawancara dengan pihak-
pihak yang telah berpengalaman dalam bidang kewirausahaan dan pada akhirnya
mendapat informasi yang lebih jelas melalui contoh-contoh realistis.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://noorlaila-lailamajnun.blogspot.com/2015/04/makalah-cara-mendirikan-
usaha.html. Diakses tanggal 16 September 2018.
http://zuhudku.blogspot.com/2014/03/makalah-kewirausahaan-cara-
mendirikan.html. Diakses tanggal 17 September 2018.
http://unnesstudenttechnology.blogspot.com/2016/10/makalah-cara-memulai-
usaha-kewirausahaan.html. Diakses tanggal 17 September 2018.
22