PENDAHULUAN
Produksi
107000
87000
Kiloliter
y = -5883.2x + 1E+07
67000 R² = 0.2188
47000
2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
Gambar 1.1 Produksi bahan bakar di Indonesia tahun 2012 sampai 2016
Konsumsi
296,000
y = 40310x - 8E+07
R² = 0.7904
Kiloliter 246,000
196,000
146,000
2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
Impor
230,000
y = 47140x - 9E+07
R² = 0.8861
180,000
Kiloliter
130,000
80,000
30,000
2012 2013 2014 2015 2016
Tahun
Gambar 1.3 Impor bahan bakar di Indonesia tahun 2012 sampai 2016
2. Kapasitas Pabrik yang Telah Beroperasi
Di Indonesia, belum ada pabrik biobutanol yang telah
beroperasi, namun biobutanol dapat dibangun untuk menggantikan
gasoline 88 yang biasanya digunakan oleh masyarakat. Sesuai
dengan Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2006, Indonesia
menargetkan untuk menggunakan bahan bakar alternatif sebanyak 5%
dari konsumsi di tahun 2020 mendatang.
3. Ketersediaan Bahan Baku
Tabel 1.2 Menjelaskan bahwa potensi sawit di Indonesia terus
mengalami peningkatan sebesar 6% setiap tahunnya. Pada tahun
2016 wilayah Sumatra Utara telah memprodusi sawit sebesar
5.440.594 ton dan diproyeksikan pada tahun 2020 dapat mencapai
6.800.000 ton. Tandan kosong kelapa sawit memiliki massa sebesar
22% dari total produksi kelapa sawit. Dari produksi kelapa sawit
sebanyak 6.800.000 ton dapat menghasilkan massa tandan kosong
sebesar 1.510.000 ton setiap tahunnya.
Tabel 1.2 Produksi Kelapa Sawit Menurut Provinsi di
Indonesia
Ton/Tahun Pertum
No Provinsi -buhan
2013 2014 2015 2016 2017
(%)
1. 817.525 945.617 896.313 954.186 1.077.099 5,21
Aceh
2. 4.549.202 4.870.202 5.193.135 5.440.594 5.760.147 6,63
Sumatra
Utara
3. 1.022.332 924.813 926.618 988.133 1.069.020 0,2
Sumatra
Barat
4. 6.646.997 6.993.241 8.059.846 8.506.646 8.721.148 15,25
Riau
5. 36.774 45.001 45.062 52.331 59.426 0,14
Kepulauan
Riau
6. 1.749.617 1.773.735 1.794.874 1.910.028 2.078.463 1,19
Jambi
7. 2.690.620 2.791.816 2.821.938 3.063.197 3.268.528 1,08
Sumatra
Selatan
8. 508.125 516.597 523.089 549.066 586.883 1,26
Kepulauan
Bangka
9. 787.050 798.818 747.521 767.019 809.681 6,42
Bengkulu
10. 424.054 455.904 434.314 455.878 490.985 4,74
Lampung
11. - - - - - -
DKI Jakarta
12. 32.643 33.020 34.985 35.227 39.221 5,95
Jawa Barat
13. 27.077 24.300 25.525 29.164 35.297 5,04
Banten
14. - - - - - -
Jawa
15. Tengah - - - - - -
DI
16. Yogyakarta - - - - - -
17. Jawa Timur - - - - - -
18. Bali - - - - - -
19. NTB - - - - - -
20. NTT 1.794.466 1.965.515 2.168.136 2.346.241 2.658.702 10,31
Kalimantan
21. Barat 3.127.138 3.158.239 3.572.982 2.821.087 3.924.780 13,13
Kalimantan
22. Tengah 1.244.040 1.460.566 1.049.463 1.198.191 1.311.134 28,15
Kalimantan
23. Selatan 1.514.504 1.407.337 1.586.624 1.780.509 1.959.042 12,74
Kalimantan
24. Timur - 255.703 268.087 301.548 367.952 -
Kalimantan
Utara
25. Sulawesi - - - - - -
Utara
26. Gorontalo - - 80 121 303 -
27. Sulawesi 244.074 254.363 275.349 303.200 335.782 8,25
Tengah
28. Sulawesi 49.818 78.893 111.548 117.250 127.463 41,39
Selatan
29. Sulawesi 282.738 285.523 294.617 319.454 346.316 3,19
Barat
30. Sulawesi 71.278 70.974 71.414 85.098 96.127 2,03
Tenggara
31. Maluku 14.740 - 25 50 331 -
32. Maluku - - - - - -
Utara
33. Papua 93.476 94.022 93.477 118.229 135.563 0,58
34. Papua Barat 53.716 73.991 73.991 86.934 99.970
Total 4729.887 4729.887 9459.774 18919.548 37839.096
(Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan, 2017)
Dari ketiga pertimbangan yang telah diuraikan, maka pabrik biobutanol
ini akan dibangun dengan kapasitas sebesar 100.000 ton setiap tahunnya,
dimana akan membantu memenuhi kebutuhan nasional sebesar 5%.
1.3 Penentuan Lokasi
Dalam menentukan lokasi pabrik biobutanol dari tandan kosong kelapa
sawit terdapat beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan, antara lain:
a. Faktor Primer
Faktor primer secara tidak langsung mempengaruhi tujuan
utama dari pendirian suatu pabrik. Tinjauan ini meliputi proses
produksi dan distribusi produk yang dibutuhkan konsumen.
Berikut faktor-faktor primer yang dapat dipertimbangkan:
1. Ketersediaan bahan baku
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan pabrik
adalah di daerah Balikpapan, Kalimantan Timur karena
memiliki potensi bahan baku kelapa sawit yang besar
dilihat dari angka pertumbuhan produksi, dimana daerah
ini memproduksi hingga 1.959.040 ton setiap tahunnya.
2. Letak pabrik dengan pasar
Pendirian pabrik dilakukan didekat RU Pertamina
Balikpapan agar nantinya produk biobutanol dapat dijual
ke Pertamina atau dibantu distribusinya oleh Pertamina.
Gambar 1.4 Peta daerah rencana pembangunan pabrik
dengan RU Pertamina
3. Letak pabrik dengan bahan baku
Posisi Pabrik di Balikpapan dekat dengan sumber bahan
baku yaitu Tandan Kelapa Sawit yang didapatkan dari
perkebunan Kelapa Sawit PT. CDM di Kalimantan Timur.
b. Bakteri mungkin
c. Lalala
1.4.4.2 Produk
1.4.5 Tinjauan Proses Secara Umum
Secara umum proses yang dilakukan adalah hidrolisa dan fermentasi.
1.5 Kegunaan Produk
Meskipun Biobutanol memiliki banyak manfaat di antaranya dapat
digunakan sebagai Produk yang dihasilkan yaitu Biobutanol mempunyai
manfaat sebagai sumber energi terbarukan untuk bahan bakar kendaraan
bermotor (fuel gade). Biobutanol ini diproduksi untuk pengganti bahan bakar
konvensional dari fossil. Pada penggunaannya, biobutanol dapat digunakan
langsung atau dicampur dengan gasoline tanpa harus mengubah jenis mesin
pada kendaraan bermotor yang sudah ada saat ini dan cara mensulplainya pun
bisa menggunakan pipa untuk gasoline yang sudah ada sekarang (Cao et. al.,
2016).