1 PENGKAJIAN
Tgl. Pengkajian : 5 Januari 2019
Jam Pengkajian : 12.30 wib
Ruang : Anggrek
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Ibu L
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Golongan darah :A
Alamat : Sidoarjo
1
sebanyak 6-7 gelas perhari
2
Mata : simetris, pupil isokor, konjungtiva anemis, tidak ada
oedema
Hidung : tidak ada polip, bersih, tidak ada pendarahan
Telinga : simetris, tidak ada nyeri tekan
Mulut : mukosa lembab, simetris, gigi bersih
D. Pemeriksaan kepala dan leher
Kepala : simetris, tidak ada lesi, bentuk kepala mesocephalus
Leher : tidakterdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
E. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan
Ketajaman fungsi penglihatan masih tajam
F. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penghidu
Fungsi pendengaran serta penghidu masih tajam
G. Pemeriksaan Thoraks/Dada
Dada : bentuk normal chest, simetris, suara sonor, tidak ada suara
nafas tambahan
Jantung : suara s1 – s2 tunggal, lemah
H. Pemeriksaan Abdomen
Bentuk abdomen datar, simetris, tidak ada nyeri tekan, suara timpani,
frekuensi bising usus 12x/menit
I. Pemeriksaan punggung dan tulang belakang
Tidak ada lesi, tidak terdapat fraktur, bentuk simetris
J. Pemeriksaan kulit/integumen
Berwarna kemerah,biru kemerahan,teksturhalus/licin, suhu kulit hangat
K. Pemeriksaan Ekstremitas/ Muskuloskeletal
Ekstremitas atas baik
Ekstremitas bawah : lutut klien tampak besar sebelah, nyeri tekan
(+),edema (+), klien mengatakan nyeri di sendi lutut nyeri seperti
tertusuk tusuk. Klien tampak meringis ketika berjalan
L. Pemeriksaan Fungsi Neurologis
Composmentis, GCS (E:4 V:5 M:6), orientasi(tempat,waktu,orang) baik.
3
3.2 ANALISA DATA
No.
Data Etiologi Masalah
Dx
1 Ds : Pasien mengatakan Gigitan nyamuk (aedes Hipertermi
demam sejak 3 hari yang lalu aegypty)
Mengaktivasi sistem
komplemen
Mempengaruhi sistem
hipotalamus
Hipertermi
Nyeri
4
3 Ds : Pasien mengeluh Intoleransi
Gigitan Nyamuk
kesulitan saat melakukan aktivitas
aktivitas Virus chikungunya
Gangguan aktivitas
Intoleransi aktivitas
5
dengan penyakit 24 jam diharapkan nadi dan RR yang muncul
2. Berikan anti 2. Membantu
(proses infeksi) di hipertermi teratasi
piretik penurunan
tandai dengan dengan kriteria hasil
3. Kolaborasi
panas
suhu tubuh 38,7 :
pemberian cairan 3. Mengganti
1. Suhu tubuh
°C dan tubuh
intravena cairan dan
dalam rentang
menggigil 4. Kompres pasien
elektrolit
normal
pada lipat paha
secara ade
dan aksila
kuat dan cepat
5. Tingkatkan intake
4. Mempercepat
cairan dan nutrisi
penurunan
produksi panas
Mencegah
dehidrasi
sewaktu panas
6
pemberian
analgesik
7
- Suhu : 38,7˚C
13.30 WIB 2. Memberikan anti piretik
15.00 WIB 3. Berkolaborasi pemberian cairan intravena
15.10 WIB 4. Mengompres pasien pada lipat paha dan aksila
18.00 WIB 5. Meningkatkan intake cairan dan nutrisi
5 Januari 2019 2
Pukul.
14.00 WIB 1. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien.
14.10 2. Memberikan posisi semi fowler untuk pasien
14.10 3. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi. Dengan
mengajak bicara dan melakukan nafas dalam
14.30
4. Memonitor tanda – tanda vital
10.15 WIB
- Tekanan Darah : 130/70 mmHg
11.00 WIB
- Nadi : 110x/menit
11.15 WIB
- RR : 23x/menit
12.00 WIB
- Suhu : 38,7˚C
5. Memonitor skala nyeri
- Skala nyeri : 5
6. Berkolaborasi pemberian analgesik
6 januari 2019 3
Pukul.
11.00 1. Memonitor tanda – tanda vital sebelum dan sesudah
melakukan terapi
Sebelum : - Tekanan Darah : 120/60 mmHg
- Nadi : 98x/menit
- RR : 23x/menit
- Suhu : 36,5˚C
Setelah : - Tekanan Darah : 140/80 mmHg
- Nadi : 110 x/menit
- RR : 25 x/menit
- Suhu :36,7˚C
11.00 WIB 2. Mengkaji pasien dalam melakukan mobilisasi
11.00 WIB 3. Mendampingi dan bantu pasien saat mobilisasi
11.45 WIB 4. Meningkatkan aktivitas dan partisipasi dalam merawat
diri sendiri sesuai kemampuan klien
14.00 WIB
5. Berkolaborasi pemberian obat aspirin.
8
3.6 EVALUASI
No.
Tanggal Evaluasi
Dx
1 8 Jan 2019 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan demam lagi
O : - Tekanan Darah : 120/60 mmHg
- Nadi : 90 x/menit
- RR : 21 x/menit
- Suhu : 36,5˚C
9
10