Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat
didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang
mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.

Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia, sering
kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam biasanya
emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan. Jika Anda mengalami kulit kering
dan gatal, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter, apakah yang terjadi pada kulit
Anda teridentifikasi dermatitis.

Jika Anda teridentifikasi dermatitis, maka pertama kali yang harus Anda ketehui adalah
penyebab dari penyakit kulit tersebut. Pastikan Anda menghindari penyebab dari iritasi dan
alergi. Jangan pernah menggaruk, meskipun rasa gatal tidak tertahankan. Sebab menggaruk tidak
akan membuat hilang rasa gatal, melainkan akan memperparah ketidaknyamanan Anda. Sebab
menggaruk akan menyebabkan kulit lebih rentan terhadap infeksi kulit dan penyakit kulit
lainnya. Biasanya rasa gatal timbul karena area kulit tersebut kering maka gunakan pelembab
untuk mengurangi rasa gatal. Gunakan obat kulit untuk dermatitis, juga akan membantu
mengurangi rasa gatal.

Dermatitis tidak hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Tipe dermatitis
yang sering terjadi pada anak-anak yaitu dermatitis atopik yang meruapakan suatu gejala eksim
terutama timbul pada masa kanak-kanak. GeJala ini biasanya timbul pada usia sekitar 2 bulan
sampai 1 tahun den sekitar 85% pada usia kurang dari 5 tahun. Pada keadaan akut, gejalanya
berupa kulit kemerahan, kulit melenting berisi cairan, basah dan sangat gatal. Kadang-kadang
disertai infeksi sekunder yang menimbulkan nanah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran yang nyata tentang
penyakit dermatitis pada anak dan tentang pelaksanaan Askep pada klien/anak dengan dermatitis
dengan menggunakan metode keperawatan.
1.3 Rumusan Masalah

Fokus dalam penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan konsep dasar dari penyakit
dermatitis yang terjadi pada anak yaitu mulai dari apa definisi dari dermatitis, etiologi,
bagaimana patofisiologinya, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan dan bagaimana asuhan keperawatan pada anak dengan penyakit dermatitis.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah yaitu :

- Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang penyakit dermatitis mulai dari definisi,
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang dan
penatalaksanaan

- Dapat menambah pengetahuan pembaca tentang bagaimana gambaran asuhan keperawatan


pada anak dengan dermatitis.
BAB II

DERMATITIS

2.1 Definisi

Dermatitis berasal dari kata dermo- (kulit) -itis (radang/inflamasi), sehingga dermatitis dapat
diterjemahkan sebagai suatu keadaan di mana kulit mengalami inflamasi.

Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang dalam perkembangannya
memberikan gambaran klinik berupa efloresensi polimorf dan pada umumnya memberikan
gejala subjektif gatal. (Mulyono :1986)

Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis yang memberikan gejala subjektif gatal dan
dalam perkembangannya memberikan efloresensi yang polimorf. (Junaidi Purnawan : 1982)

2.2 Etiologi

Berdasarkan etiologinya dermatitis dibagi dalam type :

a) Dermatits kontak

- Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat /
absolut. Contok : H2SO4 , KOH, racun serangga.

- Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer
lemah / relatif. Contoh : sabun , detergen.

- Dermatitis Kontak Alergi. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh alergen . Contoh :
logam (Ag, Hg), karet, plastik, popok atau diaper pada anak-anak, dll.

b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zat-
zat yang bersifat alergen. Contoh : inhalan (debu, bulu).

c) Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah
disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa muncul pemakaian salep
kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.

d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering
meninggalkan bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit,
sehingga cenderung terjadi varises dan edema.
2.3 Patofisiologi

Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis yang
disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.

Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang
terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen
adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48
jam.Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi
keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini
akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan kulit atau
dermatitis.

Adapun faktor-faktor yang ikut mendorong perkembangan dermatitis adalah gesekan, tekanan,
balutan, macerasi, panas dan dingin, tempat dan luas daerah yang terkena dan adanya penyakit
kulit lain.

2.4 Manifestasi Klinis

Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif ada tanda–tanda radang
akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor),
kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa).
Sedangkan secara Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang
dapat timbul secara serentak atau beturut-turut.

a) Dermatitis Kontak. Gatal-gatal , rasa tidak enak karena kering, kulit berwarna coklat dan
menebal.

b) Dermatitis Atopik. Gatal-gatal , muncul pada beberapa bulan pertama setelah bayi lahir, yang
mengenai wajah, daerah yang tertutup popok, tangan, lengan dan kaki.

c) Dermatitis Perioral. Gatal-gatal bahkan menyengat, disekitar bibir tampak beruntus-beruntus


kecil kemerahan.

d) Dermatitis Statis. Awalnya kulit merah dan bersisik, setelah beberapa minggu / bulan , warna
menjadi coklat.
2.5 Komplikasi

Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom pernapasan akut, gangguan
ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai terutama staphylococcus aureus,
jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks.

2.6 Pemeriksaan Penunjang

1) Darah; Hb, leoukosit, hitung jenis, trombosit, elektrolit, protein total, albumin, globulin.

2) Urin; pemeriksaan Hispatologi

3) Uji kulit, alergen, uji IgE spesifik, pada dermatitis atopic

4) Pemeriksaan kultur bakteri apabila ada komplikasi infeksi sekunder bakteri, pada
dermatitis kontak iritan

2.7 Penatalaksanaan

a) Terapi umum

- Hindari faktor penyebab.

- Jaga kulit bayi/anak jangan sampai kering à pelembab.

- Berikan pengertian untuk tidak digaruk.

b) Terapi Lokal

- Salep / krim / losio kortikosteroid.

c) Terapi Sistemik

- Anti histamin.

- Kortikosteroid ; dosis 40-60 mg.

- Antibiotik ; Eritromisin, Dewasa 4x 250 mg/hr.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dermatitis adalah suatu peradangan pada dermis dan epidermis yang dalam perkembangannya
memberikan gambaran klinik berupa efloresensi polimorf dan pada umumnya memberikan
gejala subjektif gatal.

Secara umum penyebab dari dermatitis yaitu : respon kulit terhadap agen-agen yang beraneka
ragam, mis: zat kimia, protein, bakteri adanya respon alergi.

Secara umum manifestasi klinis dari dermatitis yaitu secara Subyektif ada tanda–tanda radang
akut terutama pruritus ( sebagai pengganti dolor). Selain itu terdapat pula kenaikan suhu (kalor),
kemerahan (rubor), edema atau pembengkakan dan gangguan fungsi kulit (function laisa).
Sedangkan secara Obyektif, biasanya batas kelainan tidak tegas dan terdapat lesi polimorfi yang
dapat timbul secara serentak atau beturut-turut.

Komplikasi dengan penyakit lain yang dapat terjadi adalah sindrom pernapasan akut, gangguan
ginjal, Infeksi kulit oleh bakteri-bakteri yang lazim dijumpai terutama staphylococcus aureus,
jamur, atau oleh virus misalnya herpes simpleks.

B. Saran

Kepada mahasiswa (khususnya mahasiswa perawat) atau pembaca disarankan agar dapat
mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga apabila terdapat tanda dan gejala penyakit
dermatitis pada maka kita dapat melakukan tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak
berlanjut ke arah yang lebih buruk. Dan disarankan kepada orang tua agar
menjaga/menghindarkan anak-anak dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan dermatitis.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol. 3. Jakarta :
EGC

Doenges, Marilyn E. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arief. 1998. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai