PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas yaitu tanah sekitar 1,937 juta km2, luas laut
kedaulatan 3,1 juta km2, dan luas laut ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) 2,7 juta km2. Jarak
dari barat ke timur lebih panjang dari pada jarak antara London dan Siberia sebagaimana
yang pernah digambarkan oleh Multatuli. Indonesia merupakan kawasan kepulauan terbesar
di dunia yang terdiri dari sekitar 18.108 pulau besar dan kecil. Termasuk dalam kawasan
kepulauan ini adalah pulau-pulau besar seperti Sumatra, Jawa, sekitar tiga perempat Borneo,
Sulawesi, kepulauan Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, dan separoh bagian barat
dari pulau Papua dan dihuni oleh ratusan suku bangsa. Pulau-pulau ini terbentang dari timur
ke barat sejauh 6.400 km dan sekitar 2.500 km jarak antara utara dan selatan. Garis terluar
yang mengelilingi wilayah Indonesia adalah sepanjang kurang lebih 81,000 km dan sekitar 80
persen dari kawasan ini adalah laut. Jadi di dalam daerah yang demikian luas ini terkandung
keanekaragaman baik secara geografis, ras maupun kultural yang seringkali menjadi kendala
bagi proses integrasi nasional.
Wilayah perbatasan merupakan kawasan tertentu yang mempunyai dampak penting dan peran
strategis bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan peningkatan
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat di dalam ataupun di luar wilayah, memiliki
keterkaitan yang kuat dengan kegiatan di wilayah lain yang berbatasan, baik dalam lingkup
nasional maupun regional (antar negara), serta mempunyai dampak politis dan fungsi
pertahanan keamanan nasional. Oleh karena peran strategis tersebut, maka pengembangan
wilayah perbatasan Indoensia merupakan prioritas penting pembangunan nasional untuk
menjamin keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. WILAYAH NEGARA
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut dengan Wilayah
Negara berdasarkan UU No.48 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara adalah salah satu unsur
negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan
kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di
atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya.
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara
mempunyai kedaulatan atas wilayah serta memiliki hak-hak berdaulat di luar wilayah
kedaulatannya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 25A bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang yang menganut sistem:
1. pengaturan suatu Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. pemanfaatan bumi, air, dan udara serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
3. desentralisasi pemerintahan kepada daerah-daerah besar dan kecil yang bersifat otonom
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
4. kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mengingat sisi terluar dari wilayah negara atau yang dikenal dengan Kawasan Perbatasan
merupakan kawasan strategis dalam menjaga integritas Wilayah Negara, maka diperlukan
juga pengaturan secara khusus. Pengaturan batas-batas Wilayah Negara dimaksudkan untuk
memberikan kepastian hukum mengenai ruang lingkup wilayah negara, kewenangan
pengelolaan Wilayah Negara, dan hak–hak berdaulat. Negara berkepentingan untuk ikut
mengatur pengelolaan dan pemanfaatan di laut bebas dan dasar laut internasional sesuai
dengan hukum internasional.
Pemanfaatan di laut bebas dan di dasar laut meliputi pengelolaan kekayaan alam,
perlindungan lingkungan laut dan keselamatan navigasi. Pengelolaan Wilayah Negara
dilakukan dengan pendekatan kesejahteraan, keamanan dan kelestarian lingkungan secara
bersama-sama. Pendekatan kesejahteraan dalam arti upaya-upaya pengelolaan Wilayah
Negara hendaknya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan kesejahteraaan
masyarakat yang tinggal di Kawasan Perbatasan. Pendekatan keamanan dalam arti
pengelolaan Wilayah Negara untuk menjamin keutuhan wilayah dan kedaulatan negara serta
perlindungan segenap bangsa. Sedangkan pendekatan kelestarian lingkungan dalam arti
pembangunan Kawasan Perbatasan yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan yang
merupakan wujud dari pembangunan yang berkelanjutan.
Peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi sangat penting terkait dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi pemerintahan sesuai dengan prinsip otonomi daerah dalam mengelola
pembangunan Kawasan Perbatasan. Mengingat Kawasan Perbatasan merupakan kawasan
strategis dalam menjaga keutuhan Wilayah Negara maka diperlukan pengaturan secara
tersendiri dalam Undang-Undang. Pengaturan Batas Wilayah Negara dimaksudkan untuk
memberikan kepastian hukum mengenai Wilayah Negara, kewenangan pengelolaan Wilayah
Negara, dan hak–hak berdaulat.
Pengembangan wilayah adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memperbaiki tingkat
kesejahteraan hidup masyarakat di wilayah tertentu dan untuk mengurangi ketimpangan
antarwilayah. Pengembangan wilayah merupakan program yang dilakukan secara
menyeluruh dan terpadu berdasarkan kontribusi sumber daya yang ada. Hingga saat ini,
berbagai konsep pengembangan wilayah telah diterapkan di berbagai negara melalui
penerapan berbagai disiplin ilmu.
Pengembangan wilayah sangat bergantung kepada potensi sumber daya alam, ekonomi,
kondisi sosial budaya, dan infrastruktur yang dimiliki oleh suatu wilayah. Konsep
pengembangan wilayah terdiri atas konsep pengembangan wilayah berbasis karakteristik
sumber daya, konsep pengembangan wilayah berbasis penataan ruang, konsep
pengembangan wilayah terpadu, dan konsep pengembangan wilayah berbasis kelompok
(cluster).
Arah pengembangan cluster yang diharapkan adalah menarik investasi baru, mendorong
adanya ekspansi, dan terbentuknya unit usaha baru. Tujuan pengembangan wilayah
berbasis cluster adalah sebagai berikut.
a. Berkembangnya pasar dan jaringan kerja internasional.
b. Kesempatan untuk mengembangkan inovasi dan perdagangan melalui jaringan kerja
yang kuat.
c. Berkembangnya infrastruktur pendukung.
d. Diharapkan adanya manfaat dalam kesejahteraan, kesempatan kerja, dan ekspor.
e. Tumbuhnya generasi pengusaha-pengusaha lokal baru yang memiliki sendiri usaha
bisnisnya.
f. Berkembangnya kemitraan dengan pemerintah berdasarkan atas hubungan saling
ketergantungan.
g. Berkembangnya budaya baru dalam upaya-upaya kerjasama dengan biaya transaksi
yang rendah.
Sektor industri adalah motor penggerak dalam pengembangan wilayah berbasis cluster.
Adanya kesadaran bahwa industri utama dan unit-unit usaha di sekitarnya saling terkait
satu dengan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, merupakan dasar
berkembangnya cluster. Pengembangan wilayah berdasarkan cluster terfokus pada
keterkaitan dan ketergantungan antarpelaku dalam suatu jaringan kerja produksi hingga
jasa pelayanan dan upaya-upaya inovasi pengembangannya. Sebagai contoh cluster yang
telah dikembangkan di luar negeri, antara lain adalah cluster anggur di Adelaide
(Australia) dan cluster budidaya air di Port Lincoln (Australia).