Pengajaran Belajar
Fokus guru Fokus siswa
Guru sebgai penyaji Guru sebaga pembuat, pengarah, dan
koordinator belajar
Informasi dari guru Informasi dari banyak sumber (misalnya:
internet, perpustakaan elektronik, dan
buku-buku
Orientasi masukan (misalnya: guru, Orientasi ouput (misalnya: produk,
perpustakaan, ruang kelas, dan sumber kinerja, dan prosedur siswa)
daya)
Berdasar kelompok atau berdasar kelas Penyampaian kepada individu dan belajar
kolabiratif dengan komunikasi kelompok
Kaku Luwes
Belajar yang kompetitif Belajar yang kooperatif
Jenis-jenis Belajar
a. Ranah kognitif
b. Ranah Afektif
d. Ranah interpersonal
Cara guru memandang peran teknologi dan media dalam ruang kelas sangat
bergantung pada keyakinan mereka tentang bagaimana orang-orang belajar. Lebih dari
setengah abad terakhir terdapat beberapa teori belajar yang dominan. Masing-masing
memilii implikasi bagi pengajaran secara umum dan untuk pemanfaatan teknologi dan
media secara khusus. Driscoll (2000) membahas teori belajar dan dampaknya pada
keputusan pengajaran secara lebih terperinci.
Behavioris Perspektif
Kognitif perspektif
Konstruktivis perspektif
Psikologi sosial memusatkan pada efek organisasi sosial dalam ruang kelas
terhadap belajar. Peneliti seperti Robert Slavin (1990) berpendapat belajar kooperatif
lebih efektif dan lebih menguntungkan secara sosial ketimbang belajar kompetitif dan
individualistik. Slavin mengembangkan seperangkat teknik belajar kooperatif yang
mencakup prinsip kolabirasi kelompok kecil, pengajaran yang dikendalikan pelajar, dan
ganjaran (reward) yang didasarkan pada pencapaian kelompok.
Model ASSURE
Pengajaran tematik
Pengajaran berdasarkan topik atau tema. Guru sekolah dasar secara khusus
memadukan konten dan keterampilan dari berbagai bidang studi. Pada tingkat
menengah, tim guru dari berbagai mata pelajaran berbeda bekerja sama untuk
menampilkan gabungan isi pengajaran masing-masing. Sebuah tema yang bagus harus
menarik dan mampu mempertahankan perhatian siswa, menyediakan pengalaman
menyelesaikan masalah, mendukung kegiatan lintas disiplin, dan melibatkan berbagai
teknologi dan media. Kemungkinan kegiatan meliputi penelitian di perpustakaan,
pencarian di internet, dan kegiatan kelompok kecil.
Para siswa bisa memanfaatkan teknologi dan media untuk meningkatkan belajar.
Pemanfaatan kegiatan yang berpusat pada siswa memungkinkan guru menggunakan
waktu untuk memeriksa dan memperbaiki masalah siswa, berkonsultasi dengan siswa
secara individual, dan mengajar satu persatu dalam kelompok kecil. Ketika
menggunakan teknologi atau media apapun para siswa dan guru harus memperhatikan
panduan hak cipta.
Dua pemanfaatan penting teknologi dan media oleh siswa yaitu portofolio dan
pengajaran yang ditawarkan mealalui pendidikan jarak jauh.
Portofolio
Pendidikan jarak jauh mungkin saja melibatkan beragam teknologi dan media,
termasuk video dan program komputer yang dikirimkan ke perorangan.