FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) merupakan masalah masyarakat yang penting di dunia ini karena
pada tahun 1992 WHO telah menyatakan TB sebagai Global Emergency. Laporan ini
menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru TB pada tahun 2002 dimana 3,9 juta adalah
kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif. Sehingga setiap detik ada satu orang orang yang
terinfeksi TB di dunia ini, dan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB. Di Asia
Tenggara terdapat jumlah kasus TB terbesar sekitar 33% dari seluruh kasus di TB Dunia.1
Pada awalnya kemajuan pengendalian TB di dunia terkesan lambat. Pada 1882 Robert
Koch berhasil mengidetifikasi Mycobacterium tuberculosis. Pada 1906 vaksin BCG berhasil
ditemukan. Sekian lama sesudah itu, penemuan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) ditemukan.
Pada 1943 Streptomisin ditetapkan sebagai anti TB pertama yang efektif. Setelah itu ditemukan
Thiacetazone dan Asam Para-aminosalsilat (PAS). Pada 1951 ditemukan Isoniazid
(Isonicotinic Acid Hydrazide; INH), diikuti dengan penemuan Pirazinamid (1952),
Cycloserine (1952), Ethionamide (1956), Rifampicin (1957) dan Ethambutol (1962). Namun
dengan kemajuan pada obat anti TBC terdapat masalah baru yaitu TB resisten obat. TB resisten
obat menaik seiring dengan naiknya epidemi HIV AIDS yang naik sejak tahun 1980-an
semakin memperberat kondisi epidemi TB. Pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an
mulai dilaporkan adanya resistensi terhadap OAT.2
Di Indonesia TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Hasil Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit TBC merupakan
penyebab kematian nomor tiga (3) setelah kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan dan
nomor satu dari golongan penyakit infeksi. Pada tahun 1999 WHO memperkirakan di
Indonesia setiap tahunnya terjadi 583.000 kasus baru TBC dengan kematian sekitar 140.000.
Secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 kasus baru TBC
Paru BTA positif.1
BAB II
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
2.17 Resume:
Pasien Tn. J, 45 tahun datang dengan keluhan utama batuk selama lebih dari 3 bulan
dan sakit pada bagian dada. Batuk kering disertai dengan darah. Sakit pada bagian dada
dengan tingkat kesakitan 6/10. Keluhan lain yang dialami pasien adalah pasien
mengalami pusing dan tidak selera makan. Pasien mengalami gangguan kerja.
2.18 Tatalaksana:
Edukasi
o Meminum secara teratur obat – obatan anti TBC selama 6 bulan.
o Jika ada gejala perbaikan, jangan diberhentikan obatnya.
o Kembali ke puskesmas setiap 2 minggu sekali untuk mengambil obat
TB.
Medikamentosa
o 2RHZE/4RH
2.19 Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanactionam : bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus
bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya
Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa
berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang
dengan infeksi Tuberkulosis aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka
melalui udara.
DAFTAR PUSTAKA