BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
A. Latar Belakang................................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 4
PENUTUP ............................................................................................................. 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Ekonomi Islam?
2. Bagaimana Konsep Nilai Dasar Keadilan Dalam Ekonomi Islam?
3. Bagaimana Konsep Nilai Dasar Keseimbangan Dalam Ekonomi Islam?
4. Bagaimana Konsep Nilai Dasar Persaudaraan Dalam Ekonomi Islam?
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad, Ekonomi Syari’ah Cet 1, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), hal.143
4
2.2 Konsep Nilai Dasar Keadilan Dalam Ekonomi Islam
a. Pengertian Adil
Allah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah adil.
Dia tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap makhluk-Nya secara zalim.
Manusia sebagai khalifah di muka bumi harus memelihara hukum Allah di bumi,
dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber daya diarahkan untuk
kesejahteraan manusia, supaya semua mendapat manfaat daripadanya secara adil
dan baik. Islam mendefinisikan adil sebagai “tidak mendzalimi dan tidak
didzalimi”. Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak
dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain
atau merusak alam. Tanpa keadilan, manusia akan terkotak – kotak dalam
berbagai golongan. Golongan yang satu akan mendzalimi golongan yang lain,
sehingga terjadi eksploitasi manusia atas manusia. Masing – masing berusaha
mendapatkan hasil yang lebih besar daripada usaha yang dikeluarkannya karena
kerakusannya.2
2
Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2007) hal 36
5
Keadilan distribusi dalam ekonomi Islam memiliki tujuan, yakni agar
kekayaan tidak menumpuk pada sebagian kecil masyarakat, tetapi selalu beredar
dalam masyarakat. Keadilan distribusi menjamin terciptanya pembagian yang adil
dalam kemakmuran, sehingga memberikan kontribusi pada kualitas hidup yang
lebih baik3
6
Quran dengan tegas mengatakan, “Supaya harta itu tidak beredar di kalangan
orang kaya saja di antara kamu” (QS. 59:7),
“Di antara harta mereka terdapat hak fakir miskin, baik peminta-minta maupun
yang orang miskin malu meminta-minta” (QS. 70:24).
Dalam sistem ekonomi Islam, keadilan sosial dipandang tidak akan mungkin
tercapai tanpa adanya prinsip ini. Prinsip Jaminan sosial atau At Takaful
ijtima’i yang dimaksud dalam hal ini adalah keadaan dimana setiap orang dalam
masyarakat saling menjamin dan menanggung beban kemaslahatan sesama.
Islam tidak hanya sekedar kepercayaan, namun jalan hidup dalam berbagai
aspek. Ajaran islam mencakup tentang konsep ideal dalam aspek sosial, ekonomi,
dan politik. Konsep ideal tersebut tercantum lengkap dalam hukum islam disebut
syariah. Aturan syariah memiliki jalan penyelesaian atas segala permasalahan
kehidupan. Konsep utama ekonomi islam adalah keseimbangan. Segala prinsip
dalam industri keuangan islam memiliki tujuan memberi kesejahteraan kepada
masyarakat.
5
Muhammad, Ekonomi Syari’ah Cet 1, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), hlm.148.
7
Keseimbangan dalam konsep kejayaan dunia dan akhirat hanya dapat
dipenuhi jika keseluruhan aktifitas yang dilakukan manusia bertujuan untuk
beribadah kepada Allah SWT. Kesejahteraan dan kemakmuran tidak dijadikan
sebagai tujuan hidup, namun ditujukan sebagai wasilah atau perantara untuk
mewujudkan perintah Allah SWT. Tujuan hidup yang hakiki berpedoman nilai-
nilai Islam.
6
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam Dan Lembaga Terkait (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2004) Hal 34
8
manusia ketika melakukan aktivitas bekerja atau berbisnis. Keadilan sangat
dijunjung dalam ekonomi syariah, karena setiap manusia memiliki tanggung jawab
sosial dengan memanfaatkan hasil bumi secara bijak.
Berbagai konsep transaksi jual beli telah dirumuskan dalam ekonomi islam.
Salah satu transaksi yang boleh dilakukan oleh muslim adalah murabahah.
Transaksi murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati yang oleh penjual dan pembeli.
Transaksi jual beli yang dilakukan oleh muslim harus berdasarkan kepada konsep
murabahah. Pada dasarnya konsep murabahah memiliki tujuan menciptakan
keseimbangan manfaat yang didapat oleh berbagai pihak.7
7
Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam Dan Format
Keadilan Ekonomi Di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hal 85-86
9
2) Kejujuran dalam menentukan nilai transaksi mulai dari harga asli barang
hingga terjalin kesepakatan nilai margin keuntungan.
Ketiga aspek tersebut harus diterapkan oleh berbagai pihak sebagai syarat sah
transaksi murabahah.
Konsep keseimbangan menjadi konsep lanjutan yang memiliki benang merah
dengan konsep keadilan. Allah menggambarkan posisinya dengan kondisi dimana
bila terjadi ketimpangan dalam kehidupan berekonomi, maka hendaknya
dikembalikan pada posisi semula. Bentuk keseimbangan dan porsi yang harus
dipertahankan di antara masyarakat dengan mengindahkan hak-hak setiap
manusia. Bagian yang menjadi hak setiap manusia dengan penuh kesadaran harus
diberikan kepadanya.
Dalam hal ini, yang di tuntut ekonomi Islam adalah keseimbangan dan porsi
yang tepat bukan persamaan. Oleh karena itu , konsep kesejahteraan dalam Islam
yang di atas dikatakan sebagai upaya untuk menselaraskan kepentingan dunia dan
akhirat merupakan ciri pokok tujuan ekonomi Islam yang sekaligus di sisi lain
membedakan konsep kesejahteraan ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lain
seperti kapitalisme yang berorientasi pada materialisme individual dan sosialisme
yang berorientasi pada materialisme kolektif.
8
Mohammad Hidayat, Pengantar Ekonomi Islam, hal 24-27
10
2.3 Konsep Nilai Dasar Persaudaraan Dalam Ekonomi Islam
Persaudaran dalam islam ialah suatu hubungan yang terjalin antara setiap
manusia dengan orang lain atau masyarakat, yang mencakup masalah sikap,
tindakan, tolong menolong, dan mempunyai rasa kepeduliaan kepada kita dengan
cara saling mengingatkan mana yang baik,mana yang buruk tanpa pernah
melukai perasaan orang lain.
9
Monzer khaf, Ekonomi islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995), hal 57
10
Ika Yunia, prinsip dasar ekonomi islam, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), hal 73
11
kegiataan ekonomi, saling membantu dan bekerja sama dalam
membangun ekonomi.
11
Qodri Azizy, Membangun fondasi ekonomi umat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal 90
12
Rizka Maulan, Training Ekonomi Islam Takaful Indonesia. Hal 60
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
ekonomi Islam pada intinya adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan
permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Yang dimaksudkan dengan cara-cara Islami di sini adalah cara-cara yang
didassarkan atas ajaran agama Islam, yaitu Alquran dan Sunnah Nabi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14