Anda di halaman 1dari 3

1.

Lakukan analisis tentang faktor terjadinya suatu kecelakaan kerja di tempat


kerja (studi kasus)
2. Usaha apa yang akan kalian lakukan sebagai perawat untuk menghindari
terjadinya KAK dan PAK untuk diri kalian sendiri
3. Program-program apa yang akan kalian usulkan untuk mengatasi KAK dan
PAK

JAWAB
1. KASUS KECELAKAAN KERJA DI KLATEN
Klaten Nasib apes menimpa Listiyana Kurniawati (19), seorang buruh disebuah
pabrik tekstil di Pedan, Klaten. Ia tewas setelah lehernya tergilas mesin saat
bekerja, Senin (12/11).

Korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan suami
istri, Sukur (40) dan Listiyorini Hanifah (40), warga Dukuh Ngawonggo, Desa
Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Klaten tersebut baru tiga bulan bekerja setelah
lulus MAN.

Kapolsek Pedan, AKP Kamiran mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga


Rendra Raharja, menolak memberikan keterangan kepada wartawan mengenai
kejadian tersebut. Ia mengaku penanganan sudah diambil alih oleh Polres
Klaten. Silahkan tanya ke polres saja sana, katanya singkat.

Sementara itu informasi di Mapolres Klaten menyebutkan, peristiwa nahas itu


bermula ketika korban yang bekerja sebagai operator mesin di sebuah pabrik
tekstil di Pedan, Klaten tersebut berangkat bekerja pada sift malam sekitar pulul
23.00 WIB.

Selang beberapa jam kemudian, atau sekitar pukul 03.00 WIB, korban
mematikan mesin karena ingin membetulkan benang yang putus pada mesin
tersebut. Namun setelah benang tersambung, korban bergegas untuk
menyalakan kembali mesin tenun yang dioperasikanna itu.

Namun nahas, korban tidak menyadari saat mesin tersebut menyala, ternyata
kain kerudung yang dikenakannya masuk ke dalam mesin. Akibatnya, kain
kerudungnya ikut tertarik ke dalam mesin dan menjerat leher korban hingga
nyawanya tidak tertolong.
Terpisah, Kabid Tenaga Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Dinsosnakertrans) Klaten, Giyanta, mengatakan baik terjadi kecelakaan atau
tidak, setiap perusahaan harus mengadakan evaluasi terkait keselamatan atau
kecelakaan kerja. Tujuannya tak lain agar kecelakaan tidak terjadi dan menimpa
para pekerja.
Perusahaan harus mengevaluasi apa penyebab kecelakaan yang menimpa
karyawannya, apakah mesin atau kelalaian. Hal itu agar kejadian serupa tidak
terjadi lagi, ujarnya.
1) ANALISIS KECELAKAAN MENEMUKAN :
 Seorang karyawan mematikan mesin karena ingin membetulkan
benaang yang putus
 Setelah benang tersambung korbanpun bergegas menyalakan mesin
tenun tersebut
 Tanpa disadari ternyata kain kerudung si korban, masuk kedalam
mesin dan menjerat leher korban hingga tewas.
2) FAKTOR PENYEBAB :
Ketidak waspadaan dan rasa ingin terburu-buru menjadi sebab utama dari
kecelakaan kerjaa ini.
3) FAKTOR LAIN MERUPAKAN PENYEBAB TAMBAHAN :
Perlu adanya gambar, tulisan-tulisan atau larangan meletakkan benda
apapun di dekat mesin tenun dan memastikan tidak ada suatu benda yang
tersangkut dalam mesin tersebut.
4) AKIBAT YANG DITIMBULKAN :
 Perusahaan akan mengalami kerugian baik berupa matrial maupun
non matrial
 Terjadi kekosongan untuk bagian operator tenun tersebut
 Jatuhnya korban jiwa
5) KECELAKAAN TERSEBUT DAPAT DIKLASIFIKASIKAN :
 Klasifikasi Menurut Jenis Kecelakaan (terjepit)
 Klasifikasi Menurut Penyebab (mesin-mesin)
 Klasifikasi Menurut Sifat Luka (patah tulang)
 Klasifikasi Menurut Letak Kelainan Atau Luka Ditubuh (leher dan
kepala)
6) TINDAKAN PASCA KECELAKAAN KERJA :
 Mengefaluasi kejadian sebelumnya agar tidak terulang kembali
 Membenahi sistem K3 yang belum sesuai dengan ketentuan
 Memberi penyuluhan terhadap para karyawan agar lebih berhati-
hati dan waspada akan segala bahaya yang akan timbul ditempat
kerja
 Menanamkan kesadaran diri terhadap pentingnya K3 bagi setiap
karyawan
7) KESIMPULAN :
Penyebab kecelakaan disini dominannya disebabkan oleh faktor
manusianya yang lalai terhadap bahaya yang akan timbul akibat rasa ingin
tergesa-gesa segera menyelesaikan pekerjaan tanpa mempertimbangkan
keselamatan diri.

2. Usaha yang dilakukan untuk menhindari terjadinya KAK dan PAK sebagai
perawat yaitu dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) yang sesuai
dengan tindakan yang dilakukan dan sesuai dengan SOP (Standar Operasinal
Prosedur). Mengenali resiko pekerjaan dan cegah supaya tidak terjadi lebih
lanjut, segara akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka
yang berkelanjutan. Contoh menggunakan masker saat berinterkasi dengan
pasien TBC.

3. Mengaktifkan kinerja dari tenaga K3, memberi penyuluhan secara sistemtis


tentang resiko-resiko pada pekerjaan tersebut.
Memberikan tulisan-tulisan atau larangan tentang PAK dan KAK. Selalu
melaksanakan breffing sebelum dan sesudah bekerja untuk mengulas tentang
standar operasional.

Anda mungkin juga menyukai