Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA STUDI LAPANGAN

KEANEKARAGAMAN MIKROFAUNA DI DAERAH MANGROVE

KELAS :

KELOMPOK :

ANGGOTA : 1.

2.

3.

Disusun Oleh
Hesti Milawati 16304241026
Sonya Ambar Aji 16304241029
Nia Indriyani 16304244010

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


1
Page

ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
KEANEKARAGAMAN MIKROFAUNA DI DAERAH MANGROVE
A. Tema Persoalan
Keanekaragaman Mikrofauna Di Daerah Mangrove.
B. Definisi Operasional Dari Tema

C. Variabel

D. Tujuan
E. Metode
1. Teknik sampling menggunakan simple random sampling.
2. penentuan lokasi penelitian dan dilanjutkan dengan pemetaan untuk menentukan
stasiun dan ulangat/ pemasangan jebakan pit fall trap.
3. Makrofauna tanah yang terkoleksi di bersihkan dan diidentifikasi dengan mengacu
pada buku.
4. Pengukuran Faktor Lingkungan Pada masing-masing stasiun yang ada dicatat jenis
vegetasi penyusunnya. Pada masing-masing titik sampling dilakukan pengukuran
beberapa faktor lingkungan abiotik sebagai berikut:
a. Sifat Fisik
1) Intensitas cahaya matahari Intensitas cahaya matahari diukur dengan lux
meter. Lux meter diletakkan di atas tanah kemudian ditunggu beberapa waktu
sampai konstan dan dicatat intensitas cahaya mataharinya.
2) Kelembaban relatif udara Kelembaban udara diukur dengan Higrometer-
Termometer. Jarak pengukuran 50 cm di atas permukaan tanah kemudian
ditunggu beberapa waktu sampai konstan kelembaban udaranya.
3) Pengukuran suhu udara dilakukan dengan Higrometer Termometer. Jarak
pengukuran 50 cm di atas permukaan tanah kemudian ditunggu beberapa
waktu sampai konstan dan dicatat suhu udaranya.
4) Suhu tanah Pengukuran suhu tanah dilakukan dengan soil tester yang
langsung ditancapkan dalam tanah kemudian ditunggu beberapa waktu
sampai konstan dan dicatat suhu yang tertera pada layar.
b. Sifat Kimiawi
1) Keasaman/ pH Tanah Derajat Keasaman (pH) tanah diukur dengan pH-
meter atau soil tester yang langsung ditancapkan dalam tanah kemudian
ditunggu beberapa waktu sampai konstan dan dicatat pH yang tertera pada
layar.
F. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan meliputi;
 Soil tester,
 lux meter
 higrometer thermometer
 beaker glass
 formalin,
 aquades
 cawan petri
 kamera
 dan alat tulis
G. Teknik Identifikasi
Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, kemudian dilakukan identifikasi spesies-
spesies makrofauna di daerah mangrove yang telah diperoleh. Identifikasi spesies dengan
memanfaatkan informasi ciri-ciri spesies dan foto hasil pengamatan dengan bantuan buku
panduan identifikasi makrofauna. Lalu dikelompokkan berdasarkan familinya dan
dihitung jumlah spesies per familinya, sehingga dapat diketahui keanekaragaman
makrofauna di daerah mangrove. Buku panduan yang digunakan untuk mengidentifikasi
makrofauna adalah buku Keys to The Terrestrial Invertebrates (Mohamed 1999) dan
Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi Ke-6 (Borror et al. 1996).

H. Analisis
Data yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menghitung Densitas, Frekuensi,
Indeks Diversitas dan Indeks Similaritas. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi
Pearson untuk mengetahui hubungan indeks diversitas dengan faktor lingkungan
abiotik.
1. Densitas
Densitas adalah cacah individu suatu spesies per satuan ruang.
Jumlah Individu Jenis A
Densitas (D) Jenis A = Jumlah Unit Sampling
Densitas (D) Jenis A
Densitas Relatif (DR) Jenis A = Jumlah Jumlah Densitas Seluruh JenisUnit Sampling x
100%
2. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya suatu spesies yang ditemukan selama pengambilan
sampel. Variabel ini menunjukkan pola distribusi makrofauna pada area kajian.
Jumlah Plot dimana Jenis A ditemukan
Frekuensi (F) Jenis A = Jumlah Plot dimana Jenis
Jumlah Seluruh Plot
A ditemukan Jumlah Seluruh Plot
Frekuensi (F) Jenis A
Frekuensi Relatif (FR) Jenis A = x 100%
Jumlah Frekuensi Seluruh Jenis
3. Nilai Penting
Nilai penting adalah nilai relatif fungsi/peran/tingkat kemampuan adaptasi suatu
populasi dibandingkan dengan populasi yang lainnya pada suatu komunitas. 47
Nilai ini dinyatakan sebagai nilai kumulatif variabel densitas relatif dan frekuensi
relatif.
Nilai Penting = Densitas Relatif + Frekuensi Relatif (Suin, 1997).
4. Indeks Diversitas
Untuk mengetahui indeks diversitas pada masing-masing stasiun digunakan rumus
Indeks Diversitas Simpson (Sugiyarto, 2002).
D = 1-∑(pi)𝟐
Dimana;
D = Indeks diversitas
pi= proporsi individu jenis ke-i di dalam komunitas.
Untuk mengetahui indeks similaritas komunitas makrofauna tanah antara stasiun
satu dengan stasiun yang lain digunakan metode Sorensen (1948):
2j
Indeks Similaritas = (a+b)x100%
Dimana;
j = Jumlah jenis yang ditemukan pada stasiun penelitian a dan b
a = Jumlah jenis yang ditemukan pada stasiun penelitian a
b = Jumlah jenis yang ditemukan pada stasiun penelitian b (Suin, 1997).
5. Uji Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antar variabel lingkungan abiotik dengan indeks
diversitas makrofauna tanah, dilakukan analisis korelasi antara parameter
lingkungan dengan indeks diversitas dengan rumus sebagai berikut.
n∑xi.yi−∑xi.yi
r=
Dimana;
r = koefisien korelasi
xi = nilai parameter lingkungan abiotik
yi = nilai indeks diversitas
n = jumlah ulangan (Supranto, 1995).
Untuk analisis korelasi Pearson menggunakan Microsoft Excel 2007.

Anda mungkin juga menyukai