Anda di halaman 1dari 2

The Man Booker International Prize

Pada bulan ini dunia perbukuan Indonesia menerima kabar membanggakan dengan masuknya novel Eka
Kurniawan, Man Tiger (terjemahan dari Lelaki Harimau), dalam longlist (daftar panjang) 13 buku yang
dinominasikan untuk menerima the Man Booker International Prize 2016. Pemberian penghargaan ini
diselenggarakan oleh the Booker Prize Foundation yang berada di London, Inggris. Selain the Man
Booker International Prize, the Booker Prize Foundation juga menyelenggarakan penghargaan buku
yang lebih tua usianya, the Man Booker Prize.

The Man Booker Prize diberikan setiap tahun untuk novel asli terbaik yang ditulis dalam bahasa Inggris
dan diterbitkan di Kerajaan Inggris, tanpa membedakan kebangsaan pengarangnya. Novel tersebut
harus merupakan karya asli dalam bahasa Inggris (bukan terjemahan) dan tidak diterbitkan sendiri oleh
pengarangnya. The Man Booker Prize disebut-sebut sebagai penghargaan yang akan mengubah karier
pemenangnya. Beberapa sastrawan ternama karyanya pernah memenangi the Man Booker Prize,
seperti V.S. Naipaul (In a Free State, 1971), Nadine Gordimer (The Conservationist, 1974), Salman
Rushdie (Midnight’s Children, 1981), dan J.M. Coetzee (Life & Times of Michael K, 1983).

Awalnya, the Man Booker Prize dikenal dengan nama the Booker-McConnell Prize, sesuai dengan
perusahaan Booker-McConnell yang mulai menjadi sponsor kegiatan ini pada 1968. Penghargaan
tersebut umumnya dikenal sebagai the "Booker Prize" atau "the Booker" saja. Ketika penyelenggaraan
penghargaan berpindah ke the Booker Prize Foundation pada 2002, sebuah perusahaan investasi
bernama Man Group menjadi sponsornya. Mereka mempertahankan nama "Booker" sebagai bagian
nama resmi penghargaan tersebut. Hadiah uang yang diberikan untuk pemenang the Booker Prize yang
awalnya sebesar £21,000, sejak 2002 naik menjadi £50,000 di bawah sponsor Man Group. Hadiah
sebesar itu menjadikan the Man Booker Prize sebagai salah satu penghargaan sastra dengan hadiah
tertinggi.

Pada Juni 2004 the Booker Prize Foundation memperkenalkan the Man Booker International Prize.
Pemberian penghargaan ini dimulai pada tahun berikutnya. The Man Booker International Prize
melengkapi the Man Booker Prize yang telah diberikan sejak 1969. Berbeda dengan the Man Booker
Prize yang awalnya hanya terbuka bagi penulis dari negara-negara Persemakmuran, Irlandia, dan
Zimbabwe (baru pada 2013 mulai terbuka bagi seluruh pengarang di dunia), the Man Booker
International Prize sejak awal terbuka bagi semua pengarang, apa pun kebangsaannya.

Dari 2005 hingga 2015, The Man Booker International Prize diberikan setiap dua tahun kepada seorang
pengarang yang masih hidup, tanpa membedakan kebangsaannya, untuk karyanya yang diterbitkan di
Inggris atau secara umum ada terjemahan karyanya dalam bahasa Inggris. Sebelum 2016, hadiah untuk
penghargaan ini nilainya £60,000 dan seorang pengarang hanya bisa sekali memenanginya. The Man
Booker International Prize juga memberikan penghargaan tersendiri untuk penerjemahan. Pengarang
yang menjadi pemenang dapat memilih seorang penerjemah karyanya ke dalam bahasa Inggris untuk
menerima hadiah senilai £15,000.
The Man Booker International Prize diberikan untuk kali pertama pada 2005 kepada novelis Albania,
Ismael Kadare. Dua tahun berikutnya, penghargaan diberikan kepada Chinua Achebe dari Nigeria. Pada
2009, penulis Kanada yang juga pemenang Nobel, Alice Munro, dinyatakan sebagai pemenang The Man
Booker International Prize. Philip Roth dan Lydia Davis dari Amerika Serikat berurutan menjadi
pemenang pada 2011 dan 2013. Terakhir, pada 2015 pemenangnya adalah László Krasznahorkai dari
Hungaria.

Pada 7 Juli 2015, the Booker Prize Foundation mengumumkan bahwa mulai 2016 the Man Booker
International Prize akan mengalami perubahan menjadi penghargaan untuk karya fiksi terjemahan.
Tujuannya mendorong lebih banyak penerbitan dan pembacaan karya-karya berkualitas dalam bentuk
terjemahan. Penghargaan akan diberikan setiap tahun untuk sebuah karya fiksi tunggal, baik novel
maupun kumpulan cerita pendek, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di
Kerajaan Inggris. Pemenang akan mendapat hadiah uang sebesar £50,000, dibagi secara merata antara
pengarang dan penerjemah. Setiap pengarang dan penerjemah yang karyanya masuk dalam shortlist
(daftar pendek) akan menerima £1,000.

Pada 10 Maret 2016 the Man Booker International Prize mengumumkan longlist 13 buku yang
dinominasikan untuk menerima penghargaan pada tahun ini. Longlist ini disaring juri dari 155 buku.
Salah satu buku yang terpilih dalam longlist adalah Man Tiger, karya pengarang Indonesia, Eka
Kurniawan. Man Tiger diterjemahkan dari novel Lelaki Harimau oleh Labodalih Sembiring, seorang
penerjemah yang juga berprofesi sebagai jurnalis feature dan travel blogger. Man Tiger, yang
diterbitkan oleh Verso Books, akan bersaing dengan karya-karya sastrawan dunia ternama, termasuk
dua orang pemenang Nobel, yakni Orhan Pamuk dari Turki dan Kenzaburō Ōe dari Jepang. Shortlist
nominasi 6 buku yang akan mendapatkan the Man Booker International Prize akan diumumkan pada 14
April 2016. Adapun pemenangnya baru akan diumumkan pada 16 Mei 2016.

Anda mungkin juga menyukai