Anda di halaman 1dari 9

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA


NOMOR …………………/ 2010

TENTANG
KEBIJAKAN KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR BERSIH
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD Lewoleba, maka
diperlukan kebijakan tentang ketersediaan listrik dan air bersih selama 24
jam dalam sehari yang memenuhi persyaratan dan standar yang benar;
b. bahwa agar kebijakan ketersediaan listrik dan air bersih selama 24 jam dalam
sehari yang memenuhi persyaratan dan standar yang benar di RSUD
Lewoleba dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan adanya kebijakan
Direktur RSUD Lewoleba sebagai landasan bagi penyelenggaraan
ketersediaan listrik dan air bersih selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi
persyaratan dan standar yang benar di RSUD Lewoleba;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan kebijakan
tentang ketersediaan listrik dan air bersih selama 24 jam dalam sehari yang
memenuhi persyaratan dan standar yang benar di RSUD Lewoleba dengan
Keputusan Direktur RSUD Lewoleba;

Mengingat : 1. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit.
3. Undang-Undang R I No. 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
4. Kepmenkes No 432 / menkes / sk / 4 / 2007 tentang Pedoman Manajemen K3
di Rumah Sakit.
5. Peraturan umum instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000.
6. Standar, International Electric Comite (IEC) dan Standar Listrik Indonesia
(SLI).
7. Kepmenkes No.438 tahun 1995, tentang pengelolaan air bersih.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KEBIJAKAN TENTANG KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR
BERSIH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA
Pertama : Kebijakan penerapan Ketersediaan Listrik dan Air Bersih sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Peraturan ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penerapan Ketersediaan Listrik dan Air Bersih di
RSUD Lewoleba dilaksanakan oleh Direksi, kepala bagian Umum, dan Bagian
Pemeliharaan Sarana.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Lewoleba
Pada tanggal ................

Direktur,
RSUD LEWOLEBA

dr. BERNARDUS YOSEPH BEDA


NIP. 19761108 200803 1 001
Lampiran :
Peraturan Direktur RSUD Lewoleba
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR BERSIH


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

I. KETENTUAN UMUM
A. Listrik
1. Listrik adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industri pelayanan
kesehatan rumah sakit, sebagai sumber daya listrik yang berguna untuk memberikan
pencahayaan pengganti pencahayaan alami yang dihasilkan sinar matahari dan
sebagai sumber daya listrik peralatan medis dan non medis baik didalam gedung
maupun diluar gedung pelayanan, dan memenuhi persyaratan / ketentuan pedoman
teknis di bidang sarana dan prasarana kesehatan yang dikeluarkan Kementerian
Kesehatan R.I.
B. Air Bersih
1. Air Bersih adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industri pelayanan
kesehatan rumah sakit, dimana sumber air bersih tersebut digunakan untuk kebutuhan
mandi, cuci, dan memasak.
2. Air bersih yang dimaksud adalah air baku yang dihasilkan dari proses penjernihan
yang berasal dari sungai, air hujan, ataupun air tanah.
3. Air bersih hasil dari pemprosesan air baku harus memenuhi standart baku mutu yang
telah ditentukan sesuai peraturan permenkes

II. TUJUAN
A. Tujuan Penyediaan Listrik Rumah Sakit
1. Menyediakan listrik selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu
2. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan listrik di Rumah Sakit
3. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah, ICU, RANAP, dan
penunjang lainnya.
4. Menyiapkan sumber daya listrik normal dari PLN sesuai kebutuhan.
5. Menyiapkan sumber daya listrik emergency sesuai kebutuhan.
6. Melaksanakan uji coba sumber daya listrik normal dan sumber daya listrik emergency
secara berkala dan terdokumentasikan.
7. Melakukan evaluasi kebutuhan sumber daya listrik bedasarkan kebutuhan pelayanan
rumah sakit.
8. Melakukan pemeliharaan perangkat kelistrikan, seperti Trafo daya, Panel Distribusi,
Instalasi kabel power gedung, Panel gedung, instalasi gedung, dan titik lampu
9. Pemenuhan perijinan Sertifikat Layak Operasi sistem kelistrikan sesuai peraturan
yang berlaku.

B. Tujuan Pengelolaan Air Bersih di Rumah Sakit


1. Menyediakan Air Bersih selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu.
2. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan air bersih di Rumah Sakit.
3. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah, ICU, Rawat Inap,
CSSD-pencucian dan penunjang lainnya.
4. Menyiapkan sumber air bersih dari PDAM Kab. Lembata.
5. Menyiapkan sumber air bersih alternatif sebagai pengganti dari sumur bor
6. Melaksanakan uji coba sumber air bersih regular dan sumber air bersih alternatif.
7. Melakukan evaluasi ketersediaan sumber air bersih sesuai perkembangan kebutuhan
pelayanan rumah sakit.
8. Melakukan pemeliharaan perangkat penyediaan air bersih, seperti bak, jaringan
pemipaan air bersih, dan sistem penunjang lainnya.
9. Mendokumentasikan hasil uji coba sistem jaringan air bersih rumah sakit dan
pemeliharaan peralatan penyedia sumber air bersih alternative, serta memenuhi ketentuan
yang berlaku.
III. SUMBER DAYA LISTRIK DAN AIR BERSIH
A. Sumber Daya Listrik Rumah Sakit
1. Sumber listrik normal yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran PLN
2. Sumber listrik emergency yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran listrik
Generator Set
3. Setiap sumber daya listrik emergency yang dimiliki tersebut harus selalu di uji coba
sekurang kurangnya satu bulan sekali

B. Sumber Air Bersih Rumah Sakit


1. Sumber air bersih dari PDAM Kab. Lembata.
2. Sumber air bersih yang dipakai di RSUD Lewoleba dikondisikan bisa mensuplai ke
semua ruangan.
IV. SISTEM JARINGAN
A. Sistem Jaringan Kelistrikan Rumah Sakit, meliputi :
1. Instalasi kabel daya distribusi ke gedung
2. Panel Induk Gedung dan instalasi kabel gedung
3. Sistem pengaman arus lebih atau pengaman hubungan singkat (MCB,)

B. Sistem jaringan pemipaan air bersih rumah sakit, meliputi :


1. Jaringan pemipaan utama air bersih dari bak penampung.
2. Bak penampung yang berada di selatan rumah sakit.
3. Instalasi pemipaan gedung.
4. Sistem pengatur air atau stop kran yang berfungsi sebagai pembagi debit air.
5. Sistem interkoneksi pemipaan sumber air ke bak utama.
V. KETENTUAN SISTEM KELISTRIKAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH
A. Ketentuan Sistem Kelistrikan Rumah Sakit
1. Semua peralatan jaringan listrik dan kabel listrik yang digunakan harus memenuhi
kebutuhan daya dan minimal memiliki label sertifikat ex-PLN dan SNI
2. Semua jaringan listrik rumah sakit yang digunakan untuk peralatan medik harus
terisolasi (system IT medik), perlengkapan listrik dan Instalasi listriknya harus
memenuhi ketentuan yang berlaku, sesuai peraturan PUIL, SNI, peraturan
Depnakertran dan lembaga sertifikasi (Konsil PLN)
3. Panel Instalasi listrik rumah sakit harus terpasang perangkat pengaman beban lebih
atau pengaman arus lebih akibat hubungan arus pendek atau korsleting listrik, dan
dilengkapi lampu indikator dan atau diagram instalasinya
4. Petugas yang melakukan pemeliharaan kelistrikan harus memiliki kompetensi bidang
kelistrikan serta profesional dalam bidangnya
5. Jaringan sistim kelistrikan baik Instalasi tegangan menengah dan tegangan rendah
harus dilakukan pemeriksaan ulang atas kelayakannya setiap 15 tahun sekali sesuai
ketentuaan yang berlaku
6. Sistem jaringan listrik dilingkungan rumah sakit harus memiliki perangkat ukur seperti
Volt meter, Ampere meter, dan Kwh meter agar dapat diketahui daya yang terpakai setiap
waktunya
7. Rumah Sakit harus melakukan pemeliharaan sistem kelistrikan yang dimilikinya, dan
menjamin keamanan dari pengaruh buruk akibat penggunaan listrik tehadap public
yang ada dilingkungannya.
8. Rumah sakit memiliki gambar teknik atau As Built Drawing sistem penyedia sumber
daya listrik dan jaringan instalasi kelistrikan rumah sakit sebagai dokumen yang
digunakan untuk melaksanakan pemeliharaan dan rencana pengembangan sistem
kelistrikan rumah sakit ke depan.

B. Ketentuan Sistem Penyediaan Air Bersih


1. Semua peralatan pendukung yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di
rumah sakit harus dilakukan pemeliharaan dan di uji coba setiap hari.
2. Semua jaringan pemipaan air bersih rumah sakit harus dilakukan pemeriksaan
kebocorannya untuk menghindari kontaminasi air bersih dan berkurangnya pasokan
air bersih.
3. Bahan – bahan peralatan pendukung seperti pompa, pempipaan (plumbing), dan
perlengkapan kontrol yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan air harus
menggunakan bahan yang berkualitas baik. (memenuhi tandar SNI dan atau standar
ISO)
4. Air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit harus
memenuhi baku mutu air bersih.
5. Pemeriksaan baku mutu air bersih dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
6. Petugas yang melakukan pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan air bersih harus
memiliki kompetensi teknis pengairan serta profesional dalam bidangnya
7. Sistem jaringan pempipaan air bersih dilingkungan rumah sakit harus memiliki
perangkat ukur seperti debit meter agar dapat diketahui debit pemakaian setiap
waktunya.
8. Rumah sakit melakukan pemetaan kondisi sumber air bersih yang ada dilingkungan
rumah sakit, serta distribusi pempipaannya, serta menentukan kriteria / tingkat kualitas
air bersih yang dibutuhkan pada pelayanan khusus yang ditentukan.
9. Pada tempat – tempat khusus tertentu bila diperlukan harus terpasang water treatmen
(RO) agar kualitas air bersih dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.

VI. LISTRIK EMERGENCY

Listrik emergency sebagai kebutuhan cadangan listrik regular / normal PLN dengan menyiapkan
Generator set, dimana :
1. Saat sumber listrik normal dari PLN mati, perangkat panel ATS harus mampu
menjalankan generator set dan pemindahan sumber listrik dari jaringan listrik PLN ke
jaringan listrik emergency harus aman dan waktu transfer yang dibutuhkan tidak lebih dari
5 – 10 detik.
2. Saat sumber listrik normal dari PLN terputus peralatan medis dan non medis yang
terfasilitasi sumber listrik cadangan dari UPS tidak boleh mati atau reset, dan siap
digunakan tanpa harus menghidupkan ulang.
3. Pada saat listrik normal dari PLN menyala kembali, perangkat panel ATS harus mampu
memindahkan sumber listrik ke PLN kembali dengan aman dan Generator set kembali
mati atau kembali ke keadaan standby sesuai waktu yang ditentukan atau tidak lebih dari
10 menit

VII.KRITERIA AIR BERSIH

1. Air bersih yang digunakan harus memenuhi baku mutu air bersih
2. Baku mutu air bersih harus memenuhi ketentuan yang berlaku, seperti : suhu, PH,
kesadahan, kandungan kimia (chlor, Fe, NO2, chlorida, sulfat), Padatan tersuspensi
(TDS), dan kandungan bakterial.

VIII. KEADAAN DARURAT


A. Pengertian Darurat
1. Keadaan darurat listrik dan darurat air bersih adalah kejadiaan, dimana pasokan
sumber normal listrik PLN dan air bersih dari PDAM tidak dapat mengalir dan atau
kekurangan pasokan untuk dimanfaatkan oleh rumah sakit.
2. Dalam kondisi seperti itu kebutuhan pemenuhan listrik dan air harus dapat tetap
terpenuhi oleh sumber lain yang sudah disiapkan dan ditentukan, dimana untuk listrik
dipasok melalui sumber emergency Generator Set, sedangkan kebutuhan air bersih
pemenuhan air emergency dipasok dari bak tandon cadangan air bersih dan atau
melalui pengisian menggunakan mobil tangki air bersih.

B. Prosedur Darurat Listrik


1. Bila pasokan listrik PLN terganggu, maka panel ATS harus berfungsi melakukan
transien secara automatik, sehingga Generator Set akan bekerja sebagai pasokan
listrik pengganti.
2. Bila terganggunya pasokan listrik PLN berlangsung cukup lama dan atau Generator
Set yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau dibutuhkan tambahan daya
pasokan listrik, maka rumah sakit bekerja sama dengan pihak ke tiga (penyedia
genset) untuk tetap dapat memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan.
3. Generator Set dipelihara dan dilakukan uji coba setiap saat sekurang-kurangnya satu
kali dalam satu bulan agar peralatan layak pakai, dan diperbaiki dengan segera bila
terjadi gangguan dengan atau tanpa penggantian suku cadang.

C. Prosedur Darurat Air Bersih


1. Bila pasokan air bersih terganggu, maka Sistem interkoneksi sumber air dengan air
alternatif dapat diaktifkan, sehingga pasokan pada bak utama tetap dapat terpenuhi
kecukupannya.
2. Bila terganggunya pasokan air bersih berlangsung cukup lama dan atau air alternatif
yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau dibutuhkan tambahan pasokan air
bersih, maka rumah sakit bekerja sama dengan pihak ke tiga ( TANGKI AIR ) untuk
tetap dapat memenuhi pasokan air bersih yang dibutuhkan.

Ditetapkan di Lewoleba
Pada tanggal ................

Direktur,
RSUD Lewoleba

dr. Bernardus Yoseph Beda


NIP. 19761108 200803 1 001

Anda mungkin juga menyukai