Anda di halaman 1dari 11

MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)

MFK : 1 DOKUMEN :
KEBIJAKAN : 1. UU No. Tahun 2009 tentang rumah sakit :
Rumah sakit mematuhi peraturan perundang-undangan yang Pasal 7 : Persyaratan Teknis Rumah Sakit.
berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas rumah Pasal 8 : Persyaratan Teknis Lokasi.
sakit. Pasal 9 & 10 : Persyaratan Teknis Bangunan /
Sarana RS.
PEDOMAN : Pasal 11 : Persyaratan Teknis Prasarana.
Peraturan perundangan dan ketentuan lain terkait dengan Pasal 16 Persyaratan Teknis Alat.
fasilitas Rumah Sakit 2. NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kreiteria)
Kemkes:
PANDUAN : Pedoman Perencanaan RS
1. Para pimpinan rumah sakit mengetahui peraturan Pedoman Teknis Bangunan RS
nasional dan daerah, peraturan dan persyaratan lain Pedoman Teknis Prasarana RS
terhadap fasilitas RS. Pedoman di Bidang Peralatan Kesehatan RS kelas C.
2. Para pimpinan rumah sakit mengimplementasikan 3. Hasil Laporan Pemeriksaan fasilitas :
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dinasker
3. Para pimpinan rumah sakit membuat perencanaan Dinkes
untuk menunjukkan kemajuan dalam upaya Kemkes
memenuhi UU yang berlaku.tr 4. Tindak Lanjut dari rekomendasi laporan
diarsipkan.
MFK 2 DOKUMEN RENCANA INDUK ATAU RENCANA
KEBIJAKAN 1. Dokumen MFK RS / Rencana Induk MFK TAHUNAN MFK
2. Bukti Pelaksanaan Kegiatan
Rumah sakit menyusun dan menjaga rencana tertulis yang 3. Bukti Evaluasi Rencana Induk. Keselamatan dan Keamanan
menggambarkan proses untuk mengelola risiko terhadap Keselamatan : Suatu tingkatan keadaan tertentu
pasien, keluarga, pengunjung dan staf. dimana gedung, halaman/ground dan peralatan RS
tidak menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien,
PEDOMAN / PANDUAN staf dan pengunjung
1. RS menyusun rencana tertulis yang meliputi : Keamanan : Proteksi dari kehilangan, pengrusakan
Keselamatan dan Keamanan; Bahan Berbahaya; dan kerusakaan, atau akses serta penggunaan oleh
Manajemen Emergensi; Pengaman Kebakaran; mereka yang tidak berwenang.
Peralatan Medis; dan Sistem Utilitas.
2. Rencana tersebut terkini atau update. Bahan Berbahaya
3. Rencana tersebut dilaksanakan sepenuhnya. Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
4. Rumah sakit memiliki proses evaluasi periodik. radioaktif dan bahan berbahaya lainnya harus
dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang
secara aman.

Manajemen Emergensi
Tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan
emergensi direncanakan dan efektif.

Pengamanan Kebakaran
Propeti dan penghuninya dilindungi dari kebakaran
dan asap.

Peralatan Medis
peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan
sedemikian rupa untuk mengurangi resiko.

Sistem Utilitas
Listrik, air dan sistem pendukung lainnya
dipelihara untuk meminimalkan resiko kegagalan
pengoperasian.

MFK 3 DOKUMEN : PROGRAM PENGAWASAN MELIPUTI :


KEBIJAKAN a) Merencanakan program.
1. Sertifikasi Kompetensi b) Melaksanakan program.
Seseorang atau lebih individu yang kompeten mengawasi 2. SK RS mengenai penunjukan seseorang atau c) Mendidik Staf
perencanaan dan pelaksanaan program untuk mengelola tim pengelola risiko di RS. d) Memonitor dan melakukan uji coba
risiko di lingkungan pelayanan. 3. Program pengawasan manajemen risiko fasilitas program.
RS. e) Melakukan evaluasi dan revisi program
PANDUAN : 4. Laporan kerja tahunan. secara berkala.
1. RS menentukan satu orang atau lebih untuk program f) Membuat laporan tahunan ke badan
pengawasan dan pengarahan program. pengelola tentang pencapaian.
2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas g) Menyelenggrakan pengorganisasian
pengalaman atau pelatihan. dan pengelolaan secara konsisten dan
3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan terus menerus.
program meliputi elemen a) sampai g) dalam maksud
dan tujuan.

MFK 3.1
KEBIJAKAN 1. Program / ceklist monitoring manajemen risiko.
RS memiliki program monitoring yang menyediakan data 2. Data hasil pemantauan program manajemen
insiden, cidera dan kejadian lainnya yang mendukung risiko fasilitas /lingkungan.
perencanaan dan pengurangan risiko lebih lanjut. 3. Rencana Tindak Lanjut (RTL) hasil monitoring

PEDOMAN :
1. Ada program untuk memonitor semua aspek dari
program manajemen risiko fasilitas / lingkungan.
2. Data monitoring digunakan untuk mengembangkan
/meningkatkan program.

MFK 4 Acuan :
KEBIJAKAN
1 Kepmen PU 10 / 200
RS merencanakan dan melaksanakan program untuk 2. Permen PU 24 / 2008
memberikan keselamatan dan keamanan lingkungan fisik. .

PANDUAN Regulasi RS :
1. RS mempunyai program untuk memberikan 1. Kebijakan /pedoman/panduan/ SPO
keselamatan dan keaman bagi fasilitas fisik, keselamatan dan keamaan fasilitas fisik
termasuk memonitor dan mengamankan area yang 2. Program keselamatan dan keamanan fasilitas
diidentifikasi sebagai resiko keamanan. fisik.
2. Program tersebut memastikan bahwa semua staf, 3. Monitoring unit idependen untuk menilai
pengunjung dan pedagang/vendor dapat kepatuhan terhadap program MFK.
diidentifikasi, dan semua area yang berisiko
keamanannya dimonitor dan dijaga keamanannya DOKUMEN :
(AP 5.1, EP 2 dan AP 6.2, EP 1) 1. Laporan kejadian cedera.
3. Program tersebut efektif untuk pencegahan cidera 2. Pelaksanaan pengamaan pada masa
dan mempertahankan kondisi aman bagi pasien pembangunan dan renovasi.
keluarga, staf dan pengunjung (SKP 6, EP 1) 3. Mou dengan penyewa lahan RS
4. Program meliputi keselamatan dan keamanan selama
masa pembangunan dan renovasi.
5. Pimpinan memanfaatkan sumber daya sesuai rencana
yang disetujui.
6. Bila terdapat badan independen dalam fasilitas
pelayanan pasien akan disurvei, rumah sakit
memastikan bahwa badan tersebut mematuhi
program keselamatan.

MFK 4.1
KEBIJAKAN
RS melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan
pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko
yang nyata serta menyediakan fasilitas fisik yang aman bagi
pasien, keluarga, staf dan pengunjung.

PANDUAN :
1. RS mempunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik
terkini dan akurat yang didokumentasikan.
2. RS mempunyai rencana mengurangi resiko yang
nyata berdasarkan pemeriksaan tersebut.
3. RS memperlihatkan kemajuan dalam melaksanakan
rencananya.

MFK 4.2
KEBIJAKAN
RS merencanakan dan menganggarkan untuk meningkatkan
atau mengganti sistem bangunan atau komponen
berdasarkan hasil inspeksi terhadap fasilitas dan tetap
mematuhi peraturan perundang-undangan.
PANDUAN
1. RS menyusun rencana dan anggaran yang memenuhi
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain.
2. RS menyusun rencana dan anggaran untuk
meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan,
atau komponen yang diperlukan agar fasilitas tetap
dapat beroperasi secara aman dan efektif (APK 6.1,
EP 5)
MFK 5 RS menetapkan proses :
 Inventaris bahan dan limbah berbahaya.
KEBIJAKAN  Penanganan, penyimpanan dan penggunaan
RS mempunyai rencana tentang inventaris, penangganan, bahan berbahaya.
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta  Pelaporan dan investigasi dari tumpahan,
pengendalian dan pembuangan bahan dan limbah berbahaya. paparan dan isiden lainnya.
 Pembuangan limbah berbahaya yang benar.
PANDUAN  Peralatan dan prosedur perlindungan yang
1. RS mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya benar pada saat penggunaan, ada tumpahan
dan mempunyai daftar terbaru / mutakhir dari bahan atau paparan.
berbahaya tersebut di RS (AP5, EP1 & AP6.6, EP1)  Pendokumentasian meliputi setiap izin dan
2. Rencana untuk penangganan, penyimpanan & perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan
penggunaan yang aman disusun & lainnya.
diimplementasikan / diterapkan (AP5.1, Maksud &
 Pemasangan label yang benar pada bahan
Tujuan, EP3, AP 5.5, EP3; AP6.2, EP4; dan dan limbah berbahaya.
AP6.6,EP3)
3. Rencana untuk pelaporan dan investigasi dari
tumphan, paparan (exposure) dan insiden lainnya
disusun dan diterapkan.
4. Rencana untuk penanganan limbah yang benar di
dalam rumah sakit dan pembuangan limbah
berbahaya secara aman dan sesuai ketetntuan hukum Dokumen Regulasi RS
disusun dan diterapkan (AP6.2, EP4)  Regulasi RS tentang bahan dan limbah
5. Rencana untuk alat dan prosedur perlindungan yang berbahaya serta penggunaan APD (perencanaan,
benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan paparan pengadaan, penyimpanan, distribusi, paparan B-
disusun dan diterapkan (AP 5.1, EP4; AP6.2, EP5; 3)
dan AP6.6, EP5)  Monitoring unit idependent untuk menilai
6. Rencana untuk mendokumentasikan persyaratan, kepatuhan terhadap program MFK.
meliputi setiap izin, lisensi, atau ketentuan
persyaratan lainnya disusun dan diterapkan. DOKUMEN IMPLEMENTASI
7. Rencana untuk pemasangan label pada bahan dan  Daftar dan lokasi bahan limbah berbahaya
limbah berbahaya disusun dan diterapkan (AP5.5, terbaru di RS
EP5; dan AP 6.6, EP 5)  MSDS
8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas  Hasil investigasi dari tumpahan, paparan dan
pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah sakit insiden lainnya.
memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana  MoU dengan penyewa lahan RS.
penanganan bahan berbahaya.
MFK 6 RENCANA DAN PROGRAM PENANGANAN
KEBIJAKAN KEDARURATAN
a) Menetapkan jenis, kemungkinan &
RS menyusun & memelihara rencana manajemen konsekuensi dari bahaya, ancaman dan
kedaruratan & program menanggapi bila terjadi kedaruratan kejadian;
komunitas demikian, wabah dan bencana lainnya. b) menetapkan peran rumah sakit dalam
kejadian tersebut.
PANDUAN c) Strategi komunikasi pada kejadian;
1. RS telah mengindentifikasi bencana internal & d) pengelolaan sumber daya pada waktu
eksternal yang besar, spt keadaan darurat di kejadian, termasuk sumber daya alternatif.
masyarakat, wabah & bencana alam/bencana e) Pengelolaan kegiatan klinis pada waktu
lainnya, serta kejadian wabah besar yang bisa kejadian, termasuk alternatif tempat
menyebabkan terjadinya resiko yang signifikan. pelayanan.
2. RS merencanakan untuk menanggapi kemungkinan f) Identifikasi dan penugasan peran dan
terjadinya bencana. tanggung jawab staf pada waktu kejadian.
g) Proses untuk mengelola keadaan
MFK 6.1 REGULASI darurat/kedaruratan bila terjadi
RS melakukan uji coba/simulasi penangganan/menanggapi  Pedomanan penanggulangan kebakaran, pertentangan antara tanggung jawab staf
kedaruratan, wabah dan bencana. kewaspadaan bencana dan evakuasi. secara pribadi dengan tanggung jawab RS
 Monitoring unit independen untuk menilai dalam hal penugasan sta untuk pelayanan
PANDUAN kepatuhan terhadap program MFK. pasien.
1. Seluruh rencana diujicoba secara tahunan atau
sekurang-kurangnya elemen kritis dari c sampai g Dokumen : RENCANA KESIAPAN UJICOBA
dari rencana.  Pelatihan penanggulangan kebakaran, BENCANA :
2. Pada akhir setiap uji coba, dilakukan tanya jawab kewaspadaan bencana dan evakuasi.  ujicoba tahunan seluruh rencana
derifing mengenai ujicoba yang dilakukan.  Program penanggulangan kebakaran, penanggulangan bencana baik secara
3. Bila terdapat badan idependen dalam fasilitas kewaspadaan bencana dan evakuasi. internal maupun sebagai bagian dan
pelayanan pasien yang akan disurvei, RS  Posttest dilakukan bersama dengan masyarakat
memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana  Sertifikasi  ujicoba sepanjang tahun terhadap elemen
kesiapan menghadapi bencana.  MoU dengan penyewa lahan RS. kritis dari c sampai g dari rencana tersebut.
MFK 7 REGULASI : RENCANA KHUSUS RS TERHADAP
KEBIJAKAN  regulasi tentang penanggulangan kebakaran. KEBAKARAN :
RS merencanakan dan melaksanakan program untuk  Monitoring unit independen untuk menilai  pencegahan kebakaran melalui
memastikan bahwa seluruh penghuni di RS aman dari kepatuhan terhadap program MFK pengurangan risiko kebakaran, seperti
kebakaran, asap atau kedaruratan lainnya. penyimpanan dan penanganan secara aman
DOKUMEN : bahan mudah terbakar, ter masuk gas
PANDUAN  Program K3 medik, seperti oksigen;
1. RS merencanakan program untuk memastikan  Laporan kegiatan  bahaya yang terkait dengan setiap
seluruh penghuni RS aman dari kebakaran, asap atau  sertifikasi pembangunan di dalam atau berdekatan
kedaruratan lain yang bukan kebakaran.  MoU dengan penyewa lahan RS dengan bangunan yang dihuni pasie;
2. Program dilaksanakan secara terus menerus &
 program pengamanan kebakaran dan evakuasi  jalan keluar yang aman dan tidak terhalang
komprehensif untuk memastikan bahwa seluruh bila terjadi kebakaran;
ruang rawat pasien dan tempat kerja staf termasuk  sistem peringatan dini, sistem deteksi dini,
dalam program. seperti deteksi asap (smoke detector), alam
3. Bila terdapat badan independen di fasilitas pelayanan kebakaran, dan patroli kebakaran.
pasien yang akan disurvei, RS memastikan bahwa  Mekanisme penghentian/supresi
badan tersebut mematuhi rencana pengamanan (suppression) seperti selang air, supresan
kebakaran. kimia (chemical suppressants) atau sistem
penyemburan (sprinkler)

MKF 7.1 Regulasi tentang pemeliharaan sistem deteksi


KEBIJAKAN kebakaran dan pemadaman
perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini,
penghentian/pemadaman (suppression), meredakan dan jalur Dokumen :
evakuasi aman (safe exit) dari fasilitas sebagai respon  daftar sistem deteksi kebakaran dan alat
terhadap kedaruratan akibat kebakaran atau bukan pemadaman.
kebakaran  Bukti ujicoba dan pemeliharaan sistem deteksi
serta alat pemadaman
PANDUAN  sertifikasi pelatihan pemadaman dan evakuasi
1. program termasuk pengurangan resiko kebakaran;
2. program termasuk asesmen risiko kebakaran saat ada
pembangunan di atau berdekatan dengan fasilitas;
3. program termasuk deteksi dini kebakaran dan asap;
4. program termasuk meredakan kebakaran dan
pengendalian (containment)asap.
5. Program termasuk evakuasi / jalan keluar yang aman
dari fasilitas bila terjadi kedaruratan akibat
kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran.

MFK 7.2
KEBIJAKAN
RS secara teratur melakukan ujicoba rencana pengamanan
kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait
untuk deteksi dini dan penghentian (suppresion) dan
mendokumentasikan hasilnya.

PANDUAN
RENCANA PENGAMANAN KEBAKARAN
1. sistem deteksi kebakaran dan pemadaman diinspeksi RUMAH SAKIT MENGIDENTIFIKASI :
dan diuji coba, serta dipelihara, yang frekuensinya  Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan
ditetapkan oleh RS. pemeliharaan sistem perlindungan dan
2. Staf dilatih untuk berpartisipasi dalam perencanaan pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan;
pengamanan kebakaran dan asap (MFK11.1, EP1)  rencana evakuasi yang aman dari fasilitas
3. semua staf berpartisipasi sekurang-kurangnya bila terjadi kebakaran atau ada asap.
setahun sekali dalam rencana pengamanan kebakaran  Proses untuk melakukan uji coba semua
dan asap (MFK 11.1, EP1). bagian dari rencana, dalam jangka waktu
4. Staf dapat memeragakan cara membawa pasien ke 12 bulan;
tempat aman.  pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat
5. Pemeriksaan, ujicoba &pemeliharaan peralatan & melindungi secara efektif dan
sistem didokumentasikan. mengevakuasi pasien bila terjadi
kedaruratan dan;
MFK 7.3  partisipasi semua staf dalam uji coba
KEBIJAKAN pengamanan kebakaran sekurang-
RS menyusun dan mengimplementasikan kebijakan kurangnya setahun sekali.
pelarangan merokok. Acuan :
Intruksi Menkes RI No. 84/Menkes/Ins/II/2002 tentang
PANDUAN kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja dan Sarana
1. RS membuat kebijakan dan atau prosedur untuk Kesehatan
melarang merokok.
2. Kebijakan dan atau prosedur tersebut berlaku bagi Regulasi tentang larangan merokok
pasien, keluarga, pengunjung dan staf
3. kebijakan dan/atau prosedur tersebut telah
dimplementasikan.

MFK 8
KEBIJAKAN
RS merencanakan & mengimplementasikan program untuk
pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan peralatan medis dan
mendokumentasikan hasilnya.

PANDUAN
1. peralatan medis di seluruh RS dikelola sesuai
rencana (AP 5.4, EP1; AP6.5, EP1)
2. Ada daftar inventaris untuk seluruh peralatan medis
(AP 5.4, EP3; AP 6.5,EP4)
3. Peralatan medis diinspeksi secara teratur (AP 5.4, EP
4; AP 6.5, EP 4)
4. peralatan medis diuji coba sejak baru & sesuai umur,
penggunaan & rekomendasi pabrik (AP 5.4, EP5; AP
6.5, EP 5)
5. Ada program pemeliharaan preventif (AP 5., EP 6;
AP 6.5, EP6)
6. Tenaga yang kompeten memberikan pelayanan ini

MFK 8.1
KEBIJAKAN
RS mengumpulkan data hasil monitoring terhadap program
manajemen peralatan medis. Data tersebut digunakan dalam
menyusun rencana kebutuhan jangka panjang RS untuk
peningkatan dan penggantian peralatan.

PANDUAN
1. data hasil monitoring dikumpulkan dan
didokumentasikan untuk program menajemen
perlatan medis. (AP 5.4, EP 7; AP 6.5, 7)
2. Data hasil monitoring digunakan untuk keperluan
perencanaan dan perbaikan.

MFK 8.2
KEBIJAKAN
RS mempunyai sistem penarikan kembali produk/peralatan.

PANDUAN
1. Ada sistem penarikan kembali produk/peralatan di
rumah sakit
2. kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan
setiap produk dan peralatan yang dalam proses
penarikan kembali.
3. Kebijakan dan prosedur tersebut diimplementasikan.
MFK 9 Rencana RS :
KEBIJAKAN  Mengidentifikasi peralatan, sistem dan
air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari tempat yang potensial menimbulkan resiko
seminggu, melalui sumber reguler atau alternatif, untuk Regulasi tentang pengadaan sumber listrik dan air tertinggi terhadap pasien & staf (sbg
memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien. minum serta sumber alternatifnya. contoh, mengidentifikasi area yang
memerlukan pencahayaan, pendinginan,
PANDUAN Dokumen : alat pendukung hidup / life support dan air
1. Air minum tersedia 24 jam sehari, tujuh hari  Daftar area berisiko tinggi bila terjadi gangguan bersih untuk membersihkan dan
seminggu. listrik atau air minum. mensterilkan perbekalan.
2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu  Daftar sumber alternatif listrik atau air minum.  Melakukan assesmen dan menimimalisir
resiko dari kegagalan sistem pendukung di
MFK 9.1 Dokumen : tempat tempat tersebut.
KEBIJAKAN  Daftar sumber alternatif air minum dan listrik.  Merencanakan sumber darurat listrik dan
RS memiliki proses emergensi untuk melindungi penghuni  Bukti ujicoba sumber alternatif air minum dan air bersih untuk tempat tersebut dan
RS dari kejadian terganggunya, terkontaminasi atau listrik. kebutuhannya.
kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik  Data hasil ujicoba.
 Melakukan uji coba ketersediaan dan
PANDUAN keandalan sumber darurat listrik dan air.
1. RS mengidentifikasi area & pelayanan yang berisiko  Mendokumentasikan hasil uji coba.
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air  Memastikan bahwa pengujian alternatif
minum terkontaminasi atau terganggu. sumber air dan listrik dilakukan
2. RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu minimal/sekurang-kurangnya setiap tahun
terjadi atau lebih sering jika diharuskan oleh
3. RS merencanakan sumber listrik dan air minum peraturan perundangan atau oleh kondisi
alternatif dalam keadaan emergensi. sumber listrik dan air.
Kondisi sumber listrik dan air yang mengharuskan
MFK 9.2 peningkatan frekuensi pengujian meliputi :
KEBIJAKAN  perbaikan berulang dari sistem air.
RS melakukan uji coba sistem emergensi dr air minum &  Seringnya kontaminasi terhadap sumber
listrik secara teratur sesuai dengan sistem & hasilnya air.
didokumentasikan.  Jaringan listrik yang tidak bisa diandalkan.
 Padamnya listrik yang tidak terduga dan
PANDUAN berulang.
1. RS melakukan uji coba sumber air minum alternatif
sekurangnya setahun sekali atau lebih sering bila
diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku
atau oleh kondisi sumber air.
2. RS mendokumentasikan hasil uji coba tersebut
3. RS melakukan uji coba sumber listrik alternatif
sekurangnya setahun sekali atau lebih sering bila
diharuskan oleh peraturan perundangan yang berlaku
atau oleh kondisi sumber listrik.
4. RS mendokmentasi uji coba tersebut.
MFK 10
Regulasi RS tentang pemeliharaan sistem pendukung,
KEBIJAKAN
gas medis, ventilasi dan sistem kunci.
sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci
lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu
Dokumen :
ditingkatkan.
 Daftar sistem pendukung, gas medis, ventilasi
PANDUAN dan sistem kunci yang ada di RS.
1. Rumah sakit mengidentifikasi sistem pendukung, gas  Hasil pemeriksaan.
medis, ventilasi dan sistem kunci lainnya.  Bukti pemeliharaan.
2. Sistem kunci diperiksa secara teratur.  Bukti ujicoba
3. Sistem kunci diujicoba secara teratur.
4. Sistem kunci dipelihara secara teratur.
5. Sistem kunci ditingkatkan bila perlu. Regulasi RS :
 Pengadaan air bersih.
MFK 10.1  Pemantauan air bersih.
Petugas atau otoritas yang ditetapkan memonitor mutu air
secara teratur Dokumen :
 Data hasil pemantauan sistem pendukung /
PANDUAN utiliti.
1. Kualitas air dimonitor secara teratur.
2. Air yang digunakan untuk hemodialisis / chronic
renal dialysis diperiksa secara teratur.

MFK 10.2
Rumah Sakit mengumpulkan data hasil monitoring program
manajemen sistem utiliti/pendukung. Data tersebut
digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjangn
rumah sakit untuk peningkatan atau penggantian sistem
uitiliti/pendukung

PANDUAN
1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan
didokumentasikan untuk program manajemen
pendukung/utiliti medis.
2. Data hasil monitoring digunakan untuk tujuan
perencanaan dan peningkatan.
MFK 11
KEBIJAKAN
RS menyelenggarakan diklat bagi seluruh staf tentang peran
mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang
aman dan efektif.

PANDUAN
1. Setiap komponen dari program MFK RS, ada
pendidikan yang direncanakan untuk memastikan
staf dari semua shift dapat menjalankan tanggung
jawab mereka secara efektif (AP 5.1, EP 5 dan AP
6.2, EP6). Rencana Kerja dan Anggaran
2. Pendidikan meliputi pengunjung, pedagang / vendor,
pekerja kontrak dan lainnya yang diidentifikasi Dokumen:
rumah sakit serta stafnya yang bekerja dalam  Program MFK
beberapa shif.  Daftar Hadir
 Pre/Post test
MFK 11.1  Sertifikasi
KEBIJAKAN
Staf RS diberi pelatihan & pengetahuan ttg peran mrk dalam Regulasi RS tentang pengaman kebakaran, keamanan,
rencana RS untuk pengamanan kebakaran, keamanan, bahan bahan berbahaya dan kedaruratan.
berbahaya dan kedaruratan.
Regulasi RS tentang pengoperasian peralatan medis dan
PANDUAN sistem utiliti
1. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan Dokumen Implemetasi :
peran mereka dalam menghadapi kebakaran.  Program pelatihan
2. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan  Sertifikasi
tindakan untuk menghilangkan,
mengurangi/minimalisir atau melaporkan tentang
keselamatan, keamanan & resiko lainnya.
3. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan
tindakan, kewaspadaan, prosedur dan partisipasi
dalam penyimpanan, penanganan dan pembuangan
limbah gas medis, bahan dan limbah berbahaya dan
yang berkaitan dengan kedaruratan.
4. Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan
prosedur dan peran mereka dalam penanganan
kedaruratan dan bencana internal atau eksternal
(community)

MFK 11.2
KEBIJAKAN
staf rumah sakit terlatih untuk mengoperasikan dan
memelihara peralatan medis dan sistem utiliti

PANDUAN
1. Staf dilatih untuk mengoperasikan peralatan medis
dan sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.
2. Staf dilatih untuk memelihara peralatan medis &
sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.

MFK 11.3
KEBIJAKAN
Secara berkala RS melakukan tes pengetahuan staf melalui
peragaan, simulasi dan metode lain yang cocok. Tes ini
didokumentasikan.

PANDUAN
1. Pengetahuan staf dites berdasarkan perannya dalam
memelihara fasilitas yang aman dan efektif.
2. Pelatihan dan testing staf didokumentasikan dengan
mencatat siapa yang dilatih dan dites, sert hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai