Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH

Asuhan keperawatan agregat anak sekolah yang dilakukan di SDN Arjowinangun 02


Malang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status
kesehatan anak sekolah, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.

I. Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan Community as partner
meliputi : data inti komunitas dan subsystem.

A. Data inti komunitas, terdiri dari:


1. Demografi
Jumlah siswa kelas 1 keseluruhan menurut data Monografi SDN Arjowinangun 02
Malang untuk usia 6 – 8 tahun + 63 siswa. Jumlah siswa yang terkaji sebanyak 59
siswa, (keterangan: 4 siswa tidak terkaji dikarenakan tidak masuk sekolah), jumlah
anak sekolah menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di
bawah ini.

Diagram 1 : Karakteristik anak sekolah Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di


SDN Arjowinangun 02 Malang bulan Januari tahun 2019.

Dari 59 siswa SDN Arjowinangun 02 Malang, mayoritas siswa berusia 7 tahun


diantaranya 26 siswa perempuan dan 29 siswa laki-laki. Sisanya yaitu berusia 6 tahun
dengan 1 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki, usia 8 tahun hanya terdapat 1 siswa
laki-laki saja.
2. Data Status Kesehatan :
a) Status Gizi (Stunting)
Grafik 1 : Tinggi badan anak sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin di SDN
Arjowinangun 02 Malang bulan Januari tahun 2019.

Berdasarkan data di atas, didapatkan bahwa tidak terdapat siswa dengan


masalah tinggi badan (stunting) di SDN Arjowinangun 02 Malang.

b) Status Gizi (Indeks Masa Tubuh)


Grafik 2 : Status gizi anak sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin di SDN
Arjowinangun 02 Malang bulan Januari tahun 2019.
Prosentase status gizi “normal” dan “kurus” pada siswa laki-laki lebih besar
dibandingkan dengan siswa perempuan yaitu status gizi “normal” 53% laki-laki
dan 41% perempuan, sedangkan status gizi “kurus” 28% laki-laki dan 26%
perempuan. Namun untuk status gizi “sangat kurus”, prosentase pada siswa
perempuan jauh lebih tinggi dibandingkan siswa laki laki yaitu 26% berbanding
dengan 10%.

Diagram 1 : Status gizi anak sekolah Arjowinangun 02 Malang bulan Januari


tahun 2019.

Berdasarkan data diatas didapatkan bahwa status gizi dari seluruh siswa SDN
Arjowinangun 02 Malang yaitu prosentase status gizi normal sebesar 48% dan
prosentase status gizi bermasalah sebesar 62% dengan rincian kurus sebesar 27%,
sangat kurus sebesar 17%, gemuk 3% dan sangat gemuk sebesar 5%.
c) Kebersihan Mulut dan Gigi
Grafik 3 : Prosentase Masalah Kebersihan Mulut dan Gigi di SDN Arjowinangun
02 Malang bulann Januari tahun 2019.

Berdasarkan data di atas, didapatkan bahwa terdapat masalah dengan


kebersihan mulut dan gigi yaitu prosentase masalah kebersihan gigi sebesar 88%,
prosentase masalah dengan celah bibir sebesar 24% dan prosentase lidah kotor
sebesar 7%.

d) Kebersihan Telinga
Diagram 2 : Prosentase Masalah Kebersihan Telinga di SDN Arjowinangun 02
Malang bulan Januari tahun 2019.

Berdasarkan data di atas, didapatkan bahwa terdapat siswa dengan masalah


kebersihan telinga yaitu prosentase siswa yang bermasalah sebesar 75% dan
prosentase siswa yang tidak bermasalah sebanyak 25%. Masalah kebersihan
telinga yang dimaksudkan adalah pada bagian dalam telinga siswa terdapat
serumen dan pada bagian luar telinga beberapa siswa terdapat sel-sel kulit mati
yang menempel di dalam daun telinga.
e) Kebersihan Diri
Grafik 4: Prosentase Masalah Kebersihan Diri di SDN Arjowinangun 02 Malang
bulann Januari tahun 2019.

Berdasarkan data di atas, didapatkan bahwa terdapat siswa dengan masalah


kebersihan diri yaitu prosentase masalah kebersihan kuku sebesar 39%,
prosentase masalah dengan kulit sebesar 15% dan prosentase kebersihan rambut
sebesar 2%.

f) Status Penglihatan
Grafik 5: Prosentase Masalah Penglihatan di SDN Arjowinangun 02 Malang
bulann Januari tahun 2019.

Berdasarkan data di atas, didapatkan bahwa terdapat siswa dengan masalah


penglihatan yaitu prosentase masalah visus mata sebesar 17% dan prosentase buta
warna sebesar 2%.
B. Data subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :

NO WAWANCARA OBSERVASI/PENGUKURAN
1 LINGKUNGAN FISIK
Sekolah 1. Jenis lantai kelas
a. Jumlah kelas : 12 (8x7 m2/ kelas) ( ) Tanah (sebagian besar)
b. Ruang guru : 1 (v) Plesten, ubin, keramik
c. Ruang kepala sekolah: 1 ( ) Papan, kayu
2. Tipe bangunan
d. Ruang UKS: 1
(v) Permanen
e. Kantin: 1
( ) Semi permanen
f. Mushala: 1
( ) Non permanen
g. Lab komputer: 1
3. Luas jendela dan lubang angin
h. Kamar mandi: 9
( ) < 10% luas lantai
i. Halaman : 1
( v ) > 10% luas lantai
4. Kebersihan dalam kelas dan halaman
j. Kebiasaan membuka jendela ( v ) Bersih ( ) Kurang Bersih
( v ) Ya ( ) Tidak ( ) Tidak Bersih
k. Adakah jadwal piket kelas? 5. Pencahayaan dalam kelas
( v ) Ya ( ) Tidak ( v ) baik ( ) kurang

Kesehatan Air
1. Darimana air untuk masak dan minum 1. Jarak sumber air dengan penampung
( ) Sumur pompa ( ) Sumur gali kotoran
( ) Mata air ( ) Air sungai ( ) <5m ( ) 5 s/d 10 m
( v ) PDAM ( v ) > 10 m
2. Keadaan fisik air
2. Air untuk kebutuhan kamar mandi
( ) Berwarna ( ) Berbau ( )
( ) Sumur pompa ( ) Sumur gali
Berasa
( v ) PDAM
3. Identifikasi jentik nyamuk di tempat
3. Kebiasaan melakukan pemebersihan/
penampungan air :
pengurasan penampungan air
( ) ada ( v ) tidak ada
( ) 1 x seminggu 4. Penampungan air untuk masak dan
( ) 2 x seminggu minum
( ) >2 x seminggu ( ) Terbuka ( v ) Tertutup
( v ) lain-lain: 6 bulan
Pembuangan Sampah
1. Kondisi tempat penampungan sampah
1. Adakah tempat penampungan sampah
di sekolah
( v ) Ya ( ) Tidak
a. Tempat
2. Pengolahan sampah selanjutnya
( v ) tertutup ( ) terbuka
( ) Dibakar
b. Vektor
( ) Ditimbun
( ) ada ( v ) tidak ada
( ) Dibuang ke kali
Jika ada jenis vektor :
( v ) Lain-lain: dibuang ke TPA
( ) Tikus ( ) Nyamuk
( ) Lalat ( ) Kecoa
( ) Anjing ( ) Kucing
Kondisi Jamban
1. Kondisi jamban sekolah
1. Adakah tempat pembuang tinja di sekolah
(v ) Bersih ( ) Tidak bersih
( v ) Ya ( ) Tidak
Pembuangan Air Limbah
1. Saluran air limbah
1. Apakah ada saluran air limbah
( ) Terbendung/mampet
( v ) Ya ( ) Tidak
( v ) Lancar
2 PENDIDIKAN
1. Jenis pendidikan kesehatan apa yang 1. Jenis lembaga pendidikan di wilayah
dibutuhkan ini :
( ) Kesehatan ibu dan anak ( ) TK/PAUD ( ) SMU/SMK/MA
( ) Cara penanggulangan kesehatan ( v ) SD/MI ( ) PT
( ) Pembinaan kesehatan lansia ( ) SMP/MTS ( ) Lembaga kursus
( ) Pembinaan kesehatan remaja ( ) tidak ada
( v ) Lain-lain: pembinaan dan
pendidikan kesehatan anak.
3 PELAYANAN KESEHATAN DAN
SOSIAL
1. Jenis sarana pelayanan kesehatan yang 1. Jenis sarana pelayanan kesehatan yang
sering dimanfaatkan : tersedia di sekolah
( ) Puskesmas/pustu ( ) Rumah ( ) Puskesmas/Pustu ( ) Rumah
Sakit Sakit
( ) Dokter praktik ( ) Perawat klinik ( ) Dokter praktik ( ) Perawat klinik
( ) Bidan praktik ( ) Klinik dokter ( ) Bidan praktik ( ) Klinik dokter
( v ) Lain-lain: UKS ( v ) Lain-lain UKS
2. Kepuasan warga sekolah terhadap
pelayanan yang diberikan sarana
kesehatan tersebut
( ) Sangat puas
( v ) Puas
( ) Cukup puas
( ) Kurang puas/tidak puas
Alasan tidak
puas : ......................................................
3. Sumber penyuluhan kesehatan yang sering
didapatkan oleh sekolah :
( v ) Puskesmas/pustu ( ) Rumah
Sakit
( ) Dokter praktik ( ) Perawat
( ) Bidan praktik ( ) Klinik dokter
4 TRANSPORTASI DAN
KEAMANAN/KESELAMATAN
1. Sarana transportasi siswa 1. Observasi transportasi
( ) Ya ( v ) Tidak ( v ) Pribadi ( ) Umum
2. Adakah sarana pengamanan kebakaran 2. Sarana pengamanan (security) di
untuk sekolah lingkungan ini ?
( v ) Ya ( ) Tidak ( v ) Ada ( ) Tidak
3. Adakah sarana pengamanan (security) di
lingkungan ini ?
( v ) Ya ( ) Tidak
4. Apakah siswa merasa aman sekolah di
lingkungan ini ?
( v ) Ya ( ) Tidak

5 POLITIK DAN PEMERINTAHAN


1.Adakah struktur organisasi yang
berpengaruh disekolah
( v ) Ya ( ) Tidak
2. Apakah orang tua sering dilibatkan
dalam pengambilan keputusan penting
tentang layanan kesehatan di wilayah ini ?
( ) Selalu
( v ) Kadang-kadang
( ) Tdk pernah
3. Siapa pengambil keputusan dalam
sekolah ?
( v ) Kepala Sekolah ( v ) Guru
( v ) Orang tua ( ) Lain-lain
6 KOMUNIKASI
1. Adakah sarana komunikasi 1. Yang digunakan sebagai sarana
( v ) Ya ( ) Tidak ( v ) Pesawat telepon ( ) Koran
( ) Majalah ( ) Lain-
lain
2. Jenis bahasa yang digunakan sehari-hari
( v ) Indonesia ( ) Daerah ( )
Asing
3. Bagaimana metode penyampaian
informasi kesehatan yang ibu/bapak
harapkan
( v ) Media elektronik (Radio/TV)
( ) Media cetak (Koran/Majalah)
( ) Posyandu/Kader
( ) Pertemua antar masyarakat
4. Apakah ada masalah komunikasi dengan
sumber informasi di masyarakat ?
(kader,puskesmas)
( ) ada ( v ) tidak ada
5. Bila ada
sebutkan .................................................
7 EKONOMI
1. Berapa anggaran dana yang diberikan 1. Perkembangan jumlah kantin
untuk UKS tiap bulan sekolah/warung/perbelanjaan di
( ) < Rp. 750.000,- wilayah ini beberapa tahun
( ) Rp. 750.000,- - Rp. 1.000.000,- belakangan ?
( ) Rp. 1.000.000,- - Rp. 1.500.000,- ( ) Sangat pesat
( ) Rp. 1.500.000,- - sebutkan .......... ( v ) Cukup pesat
( ) Tetap
( ) Berkurang
2. Apakah dana untuk kesehatan dialokasikan
( ) Ya ( ) Tidak
3. Apakah sekolah memiliki UKS ?
( V ) Ya ( ) Tidak
8 REKREASI
1. Kebiasaan siwa memanfaatkan waktu
luang
( ) Nonton TV 1. Macam tempat rekreasi di wilayah
( v ) Ngobrol dengan teman ini :
( ) Rekreasi ( v ) Taman bermain sekolah
( v ) Kegiatan keagamaan ( ) Kolam renang
( ) tidak ada ( ) Bioskop
( v ) bermain ( ) Pantai/ danau
( v ) lain-lain: Ekstrakurikuler ( ) Mall
( ) Kolam pancing
( ) lain-lain
C. Analisa Data
DATA MASALAH
1. Kebersihan telinga:
Terdapat siswa dengan masalah
kebersihan telinga yaitu prosentase
siswa yang bermasalah sebesar 75%
dan prosentase siswa yang tidak Defisit kebersihan diri (Telinga) pada
bermasalah sebanyak 25%.  pada anak usia sekolah berhubungan dengan
bagian dalam telinga siswa terdapat kurangnya pendidikan kesehatan
serumen dan pada bagian luar telinga tentang kebersihan telinga.
beberapa siswa terdapat sel-sel kulit
mati yang menempel di dalam daun
telinga.

2.

D. Diagnosa Keperawatan Komunitas


1. Defisit kebersihan diri (Telinga) pada anak usia sekolah berhubungan dengan
kurangnya pendidikan kesehatan tentang kebersihan telinga.
E. Intervensi
a. Diagnose keperawatan:
Defisit kebersihan diri (Telinga) pada anak usia sekolah berhubungan dengan
kurangnya pendidikan kesehatan tentang kebersihan telinga.
b. Tujuan:
- Jangka panjang terbentuknya kelompok anak usia sekolah yang peduli
terhadap kebersihan telinga.
- Jangka pendek anak sekolah tidak mengalami gangguan penurunan
pendengaran atau munculnya infeksi pada telinga dalam dan anak usia sekolah
mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang pearawatan kebersihan telinga
yang baik dan benar.
c. Rencana tindakan:
1. Lakukan pendekatan secara formal dengan kepala sekolah, guru dan petugas
UKS.
2. Berikan penyuluhan kesehatan tentang kebersihan telinga pada kelompok anak
kelas 1 SDN Arjowinangun 02.
3. Demonstrasikan cara membersihkan telinga dengan baik dan benar pada
kelompok anak kelas 1 SDN Arjowinangun 02.
4. Beri kesempatan pada kelompok anak kelas 1 SDN Arjowinangun 02 untuk
bersama sama mempraktikan dan memeragakan ulang cara membersihkan
telinga dengan baik dan benar.
5. Lakukan kerjasama dengan puskesmas Arjowinangun untuk melakukan
monitoring terhadap kelompok anak kelas 1 SDN Arjowinangun 02.
d. Sasaran:
1. Kepala sekolah, guru, dan petugas UKS SDN Arjowinangun 02.
2. Kelompok anak kelas 1 SDN Arjowinangun 02 Malang.
3. Puskesmas Arjowinangun.
e. Metode:
- Komunikasi dan informasi
- Ceramah dan diskusi
- Edukasi dan demonstrasi
- Monitoring
f. Waktu dan tempat:
Kamis, 7 Januari 2019 di SDN Arjowinangun 02, Malang.

Anda mungkin juga menyukai