Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 19/10/2013

Buat akun baru Masuk log

Halaman Pembicaraan Baca Sunting Sunting sumber Versi terdahulu Cari

Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia! [tutup]

Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Halaman Utama
Perubahan terbaru Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan Artikel ini bagian dari seri
Peristiwa terkini dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, Sejarah Indonesia
Halaman baru dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal
Halaman sembarang tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang
Komunitas di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari
Warung Kopi Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Portal komunitas Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu
Bantuan kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16. Lihat pula:
Wikipedia Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada Garis waktu sejarah Indonesia
masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sejarah Nusantara
Bagikan Prasejarah
Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun
Cetak/ekspor 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kerajaan Hindu-Buddha
Kutai (abad ke-4)
Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa
Peralatan Tarumanagara (358–669)
Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil
Kalingga (abad ke-6 sampai ke-7)
Bahasa lain memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia
Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-13)
Français beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk
Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)
Sunting interwiki kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam
Kerajaan Medang (752–1006)
wiracarita Ramayana.
Kerajaan Kahuripan (1006–1045)
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Kerajaan Sunda (932–1579)
Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Kediri (1045–1221)
Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)
Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini. Singhasari (1222–1292)
Majapahit (1293–1500)
Daftar isi [sembunyikan]
Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)
1 Kronologi
Kerajaan Islam
2 Kerajaan Hindu/Buddha
Penyebaran Islam (1200-1600)
2.1 Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)
2.2 Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
2.3 Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)
3 Referensi
Kesultanan Malaka (1400–1511)
Kerajaan Inderapura (1500-1792)
Kronologi [ sunting | sunting sumber ] Kesultanan Demak (1475–1548)
Kesultanan Aceh (1496–1903)
Gaya penulisan artikel atau bagian ini tidak atau Kesultanan Banten (1527–1813)
kurang cocok untuk Wikipedia. Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)
Silakan lihat halaman pembicaraan. Lihat juga panduan menulis
Kesultanan Mataram (1588—1681)
artikel yang lebih baik. Kesultanan Siak (1723-1945)
101 - Penempatan Lembah Bujang yang menggunakan aksara Sanskrit Pallava Kerajaan Kristen
membuktikan hubungan dengan India di Sungai Batu. [1] Kerajaan Larantuka (1600-1904)
300 - Kerajaan-kerajaan di asia tenggara telah melakukan hubungan dagang dengan Kolonialisme bangsa Eropa
India. Hubungan dagang ini mulai intensif pada abad ke-2 M. Memperdagangkan Portugis (1512–1850)
barang-barang dalam pasaran internasional misalnya: logam mulia, perhiasan, VOC (1602-1800)
kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah timur Indonesia diperdagangkan Belanda (1800–1942)
kayu cendana, kapur barus, cengkeh. Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang Kemunculan Indonesia
besar dalam masyarakat Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Kebangkitan Nasional (1899-1942)
Budha, pengaruh lainnya terlihat pada sistem pemerintahan. Pendudukan Jepang (1942–1945)
300 - Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Tiongkok. Revolusi nasional (1945–1950)
Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaitu Fa Shien dan Gunavarman. Indonesia Merdeka
Hubungan dagang ini telah lazim dilakukan, barang-barang yang diperdagangkan Orde Lama (1950–1959)
kemenyan, kayu cendana, hasil kerajinan. Demokrasi Terpimpin (1959–1965)
Masa Transisi (1965–1966)
400 - Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah kerajaan-
Orde Baru (1966–1998)
kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara lain prasasti, candi,
Era Reformasi (1998–sekarang)
patung dewa, seni ukir, barang-barang logam. Keberadaan kerajaan Tarumanagara
diberitakan oleh orang Cina. l · b · s·
603 - Kerajaan Malayu berdiri di hilir Batang Hari. Kerajaan ini merupakan konfederasi
dari para pedagang-pedagang yang berasal dari pedalaman Minangkabau. Tahun 683, Malayu runtuh oleh serangan
Sriwijaya. {referensi?}
671 - Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing berangkat dari Kanton ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk
belajar tata bahasa Sanskerta, kemudian ia singgah di Malayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan perjalanannya ke

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha 1/3
Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 19/10/2013

India.
685 - I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa
Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa.
692 - Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan yang
dikunjungi oleh pedagang Arab, Parsi, dan Tiongkok. Yang diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara, rempah-
rempah, emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kamboja, dan Jawa. Sriwijaya juga
menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut China Selatan. Dengan penguasaan ini, Sriwijaya
mengontrol lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dan India, sekaligus menciptakan kekayaan bagi kerajaan.
922 - Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan
maharaja Jawa telah menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok.
932 - Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang bertanggal 854 Saka atau
932 Masehi. [2]
1292 - Musafir Venesia, Marco Polo singgah di bagian utara Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia
melalui laut. Marco Polo berpendapat bahwa Perlak merupakan sebuah kota Islam.
1292 - Raden Wijaya, atas izin Jayakatwang, membuka hutan tarik menjadi permukiman yang disebut Majapahit. Nama ini
berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di tempat ini.[3]
1293 - Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara
Mongol, lalu ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November.[3]
1293 - 1478 - Kota Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari Sumatera ke Papua, kecuali
Sunda dan Madura. Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan menjalankan berbagai macam
pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni,
sastra, dan ritual keagamaan.[3]
1345-1346 - Musafir Maroko, Ibn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke dan dari Tiongkok. Diketahui juga bahwa
Samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn Battuta
mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam.
1350-1389 - Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Majapahit
menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan
bahwa Gajah Mada menginginkan Nusantara bersatu.
1478 Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya, tertimbun tanah, dan
menjadi hutan jati.[3]
1570 - Pajajaran, ibukota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa dihancurkan oleh Kesultanan Banten.
Kerajaan Hindu/Buddha [ sunting | sunting sumber ]

Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan [ sunting | sunting sumber ]


Kerajaan Kutai
Kerajaan Sribangun (Buddha)
Kerajaan Wijayapura
Kerajaan Bakulapura
Kerajaan Brunei Buddha
Kerajaan Kuripan
Kerajaan Negara Dipa
Kerajaan Negara Daha
Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa [ sunting | sunting sumber ]
Kerajaan Salakanagara (150-362)
Kerajaan Tarumanegara (358-669)
Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
Kerajaan Kalingga
Kerajaan Kanjuruhan
Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Kahuripan
Kerajaan Janggala
Kerajaan Kadiri (1042 - 1222)
Kerajaan Singasari (1222-1292)
Kerajaan Majapahit (1292-1527)
Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra [ sunting | sunting sumber ]
Kerajaan Malayu Dharmasraya 1183–1347
Kerajaan Sriwijaya 600–1300
Referensi [ sunting | sunting sumber ]
1. ^ Tamadun 1900 tahun di Merbuk, Oleh OPAT RATTANACHOT, Utusan Malaysia 9 April 2010.
2. ^ Herwig Zahorka, The Sunda Kingdoms of West Java From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Jakarta, 2007
3. ^ a b c d "Kronologi Kota Majapahit ", Kompas, 5 Januari 2009
l · b· s · Topik Indonesia [sembunyikan]

Prasejarah · Kerajaan Hindu-Buddha · Kerajaan Islam · Era Portugis · Era VOC · Era Belanda · Era Jepang ·
Sejarah Nusantara
Era Kemerdekaan ·

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha 2/3
Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 19/10/2013

Sejarah nama Indonesia · Proklamasi · Masa transisi · Era Orde Lama (Dekrit Presiden · Demokrasi Terpimpin ·
Sejarah Indonesia
Gerakan 30 September) · Era Orde Baru (Supersemar · Integrasi Timor Timur · Gerakan 1998) · Era reformasi ·
Air terjun · Bendungan & Waduk · Danau · Gunung & pegunungan · Gunung berapi · Laut · Pantai · Pulau & kepulauan · Selat ·
Geografi
Sungai · Tanjung & ujung · Teluk · Titik-titik garis pangkal ·
Pemerintah · Presiden · Kementerian · MPR · DPR · DPD · MA · MK · KY · BPK · Perwakilan di luar negeri · Kepolisian · Militer ·
Politik dan
Lembaga pemerintahan · Administratif (Provinsi · Kabupaten/kota · Kecamatan dan kelurahan/desa) · Hubungan luar negeri ·
pemerintahan
Hukum · Undang-Undang · Pemilu · Partai politik · Kewarganegaraan Indonesia ·
Bank · Pasar modal (Bursa Efek Indonesia · Bursa Berjangka Jakarta) · Pariwisata · Peringkat Internasional · Perusahaan
Ekonomi
(BUMN) · Sains dan Teknologi · Transportasi ·
Demografi Suku · Bahasa · Agama · Nama Indonesia · Tokoh ·
Seni (Film · Tari (Daftar) · Sastra · Musik (Lagu) · Teater · Bela Diri) · Masakan · Mitologi · Pendidikan · Olahraga ·
Budaya Busana daerah · Arsitektur (Bandar udara · Pelabuhan · Stasiun kereta api · Terminal · Pembangkit listrik) ·
Warisan budaya (Wayang · Batik · Keris · Angklung · Tari Saman · Noken) ·
Simbol Sang Saka Merah Putih · Garuda Pancasila · Ibu Pertiwi · Nusantara ·
Fauna · Flora · Bunga · Binatang · Burung · Ikan · Tumbuhan · Cagar alam · Suaka margasatwa · Taman nasional ·
Flora fauna
Terumbu karang · Kebun raya ·
Media · Telekomunikasi (Internet · Televisi nasional · Televisi lokal) · Tanda kehormatan · Kode telepon · Kode kendaraan ·
Lainnya
Hari penting ·
Portal Indonesia

Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.

Kategori: Sejarah Nusantara

Halaman ini terakhir diubah pada 02.25, 7 Oktober 2013.


Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih
jelasnya.

Kebijakan privasi Tentang Wikipedia Penyangkalan Developers Tampilan seluler

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha 3/3

Anda mungkin juga menyukai