Sejarah Nusantara Pada Era Kerajaan Hindu-Buddha - Wikipedia
Sejarah Nusantara Pada Era Kerajaan Hindu-Buddha - Wikipedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha 1/3
Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 19/10/2013
India.
685 - I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa
Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa.
692 - Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan yang
dikunjungi oleh pedagang Arab, Parsi, dan Tiongkok. Yang diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara, rempah-
rempah, emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kamboja, dan Jawa. Sriwijaya juga
menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut China Selatan. Dengan penguasaan ini, Sriwijaya
mengontrol lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dan India, sekaligus menciptakan kekayaan bagi kerajaan.
922 - Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan
maharaja Jawa telah menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok.
932 - Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang bertanggal 854 Saka atau
932 Masehi. [2]
1292 - Musafir Venesia, Marco Polo singgah di bagian utara Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia
melalui laut. Marco Polo berpendapat bahwa Perlak merupakan sebuah kota Islam.
1292 - Raden Wijaya, atas izin Jayakatwang, membuka hutan tarik menjadi permukiman yang disebut Majapahit. Nama ini
berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di tempat ini.[3]
1293 - Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara
Mongol, lalu ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November.[3]
1293 - 1478 - Kota Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari Sumatera ke Papua, kecuali
Sunda dan Madura. Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan menjalankan berbagai macam
pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni,
sastra, dan ritual keagamaan.[3]
1345-1346 - Musafir Maroko, Ibn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke dan dari Tiongkok. Diketahui juga bahwa
Samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn Battuta
mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam.
1350-1389 - Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Majapahit
menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan
bahwa Gajah Mada menginginkan Nusantara bersatu.
1478 Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya, tertimbun tanah, dan
menjadi hutan jati.[3]
1570 - Pajajaran, ibukota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa dihancurkan oleh Kesultanan Banten.
Kerajaan Hindu/Buddha [ sunting | sunting sumber ]
Prasejarah · Kerajaan Hindu-Buddha · Kerajaan Islam · Era Portugis · Era VOC · Era Belanda · Era Jepang ·
Sejarah Nusantara
Era Kemerdekaan ·
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha 2/3
Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 19/10/2013
Sejarah nama Indonesia · Proklamasi · Masa transisi · Era Orde Lama (Dekrit Presiden · Demokrasi Terpimpin ·
Sejarah Indonesia
Gerakan 30 September) · Era Orde Baru (Supersemar · Integrasi Timor Timur · Gerakan 1998) · Era reformasi ·
Air terjun · Bendungan & Waduk · Danau · Gunung & pegunungan · Gunung berapi · Laut · Pantai · Pulau & kepulauan · Selat ·
Geografi
Sungai · Tanjung & ujung · Teluk · Titik-titik garis pangkal ·
Pemerintah · Presiden · Kementerian · MPR · DPR · DPD · MA · MK · KY · BPK · Perwakilan di luar negeri · Kepolisian · Militer ·
Politik dan
Lembaga pemerintahan · Administratif (Provinsi · Kabupaten/kota · Kecamatan dan kelurahan/desa) · Hubungan luar negeri ·
pemerintahan
Hukum · Undang-Undang · Pemilu · Partai politik · Kewarganegaraan Indonesia ·
Bank · Pasar modal (Bursa Efek Indonesia · Bursa Berjangka Jakarta) · Pariwisata · Peringkat Internasional · Perusahaan
Ekonomi
(BUMN) · Sains dan Teknologi · Transportasi ·
Demografi Suku · Bahasa · Agama · Nama Indonesia · Tokoh ·
Seni (Film · Tari (Daftar) · Sastra · Musik (Lagu) · Teater · Bela Diri) · Masakan · Mitologi · Pendidikan · Olahraga ·
Budaya Busana daerah · Arsitektur (Bandar udara · Pelabuhan · Stasiun kereta api · Terminal · Pembangkit listrik) ·
Warisan budaya (Wayang · Batik · Keris · Angklung · Tari Saman · Noken) ·
Simbol Sang Saka Merah Putih · Garuda Pancasila · Ibu Pertiwi · Nusantara ·
Fauna · Flora · Bunga · Binatang · Burung · Ikan · Tumbuhan · Cagar alam · Suaka margasatwa · Taman nasional ·
Flora fauna
Terumbu karang · Kebun raya ·
Media · Telekomunikasi (Internet · Televisi nasional · Televisi lokal) · Tanda kehormatan · Kode telepon · Kode kendaraan ·
Lainnya
Hari penting ·
Portal Indonesia
Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha 3/3