Anda di halaman 1dari 7

Kabupaten Karanganyar

No. Variabel Jumlah


1 Kabupaten 1
2 Kecamatan 17
3 Kelurahan 177
4 RW 2107
5 RT 6902
6 Luas Wilayah (Ha) 77378,64

Tinjauan Pustaka

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 41 /PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria


Teknis Kawasan Budidaya

Kawasan peruntukan permukiman

a) Karakteristik lokasi dan kesesuaian lahan:


1. Topografi datar sampai bergelombang (kelerengan lahan 0 - 25%);
2. Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah oleh penyelenggara
dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplai air antara 60 liter/org/hari - 100
liter/org/hari;
3. Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi, abrasi);
4. Drainase baik sampai sedang;
5. Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/pantai/waduk/danau/mata air/saluran
pengairan/rel kereta api dan daerah aman penerbangan;
6. Tidak berada pada kawasan lindung;
7. Tidak terletak pada kawasan budi daya pertanian/penyangga;
8. Menghindari sawah irigasi teknis.
b) Kriteria dan batasan teknis:
1. Penggunaan lahan untuk pengembangan perumahan baru 40% - 60% dari luas lahan
yang ada, dan untuk kawasan-kawasan tertentu disesuaikan dengan karakteristik
serta daya dukung lingkungan;
2. Kepadatan bangunan dalam satu pengembangan kawasan baru perumahan tidak
bersusun maksimum 50 bangunan rumah/ha dan dilengkapi dengan utilitas umum
yang memadai;
3. Memanfaatkan ruang yang sesuai untuk tempat bermukim di kawasan peruntukan
permukiman di perdesaan dengan menyediakan lingkungan yang sehat dan aman dari
bencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi
pengembangan masyarakat, dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi
lingkungan hidup;
4. Kawasan perumahan harus dilengkapi dengan:
a. Sistem pembuangan air limbah yang memenuhi SNI 03 - 1733 - 2004 tentang
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan;
b. Sistem pembuangan air hujan yang mempunyai kapasitas tampung yang
cukup sehingga lingkungan perumahan bebas dari genangan. Saluran
pembuangan air hujan harus direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas
curah hujan 5 tahunan dan daya resap tanah. Saluran ini dapat berupa saluran
terbuka maupun tertutup. Dilengkap juga dengan sumur resapan air hujan
mengikuti SNI 03 - 2453 - 2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur
Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan dan dilengkapi dengan
penanaman pohon;
c. Prasarana air bersih yang memenuhi syarat, baik kuantitas maupun
kualitasnya. Kapasitas minimum sambungan rumah tangga 60 liter/
orang/hari dan sambungan kran umum 30 liter/orang/hari;
d. Sistem pembuangan sampah mengikuti ketentuan SNI 03 - 3242 - 1994
tentang Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman.
5. Penyediaan kebutuhan sarana pendidikan di kawasan peruntukan permukiman yang
berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas
lantai dan luas lahan minimal, radius pencapaian, serta lokasi dan penyelesaian secara
lebih rinci ditunjukkan pada Tabel 5;
6. Penyediaan kebutuhan sarana kesehatan di kawasan peruntukan permukiman yang
berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas
lantai dan luas lahan minimal, radius pencapaian, serta lokasi dan penyelesaian secara
lebih rinci ditunjukkan pada Tabel 6;
7. Penyediaan kebutuhan sarana ruang terbuka, taman, dan lapangan olah raga di
kawasan peruntukan permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang
disediakan, jumlah penduduk pendukung, luas lahan minimal, radius pencapaian, dan
kriteria lokasi dan penyelesaian secara lebih rinci ditunjukkan pada Tabel 7;
8. Penyediaan kebutuhan sarana perdagangan dan niaga di kawasan peruntukan
permukiman yang berkaitan dengan jenis sarana yang disediakan, jumlah penduduk
pendukung, luas lantai dan luas lahan minimal, radius pencapaian, serta lokasi dan
penyelesaian secara lebih rinci ditunjukkan pada Tabel 8;
9. Pemanfaatan kawasan perumahan merujuk pada SNI 03 - 1733 - 2004 tentang Tata
Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan, serta Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan,
Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah;
10. Dalam rangka mewujudkan kawasan perkotaan yang tertata dengan baik, perlu
dilakukan peremajaan permukiman kumuh yang mengacu pada Instruksi Presiden
Nomor 5 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kampung
Metode Penghitungan

1. Cara Menghitung Standar Sarana Pendidikan

 Menghitung standar sarana pendidikan dengan rumus :

 Perbandingan jumlah sarana pendidikan dengan penduduk usia sesuai tingkatan


pendidikan dihitung dengan rumus :

2. Cara Menghitung Standar Sarana Kesehatan


 Menghitung jumlah standar sarana kesehatan adalah sebagai berikut :

Selain menghitung jumlah standar sarana kesehatan yang dibutuhkan, perlu juga
dihitung proyeksi sarana kesehatan untuk 5 tahun dan 10 tahun mendatang dengan
cara :
 Menghitung Proyeksi Puskesmas

 Menghitung Proyeksi Praktek Dokter

3. Cara Menghitung Standar Sarana Ruang Terbuka, Taman, dan Lapangan Olahraga
Sarana dan prasarana sosial pada suatu wilayah dibutuhkan untuk menunjang kegiatan-
kegiatan terutama kegiatan sosial masyarakat pada wilayah tersebut. Sehingga analisis sarana
dan prasarana sosial pada tingkat kabupaten diperlukan untuk melihat jangkauan pelayanan
dari ketersediaan fasilitas sosial telah mencakup seluruh penduduk dalam satu kabupaten

 Menghitung taman
4. Cara Menghitung Standar Sarana Ruang Terbuka, Taman, dan Lapangan Olahraga

a) jenis sarana ibadah untuk agama Islam, direncanakan sebagai berikut;

 kelompok penduduk 250 jiwa  musholla/langgar;


 kelompok penduduk 2.500 jiwa masjid;
 kelompok penduduk 30.000 jiwa  masjid kelurahan;
 kelompok penduduk 120.000 jiwa masjid kecamatan.

b) Untuk sarana ibadah agama lain, direncanakan sebagai berikut:

 katolik mengikuti paroki;


 hindu mengikuti adat; dan
 budha dan kristen protestan mengikuti sistem kekerabatan atau hirarki lembaga

5. Cara Menghitung Sarana Perdagangan dan Niaga

Sarana dan prasarana ekonomi pada suatu wilayah dibutuhkan untuk menunjang
kegiatan-kegiatan terutama kegiatan ekonomi masyarakat pada wilayah tersebut. Sehingga
analisis sarana dan prasarana ekonomi pada tingkat kecamatan diperlukan untuk melihat
jangkauan pelayanan dari ketersediaan fasilitas ekonomi telah mencakup seluruh penduduk
kecamatan.
 Pasar Lingkungan
Pasar Lingkungan adalah fasilitas lingkungan yang berfungsi sebagai pusat
perbelanjaan dan niaga yang menjual keperluan sehari-hari yang lebih lengkap
termasuk sayur mayur, daging, ikan, buah-buahan, beras, tepung, bahan-bahan
pakaian, barang-barang kelontong, alat-alat sekolah, alat-alat rumah tangga, dan lain-
lain. Terdiri dari pasar, pertokoan, bengkel, reparasi kecil. Lokasinya pada jalan utama
lingkungan dan mengelompok dengan pusat lingkungan. Minimum dukungan
penduduk 30.000 jiwa. Dan sebaiknya dilengkapi dengan sarana penunjang seperti
tempat parkir, pos polisi, pos pemadam kebakaran, kantor pos pembantu dan tempat
ibadah.
 Warung
Warung adalah fasilitas perbelanjaan terkecil yang melayani kebutuhan
sehari-hari dari unit lingkungan terkecil 250 penduduk (50 keluarga). Minimum terdiri
dari satu bangunan untuk menjual kebutuhan sehari-hari. Pencapaian maksimum
adalah 500 meter.

 Toko

Toko adalah fasilitas perbelanjaan yang lebih besar daripada warung


meskipun tetap menjual kebutuhan sehari-hari, juga menjual kebutuhan sekunder
lainnyadan berbentuk toko dengan ketersediaan barang lebih lengkap. Minimum
didukung oleh 2.500 penduduk, dengan jarak pencapaian maksimum adalah 1200
meter.

 Hotel

Hotel merupakan sarana yang difungsikan untuk memnuhi kebutuhan


masyarakat dalam bidang hunian yang bersifat sementara dan komersial, serta
dilengkapi dengan sarana-sarana pendukung lainnya. Untuk menyediakan sarana ini
harus didukung oleh jumlah penduduk minimal sebanyak 15.000 jiwa dengan
kebutuhan lahan minimum seluas 1000 m2 per unit.

 Rumah Makan atau Restoran

Rumah Makan adalah sarana perekonomian dalam bidang jasa konsumsi


masyarakat, khususnya konsumsi siap saji dan bersifat praktis. Untuk meyediakan
sarana ini harus didukung penduduk minimum sebanyak 1500 jiwa atau menurut
perkembangan dan kebutuhan lingkungan. Kebutuhan minimum lahan yang
diperlukan adalah seluas 300 m2 per unit.

Proyeksi

1. Menghitung proyeksi penduduk dengan Model Linear (Aritmethic)

Rumus aritmatika ini, kita gunakan apabila kita anggap bahwa jumlah penduduk tiap
tahun selalu sama., dengan persamaan:

Pn = P0 {1 + (r.n)}

Keterangan:

Pn = Jumlah penduduk setelah n tahun ke depan.

P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal.

r = Angka pertumbuhan penduduk.

n = Jangka waktu dalam tahun.

Maka
P2020 = Jumlah penduduk setelah 5 tahun ke depan.

P0 =

r = 6,01 (berdasarkan rata-rata pertumbuhan penduduk Tahun 2010-2015)

n =5
P2020 = 856198 {1+ 0,098.5)}

= 856198.1,049

= 898152

Jadi Proyeksi penduduk pada Tahun 2020 adalah sebesar 898152 jiwa.

2. Menghitung Proyeksi

Anda mungkin juga menyukai