PELAKSANAAN
Kronjo Mauk STA 2+100 s.d 6+500 ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam kegiatan pembangunan ini dia antaranya dari segi bahan/material, peralatan
yang digunakan, tenaga kerja yang bekerja dalam pembangunan proyek jalan
beton. Maka setiap item bahan/material harus diperhatikan yang sesuai dengan
Dokumen Kontrak.
75
76
penting pada beton adalah kuat tekan, bila kuat tekan tinggi maka
sifat-sifat yang lain pada umumnya juga baik. Dalam proyek ini
2. Baja Tulangan
gaya tekan terhadap beton, dan untuk memikul beban tarik yang
perkerasan.
cacat.
lain.
atau tiebar
3. Agregat Kelas B
STA 2+100 s.d 6+500 (Wilayah Utara) ini terdiri dari bahan
agregat yang telah terpilih dari sumber bahan yang telah disetujui
dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet.
untuk agregat kasar yang berasal dari kerikil, tidak kurang dari
100% berat agregat kasar ini harus mempunyai paling sedikit satu
bidang pecah.
partikel pasir alami atau batu pecah halus dan partikel halus
permukaan.
4. Agregat Kelas S
bahu jalan tanpa penutup aspal tebal padat 15 cm, dengan kondisi
5. Pasir
kapur.
6. Semen PCC
pra cetak, beton pra tekan, paving block, plesteran dan acian, dan
mudah dikerjakan, kedap air, tahan sulfat, dan tidak mudah retak.
7. Batu Kali
segmen kecil yang terbuat dari beton dengan bentuk segi empat
mengunci.
susunan pemasangannya.
9. Marka Jalan
3.1.2 Peralatan
keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat
cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis. Peralatan tersebut diantaranya :
a. Exacavator
b. Vibratory roller
c. Dump Truck
2. Alat Fabrikasi
a. Bekisting
3. Alat Pengecoran
a. Batching Plant
Batching Plant adalah alat yang berfungsi untuk mencampur beton ready
mix dalam produksi besar. Batching Plant digunakan agar produksi beton
ready mix tetap dalam kualitas yang baik, sesuai standar, nilai slump dan
batching plant menggunakan jasa dari PT. FARIKA BETON dan PT. SGG
PRIMA BETON
b. Truck Mixer
sesuai dengan arah jarum jam agar tidak terjadi pengerasan atau
Sebelum melakukan pemasangan besi tulangan untuk dudukan tie bar dan
pori beton menjadi lebih kecil, tulangan terhindar dari karat/korosi, untuk
menjaga supaya air semen dari campuran beton tersebut tidak terbuang ke
bawah pelat beton dengan permukaan tanah.. Apabila air semen dari
dengan pekerjaan pemasangan tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar.
Pemasangan ini akan dilakukan sesuai dengan bentuk dan jarak yang
tertera dalam gambar kerja. Dimana tulangan untuk dudukan dowel dan tie
Bila tulangan dowel tersebut telah dimeni kemudian akan dipasang dengan
Kemudian tulangan dowel tersebut akan dirakit dan diikat pada besi
d) Genset i) Palu
yaitu 240 hari kalender. Adapun dalam melaksanakan tugasnya tenaga kerja akan
1. Direktur Superintendent
2. General Superintendent
sampai selesai.
3. Site Manager
4. Pelaksana Lapangan
5. Surveyor
cincin yaitu 30 cm, tie bar Ø 16 dan batang dowel Ø 32. Rangka besi disusun
menyerupai balok dengan diberi ikatan besi yang disebut cincin, lalu diikat tiap
besinnya dengan kawat dan dipasang besi dowel diatas rangkaian cincin tersebut.
Pembesian berguna untuk menikat campuran beton agar tahan terhadap gaya
Mauk STA 2+100 s.d 6+500 (Wilayah Utara) ini memperbaiki saluran air dan
drainase menggunakan box culvert, hal yang pertama dilakukan yaitu penggalian
tanah sedalam 112,5 cm dengan bantuan excavator, setelah digali lalu galian
untuk menstabilkan kondisi tanah tertentu pada umumnya dipasang pada daerah
tebing yang labil. Jenis konstruksi antara lain pasangan batu dengan mortar,
Mauk STA 2+100 s.d 6+500 (Wilayah Utara) pekerjaan tanah yang pertama
dilakukan yaitu menggali tanah aslinya dengan menggunakan alat berat excavator,
setelah itu tanah yang berlubang ditimbun dengan agregat dan diratakan dengan
alat berat there wheel roller agar jalan yang ingin dibeton rata dengan permukaan
jalan. Lapisan tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah
aslinya baik, atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang
bagian sub grade harus sudah dalam keadaan siap (kuat, padat, bersih, dan
Menurut Spesifikasi, tanah dasar adalah lapisan paling atas dari timbunan
badan jalan setebal 30 cm, yang mempunyai persyaratan tertentu sesuai fungsinya,
yaitu yang berkenaan dengan kepadatan dan daya dukungnya (CBR). Lapisan
tanah dasar dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah aslinya baik, atau
tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau tanah yang distabilisasi dan
lain lain.
Ditinjau dari muka tanah asli, maka lapisan tanah dasar dibedakan atas :
Langkah-langkah pelaksanaannya :
dilakukan pemadatan.
selanjutnya pekerjaan pembuatan sub base. Sub base course atau perkerasan
bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapisan tanah dasar dan
perkerasan atas. Dengan demikian sub base course merupakan pondasi yang
dasar.
4. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat
pekerjaan.
5. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.
lapangan.
1. Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan
Bahan-bahan untuk lapis pondasi atas ini harus cukup kuat dan awet sehingga
dapat menahan beban-beban roda. Dalam penentuan bahan lapis pondasi ini perlu
3. Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke
Pada pengecoran lantai kerja lapisan base harus sudah siap dan sesuai
syarat evaluasi dan kemiringan/ketebalannya sudah benar maka lantai kerja sudah
bisa dilaksanakan.
Mauk STA 2+100 s.d 6+500 (Wilayah Utara) ini lantai kerja dilakukan untuk
memudahkan pekerja berdiri diatas lahan datar, lahan datar tidak kotor dan becek
102
serta menahan gaya angkat (up – lift force). Lantai kerja di cor dengan ready mix
lalu permukaan lantai kerja di pasang bekisting untuk pengecoran lantai atas
dengan ketebalan 25 cm dengan mutu beton K-450 beton dilapisi dengan plastic
Setelah tulangan dudukan, tie bar dan dowel telah terpasang kemudian
akan dilanjutkan dengan pengececoran. Bila telah mendapat izin pengecoran dari
dibutuhkan pada saat pengecoran antara lain genenator set, concrete vibrator,
garukan, jidar dan kabel-kabel serta lampu-lampu penerangan. Beton ready mix
103
yang berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan
lalu diratakan secara manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan
dituang dari truk mixer secara berlahan-lahan kemudian bahan adukan coran
dengan pengecoran dimana adukan beton tersebut akan dituang dari truk mixer
dan kemudian ditarik dengan mengunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan
meliputi bagaimana beton itu mudah untuk dibawa dan ditempatkan di mana-
finishing.
beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan
dalam suatu campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan.
Untuk itu uji slump menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan,
workability beton yaitu dengan metode slump test yang disaksikan oleh kontraktor
dan pengawas, dan nilai slump test yang terjadi dilapngan harus rata – rata adalah
10 – 5 cm. Ada tiga macam kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pengujian
Suatu campuran yang telah dibuat dikatakan mempunyai true slump, jika
hal itu terjadi, maka pengujian slump harus diulang. Jika bentuk slump itu
terjadi secara konsisten maka berarti sifat kohesi campuran yang diuji
permukaan beton terus dilakukan. Hasil trowel ini sangat bagus dengan
orang yang dapat mengenal tingkat kekerasan beton. pada arah melintang atau
selebar tidak kurang dari 45 cm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan baru
beton. Hal ini harus lebih diperhatikan bila pelaksanaannya di siang hari. Bahan
mengeras.
108
Bila beton coran tersebut telah mengering dan mengeras maka dilakukan
cutting beton diantara jarak dowel dan tie bar yang telah ditentukan jaraknya,
dengan alat mesin pemotong beton hingga mencapai kedalaman yang telah
ditentukan, dimana terlebih dahulu digaris di atas permukaan beton sebagai acuan
untuk melakukan pemotongan. Bila telah selesai melakukan pemotongan beton ini
dilakukan dengan pemasangan joint sealent pada lubang beton yang telah di
garis sumbu (centre line) jalan, atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada
menggunakan sikat kawat selebar tidak kurang dari 45 cm, dan panjang kawat
sikat dalam keadaan baru adalah 10 cm dengan masing-masing untaian terdiri dari
32 kawat. Sikat hams terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-
seling sehingga jarak masing-masing pusat untaian maksimum 1 cm. Sikat harus
diganti bila bulu terpendek panjangnya sampai 9 cm. Kedalaman tekstur rata-rata