Anda di halaman 1dari 4

3.

1 Model Komunkasi Multidisiplin dalam Pelayanan Kesehatan

Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal


dan nonverbal dari informasi dan ide

- Bentuk komunikasi multidisplin


1. Bentuk komunikasi tertulis
Bentuk komunikasi tertulis antara lain rekam medik, resep serta
surat edaran.
2. Komunikasi verbal dan non-verbal

- Model komunikasi perawat dengan tenaga kesehatan lainnya.


Perawat menjalankan peran yang membutuhkan interaksi dengan
berbagai anggota tim pelayanan kesehatan.
1. Komunikasi perawat dengan dokter

Perawat dan dokter merupakan kunci dari kesuksesan tim


perawatan kesehatan untuk memfasilitasi perawatan berkualitas. Untuk
itu pemanfaatan alat SBAR bisa digunkan untuk mendapatkan
popularitas di kesehatan
1. Penyediaan situasi (S),
2. latar belakang (B)
3. assessment (A)
4. rekomendasi (R)
“Berkomunikasi dalam format SBAR memungkinkan setiap
disiplin memberi dan menerima informasi penting dengan cara yang
memenuhi berbagai gaya komunikasi dan kebutuhan” (Dixon et al.,
2006, hal. 380).
2. Komunikasi antara Perawat dengan Perawat
3. Komunikasi antara perawat dengan Ahli terapi.
Ahli terapi respiratorik ditugaskan untuk memberikan
pengobatan yang dirancang untuk peningkatan fungsi ventilasi atau
oksigenasi klien. Perawat bekerja dengan pemberi terapi respiratorik
dalam bentuk kolaborasi.
4. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Farmasi
Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan
mempertahankan dengan mendorong klien untuk proaktif jika
membutuhkan pengobatan.
5. Komunikasi antara Perawat dengan Ahli Gizi.
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara
langsung berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).

- Faktor yang mempegaruhi komunikasi multidisiplin


1. Role Stress
Role stress yaitu menghadapi pasien setiap hari bukanlah suatu hal yang
mudah..
2. Role conflict
Role conflik adalah perbedaan antara peran yang diharapkan dengan yang
diperoleh.
3. Role overload
Role overload, terjadi karena jumlah pasien yang terlalu banyak.
4. Autonomy Struggles

Autonomy Struggles merupakan perbedaan tingkat otonomi pada petugas


kesehatan dapat memacu ketegangan interpersonal.

- Masalah Komunikasi Multidisiplin dalam Pelayana kesehatan

1. Tulisan yang sulit dibaca oleh petugas lain

2. Kesalahan pemberian obat

3. Masalah komunikasi interpersonal antar petugas kesehatan

Ada beberapa hal yang patut dicermati antara lain:


1. instruksi yang diberikan kurang jelas dan petugas yang diberikan instruksi
tidak minta klarifikasi,

2. tidak terjadi interaksi verbal sama sekali, biasanya antar dokter ahli kecuali
bila ada konferensi kasus

3. pemberi instruksi tidak meyakinkan bahwa instruksinya dimengerti oleh


petugas,
4. dokter ahli tidak menganggap dokter ruangan, perawat/ bidan sebagai mitra
kerja,
5. masih lemahnya aturan mengenai hak dan tanggungjawab masing-masing
petugas n kesehatan.

- Media yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan


1. Rapat Tim Kesehatan
2. Case conference

Langkah-langkah dalam pemecahan masalah antar kelompok petugas


kesehatan :

1. Mengatur pelaksanaan untuk komunikasi kolaboratif

2. Melakukan pertemuan untuk menyatukan perspektif kelompok

3. Mengidentifikasi masalah utama

4. Memiliki tujuan yang jelas dan relevan

5. saling menghormati dan menghargai nilai-nilai dan martabat semua pihak,

6. Anggota kelompok dapat bersikap tegas tapi tidak manipulatif, bersikap


objektif, mendiskusikan solusi dengan mengidentifikasi
manfaat/kekurangan dari solusi,menghargai alternatif solusi demi
kepentingan klien, menghidari situasi konflik, menghindari emosi,
7. Memutuskan untuk mengimplementasikan solusi terbaik

8. Menentukan orang yang bertanggung jawab untuk implementasi

9. Membangun garis waktu dan metode evaluasi.(Armold & Boogs, 2007).

Anda mungkin juga menyukai