Anda di halaman 1dari 4

Nama : Popy Puspita Sari

No Bp : 1710313013

Prodi : Profesi Dokter

Dalam era kehidupan yang sangat dinamis dan juga dengan perubahan yang terjadi sangat
cepat, sehingga banyak integrasi budaya-budaya dari luar yang masuk dalam kehidupan kita
yang pada akhirnya membuat kebudayaan bangsa kita sendiri menjadi luntur, tidak diminati
bahkan tidak dikenal sama sekali oleh pemuda-pemuda bangsa Indonesia. Alasan Indonesia
menggunakan pancasila sebagai ideologinya adalah karena pancasila itu merupakan hasil
pemikiran para foundingfather, dimana putusannya sesuai dengan kondisi saat itu. pancasila
diangkat dari nilai-nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat sebelum membentuk negara. Jadi, nilai pancasila itu merupakan
realitas dari bangsa Indonesia. Sehingga pancasila dalam menjalankan fungsinya sangat
cocok dengan kepribadian bangsa yang heterogen (beragam). Pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi bangsa ini dapat mempersatukan, memelihara serta mengukuhkan persatuan
bangsa karena ia bisa menjembatani perbedaan yang terdapat di bangsa Indonesia ini.
Indonesia yang terdiri dari beranekaragam suku, budaya, bahasa dan agama dapat disatukan
dengan adanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi karena pancasila tidak hanya
memihak pada suatu golongan saja, tapi mewadahi semua golongan. Seperti terlihat pada sila
pertama yang berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, di sila tersebut tidak ada pembedaan
agama karena tidak ada mengacu pada agama apapun dan maknanya di sini adalah setiap
masyarakat dibebaskan melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. Pancasila
juga fleksibel dalam menjalankan fungsinya. Fleksibel disini maksudnya adalah terbuka
dengan perubahan-perubahan yang terjadi setiap zaman dan dapat menyesuaikan diri atau
beradaptasi terhadap perubahan tersebut.Namun, pancasila sudah tidak relevan lagi dengan
kehidupan berbangsa dan bernegara pada saat ini. Bisa dilihat pada kasus calon Gubernur
DKI Jakarta, Ahok yang mengutip ayat Al-Quran (QS. Al-Maidah: 51) untuk kepentingan
politik, sehingga menimbulkan permasalahan yang berdampak pada isu SARA. Hal ini
bertentangan dengan sila pertama yang di dalamnya terkandung kebebasan dalam menganut
agama serta menjalankan syariatnya. Juga terjadi pelanggaran pada sila ke-2 yang di dalam
mengandung makna semua warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama dalam
pemenuhan kesejahteraan, kehidupan yang layak, persamaan hak dalam politik, dan
kesetaraan dalam hukum. Dan kita sebagai warga negara yang hidup di tengah masyarakat
yang heterogen termasuk dalam hal agama, harus saling hormat menghormati agar kesatuan
dan persatuan tetap terjaga. Banyak pihak-pihak yang mengatasnamakan agama tertentu
untuk kepentingan pribadi ataupun golongannya. Atau bisa juga kita lihat pada kasus
terorisme dan kasus makar yang mengatasnamakan agama, atau kepentingan tertentu dengan
tujuan memisahkan wilayah NKRI yang juga termasuk pelanggara sila ke-3 yang berbunyi,
“persatuan Indonesia”. Juga terjadi kasus diintegrasi, seperti kita lihat terjadinya tawuran
antar pelajar yang terjadi hanya karena permasalahan spele.

Seperti yang kita ketahui, ideologi adalah cerminan cara berpikir seseorang atau masyarakat
sekaligus membentuk orang menuju cita-cita. Pancasila merupakan ideologi terbuka. Idelogi
terbuka disini bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan
sekelompok orang, artinya bahwa sistem ini bersifat demokratis dan terbuka. Ideologi terbuka
hanya berada dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Ideologi terbuka merupakan
ideologi yang hanya berisi suatu orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam
tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan
dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat. Operasional cita-cita yang
akan dicapai harus disepakati secara demokratis.

Ciri-ciri ideologi terbuka di antaranya adalah :

 Bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat.

 Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri.


 Tidak pernah memaksa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan
falsafah itu.
 Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari
berbagai latar belakang budaya dan agama.

Pancasila merupakan Ideologi terbuka hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila bersifat
aktual, dinamis, antisifasif dan senentiasa mampu menyelesaikan dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung
didalamnya, namun mengeksplisitkan wawasannya lebih kongkrit, sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senantiasa
berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan iptek dan zaman.

Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi tersebut:

1. Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu mencerminkan
realita atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat
2. Dimensi idealisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai
dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan
masyarakat tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari.
3. Dimensi Fleksibelitas atau dimensi pengembangan, yaitu kemampuan ideologi dalam
mempengaruhi dan sekaligus menyesuaikan diri dengan perkembangan
masyarakatnya. Mempengaruhi artinya ikut mewarnai proses perkembangan zaman
tanpa menghilangkan jati diri ideologi itu sendiri yang tercermin dalam nilai dasarnya.

Pancasila memenuhi ketiga dimensi ini sehingga pancasila dapat dikatakan sebagai
ideologiterbuka.

Alasan mengapa pendidikan pancasila diharapkan bisa membentuk kepribadian dan karakter
bangsa karena pancasila merupakan dasar negara yang dibuat dengan berdasarkan atas
kondisi atau realitas yang terdapat pada bangsa Indonesia pada saat itu. Melalu pendidikan
pancasila kita bisa menghargai perbedaan yang ada di tengah masyarakat yang heterogen ini.
Bisa dilihat pada kelima sila yang terdapat pada pancasila tersebut. Sila pertama yang
berbunyi, “Ketuhanan yang maha esa”, menggambarkan bahwa Indonesia ini merupakan
negara dengan berbagai agama dan keyakinan. Pada sila ke-2 yang berbunyi, “Kemanusiaan
yang adil dan beradap”, menggambarkan bahwa keadilan di negeri ini sangat dijunjung
tinggi. Sila ke-3, “Persatuan Indonesia”, menggambarkan bahwa Indonesia adalah negara
kesatuan yang terdiri atas pulau-pulau mulai dari sabang sampai marauke. Pada sila ke-4
yang berbunyi, “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan keadilan”, menggambarkan bahwa Indonesia itu adalah negara demokrasi,
dimana dalam pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah dan mufakat. Dan pada
sila ke-5 yang bunyinya, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, menggambarkan
keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan berdasarkan ras, agama
dan kebudayaan.

Jadi, dengan melalui pendidikan pancasila karakter bangsa dapat dibentuk karena pancasila
adalah dasar dari bangsa Indonesia dan dibuat berdasarkan kebutuhan akan bangsa. Sehingga
dengan penanaman nilai-nilai pancasila ini dalam pengaplikasiannya dapat membuat kita
menjadi pribadi yang dapat menghargai perbedaan, mempertahankan kesatuan bangsa dan
menumbuhkan rasa nasionalisme.

Maka dari itu penting untuk menanamkan kembali nilai-nilai pancasila agar terbentuklah
kepribadian dan karakter bang Indonesia yang diharapkan dan tercapainya cita-cita bangsa
Indonesia.

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8
&ved=0ahUKEwjGiM_AyJjYAhXFNI8KHWoNB-
UQFghxMAk&url=http%3A%2F%2Fstudent.uigm.ac.id%2Fassets%2Ffile%2FMateri%2FP
ANCASILA-SEBAGAI-DASAR-NEGARA.pdf&usg=AOvVaw1e_1KlFmQAPixNl1Jgn6td

https://pandaibesi.com/makna-pancasila-sebagai-dasar-negara/

Anda mungkin juga menyukai