Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM BIMBINGAN TIK

(PESERTA DIDIK MTs.MA’ARIF MIFTAHUL HIDAYAH)

PADA KURIKULUM 2013

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

OLEH : BAHRUL ULUM,S.Pd.I

MADRASAH TSANAWIYAH ( MTs)


MA’ARIF MIFTAHUL HIDAYAH
Jl.Swadaya Cisiih Desa Kadongdong Kec.Banjarwangi
Kabupaten Garut
2015
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM BIMBINGAN TIK


(PESERTA DIDIK MTs.MA’ARIF MIFTAHUL HIDAYAH)

PADA KURIKULUM 2013

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

OLEH : BAHRUL ULUM,S.Pd.I

Garut, Juli 2015


Pengawas Madrasah; Kepala Madrasah

Dra. Nurjanah Lidia, M.M.Pd AGUS TETENG KURNIA,S.Ag


NIP. 196701011993032003
KATA PENGANTAR

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No 068 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dan
KKPI dalam Implemtasi Kurikulum 2013 berperan sangat penting. Agar tugas guru TIK dan
KKPI dapat direalisasikan dengan baik, maka perlu disusun sebuah program atau pedoman yang
dapat menjadi acuan bagi guru TIK dan KKPI untuk melaksanakan tugasnya.
Program ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pemenuhan beban tugas dan
kewajiban guru TIK dan KKPI. Program ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan layanan
bimbingan TIK yang ada di MTs.Ma’arif Miftahul hidayah Banjarwangi yang meliputi layanan
TIK bagi peserta didik, fasilitasi TIK bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan program ini. Kedokanbunder,

Garut, Juli 2015


Guru TIK,

Bahrul Ulum,S.Pd.I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
A. a. Latar Belakang : …………………………………
B. b. Tujuan : …………………………………
C. c. Jenis Kegiatan Layanan TIK : …………………………………
d. Sasaran bimbingan : …………………………………
Bab II. Kegiatan Layanan Teknologi Informasi
A. a. Tahap Perencanaan : …………………………………
B. b. Tahap Pelaksanaan : …………………………………
C. c. Tahap Evaluasi : …………………………………
D. d. Tahap analisis hasil evaluasi : …………………………………
E. e. Tahap tindak lanjut : …………………………………
Bab III. Penutup
A. a. Kesimpulan : …………………………………
B. b. Saran : …………………………………
Lampiran
1. Jadwal Layanan dan Bimbingan TIK
2. Sasaran Layanan dan Bimbingan TIK Peserta didik dan Pendidik
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan secara penuh mulai tahun ajaran 2014 / 2015
memenuhi kedua dimensi tersebut. Implikasi dari pernyataan tersebut adalah bahwa
penyusunan dan pelaksanaan Kurikulum 2013 oleh satuan pendidkan harus memperhatikan
kebutuhan, karakteristik dan potensi satuan pendidikan (internal) serta lingkungan di
daerah setempat. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran, Kurikulum 2013
memuat komponen-komponen yang berkaitan dengan pembelajaran. Salah satu dari
komponen tersebut adalah struktur dan muatan Kurikulum. Muatan Kurikulum2013 meliputi
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi
peserta didik, muatan local dan kegiatan pengembangan diri pada satuan pendidikan.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta
didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;
2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif
(interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu
pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) merupakan kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di Indonesia yang ditetapkan oleh pemerintah dalam rangka mencapa tujuan
pendidikan nasional. Pemberlakuan Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk mengakomodasi
satuan pendidikan dalam mencapai SNP mengingat adanya disparitas situasi, potensi serta
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan atau daerah. Ini merupakan peluang sekaligus
tantangan bagi kita.
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi standar isi,standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikdan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana,standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usiaproduktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-
anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia
produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai
70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar
sumber daya manusia usia produktif yangmelimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan
industri kreatifdan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus
globalisasi akan menggeser pola hidupmasyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade
Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area(AFTA). Tantangan
eksternal juga terkait dengan pergeserankekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
teknosains sertamutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Dengan demikian sesuai amanat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dan untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan proses pembelajaran aktif
diharapkan guru memanfaatkan berbagai sumber belajar agar potensi peserta didik dapat
dikembangkan secara maksimal untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam rangka untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang mendukung potensi peserta didik dalam pelaksanaan
kurikulum pembelajaran di sekolah perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi yang dapat mengekplorasi sumber belajar secara efektif dan efisien dengan
memaksimalkan peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) di sekolah.
B. Tujuan Penyusunan Program Layanan TIK
Tujuan penyusunan program layanan TIK adalah :
1. Sebagai pedoman atau panduan bagi guru TIK dalam melaksanakan layanan TIK di
Sekolah.
2. Untuk memberi arah dalam pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK
3. Untuk membantu pencapaian program sekolah secara umum dalam upaya peningkatan
mutu di sekolah terutama dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
4. Sebagai acuan evaluasi atas pelaksanaan layananan bimbingan TIK dalam rangka
peningkatan mutu layanan bimbingan TIK di sekolah.
C. Jenis Kegiatan Layanan Teknologi Informasi
1. Bimbingan Klasikal
Merupakan bimbingan secara terjadwal dalam bentuk bimbingan klasikal tatap muka
dengan berkala perminggu dalam program tahunan, sesuai dengan materi pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam mencari, mengolah,menyimpan menyajikan,
meyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses
pembelajaran.
2. Bimbingan Kelompok
Merupakan layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok dalam membantu dan memfasilitasi kesulitan dalam mencari,
mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi.
3. Bimbingan Individu
Merupakan bimbingan secara individu sesuai jam kerja dengan memberikan konsultasi
kepada peserta didik secara individual dalam membantu dan memfasilitasi kesulitan dalam
mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam
rangka mendukung pembelajaran berbasis proyek, masalah dan discovery learning.
D. Sasaran Bimbingan
a. Membimbing peserta didik ( 150 siswa )
b. Memfasilitasi sesama guru ( 48 guru )
c. Memfasilitasi tenaga kependidikan ( 18 orang )
BAB II
KEGIATAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

Program guru TIK atau KKPI merupakan kegiatan bimbingan dan fasilitasi yang akan
dilaksanakan secara terjadwal bagi peserta didik, sesama guru dam tenaga kependidikan di
sekolah. Program layanan pembimbingan dan fasilitasi TIK atau KKPI untuk setiap periode
disusun dengan memperhatikan unsur-unsur :
a. Kebutuhan peserta didik, sesama guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang diketahui
melalui pengungkapan individu dalam kepeminatan peningkatan kemampuan TIK atau KKPI
dan/atau berdasarkan uji kemampuan TIK atau KKPI.
b. Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing sebanyak minimal 150
orang;
c. Bidang-bidang bimbingan meliputi hal-hal terkait dengan peningkatan kompetensi TIK atau
KKPI
d. Jenis-jenis layanan : layanan klasikal, kelompok, dan individu.
e. Kegiatan pendukung : video pembelajaran TIK atau KKPI.
f. Frekuensi layanan : setiap peserta didik mendapatkan berbagai layanan minimal lima kali
dalam setiap semester, baik layanan dalam format perorangan, kelompok maupun klasikal.
g. Lama kegiatan : setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung) berlangsung sekitar 2 jam.
h. Waktu kegiatan : kegiatan layanan dan pendukung dilaksanakan pada jam pelajaran sekolah
dan/atau diluar jam pelajaran sekolah.
i. Kegiatan khusus : pada semester pertama setiap tahun ajaran baru diselenggarakan layanan
orientasi kelas/sekolah bagi peserta didik baru terkait dengan kemampuan TIK.
Pelaksanaan program satuan kegiatan yaitu kegiatan layanan dan kegiatan pendukung
merupakan ujung tombak kegiatan bimbingan dan fasilitasi TIK atau KKPI secara
keseluruhan. Tahap-tahap yang perlu di tempuh adalah :
a. Tahap perencanaan, program satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan secara
tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan rencana
penilaian.
b. Tahap pelaksanaan, program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung)
dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya.
c. Tahap penilaian, hasil kegiatan diukur dengan nilai.
d. Tahap analisis hasil, hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu
mendapat perhatian lebih lanjut.
e. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan sebelumnya, melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan.
URAIAN TUGAS GURU BK TIK
NO URAIAN TUGAS HASIL
1. Menyusun rancangan pelaksanaan layanan teknologi Rencana Pelaksanaan layanan
informasi dan bimbingan TIK TIK
2. Melaksanakan layanan teknologi informasi dan bimbingan Laporan Layanan TIKuntuk
TIK per semester untuk : a. Peserta didik
a. peserta didik b. Guru dan tenaga
b. guru kependidikan
c. tenaga kependidikan
3. menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan Instrumen evaluasi Layanan
teknologi informasi dan bimbingan TIK TIK
4. mengevaluasi proses dan hasil layanan teknologi Data hasil evaluasi Layanan
informasi dan bimbingan TIK TIK
5. menganalisis hasil layanan teknologi informasi dan Data hasil analisis
bimbingan TIK C
6. melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan Program tindak lanjut *
memperbaiki layanan teknologi informasi dan bimbingan
TIK
7. menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses Laporan pengawasan
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional
8. mengembangkan sistem informasi manajemen sekolah Program pengembangan
berbasis teknologi informasi
9. membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler Laporan kegiatan bimbingan
ekstrakurikuler
10. melaksanakan pengembangan diri Sertifikat dan Laporan
kegiatan pengembangan diri
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Peran guru TIK dan guru KKPI dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sangat
penting. Pemenuhan tugas guru TIK dan Guru KKPI sebagai beban kerja yang dapat
diekuivalenkan dengan kewajiban mengajar paling sedikit 24 jam tatap muka dalam 1
(satu)minggu merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang guruTIK dan
KKPI sesuai ketentuan. Keberhasilan pemenuhan beban kerja guru TIK dan KKPI sesuai
dengan ketentuan sangat bergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya
sungguh-sungguh dari segenap unsur yang terkait
b. Saran
Agar semua komponen sekolah dapat bekerja sama dengan baik agar program
kerja ini bisa berjalan secara efektif. Segala saran dan kritik diperlukan guna perbaikan
untuk masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai