Anda di halaman 1dari 4

fenomena lain yang berhubungan dengan sifat koligatif larutan adalah pada saat kita merebus

sayuran,ketika air mendidih sayuran dimasukkan maka air yang tadinya mendidih menjadi tidak
mendidih hal ini menggambarkan bahwa telah terjadi penurunan titik beku larutan karena adanya
penambahan zat lain dalam hal ini sayuran yang di masukkan kedalam air yang mendidih.

#) jika kita bandingkan ketika kita mendidihkan air murni dan air garam, gula di tempat yang berbeda
tetapi pada waktu yang bersamaan pada kondisi ruang yang sama adalah; air murni akan mendidih
lebih cepat dibangdingkan dengan air gula,karena air murni memiliki didik didih = 100, sedangkan
air gula memiliki titik didih > 100 karena sudah ada pengaruh penambahan zat terlarut dalam hal ini
penambahan gula,sedangkan air gula lebih cepat mendidih dibandingkan dengan air garam
meskipun sama- sama sudah ada pengaruh zat terlarut tetapi perlu di ingat antara gula dan garam
memiliki sifat elektrolit yang berbeda,sifat koligatif larutan juga di pengaruhi oleh sifat elektrolit zat
terlarut.

#) fenomena lain yang dapat menjelaskan adanya sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
maupun di alam adalah pembuatan es krim dan pencairan salju

#) sifat koligatif larutan di pengaruhi adanya zat lain dalam hal ini zat terlarut baik zat elektrolit
maupun zat non elektrolit

Penjelasan detailnya mengenai pembekuan es lilin : Ketika garam ditaburkan di atas es,
partikel-partikel garam mengganggu kestabilan ikatan partikel-partikel air yang sedang
berada dalam fase padat (es). Partikel-partikel garam menerobos masuk ke sela-sela
ikatan partikel es sehingga memutuskan ikatan-ikatan tersebut. Akibatnya, partikel-
partikel es yang berada di permukaan dapat memisahkan diri dari perangkap gaya tarik
partikel-partikel es yang berada di samping dan di bawahnya. Partikel es yang berhasil
memisahkan diri itu kemudian beralih ke fase cair.
Es memiliki suhu rata-rata di bawah 0⁰C. Dalam kasus penambahan garam ini, es
mengalami peleburan tanpa adanya penambahan panas, sehingga air yang terbentuk
dari peleburan itu juga bersuhu dibawah 0⁰C. Inilah sebabnya dikatakan bahwa
penambahan garam dapat menurunkan titik lebur air, karena es dapat melebur di
bawah titik lebur normalnya Jadi, partikel garam merupakan pemicu leburnya es. Di sisi
lain, seperti yang kita ketahui, peleburan es memerlukan energi (menyerap kalor). Nah,
karena kalor tidak disuplai dari luar, maka es menyerap kalor dari dirinya sendiri,
sehingga suhu es turun lebih jauh. Es yang suhunya telah menjadi sangat dingin ini
kemudian akan menyerap banyak kalor dari adonan es lilin tersebut, sehingga adonan
es krim dapat membeku
Sifat koligatif larutan, yaitu sifat larutan yang tergantung pada banyaknya partikel zat terlarut
dalam larutan, bukan pada jenis larutannya. Yang termasuk sifat koligatif larutan adalah
kenaikan titik didih, penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.

Sifat koligatif dapat terlihat dalam berbagai fenomena dalam kehidupan sehari hari dan
fenomena alam.

Silakan Saudara mencari tahu tentang sifat koligatif melalui artikel atau sumber lain mengenai
hal ini? Mengapa dapat terjadi sifat koligatif?

Kenaikan titik didih (∆Tb) berbanding urus dengan penurunan tekanan uap maka akan
berbanding lurus juga dengan konsentrasi (molalitas) larutan, sehingga dapat dirumuskan:

∆Tb = kenaikan titik didih larutan (oC)

W = massa zat terlarut (gram)

massa pelarut (gram)

M = massa molarKb = kenaikan titik didih molal (oC/m)

Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal dan m adalah molalitas larutan. Satuan Kb adalah oC/m

Sebagaimana Saudara amati gambar peristiwa penurunan tekanan uap. Saudara dapat melihat
partikel-partikel pada larutan lebih tidak teratur dibandingkan partikel-partikel pada pelarut
murni. Hal ini menyebabkan tekanan uap larutan lebih kecil daripada pelarut murni. Inilah yang
dinamakan penurunan tekanan uap jenuh. Selisih antara tekanan uap murni dengan tekanan
uap larutan jenuh dapat dituliskan secara matematis seperti berikut
Jika zat terlarut bersifat tidak menguap (non volatile), artinya tidak memiliki tekanan uap yang dapat
diukur sehingga tekanan uap dari larutan selalu lebih kecil daripada pelarut murninya. Jadi, hubungan
antara tekanan uap larutan dan tekanan uap pelarut bergantung konsentrasi zat terlarut dalam larutan

Kenaikan titik didih (∆Tb) berbanding urus dengan penurunan tekanan uap maka akan
berbanding lurus juga dengan konsentrasi (molalitas) larutan, sehingga dapat dirumuskan:

∆Tb = kenaikan titik didih larutan (oC)

W = massa zat terlarut (gram)

massa pelarut (gram)

M = massa molarKb = kenaikan titik didih molal (oC/m)

Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal dan m adalah molalitas larutan. Satuan Kb adalah oC/m

Mengapa adanya penambahan zat terlarut dapat menurunkan titik beku? Titik beku
larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Penjelasan tersebut dapat
diketahui berdasarkan pengamatan diagram fasa yang telah dijelaskan sebeulmnya
Penurunan titik beku air juga dapat diketahui dari rumus berikut.

∆Tf = kenaikan titik didih larutan (oC)


w = massa zat terlarut (gram)

massa pelarut (gram)

Mr = massa molar

Kf = kenaikan titik didih per molal (oC/m)

m = konsentrasi dari zat terlarut dalam satuan molalitas

Kenaikan titik didih (∆Tb) berbanding urus dengan penurunan tekanan uap maka akan
berbanding lurus juga dengan konsentrasi (molalitas) larutan, sehingga dapat dirumuskan:

∆Tb = kenaikan titik didih larutan (oC)

W = massa zat terlarut (gram)

massa pelarut (gram)

M = massa molarKb = kenaikan titik didih molal (oC/m)

Kb adalah konstanta kenaikan titik didih molal dan m adalah molalitas larutan. Satuan Kb adalah oC/m

Anda mungkin juga menyukai