Disusun oleh :
Pembimbing :
1
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SM
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Desember 1977
Agama : Islam
Suku : Betawi
Pendidikan Terakhir : SMEA
Status Pernikahan : Cerai
Pekerjaan : Mengurus rumah tangga
Alamat : Jl. Raya Tengah RT 03/ RW 12. Kel Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Masuk RS : 8 April 2018
Tanggal Pemeriksaan : 23 April 2018
Ruang Perawatan : Bangsal Dahlia
2
A. Keluhan Utama
Pasien diantar keluarga ke IGD karena gaduh gelisah, bicara kacau dan pasien berjalan
keluar rumah tanpa tujuan jelas.
B. Keluhan Tambahan
Pasien sering berbicara sendiri dan kesulitan tidur.
3
Pasien menyangkal sering mendengar suara-suara/bisikan. Menurut pasien hanya
orang-orang tertentu yang bisa mendengar suara-suara/bisikan, pasien bukan termasuk
orang yang dapat mendengarnya.
Pasien menyangkal bahwa ada orang lain yang dapat membaca pikiran pasien
ataupun mengontrol pikiran pasien. Pasien menyangkal pasien memiliki riwayat
kelainan bawaan, infeksi, trauma kepala, maupun kejang. Pasien menyangkal pernah
merokok, meminum alkohol, serta menggunakan obat terlarang.
4
Pasien lahir di Jakarta pada tanggal 12 Desember 1977. Kehamilan selama 9
bulan dan persalinan secara normal. Kondisi kesehatan ibu pasien selama
kehamilan baik.
b. Masa kanak awal (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Selama masa ini, proses perkembangan
dan pertumbuhan sesuai dengan anak sebaya. Pasien tidak pernah mendapat sakit
berat, demam tinggi, kejang ataupun trauma kepala. Tidak ada kelainan perilaku
yang menonjol.
c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
Masa ini dilalui dengan baik, tumbuh kembang baik dan normal seperti anak
seusianya. Pasien tergolong anak yang aktif, baik, dan mudah bergaul.
d. Masa kanak akhir dan remaja (12-18 tahun)
Pasien tumbuh dan kembang seperti anak lainnya. Prestasi pasien disekolah baik,
tidak pernah tinggal kelas.
e. Masa dewasa (>18 tahun)
Pasien adalah sosok yang ramah, mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Pasien cukup semangat dalam bekerja serta mandiri. Pergaulan pasien baik
dengan keluarga, teman, dan masyarakat.
Riwayat Pendidikan
a. SD : pasien menyelesaikan pendidikan SD tanpa pernah tinggal kelas.
b. SMP : pasien menyelesaikan pendidikan SMP tanpa pernah tinggal kelas.
c. SMEA : pasien menyelesaikan pendidikan SMEA tanpa pernah tinggal kelas.
Riwayat Pekerjaan
Menurut keterangan ibu pasien, pada tahun 1999 pasien sempat bekerja sebagai
pegawai Ramayana yang akhirnya berhenti dari pekerjaannya karena harus
dirawat di rumah sakit. Sekitar tahun 2002, pasien bekerja sebagai karyawan
salah satu pabrik susu. Kemudian pasien berhenti bekerja disana karena merasa
teman kerja pasien membenci pasien.
Kehidupan Beragama
Pasien seorang penganut agama Islam dan baik dalam menjalankan ibadah
Kehidupan sosial dan Perkawinan
Menurut keterangan ibu pasien, pasien sempat menikah dan sekarang sudah
bercerai. Ibu pasien lupa kapan tahun pernikahan pasien. Pasien tidak memiliki
5
seorang anak. Pernikahan tersebut hanya berumur 1 tahun, hal ini dikarenakan
suami pasien selingkuh terhadap pasien dan mertua pasien sering merendahkan
pasien karena riwayat gangguan jiwanya.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegal hukum dan tidak pernah
terlibat dalam proses peradilan yang terkait dengan hukum
F. Riwayat Keluarga
Menurut keterangan keluarga pasien, pasien pernah menikah tetapi hanya berumur
1 tahun, hal ini dikarenakan suami pasien selingkuh terhadap pasien. Keluarga pasien lupa
kapan tahun pernikahan pasien. Dari pernikahannya tersebut pasien tidak memiliki seorang
anak.
Pasien saat kecil tinggal bersama orang tua pasien. Pasien adalah anak ketiga dari
delapan bersaudara. Pasien saat ini tinggal bersama orangtua dan saudara-saudara pasien.
Hubungan pasien dengan keluarga tidak ada masalah dan cukup dekat dengan kakak-
kakaknya dan keponakannya. tetapi terkadang pasien merasa kesepian karena setiap pasien
mengajak ngobrol pasien tidak ada yang bisa diajak untuk teman bicara. Di dalam keluarga,
tidak ada yang memiliki gejala yang sama dengan pasien maupun memiliki riwayat
gangguan jiwa.
Keterangan :
: Pasien
: Laki-Laki
: Perempuan
: Bercerai
6
G. Pasien tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyangkal jika pasien bahwa pasien ada gangguan jiwa dan pasien
merasa baik baik saja dikehidupannya.
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada
7
Halusinasi visual : pasien mengaku pernah melihat kembarannya disekitar
bangsal dahlia
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi :Tidak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Kontinuitas : Asosiasi longgar
Hendaya Bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham:
8
– Waham kejar (Pasien meyakini bahwa kembarannya yang anggota isis ingin
membunuhnya dan pasien meyakini polisi sedang mencari dirinya dirumahnya dan
ingin menangkapnya karna pasien memiliki wajah serupa dengan kembarannya
yang anggota ISIS.)
Obsesi : Tidak ada
3. Kompulsi : Tidak ada
4. Fobia : Tidak ada
F. PENGGENDALIAN IMPULS
Baik, selama wawancara pasien dapat bersikap tenang dan tidak menunjukkan gejala
yang agresif dan tidak marah.
G. DAYA NILAI
1. Daya nilai sosial : Baik (Pasien dapat membedakan perbuatan baik dan buruk)
2. Uji daya nilai : Baik ( Pasien mengatakan bahwa permusuhan adalah hal yang
tidak baik)
3. RTA : Terganggu
H. TILIKAN : Derajat 1 (pasien tidak menyadari bahwa pasien sedang sakit dan pasien
merasa baik-baik saja).
9
d) Sistem Kardiovaskuler : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
e) Sistem Respirasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
f) Sistem Gastrointestinal : Bising usus normal, timpani disemua kuadran
g) Sistem Ekstremitas : edema (-), sianosis (-), akral hangat.
B. Status Neurologik
Tidak dilakukan pemeriksaan neurologis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
10
VI. FORMULA DIAGNOSTIK
11
Aksis II (Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental)
Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis II
Aksis III (Kondisi Medis Umum)
Tidak ada diagnosis aksis III
Aksis IV (Problem Psikososial dan Lingkungan)
Masalah dengan lingkungan sosial, yaitu kemungkinan pencetus awalnya
dikarenakan putus cinta dengan pacarnya.
Aksis V (Penilaian Fungsi secara Global)
Penilaian kemampuan penyesuaian menggunakan skala Global Assement of
Functioning (GAF) menurut PPDGJ III didapatkan GAF pada saat pemeriksaan
didapatkan 40-31, beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita &
komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
Evaluasi Multiaksial
Aksis I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Aksis II : Z03.2 Tidak ada diagnosis aksis II
Aksis III : Tidak ada diagnosis aksis III
Aksis IV : Masalah dengan lingkungan sosial
Aksis V : GAF 40-31
VII. DIAGNOSIS
Diagnosis kerja : F20.0 Skizofrenia Paranoid
Diagnosis banding : F25 Gangguan Skizoafektif
VIII. PROGNOSIS
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad malam
Ad Fungsionam : Dubia ad malam
Prognosis tersebut mengacu pada :
1. Onset pada usia yang terbilang muda
2. Perilaku patuh minum obat yang buruk
3. Status janda yang ada pada pasien memiliki stigma tersendiri di masyarakat, dan
tidak adanya support dari pasangan tentang kondisi kejiwaannya
12
4. Riwayat dirawat di rumah sakit jiwa sebelumnya
IX. TERAPI
Medikamentosa (Psikofarmaka) Oral: Seroquel XR 1x400mg
Non-medikamentosa
- Psikoedukasi
a. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dialami
pasien, rencana terapi, efek samping pengobatan, dan prognosis penyakit.
b. Mengingatkan pasien dan keluarga tentang pentingnya minum obat sesuai
aturan dan datang kontrol ke poli kejiwaan.
c. Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa dukungan keluarga akan
membantu keadaan pasien.
- Psikoterapi Suportif
a. Ventilasi: Pasien diberikan kesempatan untuk menceritakan masalahnya.
b. Sugesti: Menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya
akan hilang atau dapat dikendalikan.
c. Reassurance: Memberitahukan kepada pasien bahwa minum obat sangat
penting untuk menghilangkan gejala.
13