Anda di halaman 1dari 16

Go Blog

Blog ini buat temen-temen menambah pengetahuan. Saling berbagi untuk sesama:)
 Beranda
 Daftar Isi
 Makalah
 Tutorial
 Game
 Artikel
 Lain-lain
 About Me

Sabtu, 17 Januari 2015


Makalah Besi Tuang Ilmu Bahan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dilingkungan industri yang beroperasi pada bidang alat berat, besi merupakan bahan baku
yang penting. Karena besi sering digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan sebuah unit alat
berat. Disamping itu besi mempunyai sifat kuat akan tekanan, yang dibutuhkan dalam komponen
alat berat sendiri. Besi sendiri mempunyai beberapa jenis, salah satunya besi tuang. Besi tuang
merupakan jenis besi yang berasal dari biji besi yang kasar. Dalam pengolahannya besi tuang
biasanya dengan cara dilebur ataupun dituang. Karena proses inilah maka disebut dengan besi
tuang. Besi tuang sendiri merupakan besi yang tidak dapat ditempa. Karena memiliki unsur yang
beda dengan jenis yang lain. Walaupun keuletan dan kekuatannya lebih rendah daripada baja,
tetapi karena mudah dituang dan mempunyai beberapa sifat khusus yang berguna, maka
penggunaannya lebih luas, apalagi dengan diberi tambahan unsur paduan dan proses laku panas
yang tepat, maka sifatnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Agar terciptanya besi tuang
yang berkualitas tinggi serta mempunyai harga jual yang bersaing dengan pasar international
maka untuk itu besi tuang biasanya dicampur dengan unsur paduan yang telah disebut diatas tadi.
Selain itu, besi tuang mempunyai sifat yang sulit untuk berkarat dan tahan akan gerusan. Maka
sering kita jumpai didalam kehidupan sehari-hari besi tuang digunakan untuk membuat pintu
gerbang rumah, tiang lampu hias serta peralatan rumah tangga.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi besi tuang
2. Apa saja klasifikasi besi tuang
3. Apa kegunaan besi tuang
4. Apa saja sifat mekanisme besi tuang
5. Bagaimana standart dan kodifikasi besi tuang
6. Bagaimana pengolahan besi tuang
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan besi tuang
8. Apa saja pengaplikasian besi tuang pada system alat berat

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui definisi besi tuang
2. Untuk mengetahui klasifikasi besi tuang
3. Untuk mengetahui kegunaan besi tuang
4. Untuk mengetahui sifat mekanisme besi tuang
5. Untuk mengetahui standart dan kodifikasi besi tuang
6. Untuk mengetahui pengolahan besi tuang
7. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan besi tuang
8. Untuk mengetahui pengaplikasian besi tuang pada system alat berat

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Besi Tuang
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih dari 1,7
% karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan
bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua,
ini merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan diproduksi
dalam jumlah besar. Prosesnya sering dilakukan dengan cara menambahkan unsur graphite
kedalam ladle sebagai pengendali. paduan besi tuang (alloy iron castings) bahannya telah
dilakukan penghalusan (refined) dan pemaduan besi mentah (pig iron). produk-produk seperti
crankshaf, conecting rod dan element dari bagian-bagian mesin sebelumnya dibuat dari baja
tempa (steel forgings), sekarang lebih banyak menggunakan high-duty alloy iron casting. Benda-
benda tuangan dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan dengan bentuk-
bentuk benda hasil tempa (wrought) kendati diperlukan proses machining, akan tetapi dapat
diminimalisir dengan memberikan kelebihan ukuran sekecil mungkin dari bentuk yang
dikehendaki (smaller allowance), oleh karena itu produk penuangan relatif lebih sedikit dibandin
dengan produk tempa.

2.2 Klasifikasi Besi Tuang


Sebelum kita masuk ke dalam klasifikasi besi tuang, kita harus mengenal tentang diagram
besi tuang. Jika kita sudah mengenal gambar diagram besi tuang, kita bisa mengubah sifat dan
struktur besi tuang yang di inginkan. Berikut dibawah ini gambar diagram besi tuang.

Gambar 2.1 Diagram Besi

Besi tuang biasanya diklasifikasikan menurut struktur metalografinya. Dalam hal ini
karbon dalam besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa instentisial
yaitu sementit karbida besi atau berupa grafit karbon bebas. Pengelompokan dapat dimulai
berdasarkan kondisi karbonnya. Bila Seluruh karbon berupa sementit maka ia adalah besi tuang
putih, selanjutnya dikelompokkan berupa bentuk fisik grafitnya,. Terjadinya struktur yang
berbeda-beda ini di pengaruhi oleh beberapa faktor terutama kadar karbon, kadar paduan dan
pengotoran, laju pendinginan selama dan sesudah pendinginan.dan laku panas sesudah
penuangan. Berikut klasifikasi besi tuang :

1. Besi Tuang Kelabu


Untuk memperoleh besi tuang kelabu kita harus berpangkal pada besi kasar kelabu. Besi
kasar kelabu memiliki kadar silikon yang tinggi (kurang lebih 5,5 sampai 50%) dan kadar
mangan yang rendah. Karena itu pembentukan karbon bebas jadi meningkat. Jadi besi tuang
kelabu setelah didinginkan mengandung grafit. Grafit tersebut terdapat dalam besi-tuang berupa
pelat-pelat tipis. Besi tuang kelabu memperoleh namanya dari bidang patahan yang berwarna
kelabu, yang disebabkan oleh grafit hitam.

Gambar 2.2 Struktur besi tuang kelabu


2. Besi Tuang Putih
Untuk memperoleh besi tuang putih, kita harus berpangkal pada besi kasar putih. Besi
kasar putih itu memiliki kadar silikon yang rendah (kurang lebih 0,5%) dan kadar mangan yang
tinggi. Dengan demikian pembentukan sementit digiatkan. Karena kadar silikon yang sangat
rendah hanya terbentuk sementit. Jadi untuk besi tuang putih hanya diagram menstabil yang
penting.
Dengan demikian besi tuang putih setelah didinginkan tediri dari perlit dan sementit. Besi
tuang putih dengan kadar karbon 2.5% sampai 3.6% mengandung banyak sementit. Dengan
adanya kadar yang besar dari sementit yang sangat keras, akan tetapi rapuh itu, besi tuang putih
memperoleh kekerasan sangat besar, akan tetapi kekuatan tarik yang sangat rendah dan regangan
yang sangat kecil.
Gambar 2.3 Struktur besi tuang putih

3. Besi Tuang mampu tempa


Untuk memperoleh besi tuang yang dapat di tempa, kita harus berpangkal pada besi tuang
putih. Bahan ini dipanaskan sampai kurang lebih 900 °C dan dibiarkan beberapa hari pada suhu
tersebut. Besi tuang jenis ini dibuat dari besi tuang putih dengan melakukan heat treatment
kembali yang tujuannya menguraikan seluruh gumpalan grafit akan terurai menjadi matriks
ferrit, pearlit, martensit. Besi tuang ini juga mempunyai sifat yang mirip dengan baja

Gambar 2.4 Struktur besi tuang mampu tempa


4. Besi Tuang Nodular
Untuk memperoleh besi tuang noduler, kita harus berpangkal pada besi kasar kelabu.
Besi kasar kelabu memiliki kadar silikon yang tinggi (kurang lebih 5,5 sampai 1,5%), dan kadar
mangan rendah. Karena itu pada pendinginan perlahan-lahan pembentukan karbon bebas akan
meningkat. Karena selama fabrikasi dimasukkan magnesium ke dalam bahan, maka karbon
bebas itu terjadi berupa bola. Bola-bola itu dinamakan nodul. Nodul grafit memberikan
pengurangan penampang yang lebih kurang dan tidak menyebabkan pengerjaan takik.
Besi tuang noduler, setelah pendinginan dan setelah pengerjaan pemijaran terutama dari
ferit, perlit, dan grafit. Karena adanya ferit atau perlit dan karena bentuk nodul grafit yang sangat
menguntungkan, maka besi tuang noduler
memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan regangan yang besar.

Gambar 2.5 Struktur besi tuang nodular

2.3 Kegunaan Besi Tuang


Dalam kegunaanya, besi tuang sering juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita selain
digunakan pada system alat berat. Misalnya seperti :
- Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi
- Tutup lubang saluran drainasi dan alat saniter lain
- Bagian struk rangka yang menahan gaya tekan
- Bagian mesin, blok mesin
- Pintu gerbang,tiang lampu
- Sendi, rol jembatan
- Kerangka mesin, seperti mesin bubut, mesin ketam, dan alatpengepres.
- Puli sabuk-v dalam motor dan mesin
- Pipa saluran.
- Pintu gerbang, tiang lampu dan sebagainya

2.4 Sifat Mekanisme Besi Tuang


Besi tuang memiliki beberapa sifat mekanisme yang terdapat didalamnya seperti :
- Keras dan mudah melebur/mencair
- Getas sehingga tidak dapat menahan benturan
- Temperatur meleleh 1250°
- Kekuatan tarik menurun
- Regangan menurun
- Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja)
- Tidak dapat diberi muatan magnit
- Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung dengan baut dan sekrup.
- Kuat dalam menahan gaya tekan, lemah dalam menahan tarik kuat tekan sekitar 600 Mpa, kuat
tarik 50 Mpa
- Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang.
- Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja.
- Bisa tahan terhadap tekanan yang besar.

2.5 Standart dan Kodifikasi Besi Tuang


Terdapat berbagai macam standard dan kodifikasi dalam menentukan jenis besi tuang. Sbeberapa
contohnya :
- SAE (Society of Automotive Engineers)
- AISI (American Iron and Steel Institute)
- UNS (Unified Numbering System)

1. SAE
- Sistem SAE hanya menggunakan nomor - nomor angka.
- Angka pertama menunjukkan tanda ‘group Baja´, misal:
1. Unalloy steel 10XX
2. Nickel Steel 23XX
3. Chromiun steel 32XX
- Dua angka terakhir, bila penomoran 4 digit atau tiga angka terakhir bila penomoran 5 digit
menunjukkan rata-rata kandungan karbon per-seratus
( % C ), contoh:
1. SAE 1055, artinya Unalloy steel mengandung 0,55 % C
2. SAE 2345, artinya Ni- steel mengandung 0,3 % Ni, 0,45 % C
3. SAE 52100, artinya Cr-steel mengandung 1,45 % Cr, 1,0 C
2. AISI
- Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan bajanya
1. A = Basic Open-hearth
2. B = Acid Bassemer
3. C = Basic Open-Heath
4. D = Acid Open-Heath
5. E = Electric Furnace
3. UNS
- UNS terdiri dari huruf diikuti oleh lima nomor. Sistem ini hanya menunjukkan komposisi
kimia dari metal atau paduannya dan bukan menunjukkan standar atau spesifikasi dari metal
tersebut

Tabel 2.1 Tabel UNS

F00001-F99999 Cast irons


F10001-F15501 Cast Iron, Gray
F10090-F10920 Cast Iron Welding Filler Metal
F20000-F22400 Cast Iron, Malleable
F22830-F26230 Cast Iron, Pearlitic Malleable
F30000-F36200 Cast Iron, Ductile (Nodular)
F41000-F41007 Cast Iron, Gray, Austenitic
F43000- F43030 Cast Iron, Ductile (Nodular),
Austenitic
F45000 F 45009 Cast Iron, White
F47001-F47006 Cast Iron, Corrosion

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengolahan Besi Tuang
Besi Tuang terbuat dari besi kasar (pig iron) hasil tanur tinggi dari biji besi. Kemudian
besi kasar dilebur kembali agar bisa menjadi besi tuang. Peleburan besi tuang biasanya dilakukan
dalam tungku yang sering disebut Kupola.
Bentuk dan konstruksi Kupola tersebut hampir sama dengan konstruksi tanur tinggi (blast
furnace). Bahan baku yang dilebur terdiri dari batang logam besi kasar yang dihasilkan dari
proses tanur tinggi. Bahan baku yang dilebur terdiri dari ingot besi kasar yang dihasilkan dari
proses tanur tinggi, ditambah dengan skrap baja ataupun skrap besi tuang (return scrap).
Disamping itu penambahan bahan-bahan seperti ferosilikon (FeSi) dan feromangan (FeMn)
sering pula dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menaikkan kembali kadar Si dan Mn dalam
besi tuang karena sebagian dari kedua unsur tersebut biasanya berkurang (hilang) akibat oksidasi
pada saat peleburan.
Bahan bakar yang digunakan adalah kokas dan dimasukkan ke dalam Kupola selang
seling dengan muatan logam. Proses pembakaran terjadi dengan meniupkan udara ke dalam
Kupola dengan menggunakanBlower. Untuk mendapatkan proses peleburan yang baik maka
perbandingan antara muatan logam, bahan bakar dan kebutuhan udara harus dijaga sebaik
mungkin.
Disamping membutuhkan bahan-bahan seperti yang disebutkan diatas, ke dalam Kupola
juga ditambahkan sejumlah batu kapur. Bahan ini dapat membantu pembentukan terak (slag)
yang dapat mengikat kotoran-kotoran sehingga memisahkannya dari besi cair.
Proses peleburan besi tuang dengan Kupola biasanya terjadi secara kontinyu artinya
begitu muatan logam mencair maka langsung mengalir keluar tungku. Logam cair yang keluar
dari Kupola ditampung pada alat perapian depan (forehearth) yang kemudian diangkut dengan
menggunakan ladel untuk dituang ke dalam cetakan. Dengan proses peleburan seperti itu maka
sering kali mempersulit untuk melakukan pengaturan komposisi kimia. Hal ini dapat
mengakibatkan daerah komposisi kimia yang dihasilkan menjadi lebar sehingga memberikan
variasi pula terhadap kualitas produk yang dibuat.
Disamping itu kekurangan lainnya pada proses peleburan dengan Kupola yaitu logam
cair mudah mengalami kontaminasi oleh sulfur atau unsur-unsur lainnya yang disebabkan oleh
bahan bakar kokas. Pengotoran karena sulfur ini dapat menurunkan sifat-sifat besi tuang.
Karena kekurangan-kekurangan di atas, maka dewasa ini banyak pabrik pengecoran
menggunakan tungku listrik untuk menggantikan Kupola. Tungku listrik yang banyak digunakan
adalah dari jenis tungku induksi. Bahan baku yang dilebur pada umumnya tidak menggunakan
besi kasar melainkan sebagian besar berupa skrap baja atau skrap besi tuang. Peleburan dengan
tungku ini dapat menghasilkan logam cair dengan komposisi kimia yang lebih konsisten dengan
kadar impuritas yang lebih rendah karena bahan baku yang dilebur biasanya berupa skrap baja,
maka untuk menaikkan kadar karbon agar mencapai kadar yang sesuai untuk besi tuang biasanya
dilakukan dengan memasukkan sejumlah arang kayu ke dalam tungku. Berikut ini adalah gambar
proses peleburan dan penuangan besi tuang
Gambar 3.1 Proses pembuatan besi tuang
Dalam pemakaian di industri, ada tiga jenis besi tuang yang banyak digunakan, yaitu :
besi tuang kelabu (grey cast iron), besi tuang ulet atau besi tuang nodular (nodular cast iron) dan
besi tuang putih (white cast iron). Ketiga jenis besi tuang ini mempunyai komposisi kimia yang
hampir sama yaitu : 2,55 - 3,5 %C, 1-3 %Si, Mn kurang dari 1% sedangkan S dan P dibatasi
antara 0,05-0,10 % (maksimum). Walaupun komposisi kimianya hampir sama, tetapi karena
prosesnya berbeda maka struktur dan sifat-sifat dari ketiga besi tuang tersebut berbeda.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Besi Tuang


Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa keunggulan besi tuang ini, misalnya:
• Hasilnya akan lebih murah dibandingkan dengan baja tuang
• Temperatur peleburan lebih rendah, oleh karena
itu “Dapur Kupola” dapat dipakai.
• Besi tuang cair akan lebih baik mengalirnya, sehingga dapat mengisi
rongga-rongga cetakan (mould) dengan lebih sempurna.
• Hasilnya siap untuk dikerjakan lebih lanjut.
• Menghasilkan kombinasi kekuatan tarik dan tekan yang baik
• Tahan terhadap keausan, gerusan, dll.
• Tidak berkarat.

Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa kekurangan besi tuang ini, misalnya:
• Tidak dapat di tempa.
• Tidak dapat disambung dengan paku keling atau dilas, dua buah besi tuang hanya dapat
disambung dengan baut dan sekrup.
• Tidak dapat diberi muatan magnet
• Getas sehingga tidak dapat menahan lenturan
3.3 Pengaplikasian Besi Tuang pada Sistem Alat Berat

Dalam system alat


berat sendiri besi tuang ditempat pada ruang yang sangat penting. Karena ditempatkan
dikomponen dalam pada alat berat. Sebabnya besi tuang memiliki kekakuan dan kekuatan dalam
menahan tekanan serta tidak mudah berkarat. Untuk itu besi tuang biasanya digunakan pada
komponen silinder blok pada system alat berat.
Gambar 3.2 Silinder Blok

Besi tuang juga mempunyai sifat yang mudah dibentuk. Untuk itu pada pengaplikasian
pada alat berat, besi tuang digunakan dalam komponen silinder blok, crankshaft dan camshaft.

Gambar 3.3 Camshaft Gambar 3.4 Crankshaft

Walaupun begitu besi tuang tidak berdiri sendiri dalam bahan pembuatan silinder blok,
camshaft dan crankshaft. Besi tuang dipadukan dengan bahan-bahan lain seperti Mangan, Silikon
dan Baja.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih dari 1,7 %
karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan bahan
yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua, ini
merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan diproduksidalam
jumlah besar. Besi tuang mempunyai klasifikasi yaitu : Besi tuang putih, besi tuang kelabu, besi
tuang mampu tempa dan besi tuang nodular. Besi tuang mempunyai sifat mekanisme antara lain
tahan dalam tekanan tinggi dan juga tidak mudah berkarat. Besi tuang mempunyai kegunaan
pada alat berat yang digunakan untuk bahan baku dari silinder blok.

4.2 Saran
Beberapa saran yang bisa diberikan untuk penyempurnaan “Tugas Ilmu Bahan” ini adalah:
 Sebelum menggunakan alat untuk alat berat, pahami dulu alat tersebut dari bahan apa dan sifat
mekanismenya.
 Teliti sebelum mengerjakan sesuatu.
 Selalu ikuti petunjuk penggunaan.
 Dan berhati-hatilah.

DAFTAR PUSTAKA

http://blackknight-radyo.blogspot.com/2012/05/i.html
http://junihariyanto.blogspot.com/2011_09_01_archive.html
http://sanditeknikmesin.blogspot.com/2012/01/besi-tuang.html
http://cepiar.wordpress.com/2007/11/13/apakah-besi-tuang-cast-iron-itu/

Diposting oleh putri helena di 10.02


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Makalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

My Profile
putri helena
Lihat profil lengkapku

Kategori
 Artikel (2)
 Buku (2)
 File (15)
 Lain-lain (6)
 Makalah (14)
 Tutorial (1)

My List
 ► 2016 (2)
 ▼ 2015 (39)
o ► Februari (1)
o ▼ Januari (38)
 Presentasi Besi
Tuang.ppt
 Makalah Besi
Tuang.doc
 Presentasi Besi Cor.Ppt
 Makalah Besi Cor.doc
 Gambar Torque
converter AC.doc
 Toleransi dan
Sesuaian.doc
 Makalah Resistor.doc
 Makalah Kapasitor.doc
 SOP Welding Machine
in Workshop Filetype
Pdf
 Presentation About SOP
( Standart Operation
Proced...
 Presentasi Pembuatan
Besi dan Baja
 Makalah Roda Gigi
 Presentasi Idghom
Billaghunnah
 Makalah
Penanggulangan
Kebakaran
 Mengupload file ke blog
dengan ziddu
 Makalah Elemen Mesin
Roda Gigi, Pegas dan
Bearing
 Makalah Tentang
Masalah Pertambangan
 Makalah Sistem
Hidrolik
 Metode Karburasi
 Metode Sianida atau
Karbonitridasi Cair
 Sistem Penerangan dan
Sistem Tanda
 Motor Starter
 Alternator
 Bedah Buku Novel
Secuil Hati Wanita di
Teluk Eden
 Bedah Buku Gus Dur
Ku, Gus Dur Anda, Gus
Dur Kita
 Contoh Teks Pidato
 Makalah Proses
Termodinamika
 Artikel Sisi Lain
Balikpapan Kota
Adipura
 Makalah Tentang Elpiji
 Makalah Tentang Elpiji
 Pengertian Manometer
 Alat Pelindung Diri
Dalam K3
 Makalah Besi Tuang
Ilmu Bahan
 Makalah Besi Cor Ilmu
Bahan
 MAKALAH
KAPASITOR
 MAKALAH
RESISTOR
 MAKALAH ELEMEN
MESIN PEGAS, RODA
GIGI, BEARING
 MAKALAH
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN K3
LINGKUNGAN
Langganan
Postingan
Komentar

Translate
Apakah Anda Suka ??
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

Sumber: http://putrigoblog123.blogspot.com/2015/01/makalah-besi-tuang-ilmu-bahan.html

Anda mungkin juga menyukai