Blog ini buat temen-temen menambah pengetahuan. Saling berbagi untuk sesama:)
Beranda
Daftar Isi
Makalah
Tutorial
Game
Artikel
Lain-lain
About Me
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Besi Tuang
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih dari 1,7
% karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan
bahan yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua,
ini merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan diproduksi
dalam jumlah besar. Prosesnya sering dilakukan dengan cara menambahkan unsur graphite
kedalam ladle sebagai pengendali. paduan besi tuang (alloy iron castings) bahannya telah
dilakukan penghalusan (refined) dan pemaduan besi mentah (pig iron). produk-produk seperti
crankshaf, conecting rod dan element dari bagian-bagian mesin sebelumnya dibuat dari baja
tempa (steel forgings), sekarang lebih banyak menggunakan high-duty alloy iron casting. Benda-
benda tuangan dapat membentuk bagian bentuk yang rumit dibandingkan dengan bentuk-
bentuk benda hasil tempa (wrought) kendati diperlukan proses machining, akan tetapi dapat
diminimalisir dengan memberikan kelebihan ukuran sekecil mungkin dari bentuk yang
dikehendaki (smaller allowance), oleh karena itu produk penuangan relatif lebih sedikit dibandin
dengan produk tempa.
Besi tuang biasanya diklasifikasikan menurut struktur metalografinya. Dalam hal ini
karbon dalam besi tuang sangat menentukan. Karbon dalam besi tuang dapat berupa instentisial
yaitu sementit karbida besi atau berupa grafit karbon bebas. Pengelompokan dapat dimulai
berdasarkan kondisi karbonnya. Bila Seluruh karbon berupa sementit maka ia adalah besi tuang
putih, selanjutnya dikelompokkan berupa bentuk fisik grafitnya,. Terjadinya struktur yang
berbeda-beda ini di pengaruhi oleh beberapa faktor terutama kadar karbon, kadar paduan dan
pengotoran, laju pendinginan selama dan sesudah pendinginan.dan laku panas sesudah
penuangan. Berikut klasifikasi besi tuang :
1. SAE
- Sistem SAE hanya menggunakan nomor - nomor angka.
- Angka pertama menunjukkan tanda ‘group Baja´, misal:
1. Unalloy steel 10XX
2. Nickel Steel 23XX
3. Chromiun steel 32XX
- Dua angka terakhir, bila penomoran 4 digit atau tiga angka terakhir bila penomoran 5 digit
menunjukkan rata-rata kandungan karbon per-seratus
( % C ), contoh:
1. SAE 1055, artinya Unalloy steel mengandung 0,55 % C
2. SAE 2345, artinya Ni- steel mengandung 0,3 % Ni, 0,45 % C
3. SAE 52100, artinya Cr-steel mengandung 1,45 % Cr, 1,0 C
2. AISI
- Bila terdapat huruf didepan angka maka huruf tersebut menunjukkan proses pembuatan bajanya
1. A = Basic Open-hearth
2. B = Acid Bassemer
3. C = Basic Open-Heath
4. D = Acid Open-Heath
5. E = Electric Furnace
3. UNS
- UNS terdiri dari huruf diikuti oleh lima nomor. Sistem ini hanya menunjukkan komposisi
kimia dari metal atau paduannya dan bukan menunjukkan standar atau spesifikasi dari metal
tersebut
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengolahan Besi Tuang
Besi Tuang terbuat dari besi kasar (pig iron) hasil tanur tinggi dari biji besi. Kemudian
besi kasar dilebur kembali agar bisa menjadi besi tuang. Peleburan besi tuang biasanya dilakukan
dalam tungku yang sering disebut Kupola.
Bentuk dan konstruksi Kupola tersebut hampir sama dengan konstruksi tanur tinggi (blast
furnace). Bahan baku yang dilebur terdiri dari batang logam besi kasar yang dihasilkan dari
proses tanur tinggi. Bahan baku yang dilebur terdiri dari ingot besi kasar yang dihasilkan dari
proses tanur tinggi, ditambah dengan skrap baja ataupun skrap besi tuang (return scrap).
Disamping itu penambahan bahan-bahan seperti ferosilikon (FeSi) dan feromangan (FeMn)
sering pula dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk menaikkan kembali kadar Si dan Mn dalam
besi tuang karena sebagian dari kedua unsur tersebut biasanya berkurang (hilang) akibat oksidasi
pada saat peleburan.
Bahan bakar yang digunakan adalah kokas dan dimasukkan ke dalam Kupola selang
seling dengan muatan logam. Proses pembakaran terjadi dengan meniupkan udara ke dalam
Kupola dengan menggunakanBlower. Untuk mendapatkan proses peleburan yang baik maka
perbandingan antara muatan logam, bahan bakar dan kebutuhan udara harus dijaga sebaik
mungkin.
Disamping membutuhkan bahan-bahan seperti yang disebutkan diatas, ke dalam Kupola
juga ditambahkan sejumlah batu kapur. Bahan ini dapat membantu pembentukan terak (slag)
yang dapat mengikat kotoran-kotoran sehingga memisahkannya dari besi cair.
Proses peleburan besi tuang dengan Kupola biasanya terjadi secara kontinyu artinya
begitu muatan logam mencair maka langsung mengalir keluar tungku. Logam cair yang keluar
dari Kupola ditampung pada alat perapian depan (forehearth) yang kemudian diangkut dengan
menggunakan ladel untuk dituang ke dalam cetakan. Dengan proses peleburan seperti itu maka
sering kali mempersulit untuk melakukan pengaturan komposisi kimia. Hal ini dapat
mengakibatkan daerah komposisi kimia yang dihasilkan menjadi lebar sehingga memberikan
variasi pula terhadap kualitas produk yang dibuat.
Disamping itu kekurangan lainnya pada proses peleburan dengan Kupola yaitu logam
cair mudah mengalami kontaminasi oleh sulfur atau unsur-unsur lainnya yang disebabkan oleh
bahan bakar kokas. Pengotoran karena sulfur ini dapat menurunkan sifat-sifat besi tuang.
Karena kekurangan-kekurangan di atas, maka dewasa ini banyak pabrik pengecoran
menggunakan tungku listrik untuk menggantikan Kupola. Tungku listrik yang banyak digunakan
adalah dari jenis tungku induksi. Bahan baku yang dilebur pada umumnya tidak menggunakan
besi kasar melainkan sebagian besar berupa skrap baja atau skrap besi tuang. Peleburan dengan
tungku ini dapat menghasilkan logam cair dengan komposisi kimia yang lebih konsisten dengan
kadar impuritas yang lebih rendah karena bahan baku yang dilebur biasanya berupa skrap baja,
maka untuk menaikkan kadar karbon agar mencapai kadar yang sesuai untuk besi tuang biasanya
dilakukan dengan memasukkan sejumlah arang kayu ke dalam tungku. Berikut ini adalah gambar
proses peleburan dan penuangan besi tuang
Gambar 3.1 Proses pembuatan besi tuang
Dalam pemakaian di industri, ada tiga jenis besi tuang yang banyak digunakan, yaitu :
besi tuang kelabu (grey cast iron), besi tuang ulet atau besi tuang nodular (nodular cast iron) dan
besi tuang putih (white cast iron). Ketiga jenis besi tuang ini mempunyai komposisi kimia yang
hampir sama yaitu : 2,55 - 3,5 %C, 1-3 %Si, Mn kurang dari 1% sedangkan S dan P dibatasi
antara 0,05-0,10 % (maksimum). Walaupun komposisi kimianya hampir sama, tetapi karena
prosesnya berbeda maka struktur dan sifat-sifat dari ketiga besi tuang tersebut berbeda.
Dibandingkan dengan baja tuang, ada beberapa kekurangan besi tuang ini, misalnya:
• Tidak dapat di tempa.
• Tidak dapat disambung dengan paku keling atau dilas, dua buah besi tuang hanya dapat
disambung dengan baut dan sekrup.
• Tidak dapat diberi muatan magnet
• Getas sehingga tidak dapat menahan lenturan
3.3 Pengaplikasian Besi Tuang pada Sistem Alat Berat
Besi tuang juga mempunyai sifat yang mudah dibentuk. Untuk itu pada pengaplikasian
pada alat berat, besi tuang digunakan dalam komponen silinder blok, crankshaft dan camshaft.
Walaupun begitu besi tuang tidak berdiri sendiri dalam bahan pembuatan silinder blok,
camshaft dan crankshaft. Besi tuang dipadukan dengan bahan-bahan lain seperti Mangan, Silikon
dan Baja.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi dengan lebih dari 1,7 %
karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan bahan
yang relatif mahal, dimana bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua, ini
merupakan produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan diproduksidalam
jumlah besar. Besi tuang mempunyai klasifikasi yaitu : Besi tuang putih, besi tuang kelabu, besi
tuang mampu tempa dan besi tuang nodular. Besi tuang mempunyai sifat mekanisme antara lain
tahan dalam tekanan tinggi dan juga tidak mudah berkarat. Besi tuang mempunyai kegunaan
pada alat berat yang digunakan untuk bahan baku dari silinder blok.
4.2 Saran
Beberapa saran yang bisa diberikan untuk penyempurnaan “Tugas Ilmu Bahan” ini adalah:
Sebelum menggunakan alat untuk alat berat, pahami dulu alat tersebut dari bahan apa dan sifat
mekanismenya.
Teliti sebelum mengerjakan sesuatu.
Selalu ikuti petunjuk penggunaan.
Dan berhati-hatilah.
DAFTAR PUSTAKA
http://blackknight-radyo.blogspot.com/2012/05/i.html
http://junihariyanto.blogspot.com/2011_09_01_archive.html
http://sanditeknikmesin.blogspot.com/2012/01/besi-tuang.html
http://cepiar.wordpress.com/2007/11/13/apakah-besi-tuang-cast-iron-itu/
Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
My Profile
putri helena
Lihat profil lengkapku
Kategori
Artikel (2)
Buku (2)
File (15)
Lain-lain (6)
Makalah (14)
Tutorial (1)
My List
► 2016 (2)
▼ 2015 (39)
o ► Februari (1)
o ▼ Januari (38)
Presentasi Besi
Tuang.ppt
Makalah Besi
Tuang.doc
Presentasi Besi Cor.Ppt
Makalah Besi Cor.doc
Gambar Torque
converter AC.doc
Toleransi dan
Sesuaian.doc
Makalah Resistor.doc
Makalah Kapasitor.doc
SOP Welding Machine
in Workshop Filetype
Pdf
Presentation About SOP
( Standart Operation
Proced...
Presentasi Pembuatan
Besi dan Baja
Makalah Roda Gigi
Presentasi Idghom
Billaghunnah
Makalah
Penanggulangan
Kebakaran
Mengupload file ke blog
dengan ziddu
Makalah Elemen Mesin
Roda Gigi, Pegas dan
Bearing
Makalah Tentang
Masalah Pertambangan
Makalah Sistem
Hidrolik
Metode Karburasi
Metode Sianida atau
Karbonitridasi Cair
Sistem Penerangan dan
Sistem Tanda
Motor Starter
Alternator
Bedah Buku Novel
Secuil Hati Wanita di
Teluk Eden
Bedah Buku Gus Dur
Ku, Gus Dur Anda, Gus
Dur Kita
Contoh Teks Pidato
Makalah Proses
Termodinamika
Artikel Sisi Lain
Balikpapan Kota
Adipura
Makalah Tentang Elpiji
Makalah Tentang Elpiji
Pengertian Manometer
Alat Pelindung Diri
Dalam K3
Makalah Besi Tuang
Ilmu Bahan
Makalah Besi Cor Ilmu
Bahan
MAKALAH
KAPASITOR
MAKALAH
RESISTOR
MAKALAH ELEMEN
MESIN PEGAS, RODA
GIGI, BEARING
MAKALAH
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN K3
LINGKUNGAN
Langganan
Postingan
Komentar
Translate
Apakah Anda Suka ??
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
Sumber: http://putrigoblog123.blogspot.com/2015/01/makalah-besi-tuang-ilmu-bahan.html