Khulafaurrasyidin
orang-orang yang enggan membayar zakat (mani zakat), dan nabi-nabi palsu
54
Abu Bakar termasuk kepala negara yang tegas dalam masalah perekonomian
penting dalam sumber pendapatan negara dalam Islam. Jika mani' zakat
negara. Karena subsidi terhadap orang-orang fakir dan miskin serta biaya
Kebijakan fiskal pada masa Abu Bakar ini masih melanjutkan apa yang
dulu telah ada pada masa Nabi Muhammad Saw. di antaranya adalah zakat,
kums min al Ghanaim, kharaj, jizyah, usyur, warisan kalalah, wakaf, shadaqah
masa Abu Bakar, pola pendistribusian yang dilakukan adalah pola pendistri-
busian langsung. Harta baitul mal tidak dibiarkan menumpuk dalam jangka
waktu yang lama tetapi langsung didistribusikan kepada kaum muslimin.
Umar dalam melakukan ekspansi wilayah Islam yang meliputi jazirah Arab
Siria, Palestina, Mesir, Persia. Pada masa Umar sumber pendapat negara
berasal dari
1. Kharaj
2. Zakat
sebesar satu dirham untuk setiap 40 dirham kuda (satu ekor kuda
nilainya 20.000 dirham. Hal ini merupakan ijtihad Umar ibn Khatab
karena pada umunya sahabat memiliki lebih dari 200 ekor kuda, ketika
3. Usyur
Kalau di masa Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar, terhadap warga
seperti gaji tentara maupun untuk kepentingan umat Islam. Pada masa
Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar, baitul mal hanyalah sebagai tempat
dan administrasi yang rapi. Umar menunjuk Abdullah ibn Arqgam sebagai
kepala pajak, Abdurrahman ibn Ubaid, al-Qari dan Muaqib sebagai wakil
departemen, seperti
bantuan kepada para tentara.
lbid., hlm. 72
56
yang sama, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad Saw dengan menunjuk
baitul mal. Kasus ini membawa fitnah kepada Usman dengan tuduhan tidak
hati-hati dalam menggunakan harta baitul mal. la juga mengganti gubernur
dan zakat. Seperti Amr ibn Ash, gubernur Mesir, yang terbukti melakukan
Cara ini juga dilakukan Umar, yakni tidak mengeluarkan harta baitul mal
muzakki (para wajib zakat) untuk mengitung sendiri hartanya. Hal itu
hlm. 181, lihat juga Muhammad Salam Madkur, op.cit., hlm. 46-47
57