Anda di halaman 1dari 5

A.

JUDUL PERCOBAAN
Identifikasi Gugus-Gugus Fungsi Senyawa Organik
B. TUJUAN PERCOBAAN
Pada akhir percobaan mahasiswa diharapkan memahami mengenai hal-hal
berikut:
1. Membedakan senyawa organik jenuh dan senyawa organik tak jenuh.
2. Membedakan alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier.
3. Membedakan aldehid dan keton.
C. LANDASAN TEORI
Kata organik merupakan istilah yang digunakan pada awal perkembangan
ilmu kimia (abad ke-18) yang ditandai dengan adanya pengelompokkan senyawa-
senyawa kimia menjadi dua golongan besar, yaitu senyawa organik dan senyawa
anorganik. Dasar yang digunakan dalam pengelompokkan tersebut adalah asal-
usul atau sumber penghasil senyawanya. Senyawa-senyawa yang berasal dari
tumbuhan atau hewan dikelompokkan dalam senyawa organik (kata organik
berkaitan dengan kata organisme, yang artinya makhluk hidup), sedangkan yang
dihasilkan oleh mineral (bukan makhluk hidup) termasuk dalam senyawa
anorganik (Parlan, 2003: 1).
Teori struktur kekule mampu menerangkan fenomena isomeri. Hal ini yang
menyebabkan teori struktur kekule dapat diterima di dunia sains. Kecuali teori
struktur kekule menemukan apa yang disebut gugus fungsional yaitu kelompok
atom didalam molekul yang mampu memberi sifat kimia atau fisika tertentu pada
molekul tersebut. reaksi dalam kimia organik ternyata tidak lain adalah
transformasi gugus fungsional yang satu menjadi gugus fungsional yang lain.
Dalam menggambarkan struktur orang juga akan mengingat akan sifat fisika dan
kimia dari zat itu. Kegiatan inilah yang menghasilkan konsep gugus fungsi. Dua
zat atau lebih yang mempunyai sifat kimia sama diduga mempunyai gugus fungsi
yang sama. Reaksi kimia dalam kimia organik hanya transformasi gugus fungsi
yang satu jadi yang lain (Rasyid, 2009: 3).
Semua senyawa organik merupakan turunan dari golongan senyawa yang
dikenal sebagai hidrokarbon sebab senyawa tersebut terbuat hanya dari hidrogen
dan karbon berdasarkan strukturnya, hidrokarbon dibagi menjadi dua golongan
utama, yaitu alifatik aromatik. Hidrokarbon alifatik tidak mengandung gugus
benzene atau cincin benzene, sedangkan hidrokarbon aromatic mengandung satu
cincinc atau lebih cincin benzena. Alkana mempunyai rumus CnH2n+2 ciri
terpenting molekul hidrokarbon alkana adalah hanya terdapat ikatan kovalen
tunggal. Alkana dikenal sebagai hidrokarbon jenuh karena mengandung jumlah
maksimum atom hidrogen yang dapat berikatan dengan sejumlah atom karbon
yang ada (Chang, 2003: 332).
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari atom-
atom karbon dan hidrogen. Ada tiga golongan senyawa yang termasuk
hidrokarbon, yaitu hidrokarbon alifatik (alkana, alkena, dan alkuna), hidrokarbon
alisklik (sikloalkana, sikloalkena), dan hidrokarbon aromatik (benzene dan
turunannya). Dalam hidrokarbon alifatik dikenal adanya hidrokarbon alifatik
jenuh dan hirokarbon alifatik tidak jenuh. Ciri dari hidrokarbon alifatik jenuh
adalah hanya memiliki ikatan tunggal di anatara atom-atom karbonnya, dan
rangkaian atom-atom tersebut merupakan rantai terbuka (ujung-ujung rantainya
tidak saling bertemu) (Parlan, 2003:11).
Komponen utama minyak bumi dan gas alam yang merupakan sumber
energi terbesar, termasuk golongan hidrokarbon. Sepertu tersirat pada namanya
hidrokarbon hanya mengandung karbon dan hidrogen. Ada tiga kelompok
hidrokarbon jenuh, tidak jebuh dan aromatik. Pembagian ini berdasarkan pada
jenis ikatan karbon-karbon. Hidrokarbon jenuh hanya mengandung ikatan tunggal
karbon-karbon. Hidrokarbon tak jenuh hanya mengandung ikatan karbon-karbon
ganda, ganda dua atau ganda tiga atau keduanya. Hidrokarbon aromatik adalah
kelompok khusus dari senyawa siklik tak jenuh yang mempunyai struktur seperti
benzena Hidrokarbon jenuh dapat berupa siklik dan asiklik dan dinamakan
berturut-turut alkane dan sikloalkana. Istilah lain untuk alkana kadang-kadang
digunakan juga yakni parafin. Istilah ini diturunkan dari lilin parafin yaitu
campuran hidrokarbon jenuh berantai panjang (Rasyid, 2009: 31).
Istilah alifatik dari kata yunani aleiphar yang berarti lemak atau minyak.
Bahwa alkan dinyatakan sebagai hidrokarbon alifatik karena sifat fisika suku-suku
tinggi alkana menyerupai sifat fisika molekul berantai panjang yang terdapat
dalam lemak dan minyak tumbuhan. Alkana merupakan golongan senyawa
hidrokarbon jenuh yang atom-atom karbonnya tersusun dalam rantai terbuka.
Metana dan etana adalah dua suku pertama golongan alkana (Parlan, 2003:11).
Karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsur lain
sebab atom karbon tidak hanya dapat membentuk ikatan karbon-karbon tunggal,
rangkap dua dan rangkap tiga, tetapi juga bisa terkait satu sama lain membentuk
struktur rantai dan cincin. Penggolongan senyawa organik dapat dibedakan
berdasarkan gugus fungsi yang ada dikandungnya. Gugus fungsi adalah
sekelompok atom yang menyebabkan perilaku kimia molekul kimia induk.
Molekul yang berbeda yang mengandung gugus (atau gugus-gugus) fungsi
mengalami reaksi yang serupa. Jadi dengan mempelajari sifat-sifat khas beberapa
gugus fungsi, kita belajar dan memahami banyak sifat-sifat dari banyak senyawa
organik (Chang, 2003: 332).
Alkohol adalah suatu senyawa yang mengandung gugus hidroksil –OH.
Fenol juga mengandung gugus hidroksil tetapi gugus fungsi ini melekat pada
cincin aromatik. Alkohol, fenol, dan eter semuanya terdapat di alam. Alkohol
(ROH) dan eter (ROR) begitu erat berhubungan dengan kehidupan manusia
sehari-hari sehingga orang awam pun kenal akan istilah-istilah ini. Dietil eter
digunakan sebagai pemati rasa. Etanol atau etil. Alkohol tapi cukup disebut
alkohol digunakan dalam minuman keras. 2-propanol (isopropyl alkohol atau
alkohol gosok) digunakan sebagai zat pembunuh kuman. Methanol (metil alkohol
atau alkohol kayu), komponen utama dalam spiritus digunakan sebagai bahan
bakar dan pelarut (Rasyid, 2009: 125).
Oerbedaan pokok antara struktur golongan fenol dengan golongan alkohol
adalah bahwa gugus –OH dalam golongan fenol terikat langsung pada cincin
aromatik, sedangkan dalam golongan alkohol terikat pada rantai alifatik. Karena
golongan fenol dan alkohol mengandung gugus –OH, maka dalam hal-hal tertentu
golongan tersebut memiliki kemiripan. Sebagai contoh, alkohol dan fenol
keduanya dapat diubah menjadi eter dan ester. Walaupun demikian sebagian besat
sifat serta cara pembuatan kedua golongan tersebut berbeda (Parlan, 2003: 141).
Ion molekul alkohol primer dan sekunder akan mengalami fragmentasi
menjadi air dan alkena. Alkohol sekunder dan tersier dapat dengan mudah terlepas
substituen terbesar menghasilkan pecahan dengan rumus umum R-CH=OH,
sedang pada alkohol primer tidak terjadi pemecahan serupa, hal ini dapat
digunakan untuk membedakan antara alkohol primer dengan alkohol sekunder
dan tersier. Ion molekul terbentuk bila molekul netral ditumbuk oleh berkas
elektron dan melepaskan elektron (Ngadiwiyana dkk, 2005: 14).
Alkil nitrat mudah meledak dan harus ditangani dengan hati-hati.
Nitrogliserin dan nitroselulosa dibuat melalui cara ini. Alkil nitrit dapat dibuat
dengan cara yang sama, yaitu dari alkohol dan asam nitrit. Alkil nitrit dan nitrat
digunakan dalam pengobatan untuk mempelebar saluran darah coroner bagi
pasien penyakit jantung. Alkohol dengan paling sedikit satu hidrogen melekat
pada karbon pembawa gugus hidroksil dapat dioksidasi menjadi senyawa
karbonil. Alkohol primer menghasilkan aldehida dapat dioksida lebih lanjut
menjadi asam, alkohol sekunder menghasilkan keton (Rasyid, 2009: 136-137).
Formalin atau formaldehid merupakan gugus aldehid dan memiliki gugus
OH bebas sehingga bereaksi dalan uji tollens ini membentuk cermin perak. Bila
senyawa aldehid ditambahkan pada pereaksi tollens dan dipanaskan maka aldehid
akan teroksidasi menjadi asam karboksilat yang segera membentuk garam
amonia. Sedangkan pereaksi tollens akan tereduksi sehingga dibebaskan logam
perak yang segera melekat pada dinding tabung reaksi. Pada senyawa formalin,
cermin perak lebih cepat terbentuk karena pada formalin tidak memiliki gugus
alkil sehingga formalin lebih bersifat reaktif (Febrianti, 2016: 67).
Aldehid dan keton memiliki struktur dan reaksi yang menyangkut gugus
fungsi penting dalam kimia organik, yaitu gugus karbonil = C = O. Gugus ini
dimiliki oleh golongan senyawa yaitu: aldehida, keton, asam karboksilat, ester dan
turunan lainnya. Senyawa ini penting dalam banyak proses biologi dan sering
merupakan mata niaga yang penting pula. Aldehid mempunyai paling sedikit satu
atom hidrogen yang melekat pada gugus karbonil. Gugus lainnya dapat berupa
gugus hidrogen, alkil atau aril. Pada keton, keton atom karbonil dihubungkan
dengan dua atom karbon lainnya (Rasyid, 2009:143).
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jili 2.
Jakarta: Erlangga.

Febrianti, Dwi Rizky, dan Reni Maylina Sari. 2016. Analisis Kualitatif Formalin
Pada Ikan Tongkol Yang Dijual Di Pasar Lama Banjarmasin. Jurnal
Pharmascience. Vol.3(02): 64-68

Ngadiwiyana, Ismiyarto dan M. Fathoni. 2005. Sintesis 3-(3,4-Dimetoksi Fenil) -


1-Propanol Melalui Hidroborasi Metileugenol Menggunakan H3B:
Dietileter. Jurnal Sains Kimia Apl. Vol.3(1): 9-16

Parlan dan Wahyudi. 2005. Kimia Organik I. Malang: Penerbit Universitas Negeri
Malang.

Rasyid. Muhaidah. 2009. Kimia Organik 1. Makassar: Universitas Megeri


Makassar.

Anda mungkin juga menyukai