Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Nopriyansyah

NIM : 03031281621035
Shift/Kelompok : Jumat/1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penelitian yang membutuhkan pengamatan terhadap mikroorganisme
sering kali kita temui, untuk dapat meneliti mikroorganisme di laboratorium kita
harus dapat menumbuhkan mikroorganisme. Mikroorganisme dapat berkembang
secara alami ataupun secara buatan. Substrat yang digunakan manusia dalam
mengembangkan dan juga menumbuhkan mikroorganisme disebut media. Selain
media, alat-alat yang digunakan dalam proses perkembangbiakan harus disterilkan
terlebih dulu, hal ini bertujuan agar mikroorganisme yang tidak diinginkan tidak
tumbuh dan tidak menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Pencemaran
terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroba. Pemindahan
biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur
laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh karena itu, diperlukan teknik
dalam pembiakan mikroba yang disebut dengan teknik inokulasi biakan.
Teknik pembiakan murni tidak hanya dengan memperoleh suatu biakan
yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah pencemaran dari
luar. Inokulasi digunakan untuk menumbuhkan, meremajakan dan mendapatkan
populasi mikroba yang murni. Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri
dari medium yang lama dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Agar biakan
bakteri dapat dibuat, maka alat yang digunakan harus steril sebelum inokulasi.
Sterilisasi merupakan proses untuk mematikan organisme pada suatu benda.
Pencemaran mikroorganisme dapat berasal dari udara yang mengandung
banyak mikroorganisme. Pada percobaan yang dilakukan kali ini akan dilakukan
teknik inokulasi biakan mikroorganisme pada medium steril untuk mempelajari
mikrobiologi dengan satu kultur murni saja. Identifikasi suatu biakan mikroba
seringkali memerlukan pemindahan ke biakan segar tanpa terjadi pencemaran.
Pemindahan mikroba ini dilakukan dengan teknik aseptik. Teknik antiseptik ini
dilakukan untuk mempertahankan kemurnian biakan selama proses pemindahan
berulang-ulang kali. Berdasarkan uraian diatas perlu diketahui meknisme yang
baik dalam melakukan inokulasi pada suatu mikrooba tanpa terjadi pencemaran.

1
2

1.2. Rumusan Masalah


1) Bagaimana pengaruh kelembaban terhadap proses inokulasi?
2) Bagaimana pengaruh suhu terhadap proses inokulasi?
3) Antimikroba seperti apa yang sesuai untuk proses sterilisasi?
1.3. Tujuan
1) Mengetahui pengaruh kelembaban terhadap proses inokulasi.
2) Mengetahui pengaruh suhu terhadap proses inokulasi.
3) Mengetahui tipe antimikroba yang sesuai untuk sterilisasi.
1.4. Manfaat
1) Dapat mengetahui kelembaban udara yang sesuai untuk proses
inokulasi.
2) Dapat mengetahui suhu yang sesuai untuk proses inokulasi.
3) Dapat mengetahui tipe antimikroba yang sesuai untuk proses sterilisasi.

Anda mungkin juga menyukai