PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak
mulia merupakan dambaan setiap orang tua. Agar dapat mencapai hal tersebut
terdapat berbagai kriteria yang harus terpenuhi dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak, salah satunya adalah factor keturunan atau genetika.
Namun, selain faktor keturunan masih terdapat faktor lain yang
mempengaruhi kualitas seorang anak.
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang.
Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor
lingkungan. Faktor genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan
dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan
meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial. Pertumbuhan dan
perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0
sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”.
Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan
tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi
apabila terjadi kelainan. Selain itu, penanganan kelainan yang sesuai pada
masa golden age dapat meminimalisir kelainan pertumbuhan dan
perkembangan anak sehingga kelaianan yang bersifat permanen dapat
dicegah.
Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari aspek
fisik, psikologi, dan sosial. Pemantauan tersebut harus dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan. Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan
oleh orang tua. Selain itu pemantauan juga dapat dilakukan oleh masyarakat
melalui kegiatan posyandu dan oleh guru di sekolah. Oleh karena itu,
pengetahuan tentang deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak perlu
dimiliki oleh orang tua, guru, dan masyarakat
BAB II
1
TINJAUAN PUSTAKA
2
walau beberapa faktor tersebut dapat tumpang tindih, faktor-faktor tersebut
diantaranya; pengaruh saraf, pengaruh hormon, pengaruh gizi, pengaruh
sosial ekonomi, pengaruh musim dan iklim, penyakit emosi dll.2
1. Faktor genetik (internal)
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang
terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan
kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang
normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa. Potensi genetik yang
bermutu hendaknya berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di
negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Sedangkan
di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain
diakibatkan oleh faktor genetik juga oleh faktor lingkungan yang
kurang memadai untuk tumbuh kembang anak yang optimal bahkan
kedua faktor ini dapat menyebabkan kematian anak-anak sebelum
mencapai usia balita. Di samping itu banyak penyakit keturunan yang
disebabkan oleh kelainan kromosom seperti sindrom down, sindrom
turner dan lain-lain. 1
3
cacat bawaan. Disamping itu pula menyebabkan hambatan
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir
mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.anak yang lahir dari
ibu yang gizinya kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan
mengalami kurang gizi juga dan mudah terkena infeksi selanjutnya
akan menghasilkan wanita dewasa yang berat dan tinggi badannya
kurang pula.1
b. Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang menyebabkan kelaianan
bawaan pada bayi yang dilahirkan.1
b. Infeksi
Infeksi yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah
TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes
simplex). Sedangkan infeksi lainnya yang juga menyebabkan
penyakit pada janin adalah varisela, Coxsackie, Echovirus, Malaria,
lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus
influenza dan virus hepatitis.1
c. Toksin/ zat kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap
teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin,
methadion, obat-obat anti kanker dan lainnya. Demikian pula pada
ibu hamil perokok berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan
bayi BBLR, lahir mati, cacat atau retardasi mental.1
d. Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin berperan dalam pertumbuhan
janin adalah somatotropin, hormone plasenta, hormone tiroid, insulin
dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin (Insulin like
growth factors/IGFs).1
e. Imunitas
Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,
hidrops fetalis, kern ikterus atau lahir mati.1
f. Stress
Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi
tumbuh kembang janin antara lain cacat bawaan,kelainan kejiwaan.1
g. Radiasi
4
Radiasi pada janin sebelum umur 18 minggu dapat menyebabkan
kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan
lainnya.1
h. Anoksia embrio
5
Gambar 1. Menunjukan proporsi tubuh dari janin sampai dewasa (dikutip
dari Behrman 1992, gambar dikutip dari Markum AH 1991)
Perkembangan Anak
a. Ciri-Ciri Perkembangan
6
5. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan
menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.
7
dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal
dari tubuh manusia, antara lain : umur, berat badan dan tinggi badan
Baku / standar Pertumbuhan : menggunakan Kurva Berat Badan, Tinggi
Badan
- Kurva WHO tahun 2006 untuk Balita, menggunakan Mean dan SD
8
Grade of Weight for Age (wasting) Height for Age (stunting) Weight for Height
Malnutrition
0, Normal 90 95 90
1, Mild 75 – 90 90 – 95 81 – 90
2, Moderate 60 – 74 85 – 89 70 – 80
9
Usia 1-2 tahun
Motorik Kasar Motorik Halus
• Merangkak • mengambil benda kecil dengan ibu
• berdiri dan berjalan beberapa
jari atau telunjuk
langkah • membuka 2-3 halaman buku secara
• berjalan cepat
bersamaan
• cepat-cepat duduk agar tidak
• menyusun menara dari balok
jatuh • memindahkan air dari gelas ke
• merangkak di tangga
gelas lain
• berdiri di kursi tanpa pegangan
• belajar memakai kaus kaki sendiri
• menarik dan mendorong benda-
• menyalakan TV dan bermain
benda berat
remote
• melempar bola
• belajar mengupas pisang
10
• melambungkan bola menumpahkan isinya
• memasikkan benang ke lubang
besar
11
kesehatan yang sederhana seperti puskesmas dan posyandu, dapat
dilakukan oleh perawat, bidan, dan orang tua anak sendiri.
12
dinilai secara umum untuk memperoleh taksiran kasar bagaimana seorang anak
menggunakan kemampuannya.
Personal Sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi, dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
13
Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan
anak meliputi gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, bahasa,
emosi, perilaku dan gangguan kognitif. berikut adalah beberapa gangguan
tumbuh kembang yang sering ditemukan di masyarakat.
1. Gagal tumbuh adalah Pertumbuhan yg secara persisten & bermakna
menyimpang dari kurva normal untuk umur & seksnya (baku NCHS),
biasanya terjadi mulai usia kurang dari 5 tahun. ditandai dengan Berat badan
< persentil ketiga, gagal mempertahankan kurva berat badan memotong 2
persentil mayor, Pertambahan berat badan harian tidak sesuai dengan
usianya, Penurunan berat badan menurut usianya.penyebab terbanyak
adalah Intake makanan tidak adekuat.
2. Perawakan pendek adalah Bila tinggi badannya menurut usia dan jenis
kelaminnya < Persentil kedua (< -2 SD). Penyebabnya bervariasi, ada yang
merupakan Variasi pertumbuhan normal : Familial short stature dan
Constitusional growth delayed. ada juga yang disebabkan oleh Kondisi
patologis seperti Malnutrisi, Retardasi pertumbuhan intra uterin, Penyakit
kronis, Kelainan endokrin berupa defisiensi hormon pertumbuhan,
hipotiroid, sindroma Cushing dll.
3. Gangguan Bahasa dan Bicara adalah Gangguan perkembangan yang paling
umum pada anak (5-10% anak prasekolah),Lebih sering terjadi pada anak
laki-laki. Ada banyak penyebabnya, diantaranya : gangguan pendengaran,
kelainan pada organ-organ bicara, etardasi mental, gangguan perkembangan
bahasa, autism, gangguan otak, mutisme selektif. Sering juga karena
lingkungan yang tidak mendukung perkembangan bahasa seorang anak,
misal: lingkungan yang sepi, sikap orang tua yg kurang menstimulasi, dan
bahasa bilingual.
4. Retardasi Mental adalah Fungsi intelektual dibawah rata-rata (IQ <70),
disertai adanya kendala dalam penyesuaian perilaku adaptif sosial, dan
gejalanya timbul dalam masa perkembangan ( usia < 18 tahun ).
5. Autisme adalah adalah gangguan perkembangan yang luas dan berat, Mencakup
gangguan pada bidang komunikasi, interaksi sosial dan perilaku, Mulai tampak
pada anak usia < 3 tahun. etiologinya belum diketahui dengan jelas, kemungkinan
disebabkan oleh Multifaktorial : Faktor genetic, faktor biologis (neuroanatomi,
14
neurokimiawi), penyakit metabolik (PKU, MPS), faktor imunologi, infeksi virus,
dan keracunan logam berat
6. Serebral Palsi adalah Sindroma kelainan fungsi motorik akibat gangguan
pertumbuhan, trauma atau infeksi saraf motorik yang terjadi pada masa
pertumbuhan. etiologinya belum jelas, tapi biasanya disertai dengan factor
resiko seperti kehamilan, kelahiran, postnatal. Sering disertai dengan deficit
neurologis
15
BAB III
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi pertama. Jakarta: Sagung Seto,
IDAI; 2002.
3. Irwanto, dkk. 2006. Penyimpangan tumbuh kembang anak. Surabaya:
tersedia di:
http://www.who.int/childgrowth/standards/Technical_report.pdf
6. Chamidah Nur Atien. Deteksi dini gangguan pertumbuhan dan
http://www.eprints.uny.ac.id/878/2/deteksi_dini_gangguan _tumbang.pdf
7. Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S, penyunting. Diagnosis fisis
Jakarta
17